[9] Your Guardian

Image

Author: Minji ^__^

Cast: Kang Minji – Cho Kyuhyun – Lee Brother – Choi Hyojin – Cho Yoora –  and Others •

Genre : Straight – Romance • Length: Part 9

————————————————-

AUTHOR POV

Kyuhyun diam saja tanpa merespon ucapan Tuan Choi. Ia masih belum paham dengan maksud direktur utama secara tiba-tiba mengeluarkan keputusan seperti ini. Namja ini kemudian meneguk kopi yang terhidang di hadapannya kemudian kembali mendengarkan dengan seksama pembicaraan yang sangat penting ini. Beberapa saat kemudian Kyuhyun menangkap gadis di sebelahnya  melirik ke arahnya sambil tersenyum.

“Jadi bagaimana menurutmu? ” Tuan Choi meyakinkan Kyuhyun.

“Ah, apakah saya perlu membicarakan ini dengan ayah? Saya rasa ini adalah hal yang besar dan..”

“Kau tidak perlu meminta pendapatnya, hanya perlu menerima tawaranku dan kau bisa menceritakannya kemudian. Aku yakin ayahmu pasti sangat setuju dengan ini.”

“Ne, hanya saja saya belum terlalu percaya diri jika harus memegang tanggung jawab ini sendirian.”

“Cho Kyuhyun, aku sudah melihat cara kerjamu dan aku cukup mempercayaimu untuk ini. Lagipula bukankah dari awal amusement park ini sudah menjadi impian keluarga kalian? Tak ada salahnya jika sekarang dilanjutkan. Bukankah tinggal melanjutkan saja?” Tuan Choi kembali bersikeras.

Kyuhyun kembali berpikir, mencoba mencerna dengan baik semua ucapan direktur. Ya, keluarganya bangkrut karena proyek ini, dan sekarang adalah saatnya untuk kembali mewujudkan impian appanya, sekalipun ini bukan lagi milik keluarganya. Tanggung jawab kini diserahkan padanya. Bukankah ini awal yang bagus?

“Dan untuk partner kerjamu, kau jangan khawatir. Kau tidak akan sendirian. Aku sudah menyiapkan seseorang yang juga kupercaya untuk membantumu.” Direktur Choi tersenyum sambil melirik Hyojin, putri semata wayangnya. Gadis itu tersenyum ke arah Kyuhyun, dan namja ini menghela nafasnya perlahan.

“Aku siap membantumu. Kau jangan khawatir, aku bisa diandalkan dalam hal ini.” Hyojin tersenyum.

“Dan kalian berdua harus mengemban tugas pertama, kalian harus menghadiri meeting besar bersama beberapa pemegang saham yang sudah bersedia bergabung dalam proyek ini. Meeting ini akan berlangsung minggu depan selama beberapa hari di Shanghai, dan kalian bisa meninjau secara langsung lokasinya.” Direktur Choi menjelaskan.

“Minggu depan? Hanya kami berdua?” Kyuhyun merespon dengan cepat.

“Ne, aku mempercayakan tugas ini pada kalian. Dan kumohon agar kau bisa membimbing Hyojin karena ini akan menjadi pengalaman pertamanya. Kuharap kalian bisa bekerja sama dengan baik.”

“Tentu saja, jangan khawatir. Aku pasti akan melakukan yang terbaik.” Hyojin tersenyum menanggapi perkataan ayahnya dan tersenyum ke arah Kyuhyun yang masih diam dan tenggelam dalam pikirannya.

——————————

Yoora berada di kamar ayahnya, menemani pria paruh baya itu karena ommanya sedang keluar rumah untuk sebuah urusan. Tuan Cho bersandar di ranjangnya, dengan selimut yang menutupi hanya bagian pinggul hingga kakinya saja. Keadaannya semakin membaik, dan ia juga sudah bisa bicara dengan normal meskipun secara pelan-pelan.

“Bagaimana… kuliahmu?” Tanya tuan Cho menatap putri satu-satunya.

“Baik-baik saja.. appa harus cepat sembuh, supaya saat kelulusanku nanti appa bisa berdiri di sebelahku dengan gagah.” Yoora tersenyum membalas pertanyaan ayahnya. Tuan Cho hanya terkekeh mendengar permintaan putrinya.

“Appa harus berjanji padaku untuk sembuh saat hari itu tiba, arrasseo?” Yoora sedikit mengancam appanya dan laki-laki itu kembali tertawa.

“Yoora~ya,, aku jarang memperhatikanmu.. apa sekarang kau .. memiliki kekasih?”

Pertanyaan tak terduga dari mulut ayahnya itu membuat Yoora kembali berpikir. Seketika ia teringat pada seseorang, namja yang selalu berada dalam pikirannya sejak lama. Gadis itu kemudian menggeleng pelan menanggapi pertanyaan ayahnya.

“Jinja? Kau jangan berbohong pada appa.. mengapa wajahmu memerah begitu? Aku tahu, putri semata wayangku sudah dewasa.” tuan Cho mengamati putrinya.

“Dia menyukai anak bungsu paman Lee..” sebuah suara mengejutkan terdengar tiba-tiba, membuat tuan Cho dan putrinya menoleh ke arah pintu. Kyuhyun tengah berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya di dada sambil menyeringai kecil, masih dengan kemeja kerjanya. Ia baru saja pulang dari kantor. Namja itu perlahan masuk dan turut duduk di sisi kanan ayahnya karena Yoora telah mengambil tempat di sisi kirinya.

“Ap.. appa .. jangan dengarkan perkataannya.” Yoora merasa kesal sambil memasang wajah cemberut pada Kyuhyun.

“Kau jangan berbohong pada appa,, bukankah kau memang menyukainya? Kau selalu bilang itu padaku.” Kyuhyun memojokkan dongsaengnya. Yoora diam saja. Dalam hati ia sangat kesal pada oppanya, namun gadis ini sedang tidak ingin bertengkar.

“Jinja? Donghae bukankah anak yang baik?” Tuan Cho berkomentar sambil tersenyum.

“Iya.. ta.. tapi..”

“Apa perlu appa bicara langsung dengan paman Lee agar kalian bisa lebih didekatkan lagi?” Tuan Cho tersenyum.

“Yaaaa~ appaaaa.. aku malu. Appa jangan mengatakan ini pada mereka. Biarkan saja nanti aku yang mengatakannya sendiri padanya..” Yoora sedikit panik.

“Donghae sudah mengetahuinya.” Kyuhyun berkata enteng.

“Yaaa! Apa maksudmu? Kau mengatakannya??” Yoora semakin panik.

“Aniyo~ bukankah kau sendiri yang mengatakannya saat mabuk kemarin? Donghae mendengarkannya di sampingmu. Dasar gadis memalukan.”

Yoora tercekat dengan perkataan Kyuhyun. Benarkah ia mengatakan itu tanpa disadarinya??

“Hahahha..  Kyuhyun ah berhentilah menggoda adikmu. Kalian mendekatlah pada appa, appa ingin memeluk kalian.” Ujar Tuan Cho.

Kyuhyun dan Yoora merapat ke samping appanya dan tuan Cho memeluk kedua anak kandungnya itu. Yoora menyandarkan kepalanya di bahu kiri ayahnya dan Kyuhyun juga melakukan hal yang sama. Ia merasa sangat nyaman, sudah lama sekali tidak bermanja seperti ini pada ayahnya. Terakhir kali ia seperti ini adalah ketika masih SD dulu.

“Kalian berdua sudah besar, sudah bisa menentukan mana yang baik dan buruk bagi hidup kalian masing-masing. Dengan semua keterbatasan yang kumiliki sekarang, kuharap kalian masih bisa saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Aku akan mendukung apapun yang menjadi pilihan kalian, dan satu yang harus kalian ingat, selalu jaga nama baik keluarga.” Pesan tuan Cho pada dua anaknya. Kyuhyun dan Yoora mendengarkan ucapan ayahnya, dan mereka berdua sama-sama berharap pria ini akan segera pulih total seperti sediakala.

