[OneShoot] This Smile Only For You

Author: Tavita

Cast :

Lee Sungmin

Lee Teuk

Song Raerin

cameo:

Cho Kyuhyun

Length: Oneshoot

Genre: Romance


Sungmin Pov

“Oppa, aku mau kita putus.”

“Waeyo? Apa salahku? Apa aku kurang baik padamu?”

“Tidak oppa. Kau justru sangat baik padaku sampai-sampai kau sudah seperti ibuku.”

“Lalu kenapa?”

“Aku malu pacaran denganmu. Kau terlalu feminin untuk jadi pacarku!!” Dia berteriak hingga semua orang di cafe memperhatikan kami.

Dia pun pergi, tanpa peduli apakah aku mau melepasnya atau tidak.

Aku terbangun oleh sebuah suara yang sangat familiar di telingaku. Ketika aku membuka mata, aku melihat Kyuhyun sudah ada di kamarku sambil bersenandung tak jelas. Melihatnya, aku sadar kalau ternyata tadi aku cuma bermimpi. Ya, aku bermimpi tapi mimpinya sangat tidak mengenakkan.

“Hei kenapa mukamu jadi pucat begitu? Apa kau bermimpi dikejar Hodong Sunbae?” tanya Kyuhyun sambil menyalakan TV di kamarku.

“Aniyo. Aku memang bermimpi, mimpi buruk malah. Tapi ini lebih sial dari yang tadi kau katakan.” Jawabku masih dari tempat tidurku. Enggan sekali rasanya beranjak.

“He?” Kyuhyun melongo melihat tayangan di TV. Sepertinya ia tak mendengarkan ucapanku tadi.

“Kyu, jawab jujur. Apa aku ini kurang gentle dan maskulin untuk menjadi seorang pria?”

Kyuhyun menoleh.

“Aku tidak mengerti apa yang kau katakan dari tadi. Lebih baik cepat mandi, ini sudah jam 9.” Kyuhyun melemparkan handuk tepat ke wajahku yang masih kusut.

“Tapi aku tidak mau mandi kalau kau belum menjawab pertanyaanku.” Aku memaksanya untuk menjawab.

“Kau benar-benar ingin aku menjawabnya? Kau terlalu banyak bicara daritadi. Seperti perempuan.” Kyuhyun lalu keluar kamarku.

Apa benar yang tadi dikatakannya?? Ya Tuhan!!

Hari ini aku dan Kyuhyun berjanji untuk pergi melamar kerja. Kami baru saja lulus kuliah di jurusan yang sama, yaitu bahasa Inggris. Aku sudah berteman dengannya sejak SMA. Meskipun Kyuhyun bukan orang yang baik bagi orang lain, tapi dia sahabat yang sangat baik bagiku. Setahuku selama aku berteman dengannya, belum pernah ia pamrih ataupun membuatku kecewa. Terkadang aku tidak enak dengannya. Kedekatan kami sering membuat orang lain salah paham. Aku terkadang kasihan pada Kyuhyun. Pernah suatu ketika ia ditolak oleh gadis yang dia sukai hanya karena gadis itu mengira Kyuhyun bukan pria normal. Aku sering meminta maaf padanya karena hal seperti itu, tapi dia selalu saja mengatakan kalau kesalahanku nanti akan ditotalkan di neraka.

“Sungminnie, bagaimana hari ini? Apa ada perkembangan positif?” tanya Teukie hyung. Dia adalah kakak kandungku.

“Belum hyung, tadi siang aku baru mengajukan lamaran ke perusahaan ayahnya Kyuhyun. Aku harap bisa diterima.”

“Anak itu sendiri bagaimana?” Teukie hyung bertanya lagi.

“Ah, dia itu sok sibuk. Sudah pasti akan mendapatkan posisi di kantor ayahnya, tapi masih berlagak ingin mencoba di perusahaan lain.”

“Yah, mungkin dia tidak mau bergantung pada keluarga. Oh ya, besok kau ada waktu kan? Aku perlu bantuanmu dari siang sampai sore.”

“Ada apa hyung?” tanyaku penasaran sambil menyeruput susu coklat yang dibuatkan hyung untukku.

“Besok aku akan sibuk sekali di rumah sakit. Aku mau minta tolong kau menemani seseorang. Tugasmu hanya menghiburnya dan menemaninya. Bisa kan?”

