[OneShoot] Special Thing For My Special Angel On His Special Day

Author: @vaa_fishy

Cast: Park Jungsoo (Leeteuk) – Song Raerin – and other cameo ●

Length: Oneshoot ● Genre: Romance – Straight

Raerin’s POV

Aku tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Aku tidak akan tahu apa yang akan terjadi dua hari lagi, tiga hari, seminggu lagi, satu bulan kemudian hingga sampai saat itu. Apakah aku masih bisa seperti ini? Apa aku masih bisa melihatnya, melihat senyum manisnya yang sangat kusukai, apakah aku masih bisa memeluknya dan bersandar di bahunya seperti saat ini, merasakan tangannya menyentuh rambutku dan wajahku. Apa ia akan tetap tersenyum seperti ini saat bersamaku, ataupun jauh dariku. Jungsoo oppa~ Tetaplah seperti ini, Tetaplah menjadi Jungsoo oppa, selalu.

“Raerin-ah, kau lihat bintang itu? Sangat indah bukan? Yaa!” kurasakan tangannya menepuk halus pipiku, membuatku membuka mata dan ia sedang menatapku, lekat.

“Hmm..” gumamku sambil menatap ke atas mengikuti arah telunjuk namja tampan yang duduk disampingku ini, aku menarik napas dalam dan mengeratkan rangkulanku di lengannya.

Saat ini kami sedang duduk di teras dorm, berdua, hanya berdua. Letak dorm yang berada di lantai yang cukup tinggi mampu membuat kami melihat pemandangan sebagian kota Seoul dari sini, dan tentu saja langit di atas yang sedang cerah dan penuh bintang. Aku sangat menikmati saat-saat seperti ini, saat dimana kurasakan ia benar-benar menjadi milikku. Perannya sebagai member salah satu boyband teratas di Korea membuat kami jarang bertemu, ia sibuk, sangat sibuk. Untuk bertemu saja harus menunggu jadwalnya yang kosong, dan tentu saja kami tidak bisa pergi berkencan dan menghabiskan waktu seperti pasangan-pasangan pada umumnya. Jika sedang sangat merindukannya aku kadang harus mengalah, seperti hari ini datang ke dorm saat hari sudah larut malam. Ku tatap wajahnya yang sedang memejamkan mata dan menghirup napas menikmati udara malam kota Seoul, rasa lelah yang begitu jelas tersirat di wajahnya. Bukan seperti di depan kamera saat biasanya ia sangat ceria dan ekspresif, selalu menunjukkan keceriaan dan membuat orang lain tersenyum dan tertawa ketika melihatnya. Matanya sayu, dan tampak kantong di bawah kelopak matanya menandakan waktu tidurnya yang kurang, senyumnya yang membuatku sesak, aku tahu ia mempunyai banyak pikiran, banyak beban yang harus ia tanggung.

“Waeyo, kenapa melihatku seperti itu?” aku tertangkap ketika sedang menatapnya.

“Oppa, kau terlihat begitu lelah, mengapa menyuruhku kesini? Kau bisa menggunakan waktumu untuk tidur dan beristirahat. Lihat wajahmu jelek sekali ketika kelelahan seperti ini” aku mencubit pipinya, ia menggeleng dan tertawa kecil memperlihatnya lesung pipit kesayanganku.

“Ani, aku merindukanmu Raerin-ah. Lebih baik aku bertemu denganmu daripada harus tidur, lagipula aku tidak akan bisa tidur karena jam tidur sudah lewat. Aku bisa kembali segar hanya dengan memelukmu seperti ini” ucapnya lembut, namun bisa kurasakan hangat yang menjalar di seluruh tubuhku ketika mendengarnya mengucapkan itu.

“Oppa, sebentar lagi kalian akan comeback dan itu berarti…” tenggorokanku tercekat dan rasa sesak membuatku tidak bisa melanjutkan kalimatku.

“Yaa!! Harus berapa kali ku bilang, dua tahun itu tidak akan lama. Kau pasti bisa bertahan! Kau tidak boleh manja, Raerinku adalah gadis yang kuat! Kau lihat Youngwoon kembali dengan sangat baik, bahkan sekarang ia menjadi lebih dewasa. Kita masih punya beberapa bulan ke depan untuk tetap seperti ini” ucapnya memandang lurus ke depan namun tangannya kurasakan semakin menggenggam tanganku lebih erat.

Aku menunduk! Aku tidak boleh menangis, tidak! Seperti yang dikatakannya, aku adalah gadis yang kuat. Namun bagaimana bisa aku tetap seperti ini? Bertemu dengannya adalah waktu yang sangat langka dan berharga, dalam sebulan kami bertemu bisa dihitung dengan jari dan itupun tidak lama, nanti aku tidak akan bertemu dengannya selama dua tahun. Apa yang harus aku lakukan selama dua tahun itu? Belum lagi mengingat kondisinya yang mudah sakit, bagaimana dia disana nanti? Apakah ia bisa hidup dengan baik? Waktu berjalan dan akan tetap berjalan hingga hari itu tiba.

……………………………………………………………………….

Author’s POV

“Yaa!!! Park Jungsoo!! Apa yang kau lakukan!!” Leeteuk seketika menjauhkan handphonenya ketika mendengar teriakan dari seberang. Wajahnya terlihat bingung namun beberapa saat kemudian senyum mengembang di wajahnya.

“Chagiya~ aku meneleponmu bukan untuk mendengar kau berteriak dan membuatku tuli seperti ini. Yaa! Chakkaman~ Aku tahu arah pembicaraanmu sepertinya” ujar Leeteuk di sela-sela waktu istirahatnya latihan koreografi untuk album baru mereka.

“Rambutmu~ Jungsoo-ya! Rambutmu! Aku benci kau Park Jungsoo!” Leeteuk tertawa mendengar suara Raerin dari seberang, sepertinya gadis itu sudah mengetahui perubahan warna rambutnya.

