[3] Cinderella Boy

Author: Ulan

Length: Part 2

Genre: straight-romance

Cast:

Lee Donghae

Cho Yoora

Choi Siwon

.and other cameo.

The poor wish to be rich, the rich wish to be happy, the single wish to be married, and the married wish to be dead.

Donghae’s POV

———————-

Aku baru saja mengantar Minji membeli kebutuhan rumah tangga  bersama Kyuhyun dan Yoora. Aku senang akhirnya bisa melihat Yoora sudah sembuh dari sakitnya. Aku mematikan kran menatapnya yang sedang heran menatapku. Dia mencoba memutar kran tapi aku langsung berhasil menangkap tangannya dengan cepat. Aku tersenyum ketika dia menaruh piringnya, dia menatapku sambil menghela napas.

“Oppa ..” panggilnya .

“Hmmm …?”

“Jangan menggangguku aku sedang ingin mencuci piring.”

“Biar aku saja yang mencuci piring, kau kan baru sembuh dari sakit.” Ujarku sambil mecolek busa ke hidungnya.

“Ani jangan manjakan aku oppa, aku sudah sehat.” Jawabnya.

“Ya ya ya ! Jangan menjadikanku kambing congek.” Aku langsung melirik namja yang sedang berdiri di samping Yoora sedari tadi.

“Ya Kyu kau menggangguku saja. Sana menjauh kau, lagian kau kan tidak bisa mencuci piring ..” sindirku membuatnya mencibir.

“Ne oppa, biar kami saja yang mencuci piring kau cari tugas lain saja . Memang benar kan kau tidak bisa mencuci piring.” Yoora langsung merenggut piring yang ada di tangan Kyu.

“Ne, jangan mengganggu kemesraan kami ..” sambungku membuatnya menghela napas pergi meninggalkan kami. Dalam hati aku tersenyum senang ketika Kyuhyun mencari Minji yang sedang sibuk meracik makanan. Entah kenapa aku merasa ada sesuatu diantara mereka.

Author’s POV

——————-

“Sedang apa kau ? Waow, kau masak jajangmyun?” tanya Kyuhyun melihat yeoja disampingnya yang sedang serius mengaduk jajangmyun di panci. Minji sekejap menoleh ke arahnya kemudian fokus lagi memasak.

“Ne. Wae?”

“Kenapa kau tahu sekali makanan kesukaanku jajangmyun? Jangan-jangan kau ..” goda Kyuhyun pada Minji membuat Minji menatap Kyuhyun aneh.

“Ya ! Jangan ke GR-an. Mana aku tahu kalau kau suka jajangmyun.” Sewot Minji.

‘Ternyata makanan favorit namja ini adalah jajangmyun’ batin Minji  dalam hati.

Kyuhyun terdiam tapi sesaat kemudian dia tersenyum evil pertanda dia sedang punya rencana busuk. Tangan Kyuhyun mengambil merica yang ada di rak atas dan menaburkannya di dalam panci membuat Minji berteriak marah.

“Ya ! Apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun ?!”

“Aku sedang menaburi merica, memang ada yang salah?”

“Ya ! Aku tidak suka pedas. Lagian aku tidak membuatkannya untukmu.”

“Pokoknya aku ingin rasanya pedas.”

Dan lima menit kemudian …

Donghae dan Yoora menitikkan air matanya mencoba jajangmyun buatan Minji. Sementara Kyuhyun dengan tawa meledeknya melihat Yoora dan Donghae. Minji mengembungkan kedua pipinya memukul kepala Kyuhyun.

“Ya  namja setan !”

“Mwo? Aku setan ?”

“Ne ! Lihat, jajangmyun yang aku buat rasanya pedas seperti mukamu !” bentak Minji.

“Ya ! Kau meledekku?”

“Tentu saja ..” remeh Minji.

“Ya, habiskan. Ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan.” Suruh Kyuhyun menunjuk kea rah Donghae dan Yoora.

“Bahkan kaupun tidak memakannya daritadi.” Cibir Minji. Donghae meneguk air putihnya lalu memberikannya pada Yoora.

“Kau harus minum Yoora. Ya, Cho Kyuhyun kau kurang ajar sekali.” Ujar Donghae kesal pada Kyuhyun. Kyuhyun hanya tertawa menanggapi.