“Apa dia pasienmu?”

“Ne. Tapi dia bukan hanya sekedar pasien untukku.” Teukie hyung tersenyum.

“Aha~ apa dia sangat spesial bagimu hyung? Aku rasa dia seorang gadis.” Ujarku menggodanya. Jujur aku sedikit iri.

“Tentu saja dia sangat spesial. Sudah ya. Aku mau tidur dulu. Besok pagi harus ke rumah sakit pagi-pagi sekali. Ingat pesanku.”

“Tapi di mana tempatnya hyung?”

“Besok saja aku sms ke nomormu.”

Teukie hyung memang bertanggung jawab. Sejak kecil ia punya ambisi menjadi seorang dokter. Dan karena kegigihannya, ia berhasil mewujudkan cita-citanya dan berhasil pula ditempatkan di rumah sakit pusat di Seoul. Aku yakin ayah pasti bangga padanya. Begitu juga dengan ibu yang sudah ada di alam sana. Sejak SMA, aku sudah tingal berdua dengan hyung di Seoul. Sejak ibu meninggalkan kami karena sakit, ayah memutuskan untuk pindah ke Tokyo dengan dalih mengurus bisnisnya di sana. Padahal kami tahu dia hanya ingin melupakan kenangan yang bisa membuatnya tambah bersedih karena ditinggal ibu. Aku percaya ayah adalah orang yang kuat. Begitu juga dengan Teukie hyung. Keberadaannya di sini bagaikan seorang ayah juga untukku. Mereka berdua benar-benar lelaki yang hebat dan patut ditiru. Itu dia mengapa aku selalu merasa kurang berguna dan tidak seperti mereka. Ayahku sangat berwibawa. Teukie hyung juga demikian. Dari sejak masih kuliah, banyak gadis yang menyukainya dan mengirimkan hadiah ke rumah kami. Berbeda sekali denganku. Aku justru susah sekali menemukan pasangan. Bahkan beberapa waktu lalu aku baru saja patah hati karena pacarku meninggalkanku dengan alasan yang tidak masuk akal. Dia bilang aku terlalu feminin.

Raerin Pov

“Annyeong ..” aku mendengar sebuah suara mendekat.

“Annyeong .. siapa kau?” aku bertanya membalas sapaannya.

“Aku Lee Sungmin. Adik kandung dokter Teukie. Hai tuan putri.. apa kabarmu hari ini?” dari suaranya sepertinya dia orang yang ramah. Sama persis dengan kakaknya itu.

“Ah.. ne. Aku baik sekali hari ini. Seperti yang kau lihat bukan?” aku memberikan senyumanku padanya.

“Oh ya Tuan putri, siapa namamu?” Ia bertanya. Aku rasakan dia duduk di sebelahku.

“Aku Raerin. Song Raerin.Oh ya, jangan memanggilku tuan putri lagi yaa. Aku risih. Panggil saja aku Raerin.” Pintaku padanya.

“Oh, miane kalau aku berlebihan. Kalau begitu kau panggil aku oppa ya? Aku dengar dari Teukie hyung usiamu baru saja menginjak 20 tahun. Berarti aku lebih tua darimu.”

Sepertinya orang ini manis sekali. Sama seperti dokter Teukie. Aku merasa senang ditemani olehnya hari ini. Dia mengajakku jalan-jalan di taman, membelikanku es krim, dan membuatkan segelas jus buah segar untukku. Andai saja aku tidak dalam keadaan sakit seperti ini, aku ingin juga melakukan sesuatu yang berguna. Tidak hanya untuknya, tapi juga untuk dokter yang sudah berbaik hati menjagaku selama ini. Pokoknya begitu aku sembuh, aku pasti akan melakukan sesuatu untuk dokter baik itu. Ia adalah dewa penyelamatku. Aku sangat mengaguminya. Bahkan di saat ia tak bisa menemaniku, ia menghadirkan malaikat pengganti untukku.

@Sungmin pov

“Sebentar yaa . aku angkat telpon dari pacarku dulu.” Ujar Kyuhyun.