“Yaa! Tidak sopan sekali! Panggil aku oppa! Aku tahu kau jatuh cinta padaku karena rambutku berwarna seperti ini dulu, makanya aku memilih warna ini ketika para member beramai-ramai mengubah gaya rambut mereka haha” Leeteuk tertawa puas mendengar gadisnya seperti itu. Ia tahu Raerin sangat menyukai perubahan warna rambutnya kali ini.

“Hyung~ Ppali, latihan akan segera dimulai lagi. Kkaja” Shindong menghampiri Leeteuk yang sedang duduk di lantai itu dan mengajaknya untuk kembali berlatih. Leeteuk menutup teleponnya dan berjalan mengikuti member yang juga mewarnai rambutnya senada dengan warna rambut Leeteuk. Sepertinya para member Super Junior menyiapkan banyak kejutan untuk comeback mereka kali ini.

Para member Super Junior tersebut berlatih dengan sangat keras hari ini, tampak wajah mereka sangat serius mengikuti  gerakan-gerakan yang diajarkan oleh koreografer mereka. Tidak diragukan lagi, Eunhyuk yang paling cepat menangkap gerakan demi gerakan yang diajarkan, dan ia juga sedikit gemas melihat Yesung yang terus melakukan kesalahan sejak tadi. Kesepuluh member tersebut berlatih hingga tak terasa matahari telah tenggelam dan hari semakin gelap.

“Kamsahamnida..Kamsahamnida…” satu persatu dari mereka membungkukkan badan kepada yang lainnya tanda latihan hari ini sudah selesai dan mengucapkan terima kasih karena sudah bekerja keras untuk hari ini.

“Aish..jinjja.. Hari ini melelahkan sekali! Ah tinggal selangkah lagi aku pasti bisa menguasai semua gerakan tersebut!” ucap Kyuhyun setelah meneguk sebotol air, sisa-sisa air turun melalui lehernya karena ia minum dengan sangat cepat. Semua member duduk di lantai sambil meregangkan otot-otot mereka.

“Aahh..aku sangat tidak sabar dengan comeback kita kali ini hyung! Para ELF sudah banyak berkomentar tentang kita” ujar Ryeowook bersemangat, ia tersenyum sendiri ketika membuka akun twitternya dan mendapati banyak mention dukungan dan antusias dari para fans.

“Hyung-ah.. Aku sangat merindukan kalian, dan tentunya mereka” Kangin yang sedari tadi diam akhirnya membuka mulut dan member lain yang semula sibuk dengan urusan mereka melihat ke arah member yang sudah dua tahun tidak bersama mereka dan kali ini akan comeback bersama Super Junior lagi. Beberapa dari mereka mendekati dan merangkul member berbadan besar itu.

“Kangin-ah, kami juga merindukanmu. Aku yakin para fans juga demikian, mereka pasti sangat merindukanmu, aku juga merindukan mereka” Leeteuk menaruh botol minumnya, ia menunduk dan tidak lama kemudian air matanya menetes mengingat tiga member yang saat ini tidak bersama mereka.

“Memberdeul, terima kasih karena kalian selalu bekerja keras, tidak terasa kita sudah akan memasuki album keenam, apakah kalian menyangka kita akan sampai di tahap seperti ini? Aku sudah tidak peduli bagaimana hasilnya, yang terpenting album ini kita dedikasikan untuk para fans yang selalu mendukung kita. Dan mulai dari album ini satu persatu diantara kita akan mulai vakum untuk pelatihan militer, namun apakah kalian sanggup untuk tetap menjaga nama Super Junior?” para member menunduk mendengar ucapan dari leader mereka.

“Kita sudah membesarkan nama Super Junior bersama-sama, jadi walaupun sekarang banyak diantara kita juga mengambil kegiatan solo, apakah kalian tetap bisa menjaga nama Super Junior? Dan seperti yang kalian tahu, sebentar lagi aku akan mengikuti pelatihan militer, menyusul Heechul. Apapun yang terjadi nanti, kalian adalah dongsaengku yang terbaik, aku percaya pada kalian, dan tidak bosan-bosannya aku memberitahu untuk tetap dan selalu menjaga nama Super Junior, arraseo?” para member mengangguk kuat kemudian saling berpelukan satu sama lain, menyalurkan isi hati mereka dan semakin memperkuat rasa dan ikatan yang sudah terjalin selama hampir tujuh tahun.

…………………………………………………

“Raerin-ah” gadis yang sedari tadi berfokus kepada laptopnya tersebut menoleh ketika merasa namanya dipanggil, ia tersenyum ketika mendapati namja yang sudah berdiri di sebelahnya.

Malam itu, mereka bertemu di sebuah cafe yang berada di tengah-tengah kota Seoul. Tidak banyak yang datang ke cafe ini karena kawasannya yang cukup elite. Seperti biasa Leeteuk memakai lengkap alat penyamarannya agar tidak diketahui oleh orang lain.

“Buka topimu, aku ingin melihatnya” ucap Rerin cepat ketika Leeteuk baru saja menduduki kursinya.

“Kau sangat tidak sabar” Leeteuk membuka topi dari hoodie yang dikenakannya perlahan, dan gadis yang ada di depannya tersebut menunggu dengan sangat tidak sabar.

“Omona~ Dua minggu yang lalu aku terakhir bertemu denganmu kau masih berambut cokelat itu. Dan sekarang kau terlihat semakin muda dan tampan! My shinning oppa~” mata Raerin membulat ketika menampakkan rambut putih Leeteuk dengan sempurna, membuatnya tampak bersinar ketika berada di bawah lampu cafe ini.

“Eotteo? Kau menyukainya?” tanya Leeteuk menaikkan alisnya menunggu jawaban Raerin. Gadis itu mengangguk sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya mengacak poni Leeteuk.

“Sangat! Aku pertama kali menyukaimu ketika warna rambutmu seperti ini. Ah.. ini terasa kembali lagi ke lima tahun yang lalu”

Mereka berdua akhirnya makan sambil bercerita banyak mengenai hari-hari Raerin dan juga kegiatan Leeteuk. Sesekali mereka terlihat tertawa bersama menunjukkan kebahagiaan diwaktu yang berharga ini.

