[OneShoot] Because I Love U at First Sight


Author : Minji ^__^

Cast :

Kang Minji

Cho Kyuhyun

Kang Sora

Park Jungsoo

Genre : romance, straight

Length : oneshoot

………………………………….

 

Minji POV

Menyebalkan sekali. Aku tidak habis pikir mengapa omma tega melakukan ini padaku. Apakah aku begitu tidak lakunya hingga  harus menjalankan rencana bodohnya? Aku merasa  masih muda, masih belum saatnya untuk memikirkan hal-hal serius semacam ini. Aku masih ingin menikmati masa-masa mencari uang, memanjakan diriku, melakukan hobi dan bersenang-senang, pergi dengan teman-temanku, dan masih banyak lagi segudang hal lain yang lebih penting daripada mengikuti kegiatan bodoh seperti ini. Lagipula aku merasa mampu untuk menemukan jodohku dengan caraku sendiri. Dan aku bersumpah demi apapun, jika orang yang kudapatkan bukanlah orang yang tepat, aku akan kabur dari rumah dan pergi ke luar negeri untuk mencari kehidupan yang lebih baik daripada ini.

“Minji ah~ kau sudah siap? Jangan sampai terlambat. Ia menunggumu di restoran depan stasiun tepat jam tiga sore. Jangan coba-coba mengganti busanamu atau omma akan membunuhmu. Oh ya, bawa ini dan baca baik-baik. Jangan sampai kau mengecewakannya.” Omma mulai menceramahiku kemudian memberikan selembar kertas seperti formulir. Di sana tertulis data diri namja yang akan kujumpai sebentar lagi.

Nama : Cho Kyuhyun

Tempat tanggal Lahir : Nowon, 3 Februari 1988

Jenis kelamin : laki-laki

Tinggi/Berat : 180 cm/ 68 kg

Usia : 25 Tahun

Pekerjaan : Pengusaha

Hobi : Ski, Bermain game, menonton film

Status : Lajang

Tipe wanita : Tegas, penyabar, pintar, jago memasak, berambut panjang, cantik.

 

Huff. Aku mendengus kesal. Beberapa diantaranya adalah tipuan. Pertama, aku bukanlah tipe wanita penyabar. Kedua, aku tidak jago memasak. Dan yang ketiga, sepertinya namja ini mencari yeoja feminin dan aku sama sekali tidak memenuhi kualifikasi untuk itu. Apa omma ingin membawaku ke neraka? Bagaimana bisa ia memutuskan sesuatu tanpa berunding denganku terlebih dahulu? Lihat saja, saat ini ia memaksaku berdandan ala gadis manis dengan rok dan rambut panjangku yang digerai dan sedikit dismoothing. Aigoo~ aku pasti akan kepanasan karena sehari-harinya aku lebih suka mengikat rambutku. Lalu apa yang harus kukatakan pada namja ini saat bertemu nanti? Berbohong sesuai dengan suruhan omma dan berpura-pura menjadi orang lain? Bunuh saja aku sekarang. Aku bisa memastikan namja ini akan menemukan kesialannya hari ini. Apa yang harus kubicarakan nanti dengannya? Dari sekian banyak hobinya yang tertulis di sini, tak ada satupun yang memiliki kecocokan denganku. Sementara itu, aku sendiri tidak tahu apa saja yang dituliskan omma tentang diriku untuk mengikuti biro jodoh ini. Aigoo……..

Jam 03.00..

Aku duduk manis pada bangku panjang yang terletak di depan restoran ramen yang ada di depan stasiun, sesuai dengan suruhan omma, menunggu namja yang akan kutemui hari ini. Sudah setengah jam lewat, dan orang ini belum juga menampakkan batang hidungnya. Aku paling benci orang yang suka terlambat. Hmm, satu nilai minus di mataku. Moodku jadi memburuk dan rasa penasaranku sebentar lagi akan lenyap. Dan  perlu kuberitahu, salah satu alasan mengapa aku mau mengikuti keinginan omma adalah karena aku suka tantangan. Ya, menurutku ini adalah sebuah tantangan, bertemu dengan seseorang melalui biro jodoh menyebalkan, dan menerka-nerka orang seperti apa yang akan kau jumpai. Bukankah cukup menarik?

Tak berapa lama kemudian, sebuah mobil Hyundai seri terbaru berwarna hitam mulus berhenti tepat di depanku. Seorang namja dengan mengenakan kemeja hitam lengan panjang yang kerah atasnya dibiarkan  terbuka, mengenakan kacamata hitam, rambut sedikit bergelombang dan berwarna terang, keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arahku. Saat tiba di depanku, ia melepas kacamatanya dan tersenyum tipis. Aigo! Apakah ini manusia?

“Annyeonghaseyo.. Cho Kyuhyun imnida. Apakah kau nona Kang? Gadis yang harus kutemui sore ini sesuai kesepakatan dari biro jodoh.” Ia sedikit menundukkan kepalanya saat memperkenalkan nama, kemudian kembali tersenyum saat menjelaskan.

“A.. Aku.. ne.. Kang Minji imnida. Senang bertemu denganmu.” Jawabku singkat dan.. gugup.

Omma, apakah dia tahu bahwa namja yang kutemui adalah namja seperti ini? Ia bahkan sangat tampan. Perawakannya cukup tinggi dan idaman ideal bagi para yeoja, bersih, sesuai dengan yang tertulis di biodatanya. Aku bahkan tak pernah membayangkan akan menjumpai makhluk seperti ini sebelumnya. Apakah aku bermimpi? Jika iya, kumohon Tuhan, aku tidak mau sadar sekarang. Kalau perlu, aku ingin bermimpi selamanya.

“Hei, Nona. Kau baik-baik saja? Boleh aku duduk di sebelahmu?” Ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku dan itu membuatku tersadar sudah terpesona sekian lamanya. Kurasakan wajahku mulai memerah karena malu.

“Ah, si.. silakan saja. Bangku ini bukan milikku.” Jawabku gugup. Aigoo, jawaban macam apa itu tadi? Kau bodoh Kang Minji. Bodoh sekali.

“Hahaha, ternyata kau gadis yang lucu nona. Oh ya, bagaimana jika kita langsung pergi saja? Kau mau kemana? Bioskop? Taman? Pantai? Makan? Atau kemanapun aku akan mengantarmu. Kita bisa mengobrol sambil jalan.” Ujarnya lagi dengan suara rendahnya yang terdengar sangat indah di telingaku. Aku tidak salah dengar? Dia bicara dengan nada yang sangat santai. Ia ingin langsung mengajakku berkencan hari ini tanpa menanyakan dulu asal-usulku?

……………………………………………

“Aigoo onnie! Kau tahu? Ia bahkan lebih tampan dari seorang selebritis sekalipun. Jung Ilwo, Lee Minho, Song SeungHyun, semua kalah tampan darinya!” ceritaku penuh semangat dengan menyebutkan beberapa daftar selebritis dan aktor yang sempat mencuri hatiku . Aku memeluk guling Sora onnie tanpa kusadari.

“Haha, kau benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku jadi ingin bertemu dengannya. Setidaknya nasibmu lebih beruntung daripada aku.” Sora onnie menanggapi.

“Onnie, kau jangan bicara begitu. Meskipun kau dijodohkan dengan pria yang jauh lebih tua darimu, bukankah sekarang kau bahagia hidup bersama Jungsoo oppa? Lagipula ia tidak kekurangan apapun. Kurasa kau sudah mencintainya dengan tulus.” Aku memeluk onnieku satu-satunya. Ia tersenyum dan mengusap kepalaku.

Hmm, perlu kuceritakan sedikit. Aku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak perempuanku satu-satunya, Kang Sora, ia juga dijodohkan setahun yang lalu oleh ibuku. Bedanya, Sora onnie dan Jungsoo oppa tidak bertemu di biro jodoh sepertiku, melainkan mereka dipertemukan dalam sebuah pertemuan keluarga. Jungsoo oppa memang jauh lebih tua usianya dibandingkan dengan Sora onnie. Namun ia adalah namja yang tampan dan mapan. Kurasa itulah alasan mengapa omma merelakan putrinya pada Jungsoo oppa. Tapi aku yakin, Sora onnie sudah mencintai Jungsoo oppa. Buktinya, sekarang ia tengah mengandung anak pertamanya dengan Jungsoo oppa. Hmm, apakah aku dan Kyuhyun juga bisa seperti itu? Aku bahkan sudah menyukainya pada pandangan pertama. Tidak hanya dari segi fisik yang memang di atas rata-rata, namun ternyata Kyuhyun adalah namja berkepribadian hangat. Yah, setidaknya aku belum menemukan hal negatif yang mengganggu dari seorang dirinya pada pertemuan pertama kami waktu itu.

Aku salah besar karena dibayanganku sebelumnya, namja-namja yang mengikuti biro jodoh seperti ini pastilah memiliki rasa percaya diri yang kurang dan cenderung tidak bisa membawa obrolan. Untuk itulah mereka memutuskan untuk mengikuti biro jodoh karena mereka adalah kaum yang gagal dalam menemukan pasangan melalui usaha sendiri. Hmm, jika mengingat itu, aku jadi berpikir, mengapa namja sesempurna Kyuhyun justru memilih untuk mencari pasangan hidupnya melalui cara ini? Apakah ia sudah lelah untuk menyeleksi gadis-gadis yang hadir di hidupnya sampai-sampai ia mengandalkan biro jodoh untuk membantunya? Apalagi melihat dari tipe yang dicarinya, ia sepertinya tidak mencari kekasih lagi, namun mencari seorang istri!! Bisakah aku meminta pada omma agar ia menikahkan aku secepatnya dengan namja ini? Entahlah. Aku sudah gila. Dan aku rela belajar memasak demi menyenangkan hati namja ini. Aku akan melakukan apapun! Aku akan membuat semua tipuan yang ditulis omma menjadi sebuah fakta.

