[1] How To Keep Loving You

Halo readers ^^ mudah-mudahan ga bosen yah sama couple ini .. FF ini saya buat sebagai sekuel dari 1+1.. jadi buat yang minta dibuatin sekuelnya silakan dibaca yaaa.. dan saya memutuskan ini jadi FF berchapter.. mudah-mudahan bisa menikmati dan mengerti alur ceritanya ^^

Author : tavita

Cast :

Cho Kyuhyun-Kang Minji

Superjunior member

Song Gyuri

Victoria (fx)

Changmin (DBSK)

Choi shinri (annety lansia)

Genre : romance

Length : chapter

……………………..

Minji pov

Aku terpaku sambil memandangi seonggok popcorn yang ada dalam genggamanku. Perlahan kugerakkan bola mataku ke kiri, mencoba menangkap wajahnya. Huh- aku yakin dia pasti sangat kesal, terlihat ia tidak begitu menikmati film yang sedang kami tonton, padahal menonton film adalah salah satu hobinya.

Merasa tak enak hati, kuhela nafas dengan berat. Sementara di sisi kananku, nampak Changmin oppa dan Victoria unnie begitu terlarut dalam cerita yang ditampilkan sang sutradara film. Apakah aku harus menyalahkan dua orang yang sedang terlarut di sebelah kananku ini? Hum.. tapi jika saja mereka tidak datang, mungkin saja bocah ini tidak akan sebegini kecewanya.

Flashback-

“Kyu~ jangan begini.. lepaskan ..”

“Hihi sebentar saja yaa..” ia terus mencumbuku. Aku hampir sesak nafas. Apa maksudnya dengan bertanya 1+1? Apa ini yang dimaksudkannya? Aish! Mesum sekali anak ini.

“Kyuuh~ su..dah yaah..aishh..” aku meronta mencoba menarik kepalanya dari leherku. Tak kupungkiri ini menyenangkan, namun harus segera kuhentikan sebelum Teukie oppa muncul di lantai ini.

“Panggil aku oppa.. kau ini tidak sopan..” Kyuhyun kembali memelukku.

Ia makin menahanku dan nyaris tak ada kekuatan bagiku untuk melawannya. Aku rasa hari ini kami akan berakhir di sini. Mengerikan sekali magnae setan ini. Namun saat ia mencoba melanjutkan, kudengar bunyi ponsel Kyuhyun.

“Hei.. baboya! Angkat telponnya..” Kudorong tubuhnya perlahan.

“Siruh- abaikan saja..”

Namun lagu Perfection itu sungguh berisik. Aku pun tak tahan dan melepas pelukannya kasar.

“Kyu jebal angkat telponnya. Siapa tahu panggilan penting.”

“Aish! Sepenting apapun, tetap saja mengganggu..”

Namun ia mengalah juga dan merespon panggilan masuknya. Entah apa yang dibicarakannya, kugunakan kesempatan ini untuk merapikan bajuku yang sedikit berantakan gara-gara ulahnya tadi. Wajahnya nampak sedikit panik saat menutup telepon.

“Minji ah~ ayo keluar! Rapikan dirimu. Changmin dan Song Qian ada di depan.”

Ia nampak panik dan merapikan juga pakaiannya. Setelah itu ia bergegas ke depan untuk membukakan pintu.

“Apa kami datang di saat yang salah?” Changmin oppa menyapa kami. Ia memandangku dan juga Kyuhyun.

“Sudah jelas masih bertanya. Mau apa?” Kyuhyun menjawab dengan sedikit ketus.

“Kyu, kami ke sini untuk menjengukmu pasca kecelakaan, sekaligus mau mengajakmu menonton film bersama. Kebetulan aku punya tiket gratis dari manager oppa..” Vic unnie menjelaskan. Wajahnya berbinar. Jujur wanita ini benar-benar cantik. Ini kali pertama aku bertemu Vic unnie secara langsung.