“Kau mau pulang?” tanya Leeteuk sambil memasang seatbelt Raerin ketika mereka di dalam mobil. Raerin menggeleng, mengembungkan pipinya dan memasang wajah kesal.

“Kita baru saja bertemu, dan sekarang kau menyuruhku pulang?”

“Bukan begitu maksudku, chagiya. Ini sudah malam, apa kau tidak lelah karena pulang dari kuliah aku langsung mengajakmu ke cafe tadi?”

“Aku akan melakukan apapun agar bisa bertemu denganmu, dan menghabiskan waktu kita. Kau tidak peka sekali” ucap Raerin tanpa melihat Leeteuk. Ia memandang ke luar jendela sambil melipat tangannya di depan dada, Raerin menghembuskan napas kesal dengan meniup ke atas membuat poninya sedikit beterbangan.

“Ne, arraseo. Jadi kau mau kemana? Atau kita ke dorm saja” bujuk Leeteuk lembut tapi tidak ada jawaban dari Raerin, ia tetap memandang ke luar jendela. Akhirnya Leeteuk menyerah dan mulai menghidupkan mobilnya dan menginjak gas perlahan membuat mobil putih itu meninggalkan cafe. Selama di perjalanan, Leeteuk mulai menggoda dengan mencolek pinggang Raerin, gadis itu tetap tidak menanggapinya.

Sesampainya di dorm, mereka disambut oleh beberapa member yang sedang bersantai di ruang tengah menonton televisi. Mereka menyambut Teukie dan Raerin dengan sangat bersemangat ketika melihat tangan Leeteuk dan Raerin membawa sesuatu. Mereka meletakkan tas-tas tersebut di atas meja dan kemudian Leeteuk langsung menarik tangan Raerin untuk mengikutinya. Beberapa member yang tadinya berebutan mengambil makanan ringan yang dibawakan untuk mereka menjadi menoleh dan saling pandang ketika melihat pasangan tersebut sedikit berbeda dari biasanya.

“Chagiya~ mianhae..” Leeteuk mendekati Raerin yang sampai saat ini belum mau melihatnya, gadis itu masih memandang ke arah lain.

“Yaa! Bukan maksudku seperti itu. Berhentilah seperti ini, mianhae Raerin-ah, jebal” Leeteuk diam ketika Raerin tiba-tiba menoleh ke arahnya, menatap Leeteuk yang sedang memohon kepadanya. Ekspresi Raerin datar, dan sesaat kemudian gadis itu benar-benar tidak mampu menahan, tawa Raerin meledak ketika melihat wajah Leeteuk.

“Ige mwoyaaaaa!!!” teriak Leeteuk sambil mencubit memencet hidung Raerin dan membuat gadis itu berteriak kesulitan bernafas.

“Kau menipuku! Aissh~” Leeteuk memasang wajah kesalnya, sedangkan Raerin masih tertawa melihatnya.

“Yaa! Kau tahu itu jelek sekali. Wajahmu jelek sekali seperti itu, benar-benar tidak seperti seorang Leader!”

“Apapun itu, aku mempunyai kejutan untukmu”  Leeteuk mengajak Raerin duduk. Di tempat favorit mereka, di teras dorm yang mampu memperlihatkan sebagian pemandangan Seoul dari sini. Leeteuk mencari sesuatu di dalam tasnya.

“Handphone?” Raerin terkejut ketika melihat kejutan yang dimaksud Leeteuk, ia masih belum mengerti mengapa Leeteuk mengeluarkan handphonenya dan menunjukkannya pada Raerin. Melihat kebingungan di wajah gadisnya tersebut, Leeteuk segera mencari sesuatu di handphonenya.

…………………………………………………………..

Raerin’s POV

“Kau menjadi orang pertama yang mendengarkan lagu-lagu kami” ucapnya lembut, dan ketika tangannya menyentuh play di handphonenya sebuah lagu mulai mengalun. Aku bahkan belum sempat berkomentar tentang kejutan yang diberikannya padaku. Beberapa saat, kami mulai terhanyut dalam lagu-lagu yang di putarnya. Lagu-lagu yang berada di dalam tracklist album keenam Super Junior mulai kedengarkan satu persatu. Beberapa lagu memiliki irama dengan beat yang cepat dan beberapa lainnya merupakan lagu berirama slow.

“This song is dedicated to the world’s biggest fanclub. ELF. My girls, my angels”

Ku lirik namja yang duduk disebelahku ini, ia sedang menutup matanya menikmati salah satu lagu yang terputar. Entah mengapa, otomatis dan refleks air mataku keluar ketika mendengar suaranya menyebutkan kalimat itu. Sebuah kalimat yang memiliki makna yang dalam, dan aku yakin ELF manapun yang mendengarkan kalimat ini akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Tidak terasa tiga tahun sudah aku menemani namja ini, namja super sibuk yang sangat aku cintai selama lima tahun terakhir ini dihitung dari pertama kali aku menyukainya. Entah apa yang membuatku menyukai namja ini, aku bahkan sampai lupa kapan tepatnya aku mulai merasa benar-benar jatuh dalam pesonanya. Tampan, member yang lain banyak yang lebih tampan darinya. Bersuara indah, bahkan suara Kyuhyun, Yesung, dan Ryeowook oppa jauh diatasnya. Pintar menari? Tidak juga, ada Eunhyuk, Shindong, dan Donghae oppa yang lebih darinya. Namun entah kenapa aku memilih namja ini, ada semacam sesuatu yang ada dalam dirinya yang menarikku untuk melihatnya, menyukainya, dan semakin lama aku semakin jatuh terlalu dalam padanya.