“Kalian serasi sekali.” Puji Yoora setelah meneguk airnya kemudian menaruhnya lagi di tempatnya. Kyuhyun dan Minji langsung sama-sama melontarkan pandangan sangar ke arah Yoora membuat Yoora terkekeh.

“Hae-yah kapan kau pulang?” tanya Kyuhyun membuat semuanya menjadi serius.

“Dua hari lagi ..” singkat Donghae membuat Yoora tampak murung.

“Tidak bisakah untuk tinggal lebih lama lagi, oppa?” tanya Yoora menoleh ke arah Donghae. Donghae tersenyum menepuk kepala Yoora lembut.

“Aku harus kembali Yoora-yah. Disana aku masih punya pekerjaan. Tunggulah sampai suatu saat aku menjemputmu..” ujar Donghae.

Yoora’s POV

—————

Sampai dua haripun tiba aku mengantar Donghae oppa di terminal bus. Dia sangat tampan mengenakan kacamata hitamnya. Rambutnya yang blonde mempertegas wajah sayunya.  Hari ini ia mengenakan kemeja biru kotak-kotak. Aku tidak menghiraukan Kyuhyun oppa dan Minji eonni yang sedang meributkan sesuatu di belakang sana. Aku hanya tidak ingin memalingkan wajahku sedikitpun untuk menatapnya.

“Oppa, benarkah kau tidak ingin naik pesawat?” khawatirku.

“Ani aku naik bis saja lagian naik pesawat terlalu mahal untuk pergi ke Mokpo.” Ujar Donghae oppa.

“Kau bisa memakai uangku dulu Hae” ujar Kyuhyun oppa yang sudah berdiri disampingku. Dengan menggendong ranselnya Donghae oppa tersenyum simpul menepuk pundak Kyuhyun oppa.

“Jangan mengkhawatirkan aku. Cepatlah kalian pulang sebelum fans-fans kalian tahu.” Ujar namja tirus itu. Aku melirik kesampingku melihat sekitarku dan sedikit membenahi masker dan penutup kepala hoodieku begitu juga dengan Kyuhyun oppa.

“Oppa, menurutku naik bis akan terasa melelahkan, ayo kita ke bandara saja..” ujarku masih cemas hendak menarik tangannya tapi dia terpaku tidak mengikuti langkahku. Aku menoleh menatapnya yang menghela napas. Tangannya menepuk kepalaku pelan kemudian mengecup keningku perlahan. Dia melepaskan kecupannya lalu tersenyum padaku.

“Gwenchana. Hiduplah dengan baik disini dan tunggu aku menjemputmu.”

“Aku menunggumu bagaimanapun caramu menjemputmu aku akan menikah denganmu.” Ujarku.

“Araseo. Baiklah aku akan pergi. Kyuhyun-ah kau tahu kan apa tugasmu?” tanyanya kemudian pada Kyuhyun oppa.

“Cih. Araseo.” Singkat Kyuhyun oppa memalingkan wajahnya melihat ke arah lain.

“Baiklah. Minji-yah kalau ada apa-apa kau bisa menelpon cepat Kyuhyun.”

“Ya !” elak Minji tidak terima.

“Kau tidak punya siapa-siapa disini..” sambung Donghae oppa.

“Tidak perlu khawatir oppa, Minji onnie akan aman bersamaku dan Kyuhyun oppa.”

“Ne, aku percaya penuh pada kalian.” Sesaat Donghae oppa memelukku sebelum dia akhirnya membalikkan badannya untuk pergi dari hadapanku.

Author’s POV

——————-

Sesaat Kyuhyun menoleh ke arah Yoora yang sedang termenung memandang jalanan. Pandangannya tidak fokus. Sambil menyetir Kyuhyun menepuk kepala Yoora membuat Yoora terkesiap. Yoora menatap Kyuhyun yang tersenyum.

“Sudahlah jangan sedih lagi lagian kau juga sudah diberi kecupan selamat tinggal olehnya.” Goda Kyuhyun membuat Yoora memalingkan wajahnya karena malu.

“Apa sih, aku tidak sedih.” Jawab Yoora.

“Jeongmalyo?” tanya Kyuhyun.

“Ya, kalian berdua kapan jadian?” tanya Yoora sengaja mencari topik lain malas mendengar Kyuhyun menggodanya seperti itu.