“Pergi saja berdua~ kekasihku sedang di sini.. apa dia harus kutinggal?” Kyu memainkan remote TV.

“Tiketnya ada 5, 1 sia-sia tak apa kurasa. Minji ssi, kau mau ikut kan?”

Aku tak bisa berkata apa-apa. Changmin oppa mengedipkan sebelah matanya padaku.

“Kyu, sana ganti bajumu..” Vic unnie mendorong Kyuhyun menuju kamar.

Anak itu segera menurut. Itu artinya aku akan ikut hang out dadakan bersama para idola ini.

“Minji ah, gwaenchana? Mianhae mengganggu kalian..” Changmin oppa meminta maaf.

“Aku semestinya berterima kasih pada kalian. You save my life, oppa..”

Flashback end-

Begitulah kira-kira kronologisnya mengapa saat ini kami berakhir di bioskop dan menonton film drama romantis seperti ini. Kyuhyun mengambil popcorn di tanganku dan mengunyahnya dengan kasar. Aku tersenyum melihat mimik wajahnya. Sebegitu kesalkah ia saat ini? Perlahan kuraih tangannya tanpa mengalihkan pandangan dari layar, dan bisa kurasakan ia menoleh ke arahku.

“Kau masih marah?” tanyaku.

“Hanya kesal.” Jawabnya singkat.

“Jangan kesal pada mereka, niatnya kan baik..”

“Aku kesal padamu, kenapa kau mau ikut nonton? Aku masih ingin menghabiskan waktu berdua.. besok aku harus kembali bekerja apa kau tidak…”

Kubekap mulutnya yang mulai berisik dengan tanganku.

“Besok aku ikut mengantarmu ke bandara.” Ujarku sambil tersenyum.

“Jinja?” kulihat wajah kesalnya mulai membentuk segaris senyuman.

Kuanggukkan kepala sambil membalas senyumannya.

“Hehe gomawo Minji ah~” Kyuhyun melunak dan ia mengusap-usap kepalaku.

…………………………………..

Kyuhyun pov

Jika boleh memilih, aku tidak ingin kembali ke Taiwan. Melihat setumpuk jadwal yang diperlihatkan manager hyung padaku, rasanya malas sekali. Tak akan ada waktu untuk bersantai, main game, dan menonton semua dvd yang belum sempat kujamah. Entah kenapa rasanya begini suntuk, apa mungkin karena habis kecelakaan  jadi rasanya enggan melakukan apapun?

Tapi gadis ini sangat mendukungku. Dia selalu memberiku semangat hidup. Jika saja ia tak menawarkan diri untuk ikut mengantarku hari ini, mungkin aku bisa meminta manager hyung untuk mengundur keberangkatanku. Biasanya ia jarang seperti ini. Entah apa yang mengubah pikirannya.

“Paman Lee, turunlah duluan. Aku mau bicara berdua dengan Minji.”

Sopirku segera menurut dan hanya tinggal kami berdua di dalam mobil. Keberangkatanku masih satu jam lagi. Manager hyung dan yang lain ada di mobil yang berbeda denganku karena hari ini Minji ikut mengantarku.

“Kenapa? Masih belum siap? Kau sudah jauh lebih baik. Jangan terus menuruti rasa malasmu itu.” Ujar Minji.

“Huh- kau tahu jadwalku sangat-sangat menyebalkan. Tulangku bisa remuk semua karena kelelahan.” Sahutku sambil meraih kacamata hitam  dari dalam tas.

“Aish. Ternyata seorang Kyuhyun Superjunior seperti ini ya.. kau tahu berapa banyak fans baru yang kau tarik karena comeback kalian ini? Mereka bilang dancing Kyu … daebak.” Minji membisikkan kata terakhir itu di telingaku.

Senyumku kembali lagi kan? Aku menariknya ke dalam pelukanku.

“Waktu pacaran untuk seorang Hallyu star sepertiku sangat sedikit. Aku tidak bisa melihatmu setiap hari. Jadi jangan macam-macam.” Kuberikan pesan-pesan sambil membelai rambut panjangnya.