——————————–

Donghae duduk di balkon kamarnya, menghadap taman belakang rumah yang selalu bisa memberikan ketenangan tersendiri bagi namja ini. Ia mengangkat sedikit gelas berisikan coklat panas yang dibuatkan Minrin, kakak iparnya yang juga tinggal di rumah ini. Pandangannya menatap lurus rumput-rumput hijau yang menghampar pada taman, dan tersungging segaris senyuman dari bibir namja ini.

Saat ini, ia tengah memikirkan seorang gadis. Ah, tepatnya ucapan seorang gadis. Donghae teringat akan peristiwa tempo hari ketika ia memapah Yoora masuk ke dalam mobil Kyuhyun saat pesta syukuran kelulusan mereka. Apakah benar yang diucapkan gadis itu? Donghae memang merasakan jika gadis itu menyukainya, bahkan ia melihat Yoora selalu bersemangat ketika ada bersamanya.

Selama ini, Yoora cukup dekat dengannya. Donghae bahkan tidak menyadari hal itu karena baginya Yoora adalah adik Kyuhyun, dan ia juga sudah menganggap yeoja itu seperti adiknya sendiri. Ia menyayangi gadis itu karena bagi Donghae Yoora adalah gadis yang manis dan polos namun butuh teman karena kesepian. Meskipun terkadang Donghae sendiri merasakan ada beberapa sifat dari gadis itu yang nampak tidak wajar ketika bersamanya, namun Donghae mendiamkannya selama gadis itu tidak mengungkapkannya secara langsung. Namun karena ucapan langsung dari mulut Yoora malam itu, yah meskipun dalam keadaan mabuk, Donghae cukup berpikir keras karenanya.

“Gadis itu aneh sekali..” gumam Donghae kemudian kembali menyeruput coklat panasnya.

“Siapa yang aneh?”

Donghae menoleh dan melihat Eunhyuk tengah berdiri di belakangnya. Kakak kandungnya itu kemudian turut duduk di sebelahnya, dan Donghae merasa sedikit kaget dengan kemunculan Eunhyuk yang begitu tiba-tiba.

“Katakan padaku siapa yang kau bilang aneh.” Eunhyuk menyelidik.

“Aniyo, bukan siapa-siapa. Kau pasti salah dengar.” Jawab Donghae tanpa menatap Eunhyuk.

“Jangan berbohong padaku. Mulutmu itu mengucapkan seorang gadis, itu sangat langka Hae-ya.”

“Karena kata gadis sangat familiar di telingamu, kurasa kau yang terlalu sensitive setiap mendengar kata itu. Jadi kau masih suka berburu gadis?” Donghae berusaha mengalihkan pembicaraan, dan sepertinya Eunhyuk termakan perkataan adiknya.

“Aniyo. Kurasa aku sudah menemukan keinginanku.” Eunhyuk menatap Donghae.

“Hahahha, aku paham siapa yang kau maksud. Jadi kau sudah berkomitmen dengannya?”

“Itulah masalahnya. Aku takut sekali pada gadis itu. Aku takut ia marah dan pergi meninggalkanku. Apa menurutmu ia menyukaiku?” Eunhyuk meminta pendapat dengan serius.

“Tidak ada gadis yang akan bersedia pergi makan malam dengan pria jika ia tidak merasa nyaman dengan pria itu. Apa lagi yang kau tunggu?” Donghae sedikit meninju lengan Eunhyuk.

“Begitukah? Kurasa aku harus cepat. Sayang sekali ia masih ada di Busan. Kurasa ia akan mengambil liburan cukup lama di kampung halamannya itu.” Gumam Eunhyuk. Donghae hanya tersenyum menanggapi kegalauan yang sedang dihadapi saudaranya itu. Namja itu kembali tersenyum tipis sambil memikirkan sesuatu yang tadi sempat dilupakannya karena kemunculan Eunhyuk.

—————————————

Minji merasa cukup kaget ketika ia membalik tubuhnya dan mendapati sosok seorang namja tengah berdiri menatapnya sambil tersenyum. Minji merasakan hatinya menghangat, mengetahui Kyuhyun ada di sini bersamanya. Wajah tampannya nampak begitu teduh ditambah tiupan angin yang membuat rambut namja tampan itu sedikit berantakan.

“Sejak kapan kau berdiri di sini?” Minji menatap penuh selidik.

“Sejak kapanpun, tak masalah bagiku. Apa kau khawatir membuatku menunggu terlalu lama?” Kyuhyun membalas sambil tersenyum. Kedua tangannya berada pada saku celana panjang hitam yang dipakainya. Dari penampilannya sore ini, sangat kentara jika namja ini baru saja pulang dari kantor. Minji sedikit tersenyum menanggapi jawaban namja itu.

“Tentu saja aku khawatir. Kau tahu pasti aku selalu menghabiskan waktu berlama-lama di sini.” Balas gadis itu.

“Kang Minji, sekalipun aku harus berdiri menunggumu hingga esok di sini, hal itu pasti akan kulakukan tanpa bosan.” Kyuhyun menatap gadis itu penuh.

Minji merasa tersipu dengan ucapan namja itu, kemudian melangkah mendekat hingga mereka berdiri berhadapan. Minji menatap wajah Kyuhyun gemas, dan ia memukul dada namja itu dengan kedua tangannya.

“Jangan bersikap manja di sini, kakek menyaksikannya.” Bisik Kyuhyun. Minji merasa namja ini menggodanya.

“Darimana kau tahu aku ada di sini?” Tanya gadis itu.

“Aku datang ke rumah namun bibi mengatakan jika kau sedang berkunjung ke makam kakek. Jadi kuputuskan untuk menyusul dan menjemputmu. Hei, mengapa kau tidak mengemudikan mobil sendiri? Kau sering pulang larut dan menggunakan taxi, itu membuatku khawatir. Bagaimana jika supir taxi menculikmu?” jelas Kyuhyun.

“Berlebihan. Kau tahu aku tidak suka membawa mobil sendiri. Kajja~ hari sudah sore.” Minji mengamit lengan Kyuhyun, namun namja tampan itu menahannya.

“Wae?” Minji sedikit heran.

“Kau ingin aku menjadi cucu durhaka? Aku sudah di sini, dan aku juga ingin berdoa untuk kakek. Tunggulah sebentar.” Kyuhyun tersenyum.

“Jangan lama-lama..”

“Akan sedikit lama, karena ada hal yang ingin kuberitahu pada kakekmu.” Kyuhyun tersenyum.

Minji menyilangkan kedua tangannya di dada, menatap Kyuhyun yang berjalan mendekati makam kakeknya. Gadis itu kembali teringat, dulu Kyuhyunlah yang selalu menemaninya ke makam kakek dan membantunya membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sana. Kyuhyun tahu jika Minji sangat menyayangi kakeknya itu, dan sang kakek juga sudah mengenal namja itu dengan sangat baik sejak kecil, terlebih namja itu selalu menjaga cucu perempuan satu-satunya itu.

Minji menatap punggung Kyuhyun. Namja itu terlihat serius, dan setelah selesai Kyuhyun sedikit membersihkan rumput liar yang ada di sana. Ia juga nampak  mengucapkan sesuatu, namun Minji tidak mendengarnya terlalu jelas. Ia hanya merasa senang melihat pemandangan di hadapannya.

**

“Apa yang kau katakan pada kakek?” Minji bertanya sambil meletakkan segelas red wine dan juga botol berukuran sedang yang berisi minuman favorit namja itu di atas meja. Ia kemudian menyerahkan tubuhnya pada sofa yang juga tengah diduduki Kyuhyun.

“Kau selalu ingin tahu. Ini urusan laki-laki. Kau tidak akan mengerti.” Kyuhyun menjawab dengan nada yang membuat gadis itu kesal lalu mengangkat gelas dan meneguk sedikit isinya.

“Yaaa! Dia kakekku, kakek selalu memberitahuku apapun yang menjadi urusannya. Cepat beritahu aku..” Minji memaksa. Gadis itu menyentuh kerah kemeja Kyuhyun, dan melonggarkan dasi yang masih melekat di sana.

“Kau benar-benar ingin tahu?” Kyuhyun sedikit berbisik  dan menatap wajah penasaran gadis itu. Jarak mereka cukup dekat, dan Minji masih belum terbiasa dipandang dalam jarak pandang seperti ini oleh Kyuhyun.

