[SEKUEL CINDERELLA BOYS] Ways Of Breaking Up

Author:

ULan

Cast:

Kyuhyun-Kang Minji

Length:

Oneshoot

Genre:

Straight – Romance

Wind

Rainy

sick

Hurt

and Love …

Author’s POV

——————–

“Minji-ya buka pintunya chagi ..”

Kyuhyun menggedor-gedor pintu apartment Minji berusaha merayu gadisnya karena malam ini dia sedang membuat kesalahan lagi pada yeojanya yang sering sekali cemburu dan gengsi untuk mengakuinya.

Saat Kyuhyun mengajaknya kencan ke sebuah restoran elit dan bergengsi di Seoul, Minji sedang pamit untuk pergi ke toilet. Kyuhyun menunggu sendirian sambil memainkan handphone milik Minji yang dititipkan padanya.

“Kyuhyun !”

Kyuhyun menoleh ketika mendengar seseorang memanggil namanya dan melihat Choi Haeri mantan kekasihnya sewaktu dia masih duduk di bangku SMA dulu datang menghampirinya. Yeoja yang dulunya dikenal tomboy kini Kyuhyun sedikit takjub melihat yeoja ini memakai dress dan high heels walaupun rambut pendeknya masih mencerminkan sifat tomboynya.

“Kyuhyun, kau Cho Kyuhyun, bukan?”

“Ne .. Haeri ..”

Haeri tersenyum menepuk pundak Kyuhyun.

“Ternyata kau masih mengingatku juga.” Haeri memeluk Kyuhyun dan megecup pipi Kyuhyun. Saat itu Minji sudah tengah berdiri dihadapan mereka berdua.

“Kyu ..”

Minji sangat kesal dan cemburu. Wajahnya memerah dan telinganya memanas. Minji mengambil tas dan hpnya di atas meja kemudian pergi meninggalkan Kyuhyun tanpa peduli mendengar alasan Kyuhyun yang berusaha mengejar jejaknya.

Kini Kyuhyun masih prustasi di depan pintu apartement Minji yang akhirnya bersandar sambil terus mengetuk pintu berulang kali. Sementara di dalam, Minji sedang duduk di lantai bersandar pada pintu. Punggung mereka menempel walau hanya dibatasi oleh daun pintu.  Wajah Minji memerah akibat panas mengingat kejadian di restaurant tadi, seorang yeoja cantik yang sedang mencium pipi kekasihnya itu. Walaupun hanya pipi, tapi sangat cukup membuatnya seperti ini.

Dia hanya minder dan tidak percaya pada dirinya sendiri. Dia terlalu takut namja tampan seperti Kyuhyun berpaling darinya sementara namja itu sudah merebut kesuciannya terlebih dahulu. Betapa memalukan menurutnya.

Kyuhyun pasrah dan akhirnya melangkah pulang meninggalkan tempat ini. Tapi tak lama kemudian dia menghentikan langkahnya lalu berbalik lagi ke depan pintu.

“Minji-ya, aku akan pulang. Jika kau merindukanku, kirimkan saja pesan untukku, saat itu juga pasti aku akan menemuimu. Mengenai yeoja itu, mianhe, aku berjanji akan menjaga jarak pada yeoja manapun yang mendekatiku. Tidurlah dengan baik dan jangan memikirkanku jika kau masih marah seperti ini.” Ujarnya.

Kyuhyun membalikkan badan berjalan ragu berharap Minji membuka pintu. Kyuhyun memejamkan matanya menghitung lima detik dalam hati. Tapi yeojanya itu terlalu keras kepala dan meninggikan harga diri disaat-saat seperti ini. Kyuhyun akhirnya pergi dari lorong ini.

Hening. Tapi tak lama kemudian Minji terhenyak bangkit untuk membuka pintu dan dilihatnya Kyuhyun sudah tidak ada di depan pintu.

“Dia benar-benar pergi ..”

Air matanya mengalir. Entah kenapa dia malah merindukannya. Dia telah menyesal sudah tidak membukakan pintu untuk kekasihnya. Minji berlari sampai di ujung lorong dan ia sama sekali tidak menangkap jejak Kyuhyun.

Dua hari terlewati ..

Minji terpelosok di sofa dengan tangan di lipat didada. Matanya fokus menatap iklan di Tv yang memperlihatkan Kyuhyun sedang berpose dengan seorang yeoja cantik di salah satu iklan jeans. Dua hari Kyuhyun tidak menghubunginya. Sementara dia masih mempertahankan gengsinya untuk tidak menghubungi Kyuhyun lebih dulu. Padahal Minji sudah teramat merindukan Kyuhyun.

“Kyuu~” isak Minji pada dirinya sendiri.

Kyuhyun’s POV

——————–

“Kyu hari ini kau bisa pulang dengan cepat.” Ujar Manajer hyung padaku. Kutepuk bahu manajerku itu sambil mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkannya. Kulangkahkan kakiku sampai di basement parking mencari mobilku.

Di dalam mobil aku hanya bisa diam saja memikirkan bagaimana kabar yeoja itu siang ini. Apakah dia sudah pulang dari kampusnya? Apakah dia sudah membuat tugas skripsinya dengan benar? Aku sangat bahagia sekali melihatnya tersenyum kesal saat dia tahu bahwa aku telah wisuda lebih dulu darinya. Gadis itu memang bodoh.

Saat aku melirik ke samping aku tidak sengaja melihat Haeri sedang berdiri dipinggir jalan tepatnya di samping mobil yang bagasi depannya terbuka memperlihatkan mesin-mesinnya. Apakah mobilnya sedang mogok? Kuputuskan untuk menepikan mobil. Aku keluar menemui Haeri. Ketika melihatku dia langsung menyeretku ke depan mobilnya.

“Ah Kyu~ kau memang malaikatku, mobilku mogok, bisakah kau membantuku?”