“Kami tidak akan jadian !” serempak Kyuhyun dan Minji. Yoora pura-pura takjub melihat kedua orang munafik ini.

“Wah kalian kompak sekali. Hal seperti ini saja kalian sudah terlihat kompak. Ayo cepat jadian saja.”

“Jadian dengan namja setan ini? Seperti tidak ada namja lain saja.” Beber Minji kesal. Kyuhyun mengeluarkan senyum setannya ketika melihat ekspresi mInji dari balik kaca.

“Cih. Ya, Yoora-yah apakah kau setuju mempunyai kakak ipar seperti dia? Kau ini kayak tidak tahu aku saja, aku mana mungkin suka sama gadis desa itu. Banyak model yang menginginkanku, kenapa harus berakhir di pelukan gadis desa?” Yoora mencubit lengan Kyuhyun kesal mendengar pengakuan oppanya.

“Ya ! Appo !” sergah Kyuhyun.

“Aku lebih tidak sudi jika kau menikah dengan model-model murahan itu ..”

“Wae? Mereka kan teman-temanmu juga.”

“Aku tidak sudi, titik.”

Minji hanya bisa terdiam mendengar perkataan mereka yang tidak kunjung arah dan tujuan. Dalam hati ia tertegun akan perasaannya ketika mendengar apa yang diucapkan Kyuhyun tadi. Ada perasaan tidak enak muncul dari dalam hatinya.

*

Yoora berpose elegan siap untuk di potret oleh cameramen. Hari ini ia melakukan photoshoot di pulau Jeju bersama Kyuhyun. Kyuhyun merangkul pundak Yoora kadang ia memainkan rambut Yoora sebagai pose. Para remaja Korea sangat antusias dan sangat menyukai hubungan persaudaraan mereka hingga banyak yang meminta mereka untuk melakukan photoshoot bersama. Sebuah majalah Intrateent di Korea mengabulkan permintaan para fans membuat mereka semua tidak sabaran menunggu majalah itu terbit.

Saat photoshoot berakhir, Yoora dan Kyuhyun memberikan ucapan terima kasih pada semua kru. Cordy Yoora mulai melepas coat yang menempel di tubuhnya semenjak photoshoot berlangsung.  Sementara Cordy Kyuhyun melepas jas yang dikenakannya.

Yoora duduk di sebuah bangku dan matanya sempat melirik ke arah Hanwoo sahabatnya yang sedang berciuman mesra dengan sang cameramen. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang itu?

“Yoora ..” ujar seseorang membuyarkan fokusku. Yoora menoleh ke belakang dan mendapati Siwon sudah berdiri di belakangnya. Yoora bangun untuk menyambut Siwon yang sedang tersenyum ke arahnya.

“Oppa.. “

“Apakah photoshootmu sudah selesai?” tanya Siwon. Yoora mengangguk.

“Mau apa kemari? Apakah sedang ada janji dan kebetulan bertemu disini?” tanya Yoora.

“Memangnya aku tidak boleh menjemputmu?”

“Me.. Menjemputku? Tapi aku bersama Kyuhyun oppa..”

“Sudahlah, ikut saja aku.” Siwon menarik tangan Yoora.

“Kyuhyun-ssi biar aku saja yang mengantar pulang Yoora.” Teriak Siwon pada Kyuhyun yang sedang sibuk memejamkan matanya menunggu cordynya selesai menghapus make-upnya.

“Mwo? Siapa dia?” tanya Kyuhyun pada cordynya.

“Choi Siwon.” Jawab sang cordy. Kyuhyun hanya bisa diam saja tidak menghiraukan teriakan Siwon.

Yoora’s POV

—————–

Setelah selesai melakukan photoshoot Siwon oppa datang untuk menjemputku. Aku merasa dia terlalu baik padaku. Seharusnya dia tidak bersikap baik seperti ini padaku. Dia mengajakku masuk ke sebuah mall besar di pertengahan Seoul. Tidak ada yang akan bisa memantau kami ke tempat seperti ini maka dari itu kami dengan leluasa tidak mengenakan penyamaran sama sekali.

Para pelayan tersenyum menyambut kami dan Siwon oppa mengajakku masuk ke toko perhiasan membuat feelingku tidak enak.