Aku Song Raerin, yang entah di kehidupan terdahulu pernah berbuat kebaikan apa hingga aku seberuntung ini. Aku hanya seorang gadis biasa, gadis yang menetapkan pilihannya untuk menyukai boyband yang dulunya menjadi remehan dari semua orang, menetapkan hatinya menjadi seorang ELF. Butuh perjuangan untukku hingga sampai disini, hingga akhirnya saat ini aku bisa duduk disamping dan menemani namja ini. Sudah sekian tahun kami lewati bersama, dan aku benar-benar merasakan perjuangan mereka mengawali karir mereka dari awal hingga akhirnya sampai di titik puncak seperti ini. Aku mengetahui bagaimana beratnya ia menjadi seorang leader, bagaimana ia menangis terharu dan bahagia dikelilingi member-member yang sangat ia sayangi dan tentunya ELF yang selalu mendukung mereka. Bagaimana bahagianya aku ketika pernah mendengar kata-katanya dulu bahwa ia ingin menikahi ELF. Dengan posisiku sebagai salah satu dari fans-nya, aku memiliki kemungkinan untuk itu dan Tuhan benar-benar baik padaku dengan memberikan posisi itu untukku. Aku begitu rela dan sangat senang melihat ia begitu mencintai para fans-nya, cinta yang begitu besar dari seorang idola untuk fansnya. Aku tidak pernah marah ataupun cemburu ketika ia membagi cintanya untuk para ELF, karena aku yakin cinta yang dimiliki ELF sama besarnya dengan cinta yang kumiliki untuknya. Aku mencintainya, sangat. Namja ini, namja terhebat yang pernah ku temui, leader terhebat dari semua grup yang ada, dan tentu saja kekasih terhebat untukku.

Aku membuka mataku, dan meliriknya lagi, ia masih menutup matanya. Bibir tipisnya tertarik membentuk sebuah senyuman dan memperlihatnya lesung pipit yang semakin menambah kesempurnaan di wajahnya. Ia sangat bahagia, aku tahu itu. Ia sangat bahagia karena Super Junior comeback dengan album baru mereka, meskipun aku sering mendengarkan keluhannya tentang betapa ia merindukan tiga dongsaengnya yang jauh.

“Oppa~ Aku sangat menyukai lagu ini. Lagu ini begitu indah” ucapku lembut ketika playlist memainkan lagu “Daydream”. Salah satu lagu yang berirama slow yang terasa begitu pas di telingaku meskipun aku baru pertama kali mendengarnya. Ia hanya tersenyum, membelai rambutku pelan.

“Ah suara Kangin oppa. Aku begitu merindukannya. Ia benar-benar sudah kembali, aku senang sekali” aku berteriak kecil ketika mendengar suara Kangin turut mengalun di salah satu part, aku benar-benar merindukan suara yang hampir dua tahun tidak ku dengar ini.

Nan meomunda..nan meomunda

Saranghaetdeon gieokdeuri nareul gajigononda

Dashi hanbeon One more time

Ireoke kkeunnandani mideulsuga eomneungeoryo

Gojakijeongdoro geu sumanatdeon yaksokdeureun

Eotteoke eotteoke…

Aku menatapnya yang sedang menyanyikan salah satu reff lagu favoritku ini, begitu lembut dan pelan. Entahlah, seharusnya aku bahagia saat ini namun hatiku begitu sesak melihatnya seperti ini. Namja ini, apapun yang berhubungan dengannya, apapun yang dilakukannya selalu berhasil membuatku tersentuh. Bahkan ketika melihatnya meneteskan air mata, sedetik kemudian air mataku akan ikut menetes. Aku tidak percaya jika rasaku padanya tidak berubah sejak lima tahun yang lalu, sejak imagenya masih berupa namja muda, energik, dan penuh semangat hingga saat ini telah berubah menjadi namja yang matang dan dewasa. Bahkan semakin hari rasaku padanya semakin dalam, walaupun kami jarang bertemu secara langsung, walaupun kami tidak banyak mengabiskan waktu bersama, tapi ia tidak pernah untuk tidak menghubungiku, dan itu sangat cukup untukku meskipun tetap saja seperti ada yang kurang jika hanya mendengarkan suaranya.

……………………………………………………………..

Leeteuk’s POV

Yeoja ini. Yeoja yang berhasil membuatku bangkit dari segala keterpurukanku. Yeoja yang selalu memberikan dukungan dan keceriaannya untukku sehingga membuatku bersemangat menjalani jadwalku yang begitu padat. Yeoja yang telah menemaniku dari awal, yeoja yang tidak pernah meninggalkanku hanya karena apapun yang dikatakan para antis terhadapku, terhadap grupku. Yeoja yang sangat berarti untukku.

“Oppa, mulai awal minggu ini aku akan menghadapi ujian akhirku untuk semester ini. Kau jangan menghubungiku aku akan fokus untuk kuliahku, tunggu aku dua minggu lagi” ucapnya dengan wajahnya yang menunjukkan sedikit aegyeo.

“Yaa! Mengapa seperti itu! Mengapa aku tidak boleh menghubungimu?”

“Aku tidak ingin konsentrasiku hancur mendengar suaramu dan comeback kalian. Aku juga tidak akan menonton televisi, membuka internet, ataupun melihat berita kalian di media-media. Kau tidak boleh terlalu tampan untuk comeback kali ini, arraseo?!” sambungnya cepat tanpa memberikanku celah untuk berbicara. Cih~ mana bisa gadis ini seperti itu, tidak membuka internet dan meng-update tentang kami. Aku sangat hafal kebiasaannya, sejak lima tahun yang lalu mana pernah ia absen untuk tidak mengupdate tentang Super Junior, apalagi ini adalah comeback. Aish gadis ini membual, aku tidak tahan melihat wajahnya yang sedang tersenyum.

“Ne, terserahmu sajalah. Tapi kau harus tetap memberiku kabar, apapun yang kau lakukan”

“Oppa, bagaimana rasanya? Kau pasti senang sekali, acara WGMmu dengan Kang Sora dilanjutkan kembali. Ah gwenchana, aku sangat menyukai kalian” ungkapnya dengan mata yang berbinar mencoba mengalihkan pembicaraan. Aku tahu ia tidak berbohong, dan merasa sangat beruntung ia benar-benar mendukung setiap kegiatan yang kuambil.

“Ne, aku senang Kang Sora begitu sexy. Kau kalah! Haha..” ia mendelik dan dengan tiba-tiba melepaskan sepatu heels yang ia kenakan dan mengangkatnya bersiap untuk memukulku.