Aku tidak bisa untuk tidak menolaknya. Seorang namja yang baik adalah mampu memenuhi keinginan seorang yeoja yang sedang kesusahan.  Dan aku akan mendapatkan nilai plus dimata Haeri bahwa mantannya, Cho Kyuhyun adalah namja sempurna yang ada di dunia. Aku sangat suka pengakuan itu, itu adalah teoriku. Kadang teori yang tidak penting seperti ini akan diledek oleh Minji. Lagi-lagi aku teringat gadis itu sampai tidak mendengar Haeri yang mencoba membuyarkan lamunanku.

“Kyu, ada apa denganmu? Gwenchana?” tanyanya. Aku mencoba tersenyum kemudian melangkah duluan menuju mobilnya sambil tangan terangkat.

“Gwenchana.” Ucapku.

Minji’s POV

—————-

“Onnie apa yang kau lakukan setelah menyusun skripsi?” tanya Hanwoo. Siang ini sepulangnya dari kampus aku menelpon Hanwoo untuk memintanya menemaniku makan di sebuah kedai kecil. Hanwoo yang sangat suka minum, dia hanya memesan satu cangkir soju dan meneguknya berulang kali. Baunya sangat menyengat di hidungku. Ini sangat menggangguku.

Semenjak pernikahan Yoora aku sudah jarang kumpul dengan gadis itu. Dia sangat bahagia dengan dunia barunya. Menjadi ibu rumah tangga dan mengurusi Donghae adalah pekerjaan barunya mulai saat ini. Ingin sekali rasanya bisa seperti Yoora. Aku ingin merawat Kyuhyun ..

“Sepertinya aku akan kembali ke Mokpo.”

“Mwo? Mokpo? Apa yang akan kau cari disana?”

“Aku akan kembali mengelola pertambakan ikan milik keluargaku.”

“Tapi onnie, bukankah kau bercita-cita ingin menjadi desainer? Untuk apa kau kuliah jauh-jauh ke Seoul jika akhirnya kau memancing dan menangkap ikan lagi.”

“Untuk menjadi desainer aku butuh modal besar, jadi kemungkinan aku ingin bekerja di pertambakan milik keluargaku.”

Hanwoo mengangguk-ngangguk mengiyakan. Aku terdiam lagi memikirkan perkataan Hanwoo. Ada benarnya juga apa yang ia katakan. Aku seorang desainer. Jadi teringat awal kali bertemu dengan Kyuhyun. Aku mengingatnya lagi kali ini. Bukan kali ini saja, bahkan setiap detik wajahnya selalu terlintas di otakku membuatku sesak. Sudah dua hari aku berhasil tidak bersama namja itu. Kenapa dia tidak berusaha untuk mengejarku? Kenapa dia tidak peka sekali? Apa mungkin dia sudah menemukan penggantiku?

Kyuhyun’s POV

———————

Aku terdiam dengan wajah yang tertekuk sambil memandang gelas.  Malam ini Haeri mentraktirku ke diskotik. Tapi pikiranku daritadi melayang entah kemana. Aku memikirkan gadis itu. Minji sampai kapan kau mendiamkanku seperti ini ? Apa benar-benar tidak memaafkanku?

Aku mencoba mengetik sms untuk gadis itu sekadar memberitahu bahwa aku sangat merindukannya dan sudah tidak bisa kutahan lagi perasaanku sebelum batre handphoneku mati. Dan benar saja setelah aku mengirim sms itu handphoneku tiba-tiba mati pertanda batreku sudah habis.

“Kyu, coba ini ..” Haeri menyodorkan secangkir blue wine padaku. Dengan cepat aku meneguk wine pemberiannya. Aku merasa ketagihan dengan wine ini. Rasanya aku seperti tersedot masuk ke dalam kenyamanan dan kehangatan.

“Kyu sudahlah, kau sudah minum banyak sekali nanti kau mabuk.” Ujar Haeri yang sudah pasrah melihatku karena aku berulang kali memanggil bartender untuk membuatkan blue wine. Aku tidak dapat dengan jelas mendengar apa yang Haeri ucapkan, sepertinya dia sedang menceramahiku. Kepalaku sangat pusing.

“Haeri ..  apakah rindu itu se.. perti .. uhukk.. uhuuk ..”

Aku tidak dapat menahan diriku yang sedang menjatuhkan kepalaku di bahu Haeri. Kepalaku sangat pusing dan seperti ada bintang-bintang di atas kepalaku. Lampu diskotik mampu membuatku menggerakkan badanku lagi menari mengikuti irama. Sepertinya aku mabuk tapi aku tidak bisa menghentikannya.

“Kyu … “

Kurasakan kedua tangan hangat menepuk pipiku. Ini tangan Kang Minji. Kupeluk tubuh Minji kemudian mengecup leher Minji pelan dan lembut setelah itu aku memeluknya erat.

“Minji .. Minji-ya, jeongmal saranghae..”

Minji’s POV

—————-

Chagiya, kau sedang apa ?

Betah sekali hidup tanpa diriku.

Aku disini tidak bisa tidur nyenyak karena selalu memikirkanmu, chagi.

Kembalilah padaku, aku sangat merindukanmu dan ingin bersamamu selamanya.

 

From: MyKyu

Aku memejamkan mata ketika selesai membaca pesan dari namja itu. Sepulang dari membuat skripsi di rumah Raerin, aku langsung meminta Raerin untuk mengantarku pulang ke apartement. Aku sangat lelah. Tapi kelelahanku tidak ada artinya lagi ketika aku membaca pesan dari seorang Cho Kyuhyun. Dia masih mengingatku sampai saat ini.

Tidak peduli lagi terhadap gengsi atau apapun , aku harus menghubunginya detik ini juga. Aku menekan angka satu di keypad handphoneku yang menjadi panggilan cepat di daftar handphoneku lantas menempelkan hp  di kuping bersiap mendengar suara merdunya. Tidak lama kemudian dia mengangkat telponku membuatku terhenyak.

“Kyuh..yun ..”