“Eomma menyuruhku untuk mengajakmu membeli cincin untuk pernikahan kita. Kau saja yang memilih cincinnya.”

“M.. Mworago?” aku terkejut, tentu saja. Aku mendelik ke arahnya tanda tidak suka dengan laporannya. “Oppa, bukankah kau sudah menyetujui sandiwara ini ? Aku tidak akan pernah mau menikah dengan namja lain selain Lee Donghae.” Aku mengingatkan perkataannya lagi atas persetujuannya tempo lalu saat di rumah sakit.

“Ne, araseo. Tapi eomma yang menyuruhku, pilih saja yang mana menurutmu terlihat bagus.” Aku terdiam menatapnya. Sangat kesal. Tidak bisakah dia menolak permintaan eomma?

“Apakah ini bagian dari rencanamu? Kalau iya, aku akan memilih satu pasang cincin.” Tanyaku. Siwon oppa mengangguk. Akupun ikut mengangguk mengerti kemudian memulai memilih-milih sebuah cincin.

Siwon’s POV

—————–

Setelah lelah memilih cincin aku mengajaknya makan di sebuah resto seafood yang terkenal di mall ini. Aku sering sekali ketempat ini bersama manajerku Han Minmi, hanya untuk sekadar makan siang. Kami duduk di pojokan  dekat dengan kaca yang ada airnya seperti air terjun.

Yoora, dia sangat cantik sekali. Seandainya dia tahu apa yang sedang aku pikirkan. Ah untung saja dia tidak tahu mengenai apa yang sedang aku pikirkan. Aku tidak bisa bebas lagi memikirkannya bahwa malam ini dia begitu cantik.

Mengenai sandiwara itu, aku memang menyetujuinya. Ya, mulutku yang menyetujuinya, tapi hatiku? Untuk masalah cincin .. Ini bukan dari sandiwara kita, Cho Yoora. Tapi ini karena aku memang benar-benar menginginkanmu. Tidak apa sedikit egois. Aku yakin, suatu saat nanti kau akan berpaling padaku. Sekejap aku melihatnya berseri-seri sambil memegang handphonenya.

“Kau bahagia sekali .. Apakah sms dari namja itu?”

“Ne, oppa. Hanya Lee Donghae yang bisa membuatku seperti ini ..” ujarnya. Saat ini hatiku mencelos ke jurang rasanya. Sakit sekali mendengarnya. Tapi apakah pantas aku untuk menangis?

Author’s POV

———————

Kang Minji merenung sendirian di kamarnya. Ia menatap dirinya di kaca. Menelusuri wajahnya dan bagian tubuhnya. Lagi dua hari adalah hari pertamanya kuliah tapi dia masih merasa ada yang kurang.

“Cih. Ya, Yoora-yah apakah kau setuju mempunyai kakak ipar seperti dia? Kau ini kayak tidak tahu aku saja, aku mana mungkin suka sama gadis desa itu. Banyak model yang menginginkanku, kenapa harus berakhir di pelukan gadis desa?”

Perkataan Kyuhyun tempo hari masih terngiang-ngiang jelas di memorinya. Minji menggeleng-geleng membuyarkan lamunannya. Tapi dalam sekejap ia murung lagi.

“Jadi begitu. Baru saja aku mau menyukaimu Cho Kyuhyun, tapi kau yang membuatku seperti ini. Baiklah kalau itu maumu..” ujar Minji.

Keesokan harinya Yoora datang bersama Hanwoo ke apartement Minji. Yoora mengenalkan Hanwoo pada Minji. Hanwoo berjalan kea rah dapur untuk mengambil soft drink di dalam kulkas kemudian meneguknya. Sementara Minji sedang duduk melamun di samping Yoora.

“Ya, onnie , ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat sedih?”perhatian Yoora. Minji menoleh ke arah Yoora.

“Ah ne, aku sedang bingung. Besok adalah hari pertamaku kuliah tapi aku merasa ada yang kurang dengan diriku. Ngg, apakah menurutmu aku terlihat aneh? Bagaimana dandananku? Mungkin kau banyak lebih tahu dariku. Pasti banyak yeoja Seoul yang sangat menarik. Apakah aku terlihat menarik?” tanya Minji panjang lebar membuat Yoora menahan tawanya. Tapi tidak dengan Hanwoo yang sudah tertawa daritadi mendengar pertanyaan Minji.