“Ne, seharusnya aku yang meragukanmu. Begitu banyak perempuan mengelilingimu setiap hari.”

“Tapi pikiranku sudah terkuras banyak untuk memikirkan satu orang. Tak mungkin akan kutambah lagi.”

Minji tersenyum mendengar balasanku. Kukeluarkan sesuatu dari dalam tas ranselku.

“Ini untukmu.”

“Mwo? Haha aku kan bisa membelinya sendiri di toko..” Minji menerima CD mini album kedua SJM yang kuberikan padanya.

“Hei, aku tahu kau tidak akan membelinya kecuali jika kau ingat. Seharusnya kau senang, karena aku langsung yang memberikannya untukmu. Dan aku memesan itu khusus untukmu.”

“Kau bicara seolah aku adalah fansmu.”

“Tentu saja! Kang Minji adalah fans berat Cho Kyuhyun.” Ujarku asal.

“Aish.!”

Minji mencubit pipiku. Sakit sekali.

“Yaa! Kyuhyun ssi kau makin gendut. Hihi..” Minji menambahkan.

“Panggil aku oppa.. kau ini tidak sopan sekali.”

Minji menggeleng-gelengkan kepalanya. Gadis ini akan kurindukan untuk beberapa waktu ke depan. Coba saja ia sudah lulus kuliah, mungkin akan langsung kunikahi jadi aku bisa membawanya kemanapun aku pergi.

Perlahan kuberikan kecupan pada bibirnya. Minji menatapku, dan ia membalasnya dengan sebuah lumatan lembut. Tak akan ada kesempatan berdua seperti ini. Setelah ini aku benar-benar akan menjalani waktu yang panjang di Taiwan, disertai rangkaian show di luar negeri yang tidak memberikan kesempatan bagiku untuk kembali ke Korea dalam waktu dekat.

“Humm` Kyuu~..” ujar Minji di sela-sela ciuman kami.

Aku tak menggubrisnya. Yang kuinginkan sekarang adalah bersamanya sedekat mungkin sebelum aku kembali ke Taiwan. Hal ini membuatku kehilangan akal sehatku lagi. Beruntung ia segera menghentikanku.

“Sudah ya.. turunlah. Pesawatmu sebentar lagi.” Minji merapikan kerah kemejaku.

“Kau tidak ikut turun?”

“Apa kau gila? Stalker dimana-mana. Berbahaya jika kita bersama. Incheon sudah menjadi tempat perburuan mereka. Mereka tahu semua jadwalmu..”

“Hmm.. baiklah.” Jawabku dengan nada kecewa.

“Jangan pasang wajah seperti itu. Aku jadi tidak rela juga berpisah denganmu.” Minji menepuk pipiku.

“Aduh! Sakit. Kenapa jadi wanita kasar sekali? Cium lagi, supaya sakitnya hilang!”

“GaemGyu! Aish cepat pergi sana. Semakin cepat kau hilang dari pandanganku semakin bagus..”

Sekali lagi kupeluk ia dengan sangat erat. Mencium keningnya dan setelah memakai ransel serta kacamata hitam, aku turun dari mobil dan kulihat ia melambaikan tangan dari dalam. Paman Lee masuk ke mobil dan merekapun menghilang dari pandanganku. Hmm, ada yang berbeda. Kenapa aku merasa tidak rela berpisah sementara dengannya?

…………………………………………

Minji pov

Aku tak bisa berhenti tersenyum. Ternyata album SJM yang ia berikan padaku kemarin berisikan photocardnya sendiri.  Namja ini ada-ada saja. Sepertinya ia benar-benar menganggap jika aku ini adalah fansnya.