“Anyeong haseyo, Choneun Kyu imnida, aku sedang sibuk tolong tinggalkan pesan nanti pasti akan aku telpon balik. Kamsahamnida.”

Aku kecewa mendengarnnya. Biasanya aku akan sangat menyukai suaranya  tapi jika mendengar mailbox ini entah kenapa aku menjadi tidak bersemangat lagi. Tiba-tiba handphoneku berbunyi dengan cepat aku mengangkatnya

“Kyu ..” ujarku .

“Kyu ? Ini aku Raerin, bisakah kau keluar sebentar untuk mengambil bahan tugas untuk besok? Jungsoo tidak mengijinkanku beranjak dari mobil.”

Kupejamkan mataku berusaha menahan rasa sabar akibat kekecewaanku tentang Kyuhyun. Kukira yang menelpon itu Kyuhyun ternyata Raerin. Mengecewakan sekali. Aku juga bodoh kenapa tidak melihat  ke layar terlebih dahulu agar tahu siapa yang menelpon. Kemana namja itu?

“Ah ne, cakkaman aku akan ke bawah saat ini juga.”

Aku mematikan telpon kemudian beranjak dari sofa. Kukenakan hodieku yang tergantung di pengait pintu karena cuaca di luar sedang mendung dan dingin. Setelah memakai sandal aku membuka pintu kemudian membalikkan badan untuk menutup pintu. Kubalikkan badanku lagi dan sangat terkejut melihat siapa yang melangkah melewatiku.

“Hmm.. Kepalaku pusing sekali..” ujar namja itu yang tak lain adalah Kyuhyun. Ia dipapah oleh seorang yeoja berambut pendek yang memperlihatkan kesan seksi karena dress merah tanpa talinya.  Sepertinya Kyuhyun sedang mabuk karena aku mencium bau alkohol yang sangat menyengat.

“Kyu, bersabarlah.” Ujar yeoja itu. Kuperhatikan yeoja itu sampai dia mengajak Kyuhyun memasuki kamarnya. Kamarnya berada tepat sekali di samping kamarku. Ini kebetulan sekali. Aku terus memperhatikannya sampai bayangannya tidak ada lagi di mataku.

Terlintas di otakku tentang yeoja itu sepertinya wajahnya sangat kukenal di otakku. Tanpa kutahu air mataku jatuh membasahi pelipis mataku. Dadaku menjadi sesak ketika aku teringat yeoja itu adalah yeoja yang membuatku dan Kyuhyun renggang akhir-akhir ini. Dia yang mencium Kyuhyun saat di restoran kemarin dan kali ini dia mengajak Kyuhyun masuk ke kamarnya.

Sejam kemudian aku sungguh tidak tenang di dalam kamar. Aku mondar-mandir sedari tadi. Kutempelkan kupingku di tembok hendak menguping apa saja yang mereka lakukan di dalam sana. Tapi tidak ada suara yang kudengar membuatku tambah panas dan kesal. Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari kamarku. Aku ingin menemuinya. Aku ingin menemui Kyuhyun.

Kubuka pintu kamar yeoja itu pelan-pelan. Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam membiarkan pintu ini sedikit terbuka. Aku celingak-celinguk mencari-cari ruangan letak kamarnya. Perasaanku mulai tidak enak dan benar saja aku tengah mendapati yeoja itu membuka kancing baju Kyuhyun.

“Ah .. Kau siapa?” tanya yeoja itu menghentikan aktivitasnya ketika aku datang menengoknya. Aku menggeleng kemudian tersenyum.

“Apakah kau penghuni baru? Aku hanya ingin berkenalan saja karena aku tidak tahu siapa-siapa disini.” Dia bangkit menghampiriku. Yeoja itu tersenyum.

“Choneun Haeri imnida. Cho Haeri.” Senyumnya sambil mengulurkan tangannya. Senyumannya begitu manis sekali. Kalah dengan senyumanku. Dengan perasaan teriris aku menjabat tangannya.

“Kang Minji.”

Baiklah Kyu, ini semua sudah jelas. Tidak ada alasan lagi untuk memaafkanmu.

Kyuhyun’s POV

———————-

Aku terbangun dari tidurku. Sejenak kurenggangkan otot-ototku sampai aku tersadar ketika melihat ruangan ini bukan ruangan yang kukenal. Aku terpaku melihatnya. Dimana aku? Dan bajuku kemana? Kenapa aku telanjang dada begini?

Kulihat bajuku tergeletak di atas lantai. Dengan cepat aku bangun untuk mengambil bajuku dan melangkah keluar. Kulihat Haeri sedang memasak di dapurnya. Kepalaku sedikit pusing ketika aku berusaha mengingat apa saja yang sudah aku lakukan sampai-sampai aku tengah bertelanjang dada seperti ini.

“Haeri-yah apa yang sedang terjadi padaku?” tanyaku membuatnya menoleh menatapku. Dia tersenyum ke arahku sembari memasak makanannya. Bau masakannya sangat enak. Apakah Haeri yang sekarang sudah bisa memasak?

“Kyu-ah kau sudah bangun? Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?”

“Aku dimana? Apa yang sedang terjadi?”

“Tenanglah Kyu, kau mabuk kemarin malam dan kuantar kau ke apartemenku saja karena aku tidak tahu dimana rumahmu.”

“Kau tidur dimana kemarin malam?”

“Tentu saja disampingmu.” Ujarnya membuatku terkejut. Apa yang aku takutkan tengah terjadi juga. Kenapa aku harus mabuk kemarin malam?! Bodoh sekali kau Cho Kyuhyun !

“Mwo? Kita tidak melakukan ..” aku tidak bisa melanjutkan perkataanku. Jika itu memang benar terjadi,.. Haeri membalikkan badannya tersenyum menatapku. Hari ini dia penuh senyuman. Tangannya sibuk mengambil gelas kemudian mengisi air.

“Kemarin malam kau sangat hebat Kyu ..”

Deg!

Tidak mungkin. Kang Minji .. Kenapa yang terlintas saat ini adalah wajah yeoja itu? Aku tidak mungkin mengkhianati gadisku. Haeri kemudian tertawa menghampiriku.