Kyuhyun POV

Kang Minji. Haha, aku memikirkan gadis ini terus-menerus semenjak pertemuan pertama kami. Jujur saja, awalnya aku tidak  berniat untuk serius dalam biro jodoh ini. Aku hanya ingin mencari dan mencoba menemukan sosok yang baik, yang nantinya akan bisa menerimaku apa adanya. Tak kusangka gadis manis ini bisa mencuri perhatianku. Aku rasa aku bisa belajar mencintai seorang gadis lagi. Baru bertemu sehari saja, rasanya ia sudah mampu membuatku merindukannya. Kurasa ia gadis yang dewasa, meskipun terselip sedikit sifat kekanak-kanakan dalam dirinya. Bisa dilihat dari pekerjaannya, seorang konsultan di sebuah lembaga sosial. Pastinya ia adalah gadis yang baik hati dan bisa diajak bertukar pendapat. Tapi kurasa semuanya masih perlu waktu. Aku ingin mengenalnya lebih dalam lagi hingga aku benar-benar bisa membawanya masuk ke dalam kehidupanku. Dan hari ini, kami berjanji untuk makan malam dan aku akan menjemputnya. Benar-benar tidak sabar untuk menjumpainya lagi.

Author POV

Tepat jam tujuh malam, Kyuhyun tiba di depan rumah Minji dan menjemput gadis itu dengan mobilnya. Omma Minji terlihat sangat senang karena akhirnya putri bungsunya itu tidak lagi mengajukan banyak protes terhadap rencananya. Nyonya Kang juga terus-terusan tersenyum setelah bertemu dengan orang yang dianggapnya calon menantu itu. Ia sendiri tidak membayangkan bahwa Kyuhyun adalah pengusaha muda yang sukses dan sangat tampan. Tujuan awalnya menjodohkan putri-putrinya dengan pria mapan adalah memang agar kelak anak-anaknya itu tidak hidup susah dan kekurangan. Mengetahui Minji tidak akan menerima perjodohan dengan cara pertemuan keluarga seperti yang dilakukannya pada  Sora putri sulungnya, maka ia mencoba cara lain dan ternyata sangat berhasil membuat Minji untuk peduli pada masa depan dan kehidupan cintanya. Senyuman tak henti-hentinya mengembang dari bibir wanita paruh baya itu.

“Kau suka makan apa? Hmm.. mau mencari sesuatu yang berbeda?” Ujar Kyuhyun saat di perjalanan.

“Aku suka makan apa saja. Apalagi makanan pedas. Hahaha..” gurau Minji. Mata gadis itu tak pernah lepas barang sedetikpun dari Kyuhyun. Ia sangat menyukai pria rapi, dan bagaimana cara Kyuhyun berpakaian, ia juga sangat menyukainya. Hari ini namja itu tampil dengan luaran jas hitam dan kaos putih di dalamnya. Tampan sekali.

“Kita sudah sampai.” ujar Kyuhyun.

Minji sedikit kaget karena Kyuhyun mengajaknya makan malam di sebuah tempat di pinggir jalan. Bukan restoran mahal seperti yang ada di pikirannya sebelumnya, apalagi di pikiran ommanya. Tempat ini benar-benar sederhana dan sulit dipercaya seorang namja seperti Kyuhyun bisa makan di tempat seperti ini.

“Waeyo? Kau tidak menyukainya?” Kyuhyun mengajak Minji untuk duduk. Ia melihat ekspresi yang sedikit kaget dari wajah Minji.

“Ah, Ani.. ani. Aku suka. Bukankah aku sudah mengatakan jika aku bisa makan apa saja dan di mana saja asalkan makanan itu tidak mengandung racun?” Minji kembali bergurau. Kyuhyun mengusap kepala gadis itu dan itu membuat Minji gugup. Tangan Kyuhyun yang lebar menyentuh kepalanya, dan ia sangat suka hal itu. Selama ini ia merasa dirinya sudah cukup dewasa, namun entah kenapa saat bertemu Kyuhyun dan diperlakukan seperti ini ia merasa ada orang yang jauh lebih dewasa darinya. Beginikah rasanya berkencan dan dimanjakan? Hal itulah yang ada di pikiran gadis itu.

“Ah, menurut data dirimu yang kubaca, kau lebih tua dua tahun dariku, benar bukan?” Minji memulai pembicaraan.

“Ne, waeyo? Tidak sesuai dengan tipemu? Kau suka pria yang lebih muda? Atau mungkin jauh lebih tua?” Kyuhyun menanggapi dengan gurauan.

“Ah, aniyo~ Kau sangat suka berbicara asal. Aku hanya ingin bertanya, bagaimana sebaiknya aku memanggilmu.” Balas Minji.

“Hmm.. jika boleh jujur, aku sangat suka dipanggil oppa. Tapi semua terserah padamu saja. Apa yang bisa membuatmu nyaman saat bersamaku.” Kyuhyun tersenyum. Senyuman namja ini adalah salah satu hal yang sangat mudah diingat oleh Minji. Ia menyukai cara namja ini tersenyum.

“Aku punya seorang kakak ipar laki-laki dan aku cukup dekat dengannya. Jika aku memanggilmu dengan sebutan oppa, aku seperti memanggil kakakku sendiri.” ujar Minji jujur. Kyuhyun mendengarkan cara gadis itu bercerita dengan seksama. Ia melihat bagaimana ekspresi Minji saat bercerita. Terlihat ia adalah gadis yang jujur dan bersungguh-sungguh.

“Ah, itu berarti kau ingin memanggilku dengan cara yang khusus? Hmm, untuk menghilangkan anggapan bahwa aku adalah oppamu, bagaimana jika kau panggil aku dengan.. chagi..” balas Kyuhyun. Minji sedikit kaget dan tersipu. Ia tidak pernah berpikir akan secepat ini.

“Mwo?” Minji keheranan.

“Waeyo? Bukankah kita ini pasangan?” balas Kyuhyun lagi.

“Aniyo~ aku hanya.. masih merasa sedikit aneh. Kita bertemu memang untuk tujuan itu, namun rasanya sedikit aneh karena dari awal kita menjalaninya seperti ini.” Minji menjelaskan dengan sedikit malu. Ia merasa kesulitan bagaimana harus menyampaikan isi hatinya.

“Maksudmu?” Kyuhyun menatap gadis di hadapannya dengan tatapan menyelidik.

Minji membalas tatapan Kyuhyun kemudian menggerakkan jarinya. Ia menunjuk ke arah Kyuhyun, lalu menunjuk dirinya sendiri.

“Ah, aku paham sekarang. Baiklah, kita perlu peresmian sepertinya. Itu maksudmu kan?” Kyuhyun sepertinya mengerti. Minji mengangguk sambil tersenyum malu.

Tak berapa lama kemudian, Kyuhyun mengambil kedua tangan yeoja di hadapannya. Ia menatap gadis itu sejenak.

“Baiklah, mulai detik ini, sampai batas waktu yang tidak ditentukan, kita adalah sepasang kekasih. Eotte?” Kyuhyun berkata pelan. Sebelum mendengarkan respon Minji, pesanan mereka sudah tiba dan Kyuhyun terpaksa melepaskan genggaman tangannya pada gadis itu.

……………………………………….

Minji Pov

Rasanya masih belum bisa dipercaya. Aku memiliki kekasih sekarang, dan dia benar-benar namja yang spesial. Andaikan saja dia bukan orang sibuk dan aku juga tidak sibuk bekerja, rasanya ingin sekali menghabiskan waktuku hanya bersamanya. Meskipun baru dua kali bertemu, aku bisa mengingat dengan sangat jelas detail wajahnya, bagaimana ia tersenyum, bahkan aku bisa menghapal raut wajahnya saat senang, malu, canggung, dan beberapa ekspresi tidak nyaman darinya yang bisa kurekam dalam ingatanku. Aku hanya belum melihatnya marah. Haha, suatu saat aku akan membuatnya marah untuk melihat ekspresinya saat marah. Aigooo~ bahkan kini aku sangat merindukannya. Apakah yang sedang dikerjakan namja itu saat ini? Dan kenapa aku harus libur hari ini hingga waktuku tersiksa karena terus saja memikirkannya?

“Minji ah~ kukira kau ada di mana. Kau tidak bekerja?” Sora onnie muncul tiba-tiba di kamarku. Ah, tepat sekali ia datang ke rumah.

“Tidak biasanya kau hanya diam di dalam kamar seperti ini. Kau kenapa? Apa kau sakit?” Sora onnie duduk di ranjangku.

“Aku merindukannya. Ah, eotthoke?” gumamku.

Sora onnie menatapku heran kemudian sebuah tawa renyah mengalir dari mulutnya.

“Yaaa! Onnie mengapa kau tertawa? Aku tidak bercanda, aku benar-benar merindukannya.” Sungutku kesal sambil memeluk bantalku.

“Hahhaa, kau ini benar-benar lucu. Merindukannya? Sebegitu rindukah?” tanyanya yang makin membuatku kesal. Aku membelakanginya dan mempererat pelukanku pada bantalku.

“Baiklah, baiklah. Aku tidak akan menggodamu lagi. Mengapa tidak coba menelponnya?”

“Ia sedang bekerja. Kyuhyun itu orang sibuk.”

“Sesibuk-sibuknya orang sibuk ia pasti punya waktu untuk menerima telponmu. Atau jika tidak, kau datangi saja ke kantornya.” Sora onnie berkata enteng.

“Mwoya?! Onnie kau gila? Atas alasan apa aku datang ke sana? Aigoo~ aku tidak mau! Aku masih gengsi jika bukan dia yang mengajakku lebih dulu.” Aku kaget dengan sarannya.

“Hmm, jangan belajar menjadi gadis yang membosankan. Kau tahu? Namja seperti Kyuhyun, tidak menyukai gadis yang flat dan membosankan. Ia cenderung menyukai gadis yang agresif, atau mungkin bisa membuatnya merasa senang.”

“Darimana kau tahu teori seperti itu? Jangan mengada-ada..”

“Dari biodatanya yang kubaca, dan juga dari cerita-ceritamu tentang dia. Jika kau terus gengsi begini, hmm.. aku tidak yakin kalian akan bertahan lama.” Ucap Sora onnie dengan mimik meyakinkan. Aku benar-benar dibuat bimbang olehnya.

“Lalu aku harus bagaimana? Menghampirinya ke kantor? Lalu apa alasanku?” ujarku pasrah. Aku takut apa yang dikatakan Sora onnie benar adanya.

“Hmm, bagaimana kalau kau memasak untuknya, lalu bawakan masakanmu ke kantornya.. eotte?” usulnya lagi. Entah apa yang ia pikirkan. Aku sama sekali merasa ini –bukanlah diriku-.