“Yaa! Aku hanya bercanda! Tidak ada yang lebih indah dari gadis galak yang ada di depanku saat ini. Raerin-ah, gomawo” Raerin tersenyum kecil, kemudian mengernyitkan alisnya tanda tidak mengerti dengan ucapanku.

“Gomawo, untuk selalu menjadi Song Raerin milik Park Jungsoo” aku menarik dagunya, dan mencuim keningnya dalam. Kami berdiri dan kembali masuk ke dorm dan menutup pintu karena udara semakin dingin.

Kami sedikit terkejut ketika mendapati ruang tengah begitu ramai dan penuh makanan. Para member sedang berpesta sepertinya mereka bersenang-senang sebelum nantinya kembali comeback dan mulai sibuk. Aku mengajak Raerin duduk di sofa, Ryeowook dan Sungmin mulai membawakan satu persatu makanan yang mereka masak di dapur, dibantu oleh Hwang Minrin kekasih dari Sungmin. Kyuhyun berhenti memainkan PSPnya dan mulai menuangkan minuman-minuman yang ada di depannya. Raerin berdiri dan menuju meja makan sepertinya bersiap membantu Hanwoo kekasih dari Ryeowook, yang sedang menyiapkan kue-kue kering untuk kami.

“Annyeonghaseyo!” teriak suara khas tersebut dari arah pintu, membuat semua member menoleh, tampak Donghae bersama seorang gadis cantik disebelahnya sedang melepaskan jaket tebalnya, sepertinya ia baru pulang syuting untuk drama terbarunya.

“Ah, Yoora-ah kau membawa apa?” Yesung seketika berdiri melihat tas-tas yang ada di tangan Yoora, gadis itu menyerahkan barang bawaannya kepada Yesung, dan seketika semua member berteriak ketika mendapat tambahan makanan yang dibawa oleh Donghae dan kekasihnya tersebut.

“Baik, semua member sudah lengkap, dan makanan juga sudah siap! Mari makaaaan….” teriak Ryeowook dan seketika para member kemudian berebutan untuk mengambil makanan yang mereka sukai. Anak-anak ini, tetap tidak berubah, bahkan disaat usia mereka yang semakin bertambah mereka tetap tidak berubah, masih ramai dan kenakanakan. Tanpa kusadari, aku tersenyum refleks melihat keadaan dorm seperti ini, aku begitu menyanyangi mereka. Dan persaudaraan kami begitu kuat, mereka benar-benar sudah kuanggap seperti dongsaengku. Bersama anak-anak ini, separuh hidupku telah ku lewati. Menjadi hyung bagi mereka, tidak mudah menghadapi anak-anak ini, banyaknya kepala dalam satu atap tidaklah mudah. Masalah begitu sering menghampiri kami, dan aku bersyukur kami bisa melewatinya sampai saat ini. Tidak jarang juga mulutku hingga ‘berbusa’ menyuruh mereka untuk tetap berlatih ketika penyakit malas mulai menyerang. Permasalahan diantara member seringkali terjadi, namun aku senang hanya dengan mengingatku mereka akan berbaikan kembali dan melupakan masalah mereka. Bisakah kami tetap seperti ini? Bisakah kami tumbuh dan tetap bersama? Ketika mereka sudah menemukan teman hidup dan memiliki keluarga sendiri nantinya, masihkah kami akan tetap seperti ini? Ketika sudah memiliki keluarga sendiri, masihkah kami tetap membawa nama Super Junior? Masihkan para ELF mendukung kami ketika semua hal itu terjadi? Aku tersadar dari lamunanku merasakan seseorang menepuk pundakku lembut. Aku menoleh mendapati Raerin tengah tersenyum padaku, tangan kanannya menyodorkanku segelas soju. Aku mengambilnya dan menepuk pipi gadis ini.

………………………………………………………………………..

Author’s POV

Raerin segera merapikan tempat tidurnya, ia sudah terlihat cantik dan bersih pagi itu. Wajahnya terlihat begitu berseri dan bersemangat sepertinya hari ini adalah hari yang spesial untuknya. Ia tak henti-hentinya bersenandung ceria sambil sesekali melirik jam yang tergantung di atas meja belajarnya. Satu minggu ujiannya telah terlewati, dan masih akan berlanjut hingga satu minggu ke depan. Ia sangat merindukan Leeteuk, satu minggu tidak mendengar suara namja itu membuatnya berada di titik kerinduan yang paling tinggi. Bukannya Leeteuk tidak pernah menghubunginya, namja itu selalu menghubungi Raerin namun gadis itu tidak pernah menjawab panggilan Leeteuk.

“Yeoboseyo! Oppa!” sapa Raerin ketika telepon diangkat oleh orang di seberang. “Bogoshippeooo~~” lanjutnya kembali sepenuh hati.

“Nado, chagiya. Kemana saja kau seminggu ini tidak pernah menjawab teleponku? Bagaimana ujianmu?”

“Aku tidak mau tahu, hari ini aku sangat merindukanmu jadi kumohon nanti kau datang ke apartemen jam 7 malam, arraseo oppa?! Jangan lupa, jam 7 malam! Annyeong!” ucap Raerin cepat ingin memutus sambungannya namun segera di tahan oleh Leeteuk.

“Yaa! Jakkaman~ ada apa jam 7 malam?” tanya Leeteuk kembali.

“Sudah jangan banyak bertanya, datang saja ke apartemen nanti. Arraseo?”

“Ne, aku akan datang nanti malam”

“Euhm..gidarilkke” jawab Raerin singkat kemudian segera memutus pembicaraan mereka. Raerin tertawa kecil, beberapa saat setelah menutup teleponnya Leeteuk menghubunginya kembali, namun ia membiarkan dan meletakkan handphonenya di atas meja.