“Kenapa wajahmu langsung pucat Kyu? Ini minumlah dulu. Mengenai tadi malam aku tidur di sofa.” Dia menunjuk ke samping membuatku menoleh melihat bantal dan selimut berwarna biru masih berantakan di atas sofa. Aku mengelus dadaku menghela napas lega.

Setengah jam aku berada di ruangan ini hingga akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Aku ingin menemui Kang Minji. Aku sangat merindukannya. Dia membuka pintu untukku. Aku melangkah keluar.

“Kyu tunggu dulu, kemejamu berantakan sekali..”

Aku membalikkan badanku dan melihat tangannya sudah merapikan kemejaku yang katanya berantakan.

“Kyu …” Aku menoleh ke samping ketika seseorang memanggil namaku. Dan aku benar-benar sangat terkejut ketika melihat Kang Minji sudah berdiri dihadapanku hendak menutup pintu. Dia membawa koper dan ranselnya seperti mau berpergian jauh saja. Kulihat disekelilingku lagi, omo~ ini adalah apartement Minji. Tempat dimana biasanya aku datang dan pergi setiap hari hanya untuk melihatnya.

Author’s POV

——————-

“Kyu..”

Minji sangat terkejut ketika melihat Kyuhyun berhadapan sangat dekat dengan yeoja itu. Kyuhyun menoleh dan sama kejutnya ketika mendapati Minji sudah berdiri dihadapannya.

“Minji ..” Kyuhyun menangkap lengan Minji, tapi dengan penuh emosi dan amarah Minji menepisnya.

“Jangan dekati aku, Kyu ..”

“Ya! Aku sangat merindukanmu !” Kyuhyun mencoba memeluknya tapi Minji meronta mencoba menepisnya. Haeri hanya bisa diam menyaksikan. Minji menutup mulutnya dengan tangannya berusaha menahan isakannya. Ia menangis.

“Kau bodoh Kyu. Kau tidak bisa membohongiku begitu saja. Aku tahu, aku ini gadis desa tidak berarti dimatamu. Aku juga bukan seorang model dengan berkehidupan mewah. Aku hanya Kang Minji, gadis biasa dari Mokpo.”

“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak peduli apapun yang ..”

“Hentikan! Aku akan pergi dan tidak akan pernah menampakkan batang hidungku dihadapanmu lagi, araseo!.”

Minji menarik kopernya. Dengan cepat Kyuhyun menangkap lengan Minji membalikkan badan yeoja itu kemudian dengan cepat menciumnya.

Minji’s POV

—————-

Dua jam kemudian …

“Chagiya kau ini belum apa-apa sudah menelponku, kau merindukanku ya?”

Aku hanya bisa tersenyum singkat melihat Raerin yang sedang mengangkat telpon namjachingunya. Aku berhenti menulis ketika mengingat aku sudah berada di rumah Raerin. Ya, untuk beberapa bulan ini aku akan tinggal di rumah ini. Setelah skripsiku selesai aku akan kembali ke Mokpo.

Flashback POV

‘PLAK’

Aku menampar Kyuhyun ketika dia berhasil menciumku. Dia menatapku penuh tanda tanya. Kali ini kubiarkan air mataku mengalir.

“Hentikan Kyu..”

Aku meraih tangannya sembari tanganku yang satunya mencari amplop yang berisikan uang di dalamnya kutaruh di atas telapaknya.

“Kyu, ini uang sewa apartementku. Maaf aku hanya bisa membayar seperempatnya saja. Jika aku sudah kaya nanti, aku akan mengembalikannya. Dan ini …”

Dengan berat hati aku melepas cincin tunanganku yang beberapa tahun ini tengah melekat di jari manisku. Kutaruh di atas amplop itu sebelum akhirnya aku pergi menyeret koperku meninggalkannya sendirian.

Flasback end.

Aku menaruh pensilku kemudian membungkuk menumpu kepalaku di atas tanganku yang terlipat diatas meja. Benar-benar berakhir dan akan melupakannya. Kyuhyun .. Kau sungguh bodoh atau aku yang bodoh telah menyia-nyiakan namja sepertimu? Tapi kau tidak tahu betapa sakitnya jika menjadi aku melihatmu dekat dengan yeoja lain. Apalagi ini sudah beberapa kalinya aku melihat Kyuhyun bersama dengan seorang yeoja yang sama.

Author’s POV

——————-

Tepat jam tiga pagi Kyuhyun melangkah oleng tidak seimbang dengan tubuhnya yang dirasa berat. Pagi ini dia baru saja pulang dari sebuah diskotek. Dia berencana menemui Minji kerumah Yoora. Kyuhyun sangat frustasi dengan semuanya, karena handphone Minji tidak aktif semenjak yeoja itu meninggalkannya.

“MINJI-YAH ! MINJI !”

Kyuhyun mulai menggedor-gedor pintunya berulang kali. Yoora yang sedang tidur didekapan Donghae menggeliat dan terbangun dari tidur lelapnya akibat mendengar teriakan oppanya di luar. Donghaepun juga ikut terkesiap mendengarnya. Mereka bangkit melangkah keluar untuk membukakan Kyuhyun pintu.

Ketika pintu terbuka Kyuhyun tersenyum sembari merebahkan kepalanya di bahu Yoora. Kyuhyun memeluk pinggang Yoora erat membuat Yoora dan Donghae saling pandang.

“Minji-yah akhirnya kau mau membukakan pintu untukku. Aku minta maaf, jebal jangan pergi lagi, jebal.”

“Oppa, aku Yoora bukan Minji, kau bau alkohol !” kesal Yoora.

Sementara itu Donghae menelpon Minji tapi tetap saja tidak tersambung. Donghae menghampiri Yoora yang sedang mengompresi lap hangat di kening Kyuhyun.

“Handphone Minji tidak aktif.” Ujar Donghae.