Aku tahu, pacarnya itu pasti marah-marah lagi jika tahu Kyuhyun sedang bersamaku saat ini. Sudah kukatakan, semua gadis yang pernah menyukainya, pernah menjadi mantan pacarnya, dan juga sedang menjadi pacarnya pasti mengenalku. Gadis-gadis protektif itu  selalu menjadikan aku sebagai masalah dalam hubungan mereka dengan Kyuhyun. Tapi Kyuhyun memang bebal. Ia tidak pernah menganggap itu masalah.

“Dia marah-marah lagi padamu kan?” tanyaku untuk yang kesekian kalinya.

“Tenang saja. Wanita hanya perlu waktu satu jam untuk memulihkan amarah dan rasa cemburu. Apalagi dia cemburu padamu. Aku rasa dia sudah terbiasa.”

“Kyu, aku tidak mau jadi masalah terus. Aku tidak mau merepotkanmu berlebihan lagi. Jadi kau bisa punya banyak waktu dengan pacarmu.”

“Sekalipun kau tidak mau merepotkanku, aku yang pasti akan mencari masalah untuk bisa membuatmu kerepotan.” Kyuhyun tersenyum sinis. Anak itu!

“Kyu, kemarin aku bertemu dengan seorang gadis yang manis. Dia manis sekali.”

“Oh ya? Siapa dia? Kenalkan padaku. Siapa tahu dia juga akan marah karena mengira kita homo.” Kyuhyun tertawa.

“Marah? Untuk apa dia marah? Dia kan tidak suka padaku.” Jawabku.

“Kenapa? Karena dia juga mengatakan kau terlalu feminin?”

“Tidak. Dia tidak mungkin akan mengatakan itu.” Ujarku sambil menatap rumput yang bergoyang di depan rumah.

“Lalu? Aku benci sekali sikapmu yang sok membuat orang lain penasaran.”

“Dia pasien Teukie hyung.”

“Lalu apa hubungannya? Dia seorang wanita kan, bukan pria?”

“Tapi dia bukan sekedar pasien saja. Teukie hyung menyukainya. Dan aku rasa gadis itu juga menyukai Teukie hyung.”

“Darimana kau tahu hal itu?”

“Kakakku sendiri yang bilang padaku kalau gadis itu sangat spesial baginya. Dan selama aku menemaninya kemarin untuk menggantikan hyung, gadis itu banyak sekali bercerita tentang hyung. Dia bilang dia mengagumi Teukie hyung. Ah.. kakakku memang hebat.”

“Oh seperti itu. Tapi feelingku mengatakan berbeda. Aku rasa kau hanya perlu kegigihan. Mereka belum resmi pacaran kan?”

“Sudahlah Kyu. Ini bukan bidangmu. Aku tak percaya pada saranmu. Biarkan saja begini. Aku akan berteman saja dengannya.”

Gara-gara obrolan dengan Kyuhyun tadi siang, aku jadi semakin memikirkan Raerin. Hanya beberapa jam bersama saja sudah membuatku tertarik padanya. Dia memang sangat manis dan baik hati. Bahkan dengan ketidaksempurnaan yang ada padanya, ia bisa tersenyum dan mencoba membuat hati orang lain senang. Dan yang paling membuatku tidak bisa melupakannya, dia punya lesung pipit yang indah. Sama seperti Teukie hyung, lesung pipitnya unik. Mungkin mereka memang berjodoh.

Keesokan harinya …

“Sungminie, Raerin sepertinya nyaman denganmu. Nanti kau ke sana lagi ya. Kemarin di telpon dia menanyakanmu.”

“Ah, jangan bercanda hyung, aku rasa dia merindukanmu. Waktu itu dia banyak sekali bercerita tentangmu. Pasti akan lebih baik kalau kau yang menemaninya.” Ujarku menanggapinya.

“Bukan itu masalahnya, sekarang pun aku tidak bisa berkunjung untuk menjenguknya. Rumah sakit membutuhkanku untuk pelaksanaan operasi.”

“Tapi hyung ..”

“Ah, begini saja. Anggap saja kau bekerja padaku. Daripada kau menghabiskan waktumu untuk hal yang tidak jelas, lebih baik kau membantuku menjaganya mulai saat ini. Terutama jika aku tidak bisa menemaninya. Aku akan membayarmu untuk itu. Bagaimana?” Hyung memberikan penawaran terbaiknya.