“Aku hanya memberitahunya…. jika aku sangat mencintai cucunya.” Kyuhyun berkata pelan lalu menyunggingkan senyuman khasnya.

Minji tak menyangka jika jawaban semacam itulah yang akan keluar dari mulut pria ini. Gadis itu tak berkomentar, tak peduli jika Kyuhyun tengah terkekeh menatapnya. Gadis itu merasa malu. Pipinya bahkan memerah dan akhirnya memilih untuk mengalihkan matanya pada hal lain. Kyuhyun menarik wajah gadisnya, membuat agar mata gadis itu hanya melihat ke arahnya.

“Hei, aku akan sibuk untuk satu minggu ke depan karena urusan pekerjaan. Mungkin kita akan jarang bertemu.”

“Oh ya? Ada kabar apa? Kau tak pernah bercerita lagi padaku.” Minji membalas lega karena ternyata Kyuhyun memiliki sesuatu untuk diceritakan.

“Hmm, aku belum bisa memberitahumu sekarang. Aku akan memberitahumu nanti.” Kyuhyun tersenyum tipis tanpa memperhatikan ekspresi penasaran dari gadis di sebelahnya.

“Kau selalu begitu.” ujar Minji kesal.

“Aku akan pergi ke Shanghai untuk mengurus pekerjaan ini selama beberapa hari.” Ujar Kyuhyun. Gadis itu menoleh lagi, menatap Kyuhyun sambil mengerutkan alisnya tanda heran.

“Shanghai?”

“Ne.  Jadi kuharap kau bisa menjaga dirimu dengan baik dan jangan terlalu sering pergi dengan Donghae.” Ujar  Kyuhyun. Ucapan yang konyol dan terdengar protektif di telinga gadis itu.

“Kau tidak punya hak untuk melarangku pergi dengan teman-teman baikku.” Ancam Minji.

“Kau bisa pergi dengan Eunhyuk atau Sungmin Hyung, tapi jangan sering-sering pergi dengan Donghae.” Kyuhyun sedikit serius.

“Wae? Donghae juga menjagaku dengan baik seperti yang lainnya.” Minji memasang wajah tidak adil. Ia sesungguhnya mengerti, bahkan sangat mengerti betapa pria di sebelahnya ini sangat cemburu dengan Donghae. Ia hanya ingin mendengar pendapat Kyuhyun dan tentunya sedikit bermain-main dengan pria itu.

“Aku bilang tidak boleh, itu berarti kau harus menurut. Aku tidak mau memukulnya lagi hanya karena sebuah alasan konyol.” Ujar Kyuhyun.

“Hahahha~ kau tidak berhak cemburu padanya. Berlebihan. Yang konyol itu sesungguhnya kau..” Minji tertawa kecil. Kyuhyun nampak bodoh dan mencoba mengabaikan gadis itu dengan menuang kembali sedikit wine ke gelasnya lalu meneguknya. Namun ia tak tahan lagi untuk mengungkapkan ketidaknyamanan yang dirasakannya.

“Aku.. aku hanya mencoba meminimalkan kemungkinan buruk yang terjadi. Aku tidak suka cara Donghae memperlakukanmu, seakan itu lebih baik dari yang kulakukan.” Kyuhyun berkata jujur. Ia menatap Minji. Gadis itu sedikit tersentak karena pengakuan Kyuhyun dan ia pun turut menatap pria itu heran.

“Itu hanya anggapanmu. Berhentilah berpikiran seperti itu.” Minji merespon sekenanya, mencoba untuk memberikan tanggapan.

Untuk beberapa saat suasana hening, sebelum akhirnya Kyuhyun kembali berkata.

“Jika saja hingga saat ini aku masih berada di sana dan tidak pulang ke Seoul, mungkinkah Donghae menggantikan posisiku?”

Minji sedikit terbakar dengan pertanyaan Kyuhyun. Pria itu pasti mengetahui semuanya. Memang, setelah pria ini meninggalkannya tanpa alasan, Donghaelah orang yang selalu berada di sisinya. Menyemangatinya, hingga gadis ini menemukan kembali kegembiraannya dan melepas sedikit demi sedikit image tomboy yang melekat pada dirinya. Minji mengakui, ia sempat terpikat pada pesona sahabat kecilnya itu dan sempat sangat membenci Kyuhyun sebelum akhirnya pria itu merebut hatinya kembali.

Sebelum benar-benar menjawab pertanyaan Kyuhyun, otak gadis ini bekerja cepat, mengingat dan membandingkan perasaannya. Donghae dan Kyuhyun. Dua namja yang sangat berbeda, seolah satunya adalah kutub utara yang dingin dan satunya lagi bagaikan gurun Sahara yang menyengat. Donghae jauh lebih lembut dan pengertian, sementara Kyuhyun memang selalu ingin mengaturnya, selalu ingin lebih menguasainya, dalam hal apapun. Sejak dulu. Kyuhyun tidak bisa dibantah, kecuali jika Minji benar-benar merasa itu benar dan ia harus bersiap dengan pertengkaran hebat yang terjadi di antara mereka kemudian. Namun ia mulai menyadari, dirinya lebih terbiasa dengan pertengkaran itu dibandingkan dengan perlakuan lembut yang diberikan Donghae. Jika bersama Kyuhyun, gadis itu bisa menjadi dirinya sendiri. Tak ada kecanggungan seperti ketika ia bersama Donghae, lebih tepatnya ia lebih merasakan nyaman.

“Hmm.. mungkin iya.” Ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Minji tanpa ingin melihat respon Kyuhyun yang cukup terhenyak dengan jawaban jujurnya.

“Kau masih menyukainya?” Kyuhyun merespon cepat, memandang gadis itu.

Minji seketika menggeleng cepat. Tentu saja tidak. Baginya Donghae hanya sahabat.

“Katakan dengan mulutmu. Aku tidak suka dengan gelengan tidak meyakinkan seperti itu.” Kyuhyun sedikit mendekat.

“Kau… tersinggung?”

Kyuhyun menghela nafasnya, sepertinya mencoba menahan emosi. Minji pun hanya diam, menunggu respon selanjutnya. Ia tahu pria di sebelahnya ini tengah marah.

“Percaya diri sekali kau mengungkapkan itu di depanku.” Ujar Kyuhyun. Minji menoleh, dan melihat Kyuhyun memandang lurus ke depan. Entah apa yang ditatapnya untuk sedikit mendinginkan kepalanya.

“Aku.. aku hanya mencoba untuk berkata jujur. Aku tidak mau membohongimu. Aku sempat menyukainya. Tapi itu dulu.” Minji berucap pelan, berharap Kyuhyun mengerti perkataannya.

Kyuhyun tidak juga bergeming, Minji hanya mendengar helaan nafas pria itu. Gadis itu merasa harus bertanggungjawab, dan kedua tangan halusnya meraih wajah Kyuhyun, membuat pria itu menatapnya.

Minji menatap kedua bola mata yang menurutnya menyiratkan kekecewaan itu, dan perlahan menempelkan bibirnya pada bibir Kyuhyun. Ia memberikan sedikit tekanan dan keegoisan untuk menguasai lebih, namun Kyuhyun tak membalas seperti yang diharapkannya.

“Aku hanya melakukan ini padamu. Dan aku tidak pernah melakukannya pada pria manapun.” Ucap gadis itu setelahnya, mengusap bibir Kyuhyun yang sedikit terbuka dengan ibu jarinya, membuat Kyuhyun hanya mampu menatap gadis itu.

“Sejak kecil aku sudah terbiasa denganmu. Aku tidak mau  ada yang menggantikan kebiasaanku. Kecuali…” Minji menggantungkan ucapannya.

“Kecuali apa?”

“Kecuali jika kau memang sudah bosan denganku, maka aku akan pergi..” jawab Minji sedikit pelan, menatap mata Kyuhyun. Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan.

“Itu tidak akan pernah terjadi.” balas Kyuhyun lalu membalas bibir Minji, menguasainya, hingga gadis itu sedikit terdesak pada sandaran sofa dan meletakkan kedua tangannya pada pundak namja itu. Pasangan itu tenggelam dalam emosi yang mereka ciptakan sendiri, sepertinya melupakan jika saat ini mereka tengah berada di ruang tengah rumah keluarga Kang hingga akhirnya bibi penjaga rumah mengagetkan mereka.