“Onnie eodiseo? Apa yang sedang terjadi?” ujar Yoora pada dirinya sendiri, dia mulai khawatir. Rasa kantuknya mulai menghilang akibat hal ini.

Tiga Minggu kemudian …

Mokpo

Kyuhyun mulai berjalan linglung sehabis dari rumah Minji di Mokpo. Dia sengaja meng-cancel kontrak yang sudah ditanda-tanganinya sebulan yang lalu sehingga harus membayar denda berkali-kali lipat. Dia mengunjungi rumah Minji dan bertemu dengan kedua orang tua Minji yang mengatakan bahwa Minji tidak ada pulang ke Mokpo tapi perasaannya mengatakan bahwa Minji ada disini hingga akhirnya dia menitipkan surat untuk Minji.

Kyuhyun duduk di pantai sambil merasakan angin yang semilir menerpa tubuhnya. Dia memandang bir yang baru saja ia beli di mini market. Selama tiga minggu ini hidupnya sangat tidak teratur.

Sementara itu Kang Minji sedang menangis di dalam kamarnya. Dia duduk di atas ranjang sambil memeluk lututnya. Dia masih ingat suara namja itu dengan benar. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, eommanya datang menghampirinya.

“Minji-ya, kenapa kau menangis?”

“Eomma ..”

Minji menatap eommanya yang mulai mengelus rambut pendeknya. Seminggu yang lalu Minji baru saja memotong rambutnya menjadi pendek sebahu dengan alasan ingin membuang sial.

“Apakah dia tunanganmu? Tampan sekali, seharusnya kau menunggu eomma dan appa pulang baru kau boleh bertunangan.”

“Anio eomma, dia sudah mantan tunangan.”

Rasanya ada yang mengganjal di hatinya saat ia mengatakan hal itu kepada eommanya. Rasa sakit dihatinya mulai tersendat di tenggorokkannya.

“Lalu kenapa kau menangis?”

“Anio ..” suaranya masih bergetar.

“Dia masih mencintaimu, Minji ya ini untukmu. Namja itu memberikan ini untukmu, bacalah sebelum akhirnya menyesal.”

Minji meraih surat yang diberikan eommanya kemudian membuka surat itu dengan perasaan ragu. Dia sekejap melirik eommanya yang bangkit dari duduknya.

“Baiklah, aku tidak akan mengganggu. Kau sudah dewasa bukan? Jadi kau tau mana yang baik dan mana yang buruk untukmu.”

Minji tersenyum mendengar eommanya berbicara seperti itu. Minji menatap surat berwarna pink khas dengan tulisan Kyuhyun yang sebenarnya tidak begitu rapi namun setidaknya bisa dibaca.

Minji-ya,

Aku tidak habis pikir kenapa malammu bisa terlewati jika tanpa aku. Akhir-akhir ini aku seperti kehilangan setengah jiwaku. Setiap hari aku datang dan pergi ke diskotik, bukan seorang Cho Kyuhyun yang kau kenal. Berat badanku juga turun. Jika kau melihatku, aku yakin kau pasti akan tambah menjauhiku. Tapi kumohon lihatlah pengorbananku yang mencintaimu.

Aku seperti kehilangan bunga lili yang sudah kujaga dua tahun belakangan ini. Bahkan jika sakit, mencoba berpura-pura bahwa tidak merasakan, Bahkan jika air mata jatuh, mengetahui bagaimana untuk menyembunyikan menempatkannya di satu sisi hati dan mengetahui bagaimana untuk tersenyum seolah-olah tidak ada yang salah.

Sepertinya kau hanya salah paham dengan Haeri.  Dia mantan pacarku. Hanya mantan pacar jangan cemburu seperti itu. Aku tidak pernah melakukan hubungan apapun lagi selain dengan yeoja sepertimu. Kumohon, jangan membohongiku. Jika kau sudah membaca pesan ini temui aku di pantai Hang, Mokpo tempat biasanya kau bermain pasir dengan anak-anak kecil, tempat dimana kau biasa mengekspresikan hatimu dan sekarang aku sedang berada disitu untuk menunggumu.

Jika memang kau ingin mengakhiri hubungan kita, maka ijinkan aku untuk memelukmu untuk yang terakhir kalinya.  Aku ingin agar semua pasti bukan dari sepihak tapi kepastian antara aku dengamu.

 

From: Cho Kyuhyun.

Minji’s POV

—————–

Malam ini hujan turun dengan deras. Petir mulai terlihat dan bunyinya menggelegar membuatku takut saja. Sambil membawa payung aku terus berlari melewati pertokoan menuju sungai Hang. Jalanan di desa ini sudah sangat sepi. Di desa yang kecil ini apalagi sedang hujan hanya aku yang sedang berlari seperti orang sedang kehilangan kelincinya. Tapi sayang, Kyuhyun bukan kelinci.

“Kang Minji kau sepertinya salah paham dan tolong jangan membuatku merasa bersalah. Tolong maafkan Kyuhyun aku khawatir dengan kehidupannya. Bisakah kau mendengarku? Aku hanya mantannya saja, tidak lebih.”

Saat itu aku tidak sengaja bertemu dengan Choi Haeri di supermarket ketika aku hendak membeli pembalut karena stok untuk bulan ini sudah habis. Dia akhirnya mengajakku untuk mendiskusikan hal itu dan sepertinya pemikiranku tentang Kyuhyun berselingkuh itu berubah karena yang kulihat Haeri benar-benar serius mengucapkan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa untuk Kyuhyun.

“Jika kau berpikir aku berbicara seperti ini atas berdasarkan suruhan namja bodoh itu, tidak sama sekali. Aku merasa bersalah. Kyuhyun banyak bercerita tentangmu. Bercerita bahwa dia telah bertunangan denganmu dan tidak menyangka akan seperti ini. Jeongmal mianhamnida, aku meminta maaf sebesar-besarnya.”

Haeri menunduk meminta maaf padaku.

“Haeri-ssi, tidak perlu seperti itu. Bagaimanapun juga aku memang sudah kesal dengannya.”