“Onnie, kau polos sekali ..” ujar Hanwoo yang sudah duduk disamping Minji.

“Kalau begitu, ayo kita shopping malam ini .. Kau harus mengubah stylemu, onnie.” Sambung Yoora.

“Sho.. Shopping ..?”

“Ne, kita akan berbelanja besar-besaran malam ini.” Susul Hanwoo seperti takjub.

at Mall ..

“Yang ini pantas ..” Hanwoo menunjuk bikini bercorak macan tutul ke arah Minji. Sedangkan Yoora menggeleng dan menyilangkan kedua tangannya tanda tidak setuju dengan pilihan Hanwoo.

“Ya ! Aku ingin membeli baju bukan membeli baju renang .” sergah Minji. Mereka berjalan lagi sampai pada outfit yang menjual baju-baju remaja. Yoora mengambil dua kemeja berwarna biru dan hijau. Sedangkan Hanwoo datang sudah membawakan dua skiny jeans. Minji mencobanya satu persatu. Yoora dan Hanwoo hanya bisa mengangguk-ngangguk melihat Minji dari kaca. Mereka saling tatap.

“Yoora-ssi, Hanwoo-ssi, apakah aku sudah terlihat seperti model?” ragu Minji. Mendengar perkataan seperti itu Yoora seperti merasakan de-javu. Ia seperti pernah mendengar perkataan itu dari seseorang dan tiba-tiba Yoora mulai teringat sesuatu saat pulang dari mengantar Donghae, Kyuhyun pernah menyebut kata-kata model saat itu.

“Onnie, kau menyukai Kyuhyun oppa?” bisik Yoora di telinga Minji. Minji menoleh terkejut.

“Mwo? Mana mungkin? Aku tidak pernah memikirkannya.” Elak Minji.

“Hhh~ Mungkin hanya perasaanku saja, lupakan saja onnie. Kita harus mencari heels dan pergi ke salon untuk membenahi sedikit style rambutmu.”

“Baiklah, kalau begitu cepatlah kalian keluar dari ruang ganti ini aku akan mengganti baju.” Suruh Minji.

“Nee~~” kompak Yoora dan Hanwoo keluar bersamaan. Hanwoo mulai membisikkan sesuatu di telinga Yoora.

“Yoora, apakah benar dia menyukai Kyuhyun oppa?” tanya Hanwoo ingin tahu. Yoora mengangkat pundaknya.

“Molla. Kita harus cari tahu..”

“Itu urusanku, serahkan saja padaku. Lagian Minji onnie sangat polos.” Ujar Hanwoo bersemangat.

“Hei Hanwoo, kau pacaran dengan cameramen kemarin?” tanya Yoora membuat Hanwoo membekap mulut Yoora. Hanwoo celingak-celinguk karena takut orang lain yang tidak sengaja lewat di depan mereka mendengar ucapan Yoora.

“Psst.. Kau keras sekali bicaranya.  Jangan sampai fanboy-fanboyku tahu aku tidak mau Eunhyuk oppa dihabisi massal karena ketahuan sudah memacariku.”

“Jadi benar kau dengan Eunhyuk oppa ..?!”  Hanwoo membungkan mulut Yoora lagi.

“Pssst .. Yoora !” pelan Hanwoo. “Ne, benar. Baru saja jalan dua minggu.”

“Hhh~ pantas saja ..”

 

Minji’s Apartement

Minji’s POV

—————–

Aku membuka barang belanjaanku dan mengeluarkannya satu-satu. Aku membeli dua heels, satu pilihan paksa dari Lee Hanwoo, satunya lagi pilihan paksa dari Yoora. Aku mulai mengeluarkan barang-barangku dari dalam tas. Aku sempat berhenti ketika melihat sebuah pakaian berwarna putih panjang yang menjutai sampai batas lututku.

Aku mencoba mengenakannya tak lupa juga memakai heels pilihan Yoora berwarna hitam. Aku bercermin di depan kaca yang panjangnya sampai memperlihatkan seluruh tubuhku. Dengan rambut baruku, apakah aku sudah terlihat seperti model?