Hmm, ini bagus. Kalau alasannya aku bekerja padanya, aku tidak perlu merasa tidak enak. Lagipula aku bisa bertemu dengannya hampir setiap hari. Ah hyung, sering-seringlah kau sibuk kalau seperti itu.

“Baiklah. Aku setuju.” Jawabku menandakan kami sepakat.

Seperti perintah Teukie hyung, hari ini aku datang lagi ke rumahnya. Aku membawa kejutan untuknya, yaitu seikat bunga mawar. Aku harap dia suka bunga meskipun aku tahu dia tidak bisa menikmati keindahan bunga secara sempurna.

“Annyeong Raerin sshi ..” sapaku ramah.

“Sungmin oppa, kau kah itu?” ia menjawab, lalu membalik badannya.

“Iya, ini aku. Dan kau tahu? Aku membawa hadiah untukmu hari ini agar kau tersenyum.” Aku ingin membuatnya senang.

“Apakah itu? Ah, kau agak berlebihan. Hadiah pasti akan membuatmu kerepotan.”

“Tidak apa-apa. Aku senang kok. Lagipula aku datang ke sini memang untuk menemani dan menghiburmu kan ..”

“Hahahaa, iya kau benar, dokter menyuruhmu ke sini untuk menggantikannya. Ah, kenapa dia sangat sibuk ya akhir-akhir ini.. aku rindu sekali padanya.”

Ah, dia menanyakan hyung lagi. Ini sedikit membuatku kesal. Tapi aku sedikit terpengaruh juga dengan apa yang dikatakan Kyuhyun. Aku hanya perlu kegigihan.

“Kalau boleh aku tahu, apa kau menyukai kakakku?” aku memberanikan diri bertanya padanya.

“Tentu saja aku menyukainya. Wanita manapun pasti akan menyukai lelaki berhati malaikat seperti dia.”

“Kenapa kalian tidak pacaran saja?” ah, aku mengajukan pertanyaan yang makin membuatku terlihat bodoh di depannya.

“Pacaran? hahaha.. aku akan sangat senang kalau saja dia menyatakan cinta padaku. Dengan senang hati aku akan menerimanya.” Ia menjawab pertanyaanku sambil tersenyum bahagia.

Aku rasa Raerin benar-benar menyukai hyung. Wajahnya selalu saja bersinar dan berseri-seri setiap kali kami membicarakan hyung.

“Hmm.. aku bisa membantumu. Aku akan menjadi cupid yang akan menyatukan kalian.” Ujarku tiba-tiba. Apalagi yang aku katakan! Kyuhyun pasti akan tertawa sampai guling-guling jika melihatku sekarang.

“Oh ya? Baiklah oppa. Aku senang sekali jika kau bisa mewujudkan itu.” Raerin seolah menantangku.

“Tentu saja aku bisa. Kau tenang saja.” Jawabku mantap.

Begitulah. Sambil menunggu panggilan dan wawancara kerja, aku menghabiskan waktuku untuk menggantikan hyung menjaga bidadari kecilnya ini. Sepertinya hyung benar, Raerin nyaman berada di dekatku. Kalau saja aku bisa tetap menjaganya seperti ini. Ah, betapa itu akan sangat menyenangkan. Tapi hyunglah yang nanti akan menjadi pendamping hidupnya. Aku yakin hyung punya alasan tersendiri kenapa ia tidak megatakan rasa cintanya pada gadis manis itu. Memang usia mereka terpaut tujuh tahun. Tapi itu bukan halangan aku rasa. Mungkin saja hyung akan melamarnya ketika Raerin sudah benar-benar dewasa. Dengan kondisi Raerin yang seperti sekarang ini, aku rasa hyung memang orang yang tepat untuk menemaninya seumur hidup. Tidak hanya menjadi suaminya, hyung akan menjadi dokternya juga sampai mereka tua nanti.

“Sungminnie, ada satu hal yang ingin kuberitahukan padamu.” Ujar Teukie hyung.

“Mengenai Raerin?” aku bisa membaca isi pikirannya.

“Iya. Aku akan melakukan operasi padanya minggu depan. Setelah selama ini aku mengumpulkan tim terbaik dan fasilitas yang memadai, aku rasa sudah waktunya untuk melakukan operasi itu.” Hyung terlihat serius dengan perkataannya. Tentu saja harus serius. Ini masalah nyawa seseorang. Apalagi itu Raerin.