Hah? Benarkah aku kesal pada Kyuhyun? Ya tentu saja, kesal karena merindukannya. Aku lelah.

“Dia mengatakan akan menjagamu selamanya.”

Begitulah kalimat terakhir Haeri sebelum akhirnya Haeri pergi mengangkat telpon. Aku terus berlari hingga akhirnya aku sampai di pantai Hang, Mokpo. Mataku mencari-cari sosoknya di tengah kegelapan. Aku terus berjalan dengan perasaan takut. Aku sungguh takut kegelapan jika seperti ini. Kyuhyun kau sangat tega padaku.

“Kyu, dimana kau..”

Tak terasa air mataku jatuh menetes ketika menyebut namanya. Kupeluk tubuhku sendiri dengan tangan kiriku. Angin tidak mampu membuatku nyaman. Ini malah membuatku kedinginan.  Bodoh sekali aku tidak membawa handphone jadi tidak bisa menghubunginya. Aku terus berlari hingga terjatuh tersandung akar pohon. Aku meringis dan melihat ke arah kakiku yang ternyata berdarah akibat goresan akar pohon. Tapi Tuhan memang adil, tidak peduli betapa sakitnya kakiku, akhirnya aku melihat namja itu sedang duduk sendirian di atas bebatuan. Dia bodoh, mau mencari mati ditengah hujan lebat seperti sekarang ini?

Kyuhyun’s POV

———————-

Hujan. Apa yang aku pikirkan? Bukan Cho Kyuhyun namanya menunggu seorang yeoja di tengah hujan lebat ini yang belum pasti akan datang untuk menemuiku. Kupejamkan mataku merasakan air yang jatuh membasahi sekujur tubuhku. Aku kedinginan.

Hatiku tumbuh redup lagi. Lampiran berlama-lama banyak yang merobohkan. Ini mungkin akan terhapus, kita mungkin akan melupakan satu sama lain. Membayangkan akan memeluknya terakhir kali. Apakah benar-benar akan berakhir?

Hari berartiku mungkin akan lewat. Bahkan jika aku bilang aku merindukanmu, aku tidak pernah bisa melihatmu. Bahkan jika itu menyakitkan, aku perlu untuk bertahan. Ini adalah cara untuk berpisah. Jika memang benar akan berpisah, Aku bertahan dalam hari tanpamu sekarang, besok akan menjadi sedikit lebih nyaman. Aku akan melupakanmu sedikit demi sedikit.  Kadang-kadang aku berpikir, darimu hanya kenangan yang baik yang akan tetap.

“Kyu~”

Bahkan malam ini aku sudah gila. Aku mendengar suaranya sangat dekat di telingaku dan merasakan hembusan napasnya beradu di kupingku.

“Kyuhyun..”

Suaranya terdengar lagi di kupingku. Aku menghela napas. Badanku sudah tidak terkena hujan lagi. Tanganku mulai naik menyentuh lengannya. Ini benar-benar nyata. Dia datang menemuiku. Aku membalikkan badanku dan melepas pelukannya. Kutatap matanya dan menciumnya tanpa peduli dia akan marah dan menolakku.

Minji’s POV

—————–

Basah. Kyuhyun menggendongku dan merebahkanku di atas ranjang. Kyuhyun mengajakku ke Hotel tempat dia menginap karena dia melihat kakiku berdarah dan luka. Aku meringis menahan sakit ketika Kyuhyun mengompres kakiku dengan air hangat.

“Apa yang kau lakukan hingga berdarah seperti ini?” tatapannya sungguh lembut. Aku sangat merindukannya hingga aku tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun. Aku mencoba mengatur napasku karena tidak sanggup melihat ketampanannya. Aku mengatupkan mulutku yang sedari tadi terbuka. Dia kemudian tersenyum kearahku. Jemarinya terangkat menyentuh pipiku.

“Jeongmal bogoshipo, Kang Minji .”

Apakah wanita boleh memulai duluan permainan ini? Aku ingin merasakan bibirnya lagi di tengah kedinginan. Hanya melihatnya saja kakiku sudah tidak terasa perih lagi. Cinta ini benar-benar luar biasa. Kumajukan tubuhku kemudian mencoba mendekatkan wajahku ke wajahnya. Aku mencium bibirnya. Melumatnya pelan hingga tak sengaja kudengar ia mendesah. Aku tidak tahu apa arti desahannya, apakah dia menyukainya atau tidak, entahlah. Yang jelas aku sedang menikmatinya.

Ada kehangatan yang mengalir di sekujur tubuhku dari ujung kakiku sampai ubun-ubunku. Bibirnya terasa nikmat. Aku begitu merindukannya hingga membiarkan tangannya menyentuh pahaku menaikkan rok hitamku. Dia mengelus pahaku dan tangannya mulai nakal menyibak underwearku. Telunjuknya masuk ke dalam klitorisku membuatku tak sengaja menggigit bibir manisnya.

“Akh ..”

Kyuhyun mendesah melepas ciumanku. Matanya menatapku. Aku menunduk malu tapi tangan lagi satunya menyentuh dan mengangkat daguku agar aku menatapnya.

“Minji-ya , apakah kau bersedia menjadi milikku lagi ?” tanyanya.

“Tentu saja ..” jawabku cepat.

“Apakah bersedia menerimaku apa adanya?”

Apa yang dia katakan? Seharusnya aku yang berbicara seperti itu. Manusia tampan sepertinya tidak pantas mengucapkan hal seperti itu. Jika fansnya tahu dia berbicara seperti itu aku yakin aku tidak akan bisa hidup lama di dunia ini. Aku hanya bisa mengangguk pelan membuatnya mengerti. Dia membenarkan posisi duduknya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya.

Sebuah cincin dengan berlian yang mengkilap berkilauan. Itu adalah cincin pertunangan kami. Dia memandang cincin itu kemudian menatapku.