“Haruskah aku melakukan hal bodoh seperti itu?”
“Itu tidak bodoh. Kau tahu Kyuhyun menyukai yeoja yang bisa memasak. Curilah hatinya sekarang!”

“Tapi masakanku tidak enak. Lagipula aku harus masak apa? Kenapa begitu mendadak? Apa tidak ada ide lain?” serbuku kesal.

“Hei, aku akan mengajarimu sesuatu. Ikut aku ke dapur sekarang. Kau bisa mulai dari masakan-masakan kecil. Kita buatkan nasi goreng untuknya.” Sora onnie menarik tanganku untuk bangun.

“Nasi goreng? Onnie.. itu akan memperburuk imageku di matanya. Nasi goreng terlalu biasa.” Kesalku lagi.

“Biasa? Tapi kau sendiri belum bisa memasaknya dengan baik.”

“Bukan itu.. maksudku ..”
“Jangan khawatir. Nasi goreng ini akan menjadi nasi goreng spesial baginya, apalagi jika ia tahu kau yang membuatnya.” Ucapan Sora onnie membuatku merasa sedikit lebih baik.

……………………………………

Entah apa yang sudah kulakukan. Tiba-tiba saja aku sudah berdiri di depan sebuah gedung perusahaan otomotif terkemuka di Seoul. Ya, ini adalah kantor di mana Kyuhyun bekerja. Bodohnya lagi, aku mengiyakan ucapan Sora onnie untuk pergi naik taksi padahal aku jauh lebih nyaman memakai mobilku sendiri. Alasannya adalah, agar nanti Kyuhyun yang menawarkan jasa untuk mengantarku pulang.

Belum lagi gerimis menyulitkanku dan membuatku sedikit basah.

“Maaf nona, ada yang bisa saya bantu?” seorang resepsionis menyapaku.

“Hmm.. apa.. apa saya bisa bertemu dengan Kyuhyun? Ah, maksudnya Cho Kyuhyun.”

“Ah, anda siapa?”

“Aku, kekasihnya..”

……………………………….

Kyuhyun POV

Aku baru saja selesai meeting dengan seorang klien ketika kemudian sekretarisku memberi tahu jika seseorang menunggu di ruanganku. Aku benar-benar kaget saat mendapati siapa yang duduk di atas sofa. Gadis ini.

“Annyeong~ apa aku mengganggumu?” ujarnya dengan nada malu-malu. Haha, aku senang sekali mendengarnya.

“Hmm, sebenarnya aku sibuk sekali. Mengapa kau tidak menelpon dulu akan datang?” tanyaku sambil duduk di hadapannya.

“Ah, begitu ya. Kalau begitu aku akan pulang. Aku hanya mau mengantarkan ini.” Ia nampak buru-buru lalu meletakkan bungkusan di atas meja.

“Kau mau kemana?” Tanyaku saat ia bersiap bangkit.

“Mmm.. kau bilang sedang sibuk. Hehe, jangan lupa makan. Aku hanya ingin membawakan makan siang. Jadi sekarang aku bisa pulang bukan?” aku tersenyum mendengar jawabannya. Jujur sekali gadis ini. Apakah aku sudah membuatnya tidak nyaman? Tapi kemudian ia sedikit kaget saat aku menarik tangannya untuk duduk kembali.

“Ini makanan apa?” aku mengambil sebuah kotak bekal dari bungkusan itu.

“Hanya nasi goreng.. buatanku. Kalau tidak enak maaf ya.. tapi aku harap kau mau menghabiskannya..” ia sedikit menunduk. Nampaknya ia malu.

“Kalau begitu kau harus menemaniku makan. Aku tidak mau menderita sendiri jika nantinya aku keracunan karena masakanmu.” Aku menggodanya.

“Jadi kau meragukannya? Baiklah. Aku akan menemanimu makan.”

“Satu lagi, suapi aku..” aku memintanya. Kulihat ia sedikit terkejut dengan permintaanku.

………………………..

Minji POV

Aku tidak memprediksi sama sekali jika hari ini akan terlewati dengan begitu baik dan indah. Ternyata Kyuhyun membohongiku. Ia sama sekali tidak sibuk. Ia bahkan memintaku untuk menemaninya makan dan aku senang sekali karena ia menyukai masakanku. Ia benar-benar percaya jika aku gadis yang pintar memasak. Hmm, kalau bukan Sora onnie yang memberikan resepnya, mungkin aku tidak akan sukses. Lain kali aku harus belajar yang lain darinya. Aku yakin, semakin lama aku pasti akan bisa memasak banyak masakan, jadi tipuan itu benar-benar akan menjadi kenyataan. Senang sekali bisa menghabiskan waktu di kantornya, menemaninya hingga ia pulang kerja. Perusahaan otomotif ini ternyata adalah milik orang tuanya yang tinggal di Taiwan. Kyuhyun sudah hampir lima tahun memegang perusahaan ini sejak ia masih muda. Betapa nasibnya sangat beruntung. Apakah aku pantas menjadi pasangan seorang tuan muda sepertinya?

“Sudah sampai..” ujarnya saat mobilnya sudah berhenti di depan rumahku.

Jujur, aku ingin sekali perjalanan lebih lama dari ini. Aigoo~ aku benar-benar gila. Aku sudah jatuh cinta padanya. Aku melepas seatbeltku dengan ragu, bahkan tidak ikhlas untuk beranjak dari mobil ini. Aku ingin mendapatkan kepastian kapan bisa berjumpa dengannya lagi.

“Oh ya, gomawo untuk hari ini. Sering-seringlah mengunjungiku ke kantor. Aku jadi tidak kesepian.” Ujarnya lagi.

“Aku libur hari ini, jika tidak mana sempat mengunjungimu..” balasku sambil tersenyum. Ia menatapku. Mengapa begitu tampan? Aku tidak kuat lama-lama melihatnya hingga kuputuskan untuk menoleh ke arah lain.

“Tidak jadi turun?” ujarnya tiba-tiba. Aigoo!! Kenapa ia membuatku malu? Ini sudah kedua kalinya hari ini.

“Ah, ne.. aku akan turun sekarang. Mianhae..” jawabku gugup dan tentunya malu.

Saat hendak beranjak, tiba-tiba ia memegang kepalaku dan mencium keningku. Kurang ajar! Kenapa tidak bilang dulu akan menciumku? Setidaknya aku bisa mempersiapkan diriku. Apa semua pria selalu seperti ini jika hendak mencium pasangannya? Ah, tapi ini masih lebih baik daripada ia mencium bibirku. Untuk saja ia tidak melakukan itu.

“Kenapa diam?” tanyanya lagi. Sial sekali. Aku harus nampak baik-baik saja.

“Ah, hati-hatilah. Gomawo sudah mengantarku pulang.” Balasku.

“Hmm, Sabtu ini datanglah ke apartemenku. Aku ingin kau memasak lagi untukku. Jika kau tidak tahu tempatnya aku akan menjemputmu.” Ujarnya lagi. Yes! Akhirnya ia memberikan kepastian kapan kami bisa bertemu lagi. Tapi, memasak? Masa bodoh! Aku bisa belajar dalam beberapa hari sebelum itu.

“Ah, kau tidak usah repot menjemputku. Berikan saja alamatnya, aku akan datang.” Jawabku sambil memberikan senyuman terbaikku. Aku tidak mau terlihat seperti gadis manja hingga harus diantar jemput kemana-mana.

Aku pun turun dari mobilnya. Ia melambaikan tangan, dan aku baru bisa memasuki halaman dengan tenang setelah ia menghilang di tikungan.

……………………………….

Kyuhyun POV

Gadis itu penuh kejutan. Aku suka sekali dengan inisiatifnya untuk menemuiku hari ini. Aku tahu, ia melakukan itu pasti karena ia rindu padaku. Hal itu sudah biasa, sudah banyak yeoja yang rela melakukan apapun demi aku. Tapi ini barulah tahap awal, dan aku sudah bisa menilai sedikit demi sedikit kepribadiannya. Setidaknya aku tahu ia adalah gadis yang selalu berusaha untuk tampil jujur di depanku. Itulah kelebihan Minji dibandingkan gadis-gadis lain. Ia juga selalu tampil sopan dan tidak pernah berdandan secara berlebihan. Seingatku, hanya saat awal pertama kali kami bertemu di depan stasiun ia tampil sangat feminin dan manis sekali. Aku tahu dan mengerti, mungkin semua yeoja ingin memberikan kesan yang bagus saat pertama kali bertemu dengan seorang namja. Tapi Minji tetap menarik bagiku sekalipun ia mulai tampil menjadi dirinya sendiri.

Aku rasa aku terlalu cepat kali ini. Mengapa dengan mudahnya aku menciumnya dan sepertinya itu membuatnya cukup kaget. Tapi kurasa itu adalah hal yang wajar dilakukan oleh pasangan kekasih. Bukankah kami sepasang kekasih? Jika dengannya aku bisa merasa nyaman dengan cepat, bukankah itu sebuah kelebihan yang mempermudah semuanya?

……………………………

Minji POV

Hari ini aku sudah siap untuk menemuinya. Semua bahan masakan sudah kumasukkan, dan aku juga sudah memastikan diriku siap untuk kencan hari ini. Kencan? Entahlah. Tapi menurut Sora onnie, ia mengundangku di malam minggu tentunya ada alasan khusus. Aku menceritakan pada onnie bagaimana reaksi Kyuhyun saat aku mengantarkan makan siang untuknya. Aku juga menceritakan bahwa Kyuhyun telah merebut perawan keningku. Aigoo~ maksudku bagi pria yang kuanggap spesial, karena hanya appa namja yang pernah mencium keningku selama ini.

Aku jauh lebih gugup dan kurang percaya diri untuk hari ini, karena ucapan Sora onnie. Masa iya, onnie mengatakan bahwa sebentar lagi Kyuhyun pasti akan mencium bibirku.

“Seorang namja mengundangmu ke tempatnya, itu artinya ia sudah merasa nyaman denganmu. Sebentar lagi ia pasti akan mencium bibirmu.”