Sengaja kutahan diri untuk tidak menghubunginya. Aku merasa sedikit aneh. Entah kenapa sepertinya akhir-akhir ini aku makin mencintainya.  Sebelum ia ke Taiwan, rasanya biasa saja. Aku merasa ia aman dan baik-baik saja selama aku masih bisa menjangkaunya. Namun saat ini, percaya atau tidak, pikiran negatifku selalu saja bekerja lebih baik. Belum lagi soal foto kami yang beredar kemarin. Untung saja semuanya cepat mereda. Kyuhyun! Begitu banyak kabar dan sensasi tentangmu akhir-akhir ini. Sebagai orang terdekatnya, semestinya aku tak harus menambah bebannya. Sudah semestinya jika aku mendukung apapun yang ia kerjakan. Aku tidak boleh cemburu. Kyuhyun sangat suka menyanyi dan pekerjaan inilah yang ia jalani. Kang Minji hwaiting! Tidak bertemu untuk beberapa saat tak akan membuatmu mati kan? Seharusnya memang tidak.

Author pov

Superjunior M benar-benar disibukkan dengan berbagai aktivitas baik promo album maupun variety show.  Hal itu membuat mereka menjalani hari-hari yang sulit dan kadang membosankan. Belum lagi beban karena harus tampil hanya berenam minus Donghae dan Siwon yang disibukkan dengan syuting serial Taiwan terbaru mereka. Member yang paling mensyukuri bakat aktingnya pas-pasan adalah Kyuhyun. Jika tak ada jadwal, ia bisa seharian menghabiskan waktunya di dorm dengan bermain game, makan, dan tidur. Tak mengherankan jika tubuhnya makin lama makin terlihat subur.

“Hahhahaha!!! Kyuhyunie! Lihatlah dirimu! Apa kau tidak merasakan perubahan besar pada tubuhmu hah?” Eunhyuk melempar bantal ke arah Kyuhyun yang sedang sibuk bermain game Diablo di laptop barunya didampingi cemilan dan minuman bersoda.

“Aish! Tutup mulutmu hyung! Tapi wajahku masih tetap tampan kan? Lagipula fansku senang dengan bertambahnya berat badanku.” Kyuhyun menghentikan gamenya. Ia merasa ini adalah topik pembicaraan yang harus ditanggapi dengan serius.

“Tapi Eunhyuk benar, kau memang jauh terlihat lebih gemuk. Pergilah fitness, supaya badanmu jadi bagus.” Sungmin turut memberikan pendapatnya.

“Hiii~ aku tidak akan pernah menyempatkan waktuku untuk hal-hal semacam itu. Berhentilah memprovokasiku.” Balas Kyuhyun sambil membuka kaleng minuman.

“Haha, bilang saja kau takut Minji akan ilfil padamu kan?” Zhoumi tiba-tiba datang sambil membawa makanan lagi dari arah dapur. Lihatlah betapa makmur hidup namja-namja ini selama di Taiwan. Banyak makanan kiriman dari fans, belum lagi makanan sehari-hari mereka. Rasanya tanpa  bekerja pun mereka masih bisa bertahan hidup dan makan enak setiap saat.

“Diaaaam!! Kenapa tidak kau urus saja tubuh kurusmu itu supaya lebih berisi hah?” Kyuhyun melempar bantal tadi ke arah Zhoumi.

“Eh, tapi benar apa yang dikatakan Zhoumi tadi. Aku pernah menguping kau bertengkar di telepon dengan Minji tengah malam hanya gara-gara membahas masalah abs. Hahhahahhahaha…” Hyuk menyingkir sambil mengamankan sekaleng camilan.

Kyuhyun nampak sangat kesal. Namun ia bertahan di tempat karena takut gamenya akan diambil alih Henry yang sedari tadi duduk di bawah mengamatinya.

“Minji tidak suka pria dengan abs?  Tapi ia pernah memuji abs Teukie hyung di depanku.” Kata Wookie.

“Haih.. kau tau sendiri Minji adalah fans berat kakek-kakek itu. Dia bilang tidak bisa membayangkan jika aku sampai tampil dengan image seperti itu. Hanya itu alasannya. Bukan apa-apa. Sudah! Berhentilah membahas tubuh, abs, dan juga berat badanku. Aku mau tidur.” Kyuhyun beranjak ke kamarnya setelah menutup laptop.