“Nona, makan malamnya sudah.. ah. Maaf, saya lancang.” Bibi Jung sedikit menunduk ketika menyadari kemunculannya justru mengganggu majikannya.

“Gwaenchana, bibi.” Minji seketika berdiri dan sedikit merasa malu. Kyuhyun juga turut berdiri.

“Masakan yang disiapkan sudah sesuai permintaan nona. Ternyata masakan kesukaan kalian berdua masih tidak berubah.” Ujar Bibi Jung.

“Hahaha, tentu saja, bibi. Gomawo..” balas Kyuhyun sedikit malu dan gugup.

“Oh ya, Tuan muda. Bibi tidak menyangka jika Tuan muda masih menjaga nona dengan baik. Jika kalian menikah dengan cepat, bibi akan menjadi salah satu orang yang paling bahagia.” Ujar wanita paruh baya itu lagi. Kyuhyun dan Minji saling pandang, dan mereka sama-sama tertawa lalu menuju ruang makan untuk makan malam bersama-sama.

——————————————

Kyuhyun menyeret kopernya tanpa mempedulikan gadis yang berjalan di sebelahnya. Namja itu mengambil langkah lebih cepat hingga gadis itu tertinggal di belakangnya.

“Kyu~!” seru gadis itu, namun sepertinya Kyuhyun tidak mendengarnya, atau mungkin berpura-pura tak mendengarkan.

Gadis itu memasang wajah sedikit kesal, namun tak seberapa jika dibandingkan dengan rasa senang yang sedang menyelimuti hatinya saat ini. Ya, gadis ini sangat bahagia, karena untuk beberapa hari ke depan namja tampan ini adalah ‘miliknya’.

Kyuhyun langsung duduk di depan menemani supir yang menjemput mereka di bandara internasional Shanghai siang ini. Setelah memasukkan barang-barangnya pada bagasi di belakang, namja itu melepas kacamata hitamnya dan langsung mengambil tempat di kursi depan. Hyojin yang sampai di mobil belakangan terpaksa harus duduk di belakang sendirian karena Kyuhyun memilih untuk duduk di depan.

Gadis itu mendengus kesal, sejak berangkat bersama dari Incheon pagi tadi Kyuhyun belum mengucapkan sepatah katapun padanya. Sebenci itukah namja ini padanya? Hyojin merutuk dalam hati, menyalahkan mengapa Kyuhyun sangat kaku dan tak bisa menganggapnya barang sedikit saja. Hyojin tahu Kyuhyun bukanlah tipe namja yang sedingin itu, mungkin ini hanyalah salah satu upayanya untuk bertahan dan menjaga diri agar tidak sampai berhubungan lagi dengan Hyojin dan mencegah gadis itu memberikan perasaan yang jauh lebih dalam lagi.

“Jika kau ingin keluar kamar beritahu aku. Kita makan malam bersama.” ujar Hyojin saat mereka sama-sama akan memasuki kamar masing-masing di hotel yang mereka tempati. Kamar mereka bersebelahan, dan Kyuhyun hanya menatap gadis itu sejenak kemudian masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Hyojin masih menatap pintu yang baru saja tertutup itu. Ia mendengar suara pintu dikunci dari dalam, sepertinya Kyuhyun tak akan memberitahunya jika ia ingin keluar kamar. Gadis ini kemudian menyeret kopernya ke dalam dan seketika merebahkan dirinya di atas ranjang berukuran king size.

“Hmm,, mengapa harus memesan kamar yang berbeda? Ranjang ini bahkan bisa ditempati berdua bahkan bertiga.” Gumam Hyojin sambil tersenyum sendiri. Ia menepuk bantalnya sendiri.

“Aku penasaran, apa yang sedang dilakukannya di dalam kamar saat ini..” Hyojin menatap ponselnya, hendak menghubungi Kyuhyun. Namja itu tidak merespon panggilannya. Hyojin tersenyum penuh arti.

“Tuan muda Cho, untuk kali ini kau bisa mengabaikanku. Tapi yang harus kau sadari, hanya ada kita berdua saat ini. Tidak ada siapapun, tak juga gadis pengganggu itu. Aku senang sekali, Cho Kyuhyun..” gumam Hyojin pada dirinya sendiri.

**

Kyuhyun menyibak tirai yang menutupi kaca di kamar hotelnya. Pemandangan senja kota Shanghai, beberapa cahaya lampu mulai nampak menyala dan mengerlip jika dipandang dari atas sini. Pria itu memasukkan kedua tangannya pada saku celana, menatap kosong pada pemandangan kota yang menghampar dihadapan matanya.

Kyuhyun mengangkat pergelangan tangan kirinya, memperkirakan waktu dan masih ada setengah jam lagi sebelum makan malam. Setelah memikirkan beberapa hal, pria itu mmutuskan untuk keluar kamar dan menuju lantai paling atas, karena salah satu restoran di hotel ini ada di bagian paling atas dengan suasana outdoor yang memukau. Sangat romantis pikirnya, jika saja ia bisa makan malam di tempat ini bersama kekasihnya sendiri.

“Kau meninggalkanku..” Kyuhyun menoleh dan menghentikan gerakan tangannya yang tengah memotong santap malam. Gadis itu tengah duduk di depannya sambil membawa makan malamnya.

“Tanpaku kau masih tetap sampai di sini dengan selamat bukan?” ujar Kyuhyun tanpa menoleh.

“Jelas-jelas aku memintamu untuk memanggilku jika kau ingin makan malam.” Hyojin berkata dengan nada sedikit kesal.

Kyuhyun kembali diam, ia berkonsentrasi untuk menghabiskan makanannya dengan segera dan meninggalkan tempat ini secepat mungkin. Hyojin memandang namja yang tengah makan dengan lahap itu dan ia pun mulai menikmati makanannya sendiri.

“Kau mau kemana?” Hyojin menahan Kyuhyun yang hendak bangkit dari duduknya.

“Kembali ke kamar. Aku sudah selesai makan.” Balas Kyuhyun.

“Tidak bisakah kau diam di sini dan menungguku?”

Kyuhyun tak menjawab.

“ Baiklah. Aku tidak akan membahas hal lain. Aku hanya ingin mendiskusikan beberapa hal denganmu, sebagai persiapan untuk meeting pertama besok.” Balas Hyojin.

Kyuhyun berpikir sejenak, hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali duduk dan menunggu hingga gadis itu menyelesaikan santap malamnya.

“Bukan aku yang meminta pada appa agar diikutsertakan dalam proyek ini.” Hyojin memulai pembicaraan. Kyuhyun mendengarkan meskipun ia hanya diam saja.

“Kau jangan khawatir, aku tidak akan menyalahgunakan kekuasaan appa untuk mengekang ataupun menahanmu. Jika kau berpikir itulah yang akan kulakukan demi memuaskan egoku terhadapmu, maka kau salah besar, Tuan Cho.” Hyojin berkata sedikit tajam, dan Kyuhyun menatap gadis itu.

“Aku memang menyukaimu, dan sepertinya perasaan itu tidak akan hilang dari dalam diriku. Tapi aku sadar akan posisiku, gadis itu memang sangat berarti bagimu, dan kurasa kau..”

“Bukankah kau mengatakan akan membahas masalah pekerjaan?” Kyuhyun memotong ucapan Hyojin.

“Hmm.. baiklah. Kurasa kau sangat sensitif jika aku membahasnya dalam setiap pembicaraan kita.”

“Jauhi Minji. Jangan pernah mencoba untuk menjadi temannya karena kau tidak akan pernah bisa berteman dengannya.” Kyuhyun berkata tajam.

“Sepertinya kau sangat takut aku akan memprovokasinya. Ah, tapi menurutku gadis itu terlalu baik dan polos.” Hyojin tersenyum.

“Choi Hyojin.. aku mohon. Kau boleh lakukan apapun yang kau mau, tapi jangan dekati dia. Ini mungkin peringatan terakhirku.” Kyuhyun menatap gadis itu tajam.