Aku terngiang-ngiang akan ucapan onnie. Onnie juga tidak menyarankanku memakai rok, lebih baik memakai celana panjang seperti biasa agar tetap sopan dan tidak mengundang hal-hal buruk. Aku sedikit bingung dengan hal ini, namun ada benarnya juga. Itu apartemennya, dan segala sesuatu bisa saja terjadi. Onnieku berpesan agar aku bisa mengendalikan diri. Meskipun itu adalah hal yang lumrah bagi setiap pasangan kekasih, tetap saja kami belum menikah. Jadi kurasa tak ada salahnya aku melindungi diriku sendiri.

Apartemen Kyuhyun terletak di kawasan elit. Aku tahu hidup namja ini benar-benar sempurna. Satu kelebihannya yang harus kusyukuri dan mungkin aku harus memperjuangkannya. Dengan menenteng tas belanjaan aku berdiri tepat di depan kamarnya, lalu menekan bel. Tak berapa lama ia pun muncul membukakan pintu. Di rumah, ia hanya mengenakan celana jins biasa dan kaos santai berwarna hitam. Kurasa warna favoritnya adalah warna hitam dan putih. Tapi ia terlihat jauh lebih muda seperti ini. Haha, tentu saja. Bukankah ia hanya dua tahun lebih tua dariku? 25 tahun. Ia belum tua.

“Apartemenmu bersih sekali. Aku baru mau berencana akan bersih-bersih jika saja berantakan.” Pujiku jujur.

Benar, aku tidak berkata bohong. Apartemen Kyuhyun begitu bersih. Catnya putih, dan barang-barangnya tertata rapi. Ada dua kamar tidur dan satu dapur. Di ruang tengah, terdapat banyak koleksi kaset game, yah yang kutahu hobinya adalah bermain game. Ia hanya tersenyum menatapku yang keheranan sambil menyedekapkan kedua tangannya di dada.

“Jangan heran, awalnya ruangan ini berantakan. Aku sengaja merapikannya karena kau akan datang.” Ujarnya jujur.

Aku tertawa mendengar pengakuannya.

“Good boy. Kalo begitu aku akan langsung ke dapur untuk memasak.” Balasku.

“Apa aku bisa memesan menunya?” ujarnya tiba-tiba.

Aigooo! Jangan sampai dia meminta yang aneh-aneh. Aku baru belajar beberapa masakan dan itu sudah kurencanakan.

“Eh, tentu saja. Kau mau makan apa? Semoga bisa kumasak dengan bahan-bahan yang ada di sini.” Aku sedikit gugup dan mengangkat tas belanjaan. Gila saja jika ia meminta sesuatu yang aku bahkan tidak mampu untuk memasaknya. Aku tidak mau mengecewakannya. Kyuhyun nampak berpikir sejenak, mungkin memikirkan apa yang hendak dimakannya. Astaga, bahkan saat berpikir seperti itu raut-raut wajahnya begitu jelas dan… tampan.

“Hmm, terserah padamu saja. Bukankah kau pintar memasak? Aku yakin kau pasti sudah menyiapkan sesuatu yang enak untuk kumakan.” Jawabnya akhirnya. Aku lega sekali.

…………………………

Author POV

Kyuhyun menunggu di ruang tengah. Ia sibuk bermain game dan sesekali mempause gamenya lalu melihat ke arah dapur. Namja itu tersenyum lalu melanjutkan permainannya. Di lain sisi, Minji sibuk memasak dan sedikit gugup akan hasil masakannya. Ia sedang  memasak ramyeon tteokbokki dan sup pedas gurih berisikan seafood. Ia sengaja tidak memasukkan banyak sayur dan mengolah sup menjadi lebih enak karena ia tahu namja itu tidak terlalu menyukai jenis sayuran tertentu. Sesekali ia melirik ke luar, melihat betapa sibuk dan seriusnya namja itu dengan aktivitasnya. Minji tidak menyangka dibalik profesinya yang seorang pebisnis, Kyuhyun bisa juga terlihat seperti anak muda yang sibuk dengan hobinya seperti ini.

Setengah jam kemudian, masakan Minji selesai dan Kyuhyun sudah begitu saja muncul di pintu dapur.

“Tepat sekali dugaanku. Baunya menusuk hidung dan membawaku kemari.” Kyuhyun memperhatikan gadis yang sedang sibuk menyendok makanan-makanan itu ke piring.

“Cobalah..” Minji menyendok sedikit kuah supnya lalu menyuapi Kyuhyun. Namja itu terdiam sejenak setelah mencicipinya.

“Jelek ya? Aku tahu kau tidak suka sayuran tapi kuharap kau bisa menyukai ini..” Minji meragu.

“Hahahaha.. mashita. Untuk sup yang ini pengecualian bagiku.” Ujar Kyuhyun. Minji nampak puas setelah mendengar itu.

“Ayo bantu aku memindahkan ini ke meja makan.” Minji segera membereskan pekerjaannya tanpa menghiraukan namja yang sedari tadi terus saja menatapnya.

……………………….

“Kapan kau belajar memasak ini? Benar-benar enak.” Ujar Kyuhyun sambil menyantap makanannya.

“Ah? Aku belajar dari onnieku. Dia sangat pintar memasak.” Jawab Minji mencoba santai. Kyuhyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil terus menyantap masakan buatan kekasihnya itu.

Setelah makan malam Kyuhyun mengajak Minji menonton dvd bersama. Minji merasakan sedikit canggung terutama saat mereka mulai duduk merapat dan Kyuhyun memeluk pundaknya. Gadis itu merasa tubuhnya gemetar dan detak jantungnya berantakan karena hampir tidak ada jarak antara mereka. Konsentrasinya akan film yang mereka tonton buyar karena hanya wangi tubuh Kyuhyun yang memenuhi hidungnya. Ia kembali terngiang-ngiang perkataan onnienya. Akankah Kyuhyun menciumnya sebentar lagi? Tapi namja itu nampak menikmati drama yang sedang mereka tonton.

Minji Pov

Apa yang sedang aku pikirkan? Seharusnya saat ini mataku terfokus pada televisi. Tapi mengapa justru pemandangan di sebelahku lebih indah? Wajah Kyuhyun begitu bersih. Aku tidak menyangka namja sesempurna ini bisa menjadi milikku. Jantungku hampir saja mau keluar ketika tiba-tiba ia mengalihkan pandangan ke arahku.. dan.. ia tahu aku menatapnya begitu lama. Sedetik kemudian ia mulai menelusuri wajahku dengan tangan halusnya, dan aku sudah tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap.

“Kau tidak suka menonton film ya?” tanyanya masih menatapku. Sial. Apa yang harus kukatakan? Aku memang jarang menyempatkan waktu untuk menonton film. Terlebih jika ada sesuatu yang lebih menarik di sebelahku, bagaimana mungkin aku bisa berkonsentrasi? Tanpa menjawab apapun dengan bodohnya aku masih menatapnya. Bahkan menelan ludahpun rasanya pahit.

“Atau mungkin wajahku lebih menarik bagimu daripada drama ini?” Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan aku nyaris kehilangan setengah nyawaku. Mengapa dia bisa membaca pikiranku? Apa namja ini punya satu kelebihan lagi? Sejenis indra keenam, huh?

“Engg.. aku.. aku kagum sekali mengapa ada pria yang kulit wajahnya begitu.. maksudku, wajahmu bersih sekali.” Ujarku.

Kyuhyun tertawa mendengar jawabanku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya aku sudah berhasil menjatuhkan imageku di hadapannya.

“Nona Kang, kau lucu sekali. Aku sudah lama tidak tertawa karena seorang yeoja seperti hari ini.. Hahhahahha..” Kyuhyun sepertinya benar-benar tertawa puas. Aku jadi sedikit kesal mengapa dia seperti ini. Apa aku nampak seperti badut?

“Mengapa kau jadi menertawaiku.. Ah, aku pulang saja..” kulepaskan pelukannya di pundakku dan bersiap untuk bangun. Namun Kyuhyun menarikku duduk kembali.

“Baiklah.. baiklah.. aigooo~ aku benar-benar tidak bisa menahan tawaku. Mianhae.. kau tidak marah kan? Hum?” Ia memegang wajahku dan menatapku. Jika sudah begini, apa aku bisa marah? Aku menatap wajahnya dalam jarak sedekat ini. Apa yang akan terjadi selanjutnya jika kami tetap diam seperti ini?

Wajahnya makin dekat saja, kurasa sebentar lagi menyentuh wajahku. Tanpa sadar kupejamkan mata dan bersiap menerima apapun yang akan terjadi.

“Hmm.. ternyata di keningmu ada jerawat juga. Apa kau sedang jatuh cinta?” ujarnya tiba-tiba. Seketika aku membuka mata dan.. entahlah. Namja ini menyebalkan sekali.

…………………………..

Author POV

Siang itu Kyuhyun pergi ke kantor Minji, hendak menjemput gadis itu. Karena sekarang hari Sabtu ia bisa bebas karena memang hari Sabtu adalah hari liburnya. Sementara gadisnya, tetap saja sibuk seperti biasa meskipun pulang lebih cepat dibandingkan hari-hari biasa. Saat memasuki lobi kantor, banyak sekali gadis yang menatap ke arahnya dan pastinya tatapan mereka adalah –mengapa ada namja setampan ini di sini-.

Minji memang bekerja dengan lingkungan yang hampir semua pegawainya adalah wanita. Hanya pihak security dan beberapa staff penting berusia paruh baya yang merupakan namja. Kyuhyun sedikit menghela nafas lega, karena itu berarti gadisnya tidak akan bisa melirik namja lain setidaknya saat ia sedang sibuk bekerja.

“Hei, apa yang kalian bicarakan? Keliahatannya seru sekali.” Ujar Minji sambil merapikan mejanya, bersiap pulang.

“Aigoo. Minji ah! Kau hrus tahu kita bertemu namja tampan di lobi. Ah tidak.. dia bukan tampan lagi. Kurasa ia adalah seorang pangeran! Ah aku jadi  ingin turun lagi melihatnya!” jelas Hanwoo. Wajahnya sangat tidak sabar menjelaskan.

Minji sedikit mengangkat alisnya saat mendengar kata namja. Mana ada namja berkeliaran di kantor ini kecuali klien? Apalagi ini sudah jam-jam pulang.

“Kau tidak percaya? Ayo ikut turun ke bawah sekarang..” Shinri turut memprovokasi Minji.