Yoora’s POV

——————

Sesampainya aku di rumah eomma, sudah menyambut kedatanganku di luar. Lihatlah senyum eomma, tampak sangat bahagia sekali ketika tahu aku diantar pulang oleh Siwon oppa. Dan Siwon oppa juga sok cari muka dihadapan eomma membuatku semakin tidak menyukainya. Aku membanting pintu kesal saat Siwon oppa sudah pulang. Tiba-tiba handphoneku berbunyi. Melihat nama yang menelponku detik ini membuatku melupakan kekesalanku hari ini.

“Oppa ..” sapaku.

“Yoora-yah, mian tadi aku tidak membalas pesanmu yang terakhir. Aku baru saja pulang dari kerja.” Aku bisa mendengar suaranya dari seberang. Suara beratnya membuatku ingin memilikinya malam ini. Rasanya aku kehilangan arah dan pikiranku malam ini.

“Jeongmalyo? Oppa, kenapa pulang malam sekali?”

“Ne, aku sedikit lembur.”

“Apakah kau baik-baik saja disana?”

“Aku sangat baik, tidak usah mengkhawatirkanku. Bagaimana denganmu?”

“Aku baik-baik juga. Apakah kau sudah makan malam?” tanyaku.

“Ne. Bagaimana kabar Minji dan Kyuhyun?” tanyanya yang otomatis membuat memoriku terputar ulang lagi saat aku bersama Minji onnie. Aku menceritakan pada Donghae oppa bahwa sepertinya Minji onnie menaruh perasaan pada Kyuhyun oppa dan mendengar berita ini membuat Donghae oppa tertawa. Aku bercerita panjang lebar mengenai bagaimana photoshootku di Jeju. Tapi ada satu yang tidak bisa aku ceritakan padanya. Kutatap cincin berlian yang terlihat dari dalam kotak. Sangat cantik. Aku yakin suatu hari nanti Donghae oppa yang akan memakaikannya untukku. Kami terdiam dalam waktu yang lama. Tidak tahu harus berbicara apa.

“Donghae oppa, jeongmal bogoshipo ..” ucapku. Tidak ada jawaban darinya. Kutatap layar handphoneku yang ternyata masih menyala.

“Yeoboseyo ..?” ucapku lagi. Tidak ada jawaban tapi aku malah mendengar suara dengkuran dari seberang sana. Aku tersenyum mendengarnya. Dia pasti lelah sekali. Suara dengkurannya indah. Apakah aku harus mematikan telponku?

Author’s POV

———————

Minji menyisir rambut panjangnya yang sepunggung di meja rias. Pagi ini ia bangun pagi-pagi sekali karena hari ini adalah hari pertamanya ia berkuliah di Kyunghee University. Ia sudah tampak rapi dengan kemeja hijau dibalut dengan blazer dan bawahan skinny jeans. Ia menaruh sisirnya kemudian mengambil tasnya yang ia geletakkan sembarangan di atas kasur.

Ia berjalan keluar dari apartementnya dengan senyum penuh semangat untuk pagi ini. Tapi ketika ia sampai di depan apartementnya, ia terkejut melihat Kyuhyun sedang bersandar di sedan hitamnya. Hatinya berdebar lagi membuatnya panik dan salah tingkah. Bagaimana tidak membuatnya berdebar bahwa Kyuhyun hari ini mengenakan kemeja lengan panjang berwana putih dan memakai kacamata hitam.  Kyuhyun melirik arlojinya.

“Lama sekali kau, kajja kita bisa telat.” Ujar Kyuhyun hendak membuka pintu mobil.

“Mau apa kau? Aku sedang tidak ingin jalan-jalan. Kau tidak tahu hari ini adalah hari pertamaku masuk kuliah. Jadi tolong jangan menggangguku.” Minji melangkah hendak meninggalkannya tapi Kyuhyun menarik tangannya. Minji menjadi salah tingkah lagi. Ia berusaha menutupinya sebisa mungkin agar tidak terlihat salah tingkah di depan namja ini.

“Araseo. Aish, kau tau sudah sejam aku menunggumu disini. Aku telpon kau tidak kau angkat. Untung saja ini masih terlalu pagi, tidak ada fans atau paparazzi yang mengincarku.”

“Seperti kau punya fans saja .” dumel Minji. “Ani, aku bisa berangkat sendirian. Lagian kau tidak perlu susah-susah menjemputku.”