————————————-

Kyuhyun dan Hyojin nampak begitu ramah menyambut beberapa staff Cina yang turut ambil bagian dalam proyek amusement park tersebut. Beberapa di antara mereka sangat fasih berbahasa Korea, dan ada yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Kyuhyun bersyukur, ia sedikit tidaknya memiliki kemampuan dasar berbahasa Cina meskipun tidak begitu pandai. Mungkin itu juga salah satu alasan mengapa direkur utama mempercayakan tugas ini kepadanya.

“Selamat datang Mr. Chen, Mr. Fang, dan Mr. Liu.” Sambut Kyuhyun sopan pada beberapa staff yang baru datang.

“Tak kusangka, kalian masih muda dan ternyata berbakat.” Komentar Mr. Fang.

“Dan awalnya kupikir kalian adalah pasangan kekasih. Serasi sekali.” Mr. Liu yang sepertinya suka bercanda dan cukup santai turut berkomentar. Hyojin tersenyum simpul mendengarkan hal itu, sementara Kyuhyun merasa sedikit kikuk dan tidak nyaman.

“Oh, tentu saja bukan. Kami murni adalah partner kerja.” Kyuhyun menegaskan.

Tak berapa lama kemudian, seseorang bertubuh tinggi dan tegas masuk ke dalam ruangan. Ia juga masih muda, sepantaran dengan Kyuhyun. Saat pria itu masuk, Kyuhyun dan Hyojin sempat saling bertukar pandang, seolah mereka baru saja menghadapi sesuatu yang cukup familiar.

“Mr. Wu? Jadi kau Mr. Wu?” Kyuhyun memastikan.

“Wu Yi Fan. Aku mewakili ayahku.” Laki-laki itu tersenyum tegas sambil menjabat tangan Kyuhyun. Setelah itu, ia melirik ke arah Hyojin yang masih tersenyum takjub akan sebuah kebetulan ini.

**

Meeting siang itu berjalan dengan sangat lancar, dan Kyuhyun bisa menghandle semuanya dengan sangat baik. Saat ini ia tengah menikmati makan malam bersama Hyojin dan juga Kris, sahabat lama ketika di Kanada yang dijumpainya hari ini.

“Tak kusangka kau akan turut andil dalam proyek ini.” ujar Kyuhyun.

“Aku lebih tak menyangka lagi ternyata staff Korea yang menghandle proyek ini adalah kalian berdua, orang yang cukup familiar bagiku.” Kris tersenyum.

“Wu Yi Fan, aku sempat berpikir nama yang familiar ini adalah kau, dan ternyata benar kau, Kris.” Ujar Hyojin. Kris hanya tersenyum.

“Hyojin ah, kau berubah banyak. Kau juga, Kyu. Kalian berubah banyak. Apa saja yang terjdi selama di Korea? Kurasa aku melewatkan banyak cerita penting, termasuk mengapa kalian berdua bisa bersama saat ini. hmmm…”

“Kris! Banyak sekali yang ingin kuceritakan padamu. Kau harus menyediakan sehari penuh untuk mendengar ceritaku..” Hyojin berkata manja.

“Kapan aku pernah tidak meluangkan waktu untukmu, nona Choi?” Kris terkekeh.

“Ah, rasanya lebih percaya diri, proyek ini didukung oleh sahabatku. Aku mohon bantuanmu..” Kyuhyun menepuk pundak Kris.

——————————————

Donghae melangkah perlahan setelah menutup pintu mobilnya. Ia membunyikan bel dan di tangannya terdapat sebuah bungkusan yang sepertinya berisi makanan. Beberapa saat lamanya namja itu menunggu hingga akhirnya seseorang membukakan pintu untuknya.

“Op.. oppa..”

“Annyeong, Yoora ya~” Donghae tersenyum dan mengangkat sebelah tangannya sebagai tanda ia menyapa gadis itu.

“Eng.. Kyu.. Kyuhyun oppa sedang berada di Shanghai. Dia tidak memberitahumu? Jadi .. jadi dia tidak ada di rumah saat ini.” Yoora berkata dengan gugup. Donghae muncul di rumahnya tanpa pertanda seperti ini benar-benar bukan hal yang biasa, terlebih baginya.

“Ah, arasseo. Tapi aku datang bukan untuk mencarinya. Aku.. aku datang untuk menemuimu.” Ujar Donghae.

Yoora terlonjak dan mata gadis itu membesar karena mendengar jawaban Donghae. Namja ini datang untuk menemuinya? Yoora sungguh terkejut karena ia sendiri sudah nyaris putus harapan tak akan bisa lagi bertemu namja ini sesering sebelumnya.

“Bertemu .. denganku?” Yoora menunjuk wajahnya sendiri.

“Ne, ah, aku juga ingin menjenguk paman, maka dari itu aku membawa makanan untuknya.” Donghae mengangkat bungkusan di tangannya.

“Yoora ya, nugu? Mengapa tak diajak masuk?” suara Nyonya Cho.

Wanita paruh baya itu seketika tersenyum simpul saat mengetahui bahwa Donghaelah yang tengah bertamu ke rumahnya.

“Donghae? Ah, masuklah. Mengapa kalian mengobrol di depan pintu? Bukankah lebih baik mengobrol di dalam saja?”

“Ah, ne… Bibi.” Donghae kemudian melangkah masuk dan Yoora mengikuti namja itu dari belakang.

“Yoora ya, buatkan Donghae minuman. Bukankah dia tamumu? Omma ingin menemui appa sebentar.”

Yoora sedikit kesal karena sepertinya ommanya sengaja menjebak dan mempermalukannya di depan Donghae, sementara namja itu hanya tersenyum tipis. Gadis itu segera ke dapur dan membuatkan minuman, lalu kembali dengan cepat untuk menemui Donghae.

“Oppa, ada apa menemuiku?” akhirnya Yoora memberanikan diri menanyakan hal yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

“Apa kabarmu?”

Yoora semakin tak menyangka jika Donghae menanyakan kabarnya. Ia bahkan nyaris sesak nafas.

“Aku.. aku baik-baik saja. Oppa bagaimana? Apa sudah mengambil keputusan akan melanjutkan dimana?” Yoora berbasa-basi.

“Aku baik, seperti yang kau lihat. Dalam waktu dekat aku belum berencana pergi, mungkin aku akan liburan untuk sementara.”

“Oh..” gumam Yoora. Gadis ini meremas kedua tangannya sementara Donghae meminum minuman yang disajikan Yoora untuknya.

“Sebenarnya aku datang untuk mengembalikan ini.” Ujar Donghae sambil mengeluarkan lipatan  kain dari saku jasnya. Selembar saputangan, dan Yoora seketika menyambar benda itu dari tangan Donghae.

“Astaga! Aku mencarinya kemana-mana, kupikir hilang entah dimana. Mengapa bisa ada padamu? Saputangan ini berharga sekali bagiku..” ujar Yoora.

“Tertinggal saat kau mabuk tempo hari. Aku memapahmu sampai mobil saat itu, dan terbawa olehku. Maaf aku baru memiliki waktu untuk mengembalikannya. Tenang saja, itu sudah tercuci bersih.” Jelas Donghae.

Yoora diam saja, ia merasa malu jika mengingat kejadian itu. Belum lagi Kyuhyun memberitahunya jika ia mengigau hal memalukan dan Donghae mendengarnya. Ia hanya berharap namja ini tidak akan menanyakan hal itu saat ini.

“Gamsahamnida..oppa..” gumam Yoora.

“Ah,, Kyuhyun kapan pulang? Sekarang ia semakin sibuk saja, sudah mulai dinas di luar negeri rupanya.” Donghae kembali membuka obrolan.

“Hmm.. aku kurang tau pasti. Mungkin sampai beberapa hari ke depan atau satu minggu.” Yoora menjawab setahunya.

“Ah, apakah ia pergi sendirian?”

“Aniyo~ setahuku oppa pergi dengan rekan kantornya. Itu.. Hyojin ssi~ bukankah ia sekarang juga bekerja di perusahaan?”

Donghae sedikit memikirkan ucapan Yoora. Kyuhyun pergi ke Shanghai dengan Hyojin? Entah kenapa perasaan namja ini sedikit tidak nyaman. Bukan apa-apa, ia hanya sedikit aneh dengan kehadiran gadis itu.