Minji tersenyum beberapa detik kemudian saat membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

“Ayo turun..” ujarnya tersenyum.

Saat tiba di lobi, Hanwoo dan Shinri terkejut karena Minji seketika menghampiri namja itu dan mereka berpegangan tangan.

“Hei, ada temanku yang ingin berkenalan denganmu.” Ujar Minji sambil member isyarat agar dua gadis itu mendekat. Mereka pun melangkah dengan ragu.

“Cho Kyuhyun imnida..” Kyuhyun memperkenalkan dirinya sambil tersenyum khas. Kedua gadis itu turut masih sedikit canggung.

“Dia kekasihku. Namja yang kutemui di biro jodoh seperti yang kuceritakan kemarin..” sambung Minji.

……………………………

“Kita mau ke mana?” Minji bertanya sementara namjanya sibuk menyetir.

“Ke suatu tempat. Nanti kau akan tahu.” Kyuhyun menoleh dan tersenyum.

Gadis itu penasaran karena Kyuhyun tidak bisa ditebak. Tapi ia yakin dirinya pasti akan senang selama ia pergi dengan Kyuhyun.

“Kita sudah sampai. Turunlah..” ujar Kyuhyun.

Minji sangat kaget karena Kyuhyun mengajaknya ke sebuah tempat yang sama sekali tidak ada dalam pikirannya. Dan pastinya ia berpikir –untuk apa mengajakku kemari-.

“Jangan kaget dulu, setelah masuk kau akan tahu..” jawab Kyuhyun kemudian meraih tangan gadis itu dan mengajaknya masuk.

“Akhirnya kau datang juga. Aku kira kau tidak jadi kemari..” seorang wanita yang sudah tua menyambut mereka hangat. Minji menatap namja di sebelahnya heran, dan Kyuhyun seketika memeluk wanita tua itu dengan penuh kasih sayang.

“Apa kabar nenek? Semuanya baik-baik saja bukan?” Kyuhyun bertanya.

“Tentu saja. Seminggu yang lalu bukankah kau juga berkunjung?” sahut wanita itu terkekeh.

“Nenek, ini Minji. Gadis yang kuceritakan padamu.” Ujar Kyuhyun.

Minji tersenyum dan menyapa wanita itu sopan.

“Ah, jadi dia rupanya. Cantik. Kau selalu mendapatkan yeoja yang cantik.” Puji si nenek.

“Gamsahamnida..” Minji tersenyum.

……………………………

Minji POV

Aku baru mengetahui ternyata Kyuhyun memiliki keluarga lain yang masih tinggal di Seoul. Ia punya seorang nenek yang tinggal di kawasan Hongdae dan memiliki yayasan bagi anak-anak kecil yang terlantar.

Kyuhyun mengajakku bertemu neneknya hari ini, dan wanita tua itu begitu baik padaku. Terlihat jika neneknya sangat menyayangi Kyuhyun dan begitupun sebaliknya. Sepertinya Kyuhyun bercerita banyak tentang aku pada neneknya. Dan si nenek pun bercerita banyak tentang Kyuhyun padaku saat namja itu meninggalkan kami berdua. Masa kecilnya, yang ternyata sedari kecil ia hidup berpindah-pindah karena mengikuti orang tuanya yang bekerja. Aku juga baru mengetahui, Kyuhyun adalah anak tunggal. Ia belum pernah menceritakan hal itu padaku. Yayasan ini juga sekarang berada di bawah tanggung jawab namja ini.

“Minji ah, ikut aku. Ada yang ingin bertemu denganmu..” ujar Kyuhyun.

Aku mengikutinya dan ia mengajakku melihat anak-anak yang sedang belajar di satu ruangan.

“Ayo masuk..”

“Gwaenchana?” tanyaku ragu.

“Aku sudah seperti ayah dari anak-anak ini. Mereka menganggapku begitu.  Jadi masuk saja..” ujarnya.

Aku mengikutinya dan anak-anak yang rata-rata berusia 4-8 tahun ini pun menyerbu Kyuhyun. Sepertinya memang mereka menyukai Kyuhyun.

“Appaa.. mana coklatnya?” seorang gadis kecil bertanya.

“Hahhaaha.. Hyomin ah, jika kau mau coklat, harus selesai belajar dulu. Ara?” Kyuhyun mencubit pipi gadis kecil itu.

“Hari ini appa membawa banyak coklat untuk kalian, dan appa juga ingin memperkenalkan seseorang..” Kyuhyun bicara di hadapan anak-anak ini. Aku tersenyum semanis mungkin. Aku memang menyukai anak-anak.

“Ini Minji, dia teman dekat appa.. kalian juga bisa memanggilnya omma..” ujar Kyuhyun. Aku sedikit tersipu karenanya. Anak-anak ini tersenyum ke arahku bahkan beberapa diantaranya mulai mendekatiku dan duduk di pangkuanku. Aigooo mereka lucu sekali.

“Sunghyun na..  kemari..” Kyuhyun memanggil anak kecil yang kira-kira berusia 4 tahun. Anak itu mendekat dan Kyuhyun merangkulnya.

“Beri salam pada omma..” perintah Kyuhyun. Anak itu memandangku sejenak dan barulah kemudian ia mendekat. Tampan sekali. Sekilas mirip seseorang. Tapi sayangnya ia tidak seceria anak-anak yang lain. Bahkan ia hanya diam saja tidak bicara sepatah katapun.

……………………………..

Semenjak hari dimana Kyuhyun mengajakku berkunjung ke yayasan, aku jadi senang

main ke sana. Dalam satu minggu ini sudah dua kali aku ke sana meskipun Kyuhyun tidak menyertaiku. Nenek hanya tinggal dengan dua orang dewasa lain yang membantunya di sana. Aku senang bisa membantu nenek dan bertemu anak-anak. Terlebih Sunghyun, aku baru mengetahui ternyata anak itu mengalami bisu. Ia tidak bisa bicara seperti anak-anak lainnya. Mungkin hal itulah yang menyebabkan ia jadi sangat pendiam. Tapi meskipun begitu, aku merasa ia nyaman saat berada di dekatku. Dia tidak takut atau bagaimana. Tapi kurasa anak ini benar-benar butuh kasih sayang. Nenek pastinya tidak bisa mengurus semua anak hingga satu-persatu, dan Kyuhyun ayah asuhnya juga orang yang sibuk. Aku jadi ingin menanyakan bagaimana Sunghyun bisa ada di tempat ini. Apakah orangtuanya sengaja menelantarkannya karena anak ini tidak bisa bicara? Kejam sekali jika memang itu alasannya.

“Jarang sekali seperti ini. Biasanya Sunghyun tidak gampang dekat dengan orang..” nenek tiba-tiba muncul sambil membawa kue kering.

“Jinja? Anak ini pintar sekali. Apa nenek tidak berniat untuk menyekolahkannya di luar? Aku bisa membantunya mendapatkan sekolah untuk tuna wicara.” Tawarku dengan sungguh-sungguh. Pekerjaanku memang di lembaga sosial dan aku yakin bisa menolong Sunghyun. Meskipun masih kecil, namun bakatnya sudah terlihat. Ia sangat jago menggambar.

Nenek hanya menggeleng dan tersenyum.

“Nanti akan ada saat di mana Sunghyun akan dijemput oleh orangtuanya dan ia akan menemukan kebahagiannya.” Ujar nenek. Satu pertanyaan masih tertahan di benakku namun semuanya tercekat di mulutku.

……………………………….

Setahun kemudian..

Kyuhyun POV

Samar-samar cahaya terang menusuk mata dan itu mengharuskanku untuk bangun. Bangun siang di hari Minggu memang hal yang menyenangkan. Perutku terasa lapar dan aku lupa jika persediaan makanan di kulkas sudah habis. Andai saja Minji sudah resmi menjadi istriku, mungkin hanya dengan mengatakan betapa aku lapar maka ia akan memasak untukku.

Aku mengecek handphone dan ada sebuah pesan masuk darinya.

From : Minji_

“Happy 1st anniversary ^^”

Aku sedikit bingung dengan pesan yang dikirimkannya dan aku pun menelponnya.

“Kau sudah bangun?” ujarnya di seberang.

“Ne, apa yang kau maksud dengan 1st anniversary?” tanyaku jujur.

“Hmm.. sudah kuduga kau pasti lupa. Kau ingat sekarang tanggal berapa?” ia bertanya balik dengan nada sedikit kesal.

Aku melirik kalender. 16 Desember. Kuputar otak mengingat apa yang terjadi tepat setahun yang lalu.

“Aish~ tuan Cho ingatanmu sungguh buruk. Hari ini adalah setahun pertemuan kita. Anggap saja itu juga sebagai satu tahun hari jadi kita. Apa aku kedengaran begitu berlebihan?”

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Mengingat seorang gadis menungguku dengan canggung di depan restoran dekat stasiun.

“Ah ne ne.. mianhae. Aku pelupa. Jadi kita akan kemana hari ini?” balasku.

“Kencan.. hahhaha” Ia bergurau, namun aku tahu itulah keinginannya.

“Only you and me?” tantangku.

“No, aku ingin mengajak seseorang..” jawabnya membuatku heran.

…………………

Minji ternyata sudah merencanakan sesuatu untuk hari ini. Ia memintaku untuk menjemputnya ke rumah jam 10 pagi dan betapa kagetnya karena Sunghyun ada di rumahnya. Hmm, aku jadi khawatir namun sangat senang karena ia menyukai anak-anak.

“Hmm, kau terlambat 15 menit.”

“Dan kau tidak mengatakan akan mengajak Sunghyun ikut serta.”

“Tidak masalah kan? Aku ingin kita pergi ke amusement park dan piknik bersama.” Jelasnya penuh semangat. Minji pun memasukkan beberapa peralatan ke dalam mobilku. Sepertinya ia membawa masakan. Aku mengerti jalan pikirannya. Apa ia sedang mencoba untuk membuat sebuah keluarga kecil? Dan kenapa Sunghyun yang dipilihnya? Aku mengerti, beberapa waktu terakhir ia sangat dekat dengan anak itu padahal aku sendiri yang jauh lebih dulu mengenal Sunghyun tidak bisa sedekat itu dengannya. Tapi mungkin ini yang dinamakan pertanda.