“Tidak biasanya kau tidur cepat. Ahhh aku tahu! Besok Kau mau menyambut cordy baru yang katanya masih muda itu ya?”  Eunhyuk masih belum puas membully magnaenya itu.

“Persetan dengan cordy.”  BLAAAM!!! Kyuhyun membanting pintu.

……………………………………

Minji Pov

Hari ini aku tidak enak badan. Kuputuskan untuk tidak berangkat kuliah dan memilih diam di rumah sambil membrowsing berita terbaru tentang dia. Memang Kyuhyun itu adalah namjaku, tapi jika jauh seperti ini hanya internet yang bisa membantuku mengobati kerinduan untuk bertemu dengannya. Setidaknya aku bisa melihat perkembangannya lewat foto dan video yang beredar. Lumayan, Kyuhyun jadi tidak bisa membohongiku. Ia tak bisa bohong soal wine yang selalu dibelinya di bandara, ataupun saat ia dalam keadaan sakit. Fans benar-benar mengawasi kemanapun ia pergi. Contohnya saat ia sakit ketika pulang dari sebuah acara di Thailand. Aku ingat betul kami sempat bertengkar hebat di telepon hanya karena kekhawatiranku yang berlebihan akan kondisinya saat itu. Tapi peduli setan, toh ibunya sudah memberiku wewenang penuh untuk turut memperhatikannya juga.

“Hmm.. tumben sekali ia mau mengenakan luaran pink..” gumamku sambil terus memainkan mouse laptopku. Kali ini mereka syuting sebuah acara di daerah Taichung. Dan lihatlah dia, tampil dengan cardigan pink dan scarf di leher. Hmm, senang melihatnya bak-baik saja. Untung saja kacamata hitam keparat itu sudah dilepasnya. Itu berarti matanya yang bengkak  akibat main game sudah sembuh.

Dan sepertinya di foto ini, dia bahagia sekali ditemani noona cordy ini. Oh tidak! Aku rasa ini bukanlah nuuna baginya. Gadis cordy ini nampak masih sangat muda, bisa jadi lebih muda dariku. Hmm baiklah. Ini adalah salah satu bagian dari ujian menjadi kekasih seorang artis. Tak berapa lama, ponselku berbunyi. Kyuhyun. Dia tau saja saat-saat di mana aku begitu merindukannya. Mungkin kami memang berjodoh.

“Jagiya..” kudengar suaranya. Kenapa jadi manja dibuat-buat. Memanggilku dengan Jagi.

“Kenapa tumben menelponku jam segini?” tanyaku sedikit heran.

“Iseng. Ternyata kau angkat juga telponku. Sedang tidak ada kuliah?”

“Hmm aku libur.. hihi..”

“Libur? Suaramu agak serak. Kau sakit yaa? Jangan membohongiku.”

“Hanya pusing demam dan sedikit mual..” jawabku apa adanya.

“Pusing?? Mual?? Kau hamil?? Ya ampun Minji ah kita bahkan belum pernah melakukan itu kenapa…”

“Berhentilah melucu Kyu, kau itu bicara apa..aish!” aku memotong ucapannya. Dasar mesum.

“Haha aku hanya bercanda. Demi aku istirahatlah dan minum obat. Kau itu malas ke dokter, jangan bilang kau belum ke dokter.”

“Sudah kubilang hanya demam ringan biasa..”

“Aku sakit sedikit saja manager hyung sudah panik memeriksakan kondisiku. Aku ingin kau juga..”

“Hei, kau itu artis, publik figur. Semua orang tentu ingin kau selalu tampil maksimal di depan umum..berbeda denganku. Siapa yang peduli?”

“Aku peduli. Minji ah, pastikan dirimu baik-baik saja, atau aku akan terbang ke Korea sekarang juga untuk menciummu.”