“Oppa, kau kenapa?” Yoora membuyarkan pikiran Donghae.

“Ah, aniyo.” Donghae tersenyum.

——————————————

Minji mendorong kereta belanjaan sambil melihat-lihat benda di sekelilingnya dengan sedikit asing, sementara yeoja yang berjalan di depannya nampak begitu serius memilih. Minji menggeleng-geleng dan tersenyum sambil menatap yeoja yang tengah hamil itu.

“Waeyo?” Minrin bertanya karena menyadari Minji tengah menatapnya dengan seksama.

“Aniyo. Aku hanya merasa heran dan bahagia melihatmu sekarang.” jawab Minji.

“Ya! Nanti jika hamil kau pasti juga akan sama sepertiku. Banyak sekali keperluan yang harus kau beli, apalagi asupan susu hamil seperti ini.” balas Minrin.

“Hahaha, bagaimana rasanya?” Minji kembali bertanya.

“Apanya yang bagaimana?”

“Menikah, hamil, dan sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu.” Minji tersenyum.

“Tentu saja aku bahagia. Apalagi suamiku Sungmin oppa. Dia begitu baik dan penyayang.” Minrin mengungkapkan isi hatinya.

“Ne, arrasso. Sungmin oppa bisa diandalkan. Tapi, apa kau tidak merasa gugup?”

“Tentu saja iya. Aku sangat gugup menjaga kandunganku, takut terjadi apa-apa.”

“Hmm…” Minji mengangguk-angguk.

“Kau ini kenapa? Kau mau cepat hamil juga? Maka dari itu mintalah Kyuhyun untuk menikahimu dengan segera, dan kau akan tahu rasanya.” Balas Minrin.

“Aniyoo~ kau ini bicara apa? Kyuhyun mana bisa berpikir serius ke arah sana? Jangan samakan dia dengan Sungmin oppa.”

“Hahaha, jangan meremehkan Kyuhyun. Kau tahu? Seorang pria bisa menjadi sangat bertanggungjawab jika sudah menyangkut wanita yang dicintainya. Lihat saja, Kyuhyun akan menjadi sosok yang mengagumkan jika saja kau ada di posisiku saat ini. Kau bisa mengandalkannya dalam hal apapun.” Minrin tersenyum.

Minji membayangkan, bagaimana jika ia benar menikah dengan Kyuhyun nanti. Tinggal bersama, tidur di ranjang yang sama, memiliki anak, dan menjadi tua bersama. Tidakkah membosankan baginya? Ia mengenal Kyuhyun sejak kecil, dan selamanya akan menghabiskan waktu bersama namja itu, namja yang memang tak bisa membuatnya berpaling kemanapun. Namja yang selalu ingin melindunginya. Gadis itu tersenyum sendiri membayangkan hal-hal indah namun sangat luar biasa baginya itu.

“Mengapa kau tersenyum begitu? Jangan-jangan kau benar tak sabar ingin menikah dengannya? Hahahhaha..” Minrin menggoda gadis itu.

“Yaa! Hentikan! Aku bahkan tak bisa membayangkan itu semua.” Bantah Minji, namun pipi gadis itu bersemu merah. Saat ini, ia memang sedang dimabuk cinta. Ia sangat mencintai Kyuhyun.

—————————————

Hari ini merupakan akhir pekan sekaligus menjadi hari terakhir bagi Kyuhyun dan Hyojin berada di kota seramai Shanghai. Khusus untuk hari ini, Kris ingin mengajak dua sahabat lamanya itu untuk sedikit berwisata ringan sekaligus menikmati kuliner sebelum mereka bertolak ke Korea. Pria keturunan negeri bambu itu juga mendaulat dirinya untuk mentraktir dua orang yang baginya merupakan tamu spesial itu.

“Hal-hal seperti ini tidakkah mengingatkan kita akan masa-masa di Kanada dulu? Duduk bertiga sambil menikmati makan dan menyinggahi berbagai kafe untuk mendiskusikan materi.” Ujar Kris.

“Ya, kau benar. Kadang aku ingin kembali ke masa-masa seperti itu. Aku rindu suasana dimana hanya ada kita bertiga.” Hyojin menanggapi sambil memainkan sedotan pada minumannya. Makanan yang mereka pesan belum datang.

“Kyu, kau terlihat jauh lebih pendiam. Apakah yang mengganggu pikiranmu, hum?” Kris menyenggol lengan Kyuhyun yang duduk di sebelahnya dan Kyuhyun tersenyum ke arah Kris.

Nothing. Hanya merasa lega akhirnya tugas ini selesai juga.” ujar Kyuhyun lalu meneguk sedikit isi cangkirnya.

“Hyojin-ah. Kau selalu bersamanya bukan? Kurasa ia perlu sedikit terapi agar lebih santai. Apakah urusan kantor begitu membunuhmu?” goda Kris. Hyojin sedikit tersenyum dan melirik Kyuhyun yang menatap cangkirnya juga sambil tersenyum.

“Hmm.. kalian benar-benar membuatku penasaran. Apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku?” Kris menggoda kedua sahabatnya, Kyuhyun dan Hyojin seketika menoleh bersamaan ke arah namja itu.

“Kyu, apa yang tengah kau pikirkan?” desak Kris lagi.

“Segera pulang dan menemui seseorang.” Jawab Kyuhyun ringan. Hal itu membuat aura wajah seseorang berubah drastis dan Kris seakan mengerti situasi yang sedang ada di hadapannya.

“Ah, setelah meninjau lokasi secara langsung kemarin, aku ingin sekali menyampaikan ini padamu, namun aku selalu lupa karena selalu membicarakan hal lain jika bertemu kalian. Mengenai amusement park, bagaimana jika kita tambahkan areal untuk kolam renang dan wahana permainan air? Kurasa akan lebih lengkap dan sempurna jika hal ini bisa direalisasikan.” Kris mengganti topik.

“Bagaimana menurutmu? Kurasa ide Kris tidak buruk. Kurasa kita bisa mencoba bicara pada ayahku.” Hyojin menanggapi.

“Hmm.. ide yang bagus. Baiklah, aku akan coba merundingkan ini dengan direktur.” Ujar Kyuhyun.

**

Hyojin merasa lega, akhirnya ia bisa menyampaikan seluruh isi hatinya pada pria yang kini tengah duduk manis di depannya. Pria itu masih saja sama, akan diam dan menjadi pendengar yang baik bagi gadis ini. Hal itulah yang membuat gadis ini sangat bergantung padanya, seakan pria ini adalah satu-satunya yang bisa memberikan pencerahan baginya.

“Hmm.. tak kusangka. Kau berada dalam posisi yang tidak bagus. Aku kira justru sebaliknya, melihat kalian bersama, aku pikir kau telah memenangkan hatinya.” Ujar Kris.

“Kurasa ia begitu membenciku. Dan semuanya terasa semakin sulit saat aku bertemu langsung dengan gadis itu.”

“Jadi bagaimana? Apakah ia memang sehebat itu hingga Kyuhyun tak bisa berpaling pada siapapun?” Kris penasaran.

“Kurasa jika kau bertemu dengannya secara langsung, hmm.. aku berani bertaruh kau akan memilihku daripadanya. Hahhaha.. Ia.. semacam gadis yang membosankan?” Hyojin berkata dengan percaya diri.

“Kurasa kau terlalu membencinya. Kau merubah cara pandangmu terhadap orang karena kau membencinya.” Kris menatap Hyojin, mencoba mencari sesuatu di wajah gadis itu.

“Kau benar. Aku sangat membencinya, karena membuat Kyuhyun begitu terobsesi padanya.” Hyojin berkata enteng.

“Hahaha, jika begitu bolehkan aku mengatakan jika di dunia ini juga ada orang lain yang sangat membenci Kyuhyun karena membuatmu terlalu terobsesi padanya?” Kris membalas sambil tertawa.

“Apa maksudmu?”

“Aku hanya heran dengan cara berpikirmu yang kurasa.. cukup egois. Ternyata keinginanmu semakin besar setelah kembali ke Seoul hingga membuatmu sampai pada tahap ini.”

“Kau tahu pasti, aku tidak akan mungkin berhenti sebelum aku mendapatkan keinginanku. Gege, apakah aku nampak begitu terobsesi saat ini?”