“Minji ah~ gomawo..” ujarku di sela-sela makan siang kami. Jika orang-orang melihat ini mungkin saja mereka berpikir kami adalah keluarga utuh yang sebenarnya. Hmm, meskipun jauh dalam lubuk hatiku aku menginginkan itu.

“Kau terlalu sibuk bekerja. Harus sering-sering menghabiskan waktu seperti ini.” Ujarnya sambil menyuapi kimbab pada Sunghyun. Anak itu juga terlihat senang. Jujur, aku belum pernah melihatnya sesenang ini. Sepertinya memang itu yang dibutuhkannya.

“Hei, aku juga mau kimbabnya.” Pintaku.

……………………………..

Minji POV

“Mmm, kapan menikahiku?” tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontar dari mulutku. Kami sedang dalam perjalanan pulang sehabis piknik hari ini. Sunghyun tertidur pulas di pangkuanku.

“Kau sudah siap? Jika memang sudah siap aku akan melakukannya. Tapi kurasa kau masih harus menyiapkan beberapa hal lagi.” Jawabnya santai. Aku tahu ada nada bercanda di dalamnya.

“Aku sudah siap. Bahkan hari ini aku sudah latihan menjadi seorang ibu..” balasku tanpa sadar.

“Jinja? Sudah kuduga..” responnya membuatku malu. Tapi aku sudah tidak secanggung dulu saat bersamanya apalagi jika ia mulai menggodaku. Satu tahun sudah cukup membuatku tahan dengan kebiasaannya.

“Apa kau yakin bisa mengemudi sambil menjaga Sunghyun? Seharusnya kau mengantarnya pulang dulu baru mengantarku.” Ujarku saat kami sudah sampai di depan rumahku.

Kami pun turun dari mobil. Kyuhyun mengantarku masuk sambil menggendong Sunghyun yang tertidur, dan kami terkejut karena ternyata Jungsoo oppa dan Sora onnie baru saja hendak pulang dan omma sepertinya mengantar mereka.

“Aigoo kenapa kalian baru pulang? Jika begini kita kan bisa makan malam bersama..” Sora onnie menyesal.

“Hihi, hari ini satu tahun hubungan kami.” Balasku senang.

“Kyuhyun ssi? Tak kusangka kau adalah kekasih adik iparku.” Jungsoo oppa menyapa Kyuhyun. Kulihat namja ini sedikit malu. Rupanya mereka sudah saling mengenal. Entahlah, mungkin rekan bisnis atau sejenisnya.

“Oppa mengenal Kyuhyun?” tanyaku.

“Tentu saja. Siapa yang tidak mengenal anak muda yang sukses seperti dia? Ah..Masihkah aku bisa menyebutmu anak muda?. Minji ah, kau bahkan sudah akrab dengan Sunghyun..” Jungsoo oppa menggodaku.

“Oppa kau bahkan tahu Sunghyun juga?” aku makin penasaran. Aku melirik ke arah Kyuhyun dan namja ini hanya diam dengan wajah sedikit bingung.

“Aku cukup mengenal Kyuhyun dan keluarganya. Ah, Kyuhyun ssi, kau menemukan seorang calon ibu pengganti yang tepat sepertinya..”

Kyuhyun menatapku. Aku sedikit tidak mengerti. Apa ada sesuatu yang belum kuketahui?

…………………………….

Kyuhyun POV

Aku sudah cukup berhati-hati. Aku tidak bermaksud menipunya. Apa mungkin ini terlalu lama? Seharusnya aku memberitahunya sejak awal. Seharusnya aku mengatakan yang sebenarnya saat ia mulai menyayangi Sunghyun. Tapi rasa takutku mengalahkan semuanya. Aku takut kehilangan gadis itu hingga semuanya berjalan begitu saja. Ingin sekali mengetahui, apa reaksinya jika saja ia mendengarnya langsung dari mulutku dan bukan dari mulut orang lain. Jika saja aku tahu akan begini jadinya, mungkin aku bisa merencanakan sesuatu yang lebih baik.

Aku merindukan yeoja itu. Hampir satu minggu ini aku tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan apapun. Minji pasti sakit hati, dan apa yang kurasakan sekarang pastinya tidak sebanding dengan apa yang dirasakannya. Ia menolakku bahkan ketika aku mencoba untuk datang ke rumahnya dan mengajaknya bicara. Sekalipun ommanya sangat baik dan menerimaku, namun ketakutan akan kehilangan gadis itu sangat menyiksaku. Apalagi usaha terbaik yang bisa kulakukan?

“Apa rencanamu, Nak?” nenek duduk dan membawakan teh hangat. Musim dingin sudah tiba, dan suasana natal mulai menyeruak membawa kehangatan di dalam yayasan. Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak kehadiran Sunghyun, aku selalu merayakan natal di yayasan bersama keluarga baruku ini. Terkadang aku merindukan omma, ingin sekali bersandar dan meminta nasihatnya di saat-saat seperti ini. Tapi setahun kami hanya bisa bertemu dua kali, kecuali jika aku yang pergi untuk mengunjungi mereka ke Taiwan.

“Nek, aku masih seperti anak kecil. Aku belum bisa menyelesaikan masalahku sendiri.” Ujarku mencoba mengatakan isi hatiku.

“Bukan, kau sudah sangat dewasa. Sunghyun bergantung padamu. Kau ayah yang baik baginya. Kau sudah dewasa.” Nenek tersenyum. Mata teduhnya menatapku damai.

“Ya, dialah yang menyemangatiku dan membuatku sadar jika aku sudah dewasa.” Balasku membalas senyuman nenek.

“Gyu-ah, dulu waktu kecil, kau sering sekali menangis. Apa yang tidak kau dapatkan kau pasti akan menangis. Jika terjatuh dari atas sepeda, kau juga menangis. Tidak pernah kusangka sekarang kau sudah tumbuh besar dan bahkan menjadi sandaran orang-orang di sekitarmu. Yayasan ini, selama lima tahun ini bukankah tanggung jawabmu?”

“Aku berjuang untuk kalian. Untuk nenek, untuk Sunghyun.” Balasku.

“Kau bisa berjuang dan berusaha. Untuk itu kau harus berjuang mendapatkan kembali hati gadis itu..” nenek kembali tersenyum.

“Aku tidak seberuntung itu dalam masalah cinta..” gumamku putus asa.

“Aniyo~ jangan berkata demikian. Gadis itu dipersiapkan Tuhan untukmu dan juga untuk Sunghyun. Percaya kata nenek.”

Aku terdiam dan mengingat lima tahun yang lalu, ketika aku mengenal wanita yang kini telah merubah hidupku. Wanita yang aku sendiri tidak berniat untuk kembali  mengingatnya. Dia adalah ibu kandung Sunghyun. Lima tahun yang lalu dia adalah wanita yang sangat aku cintai hingga sekarang aku merasa seperti orang bodoh yang dimanfaatkan. Ternyata dia bukan gadis baik-baik, untuk itulah ia tidak berniat untuk menikah denganku meskipun saat itu dia sedang mengandung Sunghyun. Kami merahasiakan aib itu, dan ia tetap tinggal bersamaku di apartemen hingga akhirnya Sunghyun lahir lalu ia pergi tanpa kabar meninggalkanku bersama laki-laki lain. Baiklah, aku tidak memikirkan perasaanku atau berapa banyak uang yang kuhabiskan untuknya, dan juga dibawa kabur olehnya. Aku hanya berpikir, mengapa ada wanita yang begitu tega meninggalkan darah dagingnya sendiri. Pantaskah ia disebut seorang ibu? Sunghyun besar tanpa mendapatkan kasih sayang lengkap dari kedua orangtuanya. Aku pun merasa sangat bersalah tidak bisa merawat dan memperhatikannya seperti orangtua pada umumnya. Aku terlalu sibuk. Untung saja ada nenek dan yayasan kami. Kurasa hal itulah yang cukup mempengaruhi perkembangan Sunghyun hingga ia menjadi pendiam seperti sekarang ini. Dan entah mengapa, melihatnya cukup dekat dengan Minji membuat putus asaku hilang, dan harapan untuk membentuk sebuah keluarga baru semakin mantap.

“Nek, apakah Minji gadis seperti itu? Ia meninggalkanku hanya karena mengetahui masa laluku?”

“Nenek tahu dia gadis baik. Lagipula kau pasti lebih mengenal dia daripada nenek.”

Aku memikirkan ucapan nenek. Aku yakin, Minji mencintaiku dengan tulus. Ia bukan yeoja yang mementingkan materi, dan aku sendiri merasa nyaman bersamanya. Apalagi dia bisa membuat Sunghyun tersenyum.

…………………………………

Minji POV

Aku masih mencintainya. Aku tahu pasti, karena dialah namja pertama yang membuatku jatuh cinta hingga seperti ini. Sekalipun ia adalah seorang duda, aku tetap akan menerimanya. Semua waktu yang kuhabiskan bersamanya terlalu berharga jika harus dibayarkan dengan kemarahanku saat ini. Yang membuatku marah dan kecewa adalah mengapa ia membohongiku? Jika saja ia berkata jujur dan tidak menipu statusnya saat mengikuti biro jodoh, mungkin saja.. ah! Apa yang kupikirkan? Apakah statusnya sebegitu penting? Bukankah aku juga menipunya dengan mengatakan bisa memasak dan mengaku-ngaku sebagai sosok yeoja yang penyabar? Tapi penipuan status adalah hal yang tidak sopan. Tuhan, orang ini begitu penting bagiku. Adakah jalan lain agar kami bisa bersama? Sunghyun.. anak kandungnya. Siapa ibu kandungnya???  Seketika aku rindu anak itu, melebihi rasa rinduku pada appanya.

…………………….

Aku mempersiapkan diriku hari ini. Pergi ke gereja sendirian dan telah kupersiapkan doa-doa terbaikku. Aku benar-benar ingin menikah, dan bukan dengan orang lain namun dengan namja itu. Andai saja aku memaafkan Kyuhyun, mungkin saat ini kami ke gereja bersama-sama, merayakan natal bersama. Entahlah, sesuatu telah terjadi padaku selama satu tahun terakhir ini. Aku bahagia, namun entah mengapa semuanya lenyap di penghujung tahun. Hingga aku menangis di depan pendeta, ingin rasanya meminta pertolongan pada Tuhan agar aku diberikan kelapangan dada.