Gadis itu berjalan menuju dapur apartemennya dengan langkah yang ringan. Mulai menyibukkan diri dengan memasak makanan yang sangat disukai Leeteuk. Raerin memperhatikan kertas kecil yang tertempel pada kulkasnya yang berisi kumpulan resep yang ia search dari internet kemarin. Hari ini adalah hari ulang tahun Leeteuk, ia ingin membuatkan sesuatu yang spesial untuk namjanya. Raerin tidak pintar memasak, namun ia berusaha keras untuk ini. Wajahnya tampak serius memotong sayuran dan daging tersebut, memasukkan bumbu-bumbu secara perlahan setelah dirasanya pas dan cukup dengan takarannya. Sesekali ia menyeka keringat yang berjatuhan melalui pelipisnya, sesekali juga ia kembali memperhatikan kertas kecil di depan kulkasnya, kemudian kembali lagi ke depan kompor untuk segera menyelesaikan masakannya.

“Tadaaaaa~~” teriaknya ketika masakannya selesai, ia menghirup asap yang keluar dari makanan tersebut. “Ah..mashita! Semoga ia menyukainya” gumamnya sendiri sambil menyatukan tangannya. Raerin kembali melirik jam di pergelangan kirinya. Kali ini ia melangkah menuju kamarnya mengambil beberapa barang dan kembali lagi ke ruang tengah apartemennya.

Gadis itu mulai menggunting kertas-kertas yang akan ia tempel di dindingnya. Dengan sabar ia membentuk kertas warna-warni menjadi beberapa huruf-huruf dan hiasan-hiasan yang indah. Setelah selesai sesuai targetnya, ia mengambil sesuatu dari dalam lacinya, dan kemudian membentangkan benda tersebut. Raerin mulai menempelkan banner tersebut di dindingnya, berisi foto Leeteuk dalam ukuran yang besar dan  terdapat ucapan-ucapan di sebelahnya. Setelah banner tersebut tertempel, ia mengambil hiasan yang diguntingnya tadi dan mulai mendekor ruangan tersebut menjadi sebuah ruangan pesta kecil. Raerin turun dari kursi penopang tubuhnya untuk berdiri karena dinding yang ia hias tersebut cukup tinggi. Ia menghembuskan napasnya puas sambil mendongak ke atas melihat hasil karyanya. Gadis itu melirik jam kembali, sudah pukul 5 sore, ia segera mengambil kunci, turun dari apartemennya dan segera pergi ke toko kue untuk mengambil kue yang telah ia pesan sejak beberapa waktu yang lalu, senyuman terus mengembang di wajah gadis itu.

……………………………………………….

Raerin meletakkan kue cantik ini di atas meja yang telah disiapkan tadi di ruang tengah. Segera setelah itu, ia masuk ke dalam kamar untuk segera mandi membersihkan diri dan berdandan khusus untuk hari ini.

“Aku harus terlihat cantik di hari spesialnya ini” gumam Raerin sambil memilih dress-dress yang ia keluarkan dari lemarinya kemudian mencobanya satu persatu di depan kaca berukuran besar yang ada di kamarnya. Dan akhirnya pilihannya jatuh pada dress putih polos diatas lutut tanpa lengan yang berisi hiasan pita hitam panjang di pinggangnya dan terdapat beberapa manik-manik di bagian dadanya menambah manis dress yang Raerin kenakan tersebut. Ia mulai menaburkan make-up yang sederhana dan minimalis namun tetap tampak cantik, Raerin menjepit rambutnya di sebelah kanan dengan jepit rambut berwarna senada dengan dressnya. Raerin bangkit dan kembali melihat pantulan bayangannya di cermin, ia tersenyum puas dengan penampilannya malam ini, ia yakin Leeteuk pasti akan memujinya malam ini.

Raerin duduk di sofa ruang tengah, semua yang ia siapkan sejak tadi saat ini sudah siap, tinggal menunggu kedatangan Leeteuk. Raerin melirik jamnya, tampak ia begitu resah menunggu. Dengan sabar, ia mengatur napasnya dan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk menurunkan rasa gugupnya.

Pukul 8, bel apartemen Raerin belum juga berbunyi namun gadis itu tetap sabar menunggu Leeteuk. Ia mulai memasang lilin-lilin pada kuenya, dan sesekali ia memperbaiki tatanan rambutnya dan dress nya agar tidak berantakan.

Pukul 9, bel pintu apartemen Raerin belum juga berbunyi. Ia tidak mengunci pintunya agar Leeteuk langsung dapat masuk ke apartemennya tanpa harus ia bukakan pintu. Ia yakin Leeteuk akan segera datang karena ia adalah tipe orang yang selalu menepati janjinya. Raerin mengintip dari jendela, namun tidak menunjukkan tanda-tanda seseorang yang akan datang. Ia kembali menuju ruang tengah, kue berbentuk bebek yang ia pesan tadi masih tampak cantik.

Pukul 11, Raerin menatap pintu masuk tersebut dengan tatapan nanar, menyedihkan sekali. Ia masih sendiri, dan Leeteuk belum juga datang menemuinya. Sambil tetap menunggu, ia mencoba membuka akun twitternya dan mendapati sebuah foto yang menunjukkan Leeteuk bersama para member dengan wajahnya yang dipenuhi krim kue di Kona Beans. Rasa kesal yang sejak tadi ditahannya segera meluap menjadi air mata yang mulai berjatuhan dari sudut matanya. Raerin sudah tidak peduli dengan make-up nya yang tidak berbentuk karena air matanya, yang ia tahu Leeteuk mengingkari janjinya dan membiarkan ia menunggu dengan menyedihkan seperti ini setelah semua yang ia persiapkan untuk namja tersebut. Raerin tidak bisa membendung air matanya, kekesalannya memuncak, air matanya terus mengalir hingga akhirnya ia merasakan matanya berat.

…………………………………………………………….

Leeteuk’s POV

Aku melirik jam tanganku, dan menepuk dahiku sediri. Babo! Aku melupakan janjiku dengan Raerin. Aish~ eotteoke? Ini semua gara-gara para member yang menculikku membawaku kemari dan memberikanku kejutan disini. Mereka membuatku lupa waktu dengan bermain-main, apakah Raerin marah padaku? Kulihat handphoneku, tidak ada satupun panggilan ataupun pesan darinya. Ah gadis itu! Apa yang sudah kulewatkan, aku segera mencuci wajahku yang penuh dengan krim tart yang diolesi oleh para member.