**

“Kyu! Bisakah kau untuk berjalan lebih pelan?” suara Hyojin membuat langkah Kyuhyun terhenti dan memutuskan untuk menoleh sejenak pada gadis yang mencoba menyamai langkahnya itu.

“Nona Choi, kau tahu kita tak punya banyak waktu hari ini. Jadi berjalanlah lebih cepat.” Sahut Kyuhyun lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Hyojin merenggut, menatap punggung Kyuhyun yang berjalan menjauh. Baginya tak ada lagi sosok Cho Kyuhyun yang begitu penyayang terhadapnya seperti dulu. Kyuhyun yang sekarang seolah tak mengenalnya dan begitu memusuhinya.

“Huh, ini semua gara-gara gadis itu.” Hyojin menggumam kesal. Ia pun kembali mengejar Kyuhyun menuju ruang tunggu keberangkatan karena mereka harus bertolak ke Seoul pagi ini. Gadis itu berjalan dengan langkah cepat sambil menenteng bawaannya yang lupa dimasukkan ke dalam koper hingga sedikit merepotkannya pagi ini. Ia berusaha menyamai langkah Kyuhyun hingga tak menyadari jika dirinya tengah berjalan dengan menggunakan heels di atas lantai bandara yang cukup licin.

Brukk!!!

“Aarrrgh!! Sial!!” Hyojin menatap kesal heelsnya yang patah masih dengan posisi terduduk. Beberapa orang yang lewat nampak menatapnya heran, namun gadis itu tak ingin melihat sekeliling. Kakinya sedikit lecet dan terasa sakit.

Hyojin masih meratapi nasib heels mahalnya yang patah ketika sebuah tangan terulur padanya. Betapa terkejutnya gadis itu ketika mengetahui siapa yang tengah berdiri di hadapannya.

“K.. Kyu..”

“Cepatlah bangun. Kita tak punya banyak waktu atau kau memilih untuk ketinggalan pesawat.” Ujar Kyuhyun masih mengulurkan tangannya. Hyojin masih termangu menatap namja dengan kacamata hitam dan topi hitam serta jaket kulit dan backpack coklat itu. Cho Kyuhyun, namja ini peduli padanya. Ia pun membalas uluran tangan Kyuhyun lalu bangkit dan tak bertahan lama genggaman namja itu terlepas dari tangannya.

“Go.. Gomawo..” ujar Hyojin.

“Kajja..” Kyuhyun melangkah lebih dulu.

Hyojin hanya diam saja lalu menenteng heelsnya yang patah. Kakinya yang telanjang bersentuhan langsung dengan lantai yang dingin, namun suasana hati gadis itu seketika menghangat mengetahui namja itu masih peduli padanya.

———————————————-

Sore itu kediaman keluarga Cho terlihat sedikit ramai. Selain karena Kyuhyun baru saja kembali dari Shanghai, Minji juga turut berada di sana dan gadis itu tengah sibuk di dapur membantu calon ibu mertuanya memasak makan malam.

Yoora menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya, tengah sibuk memasukkan bermacam bumbu ke dalam panci kecil berisikan sup itu. Ia mengamati betul pergerakan, mimik, bahkan ekspresi Minji meskipun hanya dari samping. Gadis inilah yang membuat kakak kandungnya gila seumur hidup, dan gadis ini juga yang mungkin saja juga diinginkan Donghae sebagai orang yang akan bisa selalu mengisi hari-harinya.

Yoora tidak menyangka, Kang Minji yang dulu dikenalnya begitu cuek dan jarang menyentuh hal-hal yang bersifat feminin begini kini bisa berubah menjadi sosok yang berbeda seperti ini. Yoora tak habis pikir apa yang bisa merubah gadis itu, namun ia menyadari perubahan itu mulai nampak semenjak Kyuhyun pergi dan itulah yang menjadi awal mula Yoora sangat membenci gadis ini. Selain itu, tanpa sepengetahuan kakak kandungnya itu, Minji terlihat semakin dekat dengan Donghae dan itu membuatnya semakin iri pada gadis itu. Minji merebut perhatian dua namja yang paling disayanginya di dunia ini.

“Yoora ya~ mengapa kau hanya diam dan menonton? Ayo bantu omma. Atau bantu Minji memindahkan semua masakan ini ke meja makan.” Nyonya Cho membuyarkan lamunan gadis itu.

Mendengar namanya disebut, Minji turut menoleh pada Yoora dan tersenyum kecil. Ia memberi isyarat agar gadis itu membantunya membawa makanan dan entah kenapa Yoora menurut saja dan seketika menangkap maksud gadis itu.

“Emm.. darimana kau belajar memasak?” Yoora memulai obrolan tanpa melihat lawan bicaranya. Minji sedikit menoleh, namun tangannya tetap bekerja menata piring dan makanan di atas meja dibantu gadis itu.

“Otodidak, namun dibantu bibi. Aku sering kesepian di rumah dan itu membuatku sering mencoba resep makanan.” Jawab Minji sambil tersenyum. Ia masih berusaha untuk bersikap baik  pada  gadis ini.

“Oh..” gumam Yoora.

Suasana kembali hening, dan Yoora tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Menurutku tak begitu penting seorang wanita memiliki paras yang cantik. Asalkan ia bisa memasak makanan  untukku, itu sudah cukup untuk membuktikan jika ia akan bisa menjagaku dengan baik.”

Yoora terkesiap. Ia teringat akan perkataan Donghae beberapa waktu lalu. Yoora pernah begitu penasaran akan tipe gadis ideal namja itu hingga mempermalukan dirinya sendiri untuk bertanya hal bodoh semacam itu secara langsung pada Donghae.

“Hmm, pantas saja ia menyukai Minji.” Pikir gadis ini.

Yoora tidak tahan, dan ia semakin tenggelam dalam pikiran dan ketakutannya sendiri. Haruskah ia mengatakan hal ini? Bodoh, bodoh sekali.

“Eonnie..” Minji menoleh. Sedikit kaget ternyata memang benar Yoora yang memanggilnya seperti itu.

“Kau kenapa? Ada yang ingin kau sampaikan?” Minji menghentikan pekerjaannya dan memfokuskan diri pada gadis itu. Yoora sedikit mendekat, dan memandang gadis yang tingginya hampir sama dengannya itu.

“Minji eonnie,, apa kau menyukai Donghae oppa?”

Minji semakin kaget, bahkan gadis itu tidak tahu harus bagaimana memasang ekspresi wajahnya kali ini. Pertanyaan Yoora benar-benar tak pernah ditebaknya, dan bukankah Kyuhyun juga melayangkan pertanyaan yang sama padanya beberapa waktu lalu?

“Eonnie.. kau diam? Jawablah pertanyaanku.” Desak Yoora dengan nada pelan.

“Tentu saja tidak. Dia adalah sahabat baikku. Ah, mengapa kau menanyakan hal semacam itu padaku?” Minji mencoba tersenyum sambil lanjut menata piring yang belum selesai.

“Apa yang dia tanyakan padamu?”

Sebuah suara mengagetkan kedua gadis itu. Kyuhyun muncul dengan vneck berwarna hitam dan celana santai sambil menyilangkan kedua tangan di dada, matanya menyipit tajam ke arah Yoora.

“Aniyoo~ aku.. aku mau kembali ke dapur mengambil garpu yang tertinggal.”

Kyuhyun memandang adiknya yang melangkah secepat kilat dari hadapannya itu, kemudian mengalihkan pandangannya pada gadis yang juga nampak sedikit gugup di sebelahnya.

“Mengapa kau menatapku seperti itu?” Minji berkata cepat sambil membalas tatapan Kyuhyun yang sarat makna padanya itu.

“Hmm.. aku baru saja menjumpai pemandangan tak biasa. Apa yang kau bicarakan dengannya?” Kyuhyun bertanya dengan nada penasaran.

“Apa yang salah? Kami hanya mengobrol sebagai sesama wanita. Apa kau juga perlu tahu urusan kami?” kesal Minji.

“Bukan masalah urusan wanita atau urusan siapa. Tapi yang menjadi masalah adalah tidak biasanya gadis itu bisa bicara baik terhadapmu.”