Cuaca di luar begitu dingin, dan aku sengaja berjalan kaki dari rumah karena salju mulai menutupi jalanan. Pulang dari gereja aku ingin mampir ke café dan membeli minuman hangat. Aku juga ingin berbelanja menghabiskan diskon yang ditawarkan toko-toko sebagai hadiah liburan musim dingin. Aku harus menghibur diriku.

“Ommaa…”

Aku menoleh saat mendengar ada suara yang cukup familiar memanggilku begitu aku keluar dari gereja. Anak itu, dan appanya.

……………………..

Aku terdiam. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Entahlah, rasa marahku mendadak hilang, lenyap, dan berganti menjadi rasa iba serta kagum. Aku makin mencintainya dan bangga padanya. Mendengar cerita Kyuhyun, kurasa ia tidak menipuku sepenuhnya. Setidaknya masalah status itu, ia memang belum pernah menikah jadi apakah aku masih harus memaksakan jika ia adalah seorang duda?

“Kumohon.. katakan sesuatu. Setidaknya kau mau bicara padaku..” Kyuhyun berkata pelan.

Aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa. Untung saja ada Sunghyun di pangkuanku jadi ada sesuatu yang bisa kukerjakan.

“Kesalahanku memang tidak termaafkan. Dan memang wajar jika kau tidak bisa menerima ini semua..”

“Aku menerima..”

Kyuhyun menatapku dan aku balas menatapnya. Aku ingin meyakinkannya.

“Aku menerimamu apa adanya. Semuanya sudah jelas. Aku hanya perlu penjelasan dan sekarang aku sudah tahu semuanya.”

“Jadi kau bersedia menerimaku kembali?” Kyuhyun seolah meyakinkan dirinya sendiri.

“Jujur, kau namja pertama yang membuatku jatuh cinta, bahkan saat pandangan pertama di stasiun waktu itu. Aku tidak akan membohongi diriku sendiri hanya karena kesalahpahaman ini..”

Kyuhyun tersenyum dan merangkul pundakku. Ia pastinya tidak bisa memelukku karena ada Sunghyun dipangkuanku.

“Tapi bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanyaku kembali menatapnya. Ia masih saja tampan. Kyuhyun adalah namja tampan di semua musim.

“Jika aku bisa memenuhinya, aku pasti akan melakukannya untukmu..”

“Kau tahu? Aku sangat menyayangi anak ini. Jika kau bersedia, aku mohon.. jadikan aku ibu sah dari anak ini secepatnya..” ujarku sambil tersenyum.

Seketika kulihat ekspresi wajahnya berubah, dan aku melihat kembali senyuman lebarnya yang bahagia itu. Tanpa memedulikan Sunghyun, Kyuhyun memegang wajahku dan aku tahu, ini adalah ciuman terhangat yang pernah diberikannya padaku. Ciuman di musim dingin yang menghangatkan tidak hanya tubuhku, tapi juga hatiku. Kupererat pelukanku pada Sunghyun, sementara appanya masih betah mencumbuku tanpa memikirkan bagaimana jika seandainya nanti Sunghyun mengerti apa yang kami lakukan, saat ia sudah beranjak dewasa kelak.

THE END~

 

Yuhuuuuuu~

Kepanjangan kah? Ini lebai sekali idenya -___-

Tapi bener-bener kangen nulis FF Kyuhyun di sela-sela persiapan proposal saya kekekeke~

Efek tugas kuliah jadinya ceritanya gaje seperti ini..

Moga ga ngebosenin yah~

Jangan lupa untuk meninggalkan komen anda karena tiada kesan tanpa komen anda..

Masih jadi silent reader? Kasian deh, saya ga bisa temenan sama kalian L

Oh ya, ini author tavita.. aku ganti uname ini buat nulis FF ^^

Buat yang uda baca, thanKYU ^____^

 

 

110 thoughts on “[OneShoot] Because I Love U at First Sight

  1. Ini huooo sekaliii. Abang Kyu, duda (ˊ•__•ˋ) punya anak tp gk perna nikah, kyaaaa abang buang sekali ( ˘⌣˘)づ)˚з°)
    Baguss crita’a. FF’a berhasil buat saiia kenyem2 sendiri. Hohoho (≧ω≦)

    Suka

  2. Ff brengsek!!,
    Kenapa kyuhyunny baik bgt!
    Ini ceritany bgus sumpah gak pake bohong. Sampe pngen lemparr hape gr2 gregetan bacany

    Akhkhkh..kyuu kamu emang pangeran, aduh ish
    Spechleess tingkat dewa neptunus.
    Beneran gak nyangka endingny bkal indah gini.

    Suka

  3. mana,mana,mana jek cwek matre tak brtanggung jwb tuw?mpe ktmu tak botakin…..
    kyu kthuan sX kaw buang,

    mobil hyundai,kemeja hitam,kacamata,senyum tipis,gambaran kyu nya trlalu sempurna,ksh kek d muka bnyk jerawat,wktu buka kc mata,matanya keliatan ngantuk
    #plakk
    hehehehe ^^v

    widih……..sora uda bunting aj,om teukie tok cer jg trnyta
    d^^b

    Suka

  4. beuuuhhh tumben yaaa kyu gak yadong#plaaakk…dewasa bgt peran dy dsini…
    minjinya gak curiga dari awal, padahal neneknya udah ngomong, kyuhyun selalu saja dapat wanita cantik, harusnya minji bertanya2 dlm hati, berarti dulu kyu pernah mempunyai teman wanita yang di bawa kesini dong…tp akhirnya kembali jg…bagus bgt ceritanya

    Suka

  5. aku pikir datar aja pas awalnya manis banget gg ada konflik..
    ternyata eh ternyata,aduuh kyu itu kalo di couple sama minji kenapa aku yg dag dig dug terus ngebayanginnya..
    my fav couple di blog ini deh minji-kyu 🙂

    Suka

  6. Ahhhooyyy..
    Dina dataaang…
    Manis…itu kesan pertama yg muncul habis baca ini…
    Hubungan mereka…manis sekaliiii…( ื▿ ืʃƪ)
    awal’a sih emang rada curiga..pas minji pertama kali ketemu sunghyun…yg bilang kalo dia mirip seseorang..
    Dan ternyata dugaan saya benar sodara-sodari sekalian…
    Nyahahahah…*PLAK!
    Adegan akhir itu..yaakk..itu menodai kepolosan mata anak keciiiil…*tutup mata sunghyun

    Suka

  7. Iyaaaak!! Kenapa ini romantis manis..
    Pengen nganten! Pengen punya anak jugaaak #eh #plak
    kyuuu sama minji sama2 jujur jadi cocok banget deh aaaaah!!
    Ending ciuman itu aku suka banget onnie huahuaaaakkk!!

    Suka

  8. Aaaaakh jinjjjaaaaaa !!!!
    Jadii inii diaa ff kyuhyun duda ..

    Adoooh aku sukaaa kyuhyunnya disinii onn !!
    Suka bgtt !!!
    Aku kan separkiu .. 😀 😀

    Bak bak sekuelnya boleh :*

    Suka

  9. q pikir nih ff ngak ada konflik y tau y ada pas deket2 akhir n tu bikin shock ternyata kyuhyun duda….
    tp seneng minji y nerima lg,,, trus tu yg manghil eomma tu synghyun pa kyuhyun??? klo sunghyun berarti sunghyun udah busa bicara dong,,,,, berharap di bikin sequel y tentang eomma y sunghyun balik lg pas saat minji n jyuhyun mau nikah ato ngerebutun sunghyun……

    Suka

    • hehe ceritanya dy ga bisu sih sbnrnya~ tp emg pendiem gtu susah ngomong
      n karena suka sm minji jdnya dy smpe ngomong gtuukekkee\\
      cm emg kurang dijelasin /getokkepala

      Suka

  10. waahh duren ternyata***pasti mau lah eonn aku jga..hehe
    susah emg nerima kenyataan klo kyu duda beranak satu,,,tapiii karena di CHO KYUHYUN apapun boleh ajj..heheh
    baguus onnn,,suka bgt…d tngguuu karya lainnya 🙂

    Suka

  11. Saya kira ini FF panjang tanpa konflik. Membaca dari awal datar2 aja menunggu konflik dan ternyata sampek konflik saya dibuat genggeeeessssssss . Aakhh idenya keren. Kok bs sunghyun ??? Aaak ada hanwoo sama shinri ヽ(´▽`)ノ asyiikk . Kyuhyunnya blengceeekssss . Good job eonn :*

    Suka

  12. jjeng jeeng jeng Jelmaan KangSora dataang~ :3
    kkk …

    Kyuhyun brengcyek ~
    *poppoKyu
    .. dan ternyata dia Suka Wanita Jalangs XD

    eh eeh Onn..
    KangSora ituu gaBisa bner2 masak, dia GaJago dlm Hal Memasak ..

    Baguss onn 😀

    Suka

  13. Eonni,
    Mianhe ak bru comment skrg, pdhl baca na dh lusa #plaaak
    Salahkan jaringan ya eonni ….
    Sumpah ini FF adiopdsbdksalsqxnjhdk …..
    Gtw mw ngmong apaaaa ?

    Ituu sora awal na ak kira Han Sora, tp knp di pairing ma teuk, ?
    Trnyata Kang Sora -.-”

    Ituuu ending na krg gmnaaaa gtu eon …
    Hahaha #peace

    Tp smpaaah suka bgdh sama kyu disni !!