“Eunhyuk-ah, mana kunci mobilmu? Pinjam sebentar, aku ada urusan” aku menarik lengan baju Eunhyuk yang masih menikmati makanannya, dan segera menyambar kunci di tangannya. Pikiranku begitu tidak tenang, apakah Raerin baik-baik saja? Kulirik jamku ini sudah lebih dari jam 12 malam, apakah tidak apa-apa jika aku ke apartemennya? Aku segera mempercepat laju mobilku karena jalanan sudah agak sepi.

Ketika sampai di apartemennya, aku segera memarkir mobil dan menuju lantai enam tempat kamar Raerin. Di depan pintunya, aku menarik napas dalam sebelum memencet belnya. Beberapa kali memencet dan tidak ada jawaban dari dalam, aku mencoba menghubunginya namun handphonenya tidak aktif. Lama berdiri di depan pintu dan mencoba memencet bel kembali, tetap tidak ada tanggapan. Iseng kuputar kenop pintunya, dan tidak terkunci. Perlahan aku masuk ke dalam apartemen dan menutup pintunya kembali. Melangkah perlahan menuju ruang tengah, dan seketika aku diam melihat pemandangan yang ada di depanku. Inikah yang ia siapkan untukku? Banner besar di dinding berisi hiasan, kue bebek dan beberapa makanan dan minuman di atas meja, dan melihat gadis itu tertidur membuatku merasa menjadi pria terbodoh saat ini.

Aku mendekati sofa tempatnya tertidur, bahkan ia lupa mengunci pintunya sendiri. Melihat wajahnya yang sedikit berantakan, aku sangat yakin ia menangis tadi. Ia tampak cantik malam ini, benar-benar ia telah menyiapkan semuanya untukku. Tidak ada yang lebih bodoh dariku saat ini, membiarkan kekasihnya menyiapkan semua kejutan ini sendirian, menunggu, dan telah membuatnya menangis. Aku mengusap sisa-sisa air mata di pipinya, sepertinya ia begitu lelah hingga tidak menyadari keberadaanku disini. Aku duduk di sebelahnya, menunduk, dan kembali memandang sekeliling ruangan ini. Tidak terasa air mataku menetes, merasa sangat menyesal.

“Oppa~ Kau datang?” panggilnya dengan suara serak, aku menoleh. Ia terbangun ketika aku mencoba merubah posisi tidurnya.

“Mianhae, Raerin-ah jeongmal mianhae” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Kembali menunduk tidak mampu menatap wajahnya.

“Kau sudah lama disini? Mianhae aku tertidur. Ah sudah jam berapa ini? Aku tidak terlambat bukan? Bagaimana penampilanku, pasti aku terlihat berantakan. Aissh~ seharusnya aku terlihat cantik saat kau melihatku”  sambungnya panjang lebar yang membuatku semakin sesak.

“Raerin-ah” aku memeluknya, entahlah, gadis ini bodoh atau apa. Kata-katanya semakin membuatku merasa bersalah. Ia ingin melanjutkan kata-katanya kembali, namun segera kubungkam bibirnya. Aku menciumnya lembut, dan dalam. Mencoba menyampaikan rasa terima kasihku dan permintaan maafku melalui sebuah ciuman yang tulus. Ia memejamkan mata, dan membalas ciumanku.

“Hei, aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Kau sudah menyiapkan semua ini untukku, heum? Joha, neomu joha! Kau terlihat sangat cantik malam ini sungguh. Mianhae Raerin-ah, membuatku menunggu dan menangis. Mianhae” ia tersenyum.

“Benarkah kau menyukainya? Mianhae, aku tidak bisa memberikan apa-apa padamu oppa. Aku..aku hanya sedikit kesal dan kecewa padamu tadi, ah sudahlah lupakan. Yang penting sekarang kau ada disini, dan kita bisa merayakan ulang tahunmu” Raerin segera menghidupkan lilin-lilin yang sudah tertancap di atas kue.

“Oppa, kau harus mengucapkan permohonan sebelum meniup lilinnya, ppali” aku segera memejamkan mataku, tersenyum sambil mengucapkan beberapa permohonan terbaik dalam hatiku. Senang sekali melihatnya seperti ini, kembali menunjukkan senyum cerianya dihadapanku.

“Oppa~ saengil chukkaehamnida.. Mianhae, aku bukan orang pertama yang mengucapkan ini padamu, dan sepertinya kejutanku gagal”

“Gwenchana, chagiya! Gomawo~ Kau telah berusaha keras hari ini, terima kasih” ucapku sambil menarik lehernya dan mencium puncak kepalanya cepat. “Yaa! Bagaimana kau bisa menyiapkan ini semua untukku? Kau menyiapkan ini sendirian? Kau benar-benar gadis yang daebak! Lalu mana hadiah untukku?”

“Lalu menurutmu, memang ada yang membantuku? Yaa kau benar-benar tidak tahu diri” imbuhnya dengan wajah yang sedikit kesal. Namun ia segera berdiri berbalik dan membelakangiku.

Raerin segera berbalik kembali mengadapku “Ini untukmu” ucapnya tersenyum. Tangannya menyatu membentuk sebuah hati. “Kuserahkan hatiku sepenuhnya untukmu” aku tersenyum, sejak kapan gadisku berubah menjadi seperti ini, ini seperti aku melihat Donghae yang sedang mengucapkan kata-kata romantisnya pada Yoora yang selalu membuatku muak, namun ketika Raerin yang melakukan ini padaku, semuanya terasa berbeda.

“Oppa, bisakah kita terus seperti ini?” kurasakan ia menoleh dari sandaran kepalanya di lenganku, menatapku.

“Tentu saja! Apa yang kau bicarakan Raerin-ah!”

“Kau tahu, aku takut sekali. Aku takut aku tidak bisa memberikanmu sesuatu di hari spesialmu ini, karena mungkin tahun depan, dan tahun berikutnya aku tidak akan bisa melihatmu dan menghabiskan waktu bersama di harimu ini”

“Kau sudah memberikanku sesuatu yang lebih chagiya. Kau akan menungguku?”