“Jinja?! Ah itu bagus hyung, aku juga ingin melihatnya bahagia secara utuh. Apa kau sudah memberitahunya?” aku pun ikut bersemangat mendengar itu.

“Belum. Tapi nanti aku akan memberitahunya. Kebetulan dia akan berulang tahun. Aku sangat ingin ini menjadi hadiah terindah baginya. Semoga operasinya berhasil.”

@Rumah Sakit pusat Seoul

“Dokter, aku takut.” Raerin menggenggam tangan Teukie hyung erat.

“Sudahlah. Lawan rasa takutmu. Ini tidak akan lama. Kau percaya padaku kan?” Hyung menenangkannya. Aku hanya bisa membisu menyaksikan adegan mengharukan ini. Andai saja aku seorang dokter seperti hyung.

“Aku selalu percaya padamu. Tapi ini berat sekali. Aku ingin menangis.”

“Kenapa kau harus menangis untuk menyambut kebahagiaanmu?” Hyung mencoba meyakinkannya.

Akhirnya operasi dilakukan. Aku pun menunggu dengan cemas. Kakak kandung Raerin juga datang. Ia khusus pulang ke Seoul dari Beijing untuk menemani operasi adiknya. Aku percaya Teukie hyung pasti mengusahakan yang terbaik. Dia dokter yang pintar dan sangat bisa diandalkan. Ya Tuhan, aku benar-benar ingin melihat Raerin tersenyum dengan kesembuhannya. Berikanlah kelancaran dalam operasi ini.

…………………………………………………………………………………………….

“Huff .. aku lega sekali.”

“Bagaimana perasaanmu hyung?” tanyaku padanya. Aku lihat suatu beban berat di wajahnya.

“Entahlah. Tapi tadi kami sudah melakukan yang terbaik. Kita lihat besok pagi. Biarkan saat ini dia beristirahat.”

Raerin memang masih tidak sadarkan diri sejak operasi dilangsungkan.

Keesokan harinya..

@Raerin Pov

Aku sangat deg-degan. Aku harap hari ini aku benar-benar bisa menikmati kehidupanku yang baru. Aku rasakan banyak orang-orang terdekatku. Mereka pasti sangat mengharapkan yang terbaik. Ya Tuhan, aku serahkan ini semua padamu. Jika memang aku bisa sembuh, aku akan sangat bahagia.

Seseorang mulai membuka perban. Jantungku berdetak seribu kali lebih cepat. Bagaimana kalau semuanya tidak sesuai harapan?

“Raerin, bukalah matamu.”  Dokter Teukie berbisik di telinga kananku.

Aku membuka mataku. Perlahan-lahan. Aku takut, tapi aku melihat sesuatu yang berbeda. Dulu semua gelap, tapi kini aku melihat sesuatu yang berbeda. Inikah cahaya?? Aku melihat sosok suster di sebelahku. Ketika aku menoleh, aku melihat sosok orang berpenampilan dokter.

“Dokter, kaukah ini?”

Dia mengangguk. Aku pun langsung memeluknya. Dia sangat terharu. Ia menangis terisak.

“Raerin, kau sudah bisa melihat sekarang. Aku senang sekali.” Ujarnya terharu.

Aku pun tak kuat menahan air mataku.

“Dokter,, akhirnya aku bisa melihatmu.” Aku bahagia.

Seorang wanita di sebelah Dokter juga memelukku.

“Onniee …”

“Iya Raerin, kau bisa melihat sekarang.” Ujar Hyomin onnie. Dia masih memelukku erat.

Berikutnya aku melihat seorang lelaki. Dia tersenyum manis. Sangat manis. Belum pernah aku melihat senyum seorang lelaki semanis itu.

“Sungmin oppa? Kaukah ini?” Aku pun memeluknya.

“Iya, ini aku, Raerin. Akhirnya kau bisa melihat lagi.” Ujarnya tersenyum.

Aku benar-benar bisa melihat. Tapi yang paling membuatku bahagia adalah aku bisa melihat orang-orang yang selama ini baik padaku. Terutama Dokter …

Satu bulan kemudian ..

Sungmin pov

“Hyung, kau sangat tampan dengan pakaian ini. “ aku memukul lengannya.