Anak ini. Aku jadi tersenyum sendiri mendengar nada khawatirnya sekalipun apa yang ia katakan selalu di luar konteks.

“Itu lebih baik kan? Aku memang ingin kau pulang ke Korea sekarang.”

“Jika memang kau membutuhkanku, aku akan minta manager hyung memesan tiket pesawat sekarang. Tunggu aku.”

“Eh! Baboya! Aku hanya bercanda! Aku akan ke dokter sebentar lagi, menunggu appa pulang.”

“Huff.. Kabari aku nanti setelah kau pulang dari dokter. Jangan coba-coba berbohong. Aku akan menelpon ibumu.” Ia mengancam. Seperti biasa.

“Huh- ne.. aku akan menelponmu nanti. Sudah sana. Main lagi dengan cordy-cordy cantik..”

“Jika boleh aku ingin mempekerjakanmu sebagai cordyku..” balasnya dengan nada serius.

“Haha aku bercanda! Aku tidak cemburu kok,, bukankah aku kekasih yang paling pengertian sedunia?”

Kyuhyun hanya tertawa. Senang sekali bisa menyindirnya seperti tadi. Hmm, paling tidak maksudku untuk memperingatkannya sudah tersampaikan. Cho Kyuhyun, jika kau berani macam-macam di sana, lihat saja nanti.

Kyuhyun pov

“Oppa, lihat dirimu. Tampan sekali. Sudah puas kan?” Gyuri menyodorkan cermin ke hadapanku.

“Hmm.. aku memang tampan. Tanpa kau rias pun sepertinya tetap akan terlihat bagus di depan kamera.” Balasku sambil merapikan sedikit lagi poniku.

“Kyu, tukar cordy yaa.. aku mau Gyuri jadi cordyku..” Eunhyuk berseru di belakang kami.

“Oh tidak bisa! Gyuri ssi, kau keberatan kan jika harus meninggalkanku?” aku melirik gadis di depanku.

Ia hanya tersenyum. Baru kali ini aku bisa menjalin hubungan cukup akrab dengan seorang cordy. Mungkin karena Gyuri lebih muda dariku, jadi aku merasa lebih bebas untuk mengobrol banyak hal. Gadis ini juga mengingatkanku pada Minji. Hmm, mungkin karena mereka sebaya.

“Oppa bagaimana dengan kekasihmu? Apa dia sudah sembuh?”

“Sepertinya sudah. Ah, kau tahu? Ini pertama kalinya aku menemukan ada hal yang sama menariknya dengan game.”

“Itu artinya oppa benar-benar mencintainya.” Gyuri merapikan kerah kemejaku. Sebentar lagi kami akan syuting sebuah variety show.

“Ya, kau benar. Gadis itu beruntung sekali karena aku memikirkannya hampir setiap hari.”

“Apa oppa pernah berpikir untuk meninggalkannya?”

Aku tercengang dengan pertanyaannya.

“Tidak. Sama sekali tidak.” Jawabku mantap.

………………………………………

“Kyu, kau dekat sekali dengan Gyuri. Jangan memberinya harapan..” Zhoumi menegurku.

“Harapan? Apa maksudmu?”

“Hmm, aku dengar Gyuri itu suka padamu.”

“Dari siapa? Dia memang suka padaku karena dia bilang dia itu fansku. Haha..”

“Terserah kau sajalah. Aku hanya mengingatkanmu. Semoga saja apa yang kupikirkan salah.”

“Kau terlalu peduli padaku hyung. Jangan khawatir. Aku tidak tertarik lagi pada gadis lain.”

………………………

Minji Pov

Bagus sekali. Hari ini moodku hancur dengan sukses. Tadi siang proposalku ditolak, dan bocah ini tak juga mengerti jika aku sedang kacau hari ini. Ia sama sekali tak bisa dihubungi dari kemarin. Handphonenya mati. Ditambah lagi Shinri dengan gawatnya kembali memanas-manasiku dengan rumor Kyuhyun yang menjalin hubungan spesial dengan seorang cordynya. Aish!