“Menurutmu? Aku menyukai dan mencintaimu sudah lebih dari lima tahun, menunggu hanya dua tahun akan terasa mudah untukku. Aku disini, saat kau pergi nanti aku masih disini, dan saat kau kembali nanti aku akan tetap disini” aku tersenyum mendengar jawaban yang terlontar dari bibir mungilnya.

“Itu berarti kau sudah mengijinkanku untuk mengikuti pelatihan militer?” ia mengangguk tegas. Selama ini Raerinlah orang yang paling tidak rela dengan keputusanku, entah apa yang ia khawatirkan. Sekarang aku begitu senang, ia sudah merelakanku.

“Jika begitu, aku juga akan berjanji beberapa tahun kemudian dan selamanya aku akan dan selalu tetap milikmu. Kau percaya padaku?” ia mengangguk tersenyum.

“Meskipun ini semua terlambat, Saengil Chukkahamnida chagiya. Terima kasih kau sudah terlahir ke dunia ini, menjadi malaikat bagi para member, bagi semua ELF, dan tentu saja terima kasih kau selalu menjadi malaikatku, aku sangat beruntung” aku mencium keningnya dalam. Hari ini benar-benar menjadi hari yang berharga, hadiah, ucapan,  dan doa-doa mengalir untukku. Mendapatkan kejutan-kejutan manis dari ELF dan para member, mendapat kejutan manis dari gadisku dan bisa menghabiskan waktu bersamanya di hari ini, benar-benar merasa bahagia dikelilingi oleh orang-orang spesial dihari spesialku.

-END-

 

 

Saengil chukkahamnida.. Saengil chukkahamnida..

Saranghaneun Uri Leader..

Saengil chukkahamnida..

Kyaaa… Leeeuk oppa~ saengil chukkae. Semoga selalu sehat dan menjadi leader kami yang terbaik.

Bagaimana? Aish~ mianhae reader karena mungkin ceritanya terlalu biasa, tapi semoga yang namanya Song Raerin seneng ye, kkk~ Ini dibuat karena author lagi galau sama lagu Daydream >< berhubung masih moment ultah Leader, jadi dibuatnya seperti diatas. Hikseu semoga semua suka dan tentunya masih butuh banyak komment dari reader tersayang~

Okayyy! Mari kita doakan semoga Leader kita dan Super Junior selalu mendapatkan yang terbaik. Hari ini peluncuran MV ya? Are you ready guyss??!! Kyaaa~ welcome 6jib! Semoga album ini booming seperti album2 oppadeul yang sebelumnya ya.

Sexy Free and Single, I’m ready to bingo!

Saengil chukkae Leeteuk oppa~ *kecupbasahdariauthor*

5 thoughts on “[OneShoot] Special Thing For My Special Angel On His Special Day

  1. Aeeeeeeeettt..
    Song raerin comeback setelah debut di your guardian..
    Nyahahahhaha..
    *kelelepin bebek karet

    AHJUSSSSSIIIIIIIIII !!!!
    Heoooooo..leadernim..
    Saengil chukkaeeeee..
    Sy choi hyojin selalu berdoa tg baik untukmuh..dan jugah yg lainnyah..
    .___.

    Ini emang biasa n konfliknya gak riweh..
    Akh..cinta juga deh sama eeteuk..*pasang pose ky eeteuk d sfs

    Hanwoo kekasih wookie. Wookie..nugu? WOOKIIIEEEE??
    Asek eunhyuk sama choi hyojin..nyahahaha..

    Suka

  2. Its Sexy Free and Single Im Ready to Marry Jungsoo ..
    ㅋㅋㅋ
    Saengil Chukkahae to My Shinning Jungsoo ♥

    *Hug Yoora gadis ‘cantik’ brjaket tebal* Unnie Gomawoooo~

    ahh.. adegan marah di Telpun itu~ krasaa Real bangeed >___< *jambaks

    dandan dger suara Teuk di From U emang sukses buat aku merinding..
    hhuhu..

    WGM KangSora dibwa2 lg.. hha xD
    Unnie blom liad Episode kemareen~~ ayook nonton brg onn!!

    tentang masa Ujian itu aslinya nyeseek.. hhu
    , yg ada aku ga Konsen Ujian T___T
    Teaser Pict bberapa menit sbelum Ujian.. dan MV Release pas di Kelas masi Ujian..
    -___-" iish !

    Dia benarbenar Sukses Membunuuh !

    kata2 pas POV teuk .. slalu bikiin nangiss ╥﹏╥
    Sayang bangeed ama SuJu… sayaang bangeeeeed *hugOppars

    dduuh.. dibandingkan 5tahun ini.. Nunggu 2tahun itu bukan apa2..
    , ga ada alasan.. dan aku gaakan mw ninggalin dia~

    Oppa~~~~~~~~~~ ;')
    *pelukYoora*

    Suka

  3. oh finally Teuk FF!! *hug adik iparkuh*
    Haha niat bgt kamu buatnya vaa~
    Apalagi tiap ada kata ‘sangat’
    Wwkwkwkk elo bgt dah gayanya..

    wowowowo song raerin psti mebunge2 jitnya ini..
    Okelah emg tak ada konflik dan menceritakan cinta seorang eLF buat idolnya.. Dan semua kata2 di FF ini bener2 nyata!

    ‘this song is dedicated to the world’s biggest fan club. The ELF,, my girls, my angels..’

    Suka

  4. Ooouhhh..
    Romantis banget banget banget.
    Eeeeetukkk !!! Pokoknya aku sayang sama eeteuk.
    ini terlihat nyata >.<
    apaan tuhhh aku gak teerimaaa !!!
    aku tetap bersama eunhyuk bukan wookieee kyaa kyaaa ~~~
    suka banget adegan yang anak2 menculik eeteuk itu trus raerinnya marah ngambul. aahh sweet sampek gengges bacanyaa.
    lagi buat !! ultah heechul nantik.

    Suka

Leave a Comment ...