“Jika kau menggunakan cincin ini, kau tahu apa artinya ? Ini artinya kau harus bersama denganku hingga aku memutuskan melamarmu untuk menjadi istriku.”

Kyuhyun diam sejenak kemudian meraih jemari kananku hendak memasukkan cincin itu ke jari manisku. Tapi dia benar-benar diam tidak memasukkan cincin itu seperti yang aku pikirkan. Dia menghela napasnya.

“Sepertinya sudah tidak perlu lagi cincin ini.”

Kyuhyun membuang cincin itu keluar jendela yang terbuka membuatku terhenyak. Hatiku berdebar, ada perasaan takut yang mengalir. Takut akan perasaannya padaku yang sudah memudar akibat aku meninggalkannya belakangan ini.

“Kenapa kau cemas nona Kang?”

“Kyu ..”

Kyuhyun, kumohon jangan membuatku cemas. Tiba-tiba tangannya mengelus kepalaku lembut. Dia kembali tersenyum hingga membuat perasaan cemasku berkurang. Senyum itu menandakan bahwa dia tidak sedang ingin meninggalkanku. Jemarinya turun mengelus pipiku lembut.

“Mulai besok aku akan melamarmu, nona Kang. Kau akan menikah denganku secepatnya jadi kurasa kita harus membeli cincin pernikahan kita.”

Tidak bisa mengucapkan satu patah katapun mendengarnya berbicara seperti itu. Lebih baik seperti ini, menikahiku secepatnya agar aku bisa leluasa memilikinya itu lebih baik daripada harus terpisah seperti kemarin hari membuatku tidak leluasamemarahinya jika dia dekat dengan yeoja.

Kyuhyun mulai melanjutkan aksinya menciumku, mengecup leherku hingga tangannya berhasil menelanjangiku. Hujan di luar membuat ruangan ini begitu hangat akibat sentuhannya. Kulepas juga kemejanya hingga aku bisa menyentuh dada bidangnya. Aku mengecup niplenya membuatnya sedikit mengerang. Dia tidak mau kalah juga. Dia menyentuh buah dadaku dan meremasnya keras hingga aku mengeluarkan desahan tepat di telinganya.

Kyuhyun menggigit daun telingaku dan mengecupnya di bagian belakang telinga membuat hasratku terkumpul hingga aku terjatuh terlentang diatas ranjang. Kyuhyun menindihku dan membuka celana hitamnya. Dia mengeluarkan miliknya dari underwearnya membiarkan celananya terbuka sampai paha. Tangannya mulai melebarkan kaki dan menekuk kedua lututku hendak memasukkan miliknya ke dalam milikku.

Aku memejamkan mata merasakan hentakan pinggulnya membuat tanganku melingkar erat di pinggulnya. Ini bukan yang pertama kalinya kami melakukannya. Kami sangat sering melakukannya. Karena mencintainya aku seperti menjadi orang yang bodoh membiarkan dia menjelajahi sekujur tubuhku.

“Aah Kyu sakit ..”

Aku mendesah ketika dia mulai mempercepat gerakan pinggulnya. Ia membenamkan kepalanya di buah dadaku yang lumayan besar ini. Sepertinya dia nyaman berada disana. Kami sama-sama mengeluarkan cairan kami. Kyuhyun melepaskan miliknya kemudian mengecup bibirku pelan. Kulepas ciumannya dan mulai menatapnya.

“Kyuhyun ..”

“Hmm ..?”

“Kyuhyun ..” ujarku lagi. Kupeluk tubuhnya tidak ingin meninggalkannya lagi seperti kemarin. Masih bertelanjang kami saling berpelukan merasakan kehangatan di tengah kedinginan.

Kyuhyun’s POV

———————-

Dengan tubuh yang tertutup selimut kubiarkan kepalanya bertumpu di lenganku menjadi bantal tidurnya. Aku tersenyum memandang wajah lelahnya yang sedang tertidur. Kurapikan poninya. Baru kusadari rambutnya dipotong pendek. Besok akan kutanyakan kenapa dia memotong rambutnya padahal sudah kukatakan aku tidak ingin dia memotong rambutnya sedikitpun.

Dia sangat lelah. Tapi aku akan mengenang hari ini dan akan membuka lembaran baru untuk hari esok karena aku akan melamarnya dengan cepat. Kang Minji .. Jaljayo . Kukecup pelan keningnya membuat dia sedikit menggeliat dari tidurnya. Kutempel kepalaku ke kepalanya dan kupejamkan mataku mencoba tidur disampingnya berharap besok pagi akan ada pelangi yang menyambut pagi indah kita.

THE END.

Teman-Teman …

Anyeong ^^ terima kasih sudah mau membaca dan jangan lupa untuk di koment yah ^^

Sekali lagi, disini aku lebih menonjolkan ceritanya daripada NC nya. Semoga kalian suka.

Thanks For Kak Akun sudah memberikan link and saran Ayu onn.

Bagaimana FF nya?? aaa semoga suka . >.<

Aku gatau ini bakalan bagus atau gak dimata kalian.

Gaje sekali kayaknya. Pokoknya dikoment dan mohon kritik dan sarannya yah , gomawo.

maaf editan fotonya aneh eehehhe.

^^

45 thoughts on “[SEKUEL CINDERELLA BOYS] Ways Of Breaking Up

  1. Lan kamu jahat! T______T

    Ini FF beda bgt, byk kata2 puitis dr seorang kyuhyun yg kyknya sampe diaturin pejati jg dia ga bakalan mau bilang itu~

    *shock
    Ga nyangka cameonya kibo! Kampret…
    Ga nyangka ini setan deritanya lebih buruk dari gelandangan ga punya rumah isi kehujanan
    Ga nyangka settingnya di mokpo
    Ga nyangka ada awan jd cameo
    Ga nyangka adegan saya potong rambut pendek dimasukin kesini
    Ga nyangka ceritanya bakalan semelow ini pdhal di cerita utama mereka berantem terus

    Huaaa ga nyangkaaaa ini FF kurang panjang!! #jambak author

    Tau ah lan~ onn ngambul tambah merasa bersalah sm kyu T.T
    Huhu gomawo bgt ini keren!