“Aiish yeoja ini tidak tahu berterima kasih sama sekali.” Kyuhyun menarik tangan Minji mengajaknya ke seberang dan membukakan pintu mobil untuknya.

“Masuk..” suruh Kyuhyun. Minji mendelik menatap balik Kyuhyun membuat Kyuhyun kesal kemudian mendorongnya. Kyuhyun berlari lagi ke seberang membukakan dirinya pintu kemudian masuk ke dalam. Kyuhyun memasang seat beltnya. Begitu juga Minji. Tapi Minji merasa kesusahan ketika memasangnya membuat Kyuhyun berdecak sebal melihatnya. Kyuhyun meraih seat belt Minji kemudian memasangkannya. Minji yang diperlakukan seperti itu membuat dia tambah salah tingkah. Keringatnya bercucuran.

“Apakah kau kepanasan? Aish dasar yeoja jorok.” Kyuhyun langsung mengidupkan mesin mobilnya kemudian menyalakan AC. Minji mendelik ke arah Kyuhyun.

“Ya ! Jangan meledekku, Cho Kyuhyun.” Kesal Minji. Kyuhyun menginjak pedal gasnya dan tangannya menggerakkan gigi mobil.

“Kau berdandan Kang Minji? Kemeja yang kau kenakan, rambutmu, tas yang kau pegang itu darimana kau dapat membelinya semua?”

“Memangnya kenapa? Kemarin aku pergi shopping dengan Yoora dan Hanwoo .”

“Sejak kapan kau bergaul dengan mereka?”

“Memang aku tidak boleh bergaul dengan mereka? Apa aku tidak pantas bergaul dengan mereka?”

“Aku tidak bilang seperti itu.” Singkat Kyuhyun.

“Sincaaa … Kau, memang kau tidak ada pekerjaan lain selain menjemputku? Aku bisa sendiri tanpa bantuanmu.”

“Ya ! Untung saja kau sahabatnya Lee Donghae kalau tidak aku tidak mau sama sekali mengenal yeoja cerewet dan tidak mau berterima kasih sepertimu. Kau tidak tahu kalau aku kuliah di Kyunghee juga?” kali ini Minji tersedak mendengarnya. Ia menoleh ke arah Kyuhyun yang sedikit menaikkan garis bibirnya.

Siwon’s House

Han Min Mi membuka pintu kamar Siwon dan melihat Siwon masih tertidur pulas di kamarnya. Han Min Mi  tampak kesal dan membuka kasar selimut Siwon. Sudah sejam dia menunggu di bawah tapi Siwon tidak juga kunjung datang menghampirinya. Padahal jadwal untuk hari ini sangat padat. Siwon harus menyelesaikan syutingnya di episode 12.

“Siwon-ah ireona~ aah aygo , kenapa tubuhmu panas sekali ..” kejutnya ketika mendapati suhu badan Siwon panas. Selang beberapa menit kemudian Han Min Mi sudah mengompres dahi Siwon dengan lap basah. Han Min Mi menggenggam jemari Siwon dengan penuh khawatir.

“Yoora … Cho Yoora, saranghaeyo ..” Han Min Mi menatap sayu bibir Siwon yang sedang bergerak itu. Genggamannya mengendur.

“Tidak bisakah untuk melihatku, tuan Choi?” Han Min Mi mencoba untu berbicara pada Siwon. Tapi Siwon tidak menanggapinya. Itu membuat Han Min Mi  tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

 

 

 

TBC

Wooaah yang chapter 3 akhirnya selese juga. Mian kelamaan yah.

Gimana yang Part 3? Huaaaa pasti jelek >.< Mianheee..

Cho Yoora bagaimana FF nya? Kekeke.

Semoga kalian semua suka dan tidak bosan dengan nih cerita.

Aku heran kok nih cerita kagak selese2 yah ? Aku jadi ikut terlarut dalam alurnya.

Aahahhaa ..

Reader’s di comment yah. Suka ataupun gak suka, jelek ataupun buruk aku butuh saran, kritik dan sedikit pujian dari kalian semua. ^^ Tanpa kalian semua jalan cinta Cho Yoora dan Lee Donghae tidak akan mencapai titik kebahagiaan #apaansih? -.-“ . Maka dari itu comment yah ^^ Kamsahamnida.