    Suka

  14. ahhh ini ffnya~ kyaaaa duda oh duda *—*
    in bener” deh endingnya gak bisa ditebak,, tiba” aja kyuhyun jadi single parent begitu~
    tapi kyu dimana” kok buwang yahh?? kkkk~
    bikin hamil mulu (?)
    ahh tapi sukaa onni 😀

    Suka

  15. Sekarang coba coment lagi semoga ga gagal maning…
    Cihuy Kyu jadi Duren… Kasian Teuki…
    Maw dong punya anak dari Kyu biar dinikahin… sya bsa masak Ramen kok Bang…

    Suka

  16. akhirnya ada ff yang bikin perut saya spt ada kupu2nya. huaaaaa ini keren bener dah ceritanya T____T. tp endingnya kenapa dibikin terlalu bahagia..kecepetan si minji maafinnya. hoho kan jadi kurang greget gitu heheh *banyak omong*. tapi tetep keren hoho~~

    Suka

    • haha iya sih kekke emg kecepetan ini endingnya lol\
      hbsnya uda ga tau mau diapain lg biar dramatis endingnya keke
      thanks buat sarannya yoo XD

      Suka

  17. lagi…baca lagi….aq suka sma jalan ceritanya…..tapi emang sih,,,jalan ceritanya terlalu cepat sih langsung ke happy endingnya…
    tapi gak papa, ceritanya bagus kok

    Suka

  18. reaksiku baca ini ff
    *cengar-cengir*
    *ngayal*
    *mewek*

    ngebayangin bisa gak cho kyuhyun berubah romantis kayak gini >///<
    dan ada cowok secakep ini ikutan biro jodoh,berasa gak laku banget ya bang *plakkkk

    authornya lagi sibuk proposalan?sama aq juga *gak nanya*:D
    mian baru sempet comment,di sela2 kkn baru sempet ngenet lagi T.T

    btw thor tavita,lanjut dong ceritanya,oneshoot gak cukup LOL

    Suka

  19. Hiaaaaa…
    suka bnget ma Kyu di ff ini. Wuiiiiihhhhh,,, duren bo’. Tumben ga evil dsini. suka suka suka….

    Tpi apa2an tuh, mencumbu Minji depan SungHyun? kkkkkkk

    Suka

  20. Hwa…. So sweet… Kyuppa romantis…. Walaupun ada kebohongantapi kyuppa tetap berusaha mengejar mminji…

    DAEBAKK ^O^└(^o^)┘ㄟ( ̄▽ ̄ㄟ)

    Suka

  21. awalnya aku dibikin nebak nebak bakal ada konflik apa di ff ini. soalnya nggak mungkin juga ceritanya cuma perjodohan, terus saling suka, menikah, hidup bahagia selamanya. ternyata masalahnya itu kyuhyun udah punya sunghyun. pasti sunghyun mirip sama kyuhyun ya, sampe minji aja bisa familiar. haaaaaaak ;’) minji tulus banget, ya gitulah cinta. kalau udah cinta, semua yang ada di kyuhyun terlihat sebagai kelebihan. eh, sunghyun udah bisa ngomong? bisa manggil omma… apa akunya aja yang kurang teliti bacanya ya? ah, apa pun itu, ff ini daebak. tentang ketulusan 😉

    Suka

  22. Aaaa ini keren banget asliiiii!!!!! bener2 udh gabisa komen apa apalagi, aku suka banget serius. disini cho kyuhyun so sweet bangetttt… aduh salting sendiri deh bacanya hahaha.. aku berharap ini ada sequelnya kali ya, nyeritain tentang mereka sudah menikah.. hihi

    Suka

  23. udah punya firasat klu itu anaknya kyu pas minji bilang wajahnya mirip seseorang ….
    suka bgt sama sifatnya kyu …

    aduh semakiiiiin ngefans niiiih sma KyuMinji …….
    huaaaa ceritanya santai dan menarik sekali ….

    Suka

  24. Udah baca ff ini dari lama tapi baru sempet ngasih komen sekarang. Alur ceritanya ga pasaran aku suka. Aku suka juga karna disini minji ada sisi polos jujur nya ada sisi dewasanya. terus Kyuhyun nya bijaksana banget😍 dua jempol deh buat author!😁

    Suka

  25. Sempet mikir sunghyun anak nya kyu.. pas neneknya bilang nanti ada yang jemput.. tapi pas baca lagi.. kayaknya bukan.. cuma karena anaknya beda aja jadi kyunya juga beda cara interaksinya tapi pas leeteuk muncul… jadi ngakakk. Tukan tebakan tadi bener.

    Suka

  26. awalnya benar benar ngga terpikirkan kalau sunghyun anaknya kyuhyun karena memang kyuhyun punya yayasan… astaga ternyata kyuhyun benar” punya anak dari kekasihnya dulu, tapi dengan teganya kekasihnya meninggalkan bayinya dengan kyuhyun dan pergi dengan lelaki lain, ibu macam apa seperti itu…
    aku tau kalau minji itu benar benar tulus mencintai kyuhyun bahkan dia mau menerima kyuhyun dan sangat menyayangi sunghyun…

    Suka

  27. waaaaa aku juga mau kalo di jodhin sama kyuhyun. hems kyuminji itu couple pling ku suka di sini. (soalnya kku cuma baca ff kyuhyun hahhha)

    Suka

  28. Asik librarynya diperbaiki jadi makin gampang bacanya, gomawo eonni. Asik dah, walaupun bacanya agak kesel jg krna kyu bohongin minji tapi tetep suka dgn sikap minji yg tulus dan terima kyu apa adanya, salut dah. Eonni fighting!

    Suka

  29. sunghyun bisa ngomong toh…jd ingetan film india …ea…
    kyu oppa bukan duda kan ya…kan belum nikah.. cuma udah punya anak…haha. 😀

    Suka

  30. what?!!! jadi kyuhyun bukan duda??? hahahah tp ttp aja gemes bgt dari awal udah saling suka dan perjalanan cintanya smooth aja gitu huhuhu ttp ya kerasa feelnya walaupun oneshoot heheh lanjuuuuutt baca yg lainnn!!

    Suka

  31. aku baru baca ff yg kyuhyun nya manis bgt kaya gini biasa nya kan dia evil xD bner2 jjang ff nya eon 🙂 sungyun itu bneran bisu apa emang pendiem dia nya? jdi rada bingung XD

    Suka

  32. halo thor aku reders baru salam kenal ya ^_^, seklaian mau mintak izin buat baca ff yg ada di blog ini. huaa thor sumpah gue seneng banget sama karakter minji di blog ini ^_^, thor sebenernya sungyun itu bisu atau emang punya sifat pendiem?, semangat buat nulis ff nya ya thor ^_^

    Suka

  33. Kyu duda?? Hahahha ciieee yg jdi DuRen ciiee
    dari awal smpai akhir aku snyam snyum trusss baca FF ini, ditmbah konfliknya yg ringan, Minji bener2 cinta bnget amaa Kyuu krna Menrima dia apa adanya
    LoveMinji , LoveKyuhyun , LoveAuthor 😀 😀

    Suka

  34. wah hha apa ini, aku baca ini sambil blusing sendiri (?) sumpah author tau banget sih cara ngebuat orang senyam senyum gak jelas, endingnya SWEET BANGET !!

    Suka

  35. Nyess bgt bacany…walaupun di awal sampe hampir akhir tdk ada konflik tp gak ngebosenin. Sumpahh
    Awalny aku heran dg ff ini, tumben bgt kyu alim dan manis, biasany kan dingin dan ya*ong. wk
    Pokokny t o p b g t lah ^^

    Suka

  36. Jadi kyuhyun sudah punya anak. Tidak apa2. Yang terpenting kyuhyun kaya dan tampan. He he he. Cerita yang menarik. Keep writing.

    Suka

  37. Kalo suka ya terima baik dan buruknya, jgn mau enaknya aja, kya minji yg mau terima kyu oppa apa adanya, apa lagi alasannya bs di terima. Dan yg bikin salut kyu oppa ngakuin dan gak ninggalin anak nya bwt ngejar minji. Jangankan minji, kyae para sparkyu yg laen pd mau sm kyu oppa walaupun ada anak, yg setuju angkat kaki, hehehehe….
    Semangat berkarya sista

    Suka

  38. Omggg apa ini kyuhyun duda punya anak lagiii !!! >.< Minji salut banget deh aku, karna mau nerima Kyu apa adanya T.T cinta sejati itu Emg gk mandang baik buruknya seseorang yaaa

    Suka

  39. ga nyangka kalo kyuhyun udh pnya anak
    pantes nenek’a ngmng gtu pas minji kasih usul biar sunghyun skola di luar
    wajar si minji marah ama kyuhyun
    siapa yang ga marah klo msh ada yang di rahasiain dri pacar kita, apalagi kita tau’a dri org laen, bukan dri tu cow sndri
    tapi untung’a bukan sesuatu yang fatal hehehe

    Suka

  40. wah ini bener2 bikin menitikkan air mata wkwk terharu banget. cinta minji tulus buat kyuhyun gapeduli masa lalu kyuhyun kaya gimana. awalnya ga nyangka sunghyun itu anaknya kyuhyun wkwk ibu kandungnya kenapa kejam banget anaknya ditinggalin:’)

    Suka

  41. Duhhh mau dong dpt pacar dari biro jodoh yg tampan macem kyu hehehe

    Pas awal baca mikirnya konflik yg ada mungkin krn kyu yg terlalu sibuk jd mrk berantem, tp pas minji di bawa ke yayasan trs ktm sunghyun and dia blg ngerasa mirip seseorang udah nebak deh itu anaknya kyu dan bakal jd konflik di hubungan mrk dan ternyata bener.. Tp syukurlah konfliknya gak dibikin berat bgt, cm pas ending Kesannya jd minji yg lamar kyu hehe

    Suka

  42. Nggak nyangka kalo Kyuhyun ternyata duda anak satu.
    Sebenernya Sunghyun itu bisu apa cuma pendiam? di awal katanya bisu, tp wkt abis dari gereja, bisa manggil Minji “eomma”.
    Fighting buat next post !!!

    Suka

  43. kya~ berawal dati biro jodoh akhirnya jafi pasangan yg sesungguhnya walopun minji sempet marah sama kyuhyun katrna dia gak jujur kalo kyuhyun udah punya anak dan akhirnya minji bisa nerima kyuhyun kembali …

    Suka

  44. agak kecewa sih ternyata kyuhyun udah punya anak, tapi untungnya minji baik hati mau menerima kyuhyun apa adanya. haha aku telat banget baca ff ini. Semangat yaa buat authornya. ditunggu karya karya hebat lainnya.

    Suka

    • Udah agak curiga pas minji bilang mirip seseorang. Ternyata emang sunghyun anaknya kyuhyun..
      Well…yang penting happy ending buat kyuhyun minji and sunghyun

      Suka

  45. Sunghyun anaknya Kyu tohhh agak aneh gimana siii pas ngenalin yg dipanggil cuma Sunghyun aja .
    Untungnya Minji udah cinta Sama Kyu jadi terima” aja dehhh

    Suka

Leave a Comment ...