    Suka

    • iya onn aku emang sengaja buat yang beda onn ..
      ahaha kameonya kibonn suruh dia baca onn.
      KURANG PANJANG ONN?
      masaaa??
      padahal ini aku takut kepanjangan. arti panjang menurut onnie itu sberapa sih?
      ahahhaa dasar mule… kang minji …

      Suka

  2. Eitss.. Dan itu apa kok ada kalimat :
    “kami sudah sering melakukannya”

    Trus dr kyuhyun : “aku tak habis pikir kenapa malammu bisa terlewati jika tanpa aku”

    Astaga lan.. kyuhyun tiap malem tidur di apartemen donk ya? =_=

    Suka

  3. (˘̩̩̩_˘̩̩̩) terharruu..
    Walopun agak *g mungkin* si evil bs kyak bgini..
    Si minji slalu nemuin kyu d saat g tepat,, kesel bca bagian itu..
    Yang penting happy ending

    Suka

  4. Baiik saya membaca ff ini ditengah2 pelaharan ensi jugaaak … khkhkh

    Dan kenapaa kyuhyunnya dati METAL begini disinii ??! eaaaaa
    iaa eh itu apa “kami sudah sering melakukannya” ??
    Issh kang minji jak cho kyuhyun pasangan TIDAK SEHAT .
    Contoh naeh Donghae yoora gend abis nganten baru mreka gt ..
    Dan “apakah wanita boleh memulainya duluan ??” Kakak ipar mesum noookk .. :p

    Dan itu onn kibo cameonyaa ??
    Tebakan semua salah ternyata kiboonn …
    Awand tetep ngeksis jak jungsoo …

    HaeRa yeongwonhi !!

    kyuminji Mau anak cewe apa cowo ? Bak beli soda kue sama asam cuka dulu (??)

    Suka

    • metal dalam artian apa nih onn??
      ahahhaa …
      iya memang kang minji itu sbenarnya pkerja seksual #plaaak.abaikan.
      ahahhaa iya cameonya si kibonn. suruh dia baca and koment moh ahahaa.
      buuikk prejani haera yongwonhi.
      beli wine aja lebih enak, menghasilkan dengan cepat ahahhaa.

      Suka

  5. aah ini tuh sequel yg paling ditunggu,,,
    tp gayanya kyu beda ama pas d cinderella boy.
    bkin ff khusus kyu-minji dong,suka bgt ama couple ini ^^

    Suka

  6. huaaahhh kasian amat si kyu, si minji selalu muncul di saat-saat yang tidak tepat .____. .tapi endingnya bangus. aku selalu suka pasangan yang abis berantem hebat trus baikan trus begitu2an..kerasa rindunya hahhahahahah *mesum mode on*

    Suka

  7. mian bru smpet bca ni ff.. >.<
    wah, ga gaje kok, lan..
    mlah ak suka bgt, smpe trharu si kyu bsa ky gt.. :')
    aku bingung mau komen apa lg.. 😀
    suka pkok'ny.. :*

    Suka

  8. Huft…
    Aku kira sequel yg ini suci…tp ternyataaaa…ada ncnya jugaaaa…#plaaakk

    O iy…di dua sequel sebelumnya aku slah ngasih nama…aku pake nami buat komen..
    Huhu…
    Tp itu aku jg koookk…

    Suka

  9. Paling suka couple kyuminji, mian eonni kalo aku cuma baca ff kyuminji, entah kenapa hanya ff kyuhyun yg bikin nagih buat baca terus. 😍😍
    Sempet kesel kenapa kyu gak ngejar minji, untung hubungan mereka tetap berjalan baik.

    Suka

  10. Maaf baru dtg lg, akhir2 ni lg sibuk bgd, mka.a gak bsa baca ff dsni lg ..
    N maaf lgsg baca sequel.a ..
    Aku cri kyuppanya ..
    Hehehhe
    Ntr klo aku sempet, aq baca dr awal ff .. hehehee

    back to story,
    Selalu bagus memang ff2 dsni, selalu membuat puas, adegan ncnya, wow, g nyangka akan ada nc.a dsni ..
    Hohoho ..

    Suka

  11. ahhh pasangan ini ada aja susuatu yg membuat mereka berantem tapi ujung” mereka bakal balikan lagi…semoga mereka bahagia dan kyu harus cepet”tuhh menikah sama minji dia udah nyerang minji lagi aja

    Suka

  12. Oh astagaaa knp Kyuhyun so sweet gini aaaaaa gak kuadh bacanya >< wah aku kira mantannya Kyu niat ngerebut Kyu, ternyata enggak ya hehe… ternyata dia baik

    Suka

  13. Baru pertama kalinya baca sifat kyuhyun semanis iniii rasanya ituuuuu ngga memungkinkan bangettt diliat dari keusilannya dia kesiapapunn tapi ini ff kerenn cuma kayaknya ini kurang panjang dehh wkwk
    Okeee sekiann semangat untuk nulisnya eonn

    Suka

  14. kang minji terlalu Cemburu sih
    hasilnyaaa dia yang Sakit sendiri kan
    .aaaaa..sayang loh kalo dipotong rambutnyaaaa

    kayak ada manis manisnya yaa di akhir ff nyaaaa

    Suka

  15. Minji seperti biasa selalu cemburu, susah ya kalau punya kekasih tampan pasti banyak perempuan cantik di sekelilingnya. Tapi meskipun begitu akhirnya mereka bersama lagi uhhm dan ga ketinggalan mereka selalu romantis

    Suka

  16. hmm.. minji terlalu cemburuan..
    tapi kyuhyunnya juga terlalu santai ngadepin perempuan2 yang ngedeketin..
    dan akhirnya bersama lagi…
    pas kyu nyangka dia tidur ama perempuan lain,saya jadi ikut deg-deg kan juga wkwkwk

    Suka

Leave a Comment ...