“Hei! Jangan sembarangan memukulku. Nanti kalau bajuku rusak, aku tidak terlihat tampan dan gagah lagi di depan calon istriku.”

“Hahahaha, tenanglah Hyung. Kau selalu terlihat tampan dan gagah setiap saat.” Aku menghiburnya. Aku tahu dia sangat deg-degan. Hari ini adalah hari pernikahannya.

“Apa kabar calon istriku?” Hyung bertanya padaku.

“Sabarlah sebentar lagi. Ia sangat cantik pastinya.”

Kyuhyun menelponku. Ia mengatakan sudah saatnya Teukie Hyung keluar menuju gereja.

Aku melihat semua orang berkumpul. Ada ayah kami, begitu juga dengan undangan yang hadir. Kulihat Raerin. Dia terlihat sangat cantik dengan gaun putih sederhana dan bunga di tangannya. Kapan ya aku bisa menikah seperti Teukie Hyung?

Pengantin wanita berjalan perlahan. Raerin mengikuti di belakangnya. Ya, dia menjadi pengiring pengantin. Dan sebentar lagi, Hyomin Noona resmi akan menjadi kakak iparku.

“Aku senang melihat onnie bahagia. sayang sekali ayah dan ibu kami sudah tiada. Mereka pasti akan sangat bangga dengan calon menatunya. Dokter orang yang bertanggungjawab. Dia tak hanya mencintai kakakku, tapi dia juga menjagaku dengan sangat baik saat kakak ada di Beijing. Andaikan aku juga bisa menemukan pria seperti Dokter.” Kata Raerin sambil memandang ke arah pengantin.

“Raerin ah~ lihatlah pria tampan di sebelahmu ini. Dia bersedia dan siap lahir batin untuk menjadi calon suamimu.” Kyuhyun tiba-tiba nyeletuk sambil melirik ke arahku.

“Hei! Apa yang baru saja kau katakan?” Aku malu! Menyesal mengajak Kyuhyun. Ini pertama kalinya dia membuatku sangat malu. Di depan gadis yang aku sukai.

Tapi kulihat Raerin memandangku sambil tersenyum. Perlahan ia menggandeng tanganku. Apa maksudnya semua ini?

“Oppa.. aku mengontrak senyum manismu seumur hidup.” Ujarnya tiba-tiba.

“Upz.. aku pergi dulu. Sepertinya udara si sini sudah berbeda.” Kyuhyun pergi begitu saja.

Aku memandang Raerin. ternyata Kyuhyun benar. Aku hanya perlu kegigihan untuk meluluhkan hatinya. Ternyata selama ini aku memang salah paham. Hyung sangat menyayangi Raerin karena Raerin adalah calon adik iparnya. Aku baru tahu itu. Tapi aku tahu, sekarang ada seorang gadis yang bisa menerimaku apa adanya. bahkan ia memuji senyumanku yang kata orang-orang senyum ini membuatku terlihat terlalu manis sebagai seorang pria. Saranghae Raerin sshii …..

THE END~

Yahhh ^^ Finaly ..

Author Tavita lama comeback ahaha mian mian..

Author lagi sibuk banget ngurus tugas-tugas kuliah.

Ayo ayo bagaimana FF nya?? di comment yah ^^

Gomawo… ::)))

22 thoughts on “[OneShoot] This Smile Only For You

  1. ehmm.. ayu seneng bgt bikin oneshoot y?? ^^
    jalan ceritana bagus..karakterna jg dpt bgt!!! tp akhirna..kuraaannggg… kurang panjang maksudnaaa!!!! coba dipanjangin lg!! hehehe :DD n rada ngecohin jg, but that’s nice! ^^
    owhh.. teuki jd dokter?? psti bakal baek bgt tuh ke pasien2na.. angel doctor!!! >_<
    teuki ssi.. mau dong jd pasienmu…! XD

    Suka

  2. waaahhh,,annye0ng chingudeul,author,admin,,semua,#pke toak!!
    Aq reader bru neng kene slam knal!aq tnggalin jejak dlu!!*author:blm bc uda k0ment??ckckckck

    Suka

  3. aigooo,,,aq qra raerin bkalan ama teuki oppa,tnyta, ,hehehehe, ,minnie oppa,akhrny ada yg mw menerima mu apa adanya nak(?),,wah!nice fanfic

    Suka

Leave a Comment ...