“Minji ah, kau harus lihat dulu video ini.. aku tidak bermaksud merusak hubunganmu dengan Kyuhyun oppa.” Shinri menunjukkan ekspresi gawatnya sambil membuka sebuah video di laptopnya. Aku memang sibuk dengan tugas kuliahku beberapa hari ini hingga tak sempat mengupdate video-video terbaru. Namun Shinri adalah satu-satunya ELF yang tahu hubunganku dengan Kyuhyun. Sekalipun dia cinta mati pada makhluk mesum bernama Lee HyukJae, tetap saja ia care mencarikan video Kyuhyun untukku.

Aku menonton video yang ditunjukkannya. Kyuhyun ssi! Sepertinya ia tidak sayang nyawa cordynya. Kenapa bercanda dengan cara seperti ini di tengah-tengah syuting? Apa dia pikir tidak ada kamera yang mengawasinya? Hah- cordy itu lagi. sejak kapan dia bisa berinteraksi sebaik ini  dengan seorang cordy? Lagipula ia tidak pernah cerita sama sekali padaku soal teman barunya. Wajar saja jika hal ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan fans. Jangankan fans, aku sebagai kekasihnya merasa sangat cemburu.

“Gwaenchana Minji ah?” Shinri bertanya dengan nada khawatir.

“Aku akan pulang beristirahat. Nanti malam aku akan menelponnya untuk menanyakan ini. Gomawo sudah memberitahuku.” Aku memeluk Shinri dan bergegas menuju ke mobil. Rasanya ingin berendam di bath tub dan melepaskan semua beban.

Jika dia tak bisa dihubungi seperti ini, adakah alasan bagiku untuk tidak marah padanya?

………………………….

“Yoboseyo~”

Aku rasakan jantungku berdebar tiba-tiba. Seorang gadis. Ya, ini suara seorang gadis. Kutarik nafas dan kuyakinkan diri sebelum melanjutkan.

“Bisa tolong berikan telponnya pada Kyuhyun oppa?” tanyaku mencoba santai.

“Hmm.. mianhae, oppa sedang di kamar mandi. Apa ada sesuatu yang bisa kusampaikan?”

“Hmm, tidak. Aku akan menghubunginya lagi.”

“Ini siapa?”

Oh Tuhan. Bukankah sudah jelas namaku tertampang di layar ponselnya? Kecuali jika Kyuhyun benar-benar sudah mengubah namaku di kontaknya.

Kali ini aku benar-benar tidak tenang. Akhirnya kuputuskan untuk menelpon yang lain. Sungmin oppa ponselnya mati. Zhoumi tidak menjawab, dan hanya tersisa Eunhyuk oppa yang kutahu nomornya.

“Oppa, ini aku Kang Minji..”

“Ne, kenapa Minji ah.. Kyuhyun tidak bersamaku. Kenapa menelponku?”

“Mwo? Lalu dimana dia? Aku kira kalian sedang bersama-sama.”

“Dia ada di dorm. Katanya tidak enak badan jadi kami tinggalkan saja dia.”

“Dia sendirian?”

“Hmm, seingatku tadi sehabis syuting cordynya ikut pulang menemani. Mungkin masih di situ mungkin juga sudah pulang.”

Bagus oppa. Terima kasih atas kejujuran infomu.

“Minji ah?? Kau masih di situ??”

“Ah iya.. gomawo infonya oppa..”

Aku menutup telepon. Cho Kyuhyun, kau mulai bermain dengan hatiku?

……………………

TBC

Segini dulu yaa ,, mian kalo misalnya ceritanya rada gaje..

Dasar buat FF ini sebenernya cuma satu, curhatan author sendiri..

Tapi saya sangat berharap yg lain bisa ngerti jalan ceritanya..

Jangan lupa comment yaah, ga comment itu dosa loh.., tar diceraiin biasnya.. hihi.. next chapter akan dipublish segera ^^

ThanKYU ~