“Jangan terlalu berpikir buruk terhadapnya. Mungkin saja memang suasana hatinya sedang baik.” Bela Minji.

“Hmm, atau mungkin Yoora sudah menyadari jika nanti kau akan segera menjadi bagian dari keluarga ini.” balas Kyuhyun dengan senyuman khasnya. Minji berusaha menyembunyikan semburat malu di wajahnya. Darahnya serasa berdesir cepat saat Kyuhyun mengucapkan hal itu. Pria ini selalu saja bisa menggodanya tepat pada sasaran.

————————————

Eunhyuk nampak gelisah sambil berkali-kali melihat ke arah jam tangannya. Ia sudah menunggu hampir satu jam namun yang ditunggunya belum juga menunjukkan tanda-tanda kemunculan.

“Apa aku terlalu bersemangat  hingga berangkat terlalu awal… hmm..” gumam namja ini. Ia duduk di atas bangku panjang seorang diri, dengan penampilan yang sekali lagi, dimanapun ia berada, perhatian sebagian orang tentunya akan tertuju padanya. Keluarga Lee memang memiliki anak laki-laki yang tampan dan selalu bisa menarik perhatian dimanapun mereka berada. Apalagi dengan kacamata hitam yang melekat sempurna padanya, membuat Eunhyuk menjadi  satu-satunya sosok yang bersinar diantara sibuknya aktivitas stasiun sore ini.

Suara kereta kian mendekat, dan  namja ini berdiri dengan tidak sabar. Ketika kereta berhenti dengan sempurna, para penumpang mulai turun satu-persatu dan semakin banyaknya jumlah manusia membuat ia kebingungan menemukan sosok yang dicarinya. Eunhyuk berdiri di dekat pintu kereta, berharap jika orang itulah yang akan menemukannya. Namun hingga semua penumpang nyaris turun, ia tak juga menemukannya.

“Ternyata kau ada di sini.”

Eunhyuk terkejut mendapati seseorang tengah menepuk pundaknya dengan keras dari belakang, hingga membuat namja ini meringis.

“Yaaa! Mengapa kau baru muncul? Aku menunggumu hampir dua jam di sini.” Eunhyuk mengumpat kesal.

“Bukankah aku sudah bilang jika keretaku tiba pukul 5?”

“Tapi kau semestinya berpikir jika seseorang yang menjemput pasti akan berangkat lebih awal dan seharusnya kau tidak usah menghilang dan sulit ditemukan.” Kesal Eunhyuk lagi.

“Huh. Aku juga mencarimu dan aku harus segera menemukan toilet. Jika tahu ini akan merepotkanmu, lebih baik aku meminta Minji saja untuk menjemputku.” Gadis itu juga berkata dengan nada kesal lalu berbalik dan menenteng bawaannya.

“Yaa!! Yaa Hanwoo ya!!! Mau kemana kau?” Eunhyuk berjalan cepat mengejar gadis itu. Ketika ia berhasil menyamai langkah gadis itu Eunhyuk segera menghentikannya dan memaksa gadis itu agar menghadapnya. Hanwoo hanya menunduk tanpa menatap lawan bicaranya.

“Baiklah. Aku minta maaf..” ujar Eunhyuk pelan.

Bukannya mendapatkan jawaban, ia malah mendengar suara isakan dari gadis di depannya. Eunhyuk sadar ia telah membuat gadis ini menangis, dan Eunhyuk mengangkat wajah Hanwoo lembut hingga melihatnya. Gadis ini memang menangis.

“Kau.. mengapa menangis..?”

Hanwoo masih sesenggukan dan berusaha menarik nafasnya. Setelah merasa tenang ia melepaskan jari-jari Eunhyuk yang sedari tadi memegang wajahnya.

“Kau tahu mengapa aku memintamu untuk menjemputku? Karena kau adalah orang pertama yang ingin aku temui saat kembali dari Busan. Tapi aku justru tidak menemukanmu dan kau justru marah-marah padaku. Aku benci sekali padamu! Dasar pria brengsek aku benci sekali padamu. Pergi saja kalau memang aku menyita waktumu. Kau benar-benar merusak hari bahagia yang ingin aku ciptakan hari ini. Pergi sana! Aku bisa pulang naik taxi.” Hanwoo berkata cepat dengan nada marah. Gadis itu mengambil kembali bawaannya dan bersiap-siap pergi. Eunhyuk dengan sigap menahan tangan gadis itu.

“Kau bilang apa barusan? Kau sangat ingin menemuiku, artinya kau merindukanku?”

Hanwoo diam. Dalam hati ia memaki diri sendiri mengapa harus mengungkapkan hal semacam itu tadi.

“Kau diam berarti kau memang rindu padaku. Ah, mengapa susah sekali mengatakan ini? Aku tak pernah memiliki masalah serius saat berhadapan dengan seorang gadis. Tapi kau selalu merepotkanku. Aku memikirkanmu setiap hari dan… ya, aku juga merindukanmu.”

Eunhyuk berkata dengan nada bingung dan Hanwoo memandang namja ini heran.

“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.” Kesal Hanwoo masih sedikit sesenggukan. Ia baru saja hendak beranjak lagi namun tubuh Eunhyuk sudah lebih dulu mengurungnya, mendekap dan menguncinya erat. Hanwoo memejamkan matanya, wajahnya terbenam di dada namja itu, dan ia menghirup wangi khas pria yang menenangkan.

Be mine..” ujar Eunhyuk nyaris berbisik. Hanwoo tak mendengar jelas apa yang baru saja dikatakan Eunhyuk, yang jelas ia merasa nyaman berada di pelukan namja ini meskipun beberapa orang di sekitar mereka tengah memandang dengan tatapan aneh.

—————————————–

“Bagaimana menurut appa?” Hyojin duduk di sebelah ayahnya sambil menatap manja. Tuan Choi tersenyum senang lalu menyeruput teh selepas makan siangnya.

“Aku menyukai anak itu, dan juga menyukai hasil kerja kerasnya. Tidak ragu lagi aku akan mengangkatnya sebagai manajer utama untuk proyek ini.” tuan Choi berkata dengan percaya diri.

“Jinja?! Appa begitu mempercayainya?”

“Haha, entahlah. Mungkin karena aku tidak memiliki anak laki-laki.”

“Tapi masih ada aku.. kau tak menganggapku, huh?” Hyojin merajuk. Ia sedikit merasakan ketidakadilan dalam hal ini.

“Kau merasa iri padanya? Jangan khawatir. Kau bahkan akan mewarisi seluruh milikku nanti. Jika kau benar-benar sudah siap dan jika saatnya tiba.” Tuan Choi tersenyum.

“Hmm.. aku tidak iri. Tapi.. akan ada satu cara yang membuatku merasa tenang. Jika saja Kyuhyun menjadi suamiku nanti, bukankah itu jauh lebih baik?” Hyojin kembali mendekati ayahnya.

“Ternyata kau belum menyerah. Sayang sekali aku bukan tipe orang yang otoriter dan suka memaksa. Maaf, kali ini aku tidak bisa memenuhi keinginanmu. Masalah hati haruslah kau perjuangkan sendiri.” Tuan Choi tersenyum. Hyojin sedikit kecewa, ternyata ayahnya tidak sesayang itu padanya.

“Jangan marah sayang..” ujar Tuan Choi lagi.

“Aku akan mengadu pada ibu.” Ancam Hyojin.

“Hahahha, silakan saja. Tapi aku punya sebuah berita bagus. Aku akan merayakan ulang tahunmu bulan depan bersamaan dengan peresmian amusement park itu.”

“Di Shanghai?!” Hyojin bertanya dengan semangat.

“Aniyo. Di sini. Untuk pembukaan di Shanghai, tentunya akan lebih besar lagi nantinya. Aku hanya ingin memperkenalkan ini pada beberapa rekan dan kolega kita di Korea yang mungkin nanti akan berhalangan hadir ke Shanghai.” Jelas Tuan Choi.

Hyojin tersenyum senang. Ia merasa ini adalah awal yang baik. Setidaknya Kyuhyun akan dekat dan terikat dengan keluarganya. Gadis ini tersenyum, ia masih punya ribuan cara untuk mendapatkan kembali namja itu. Yang sekarang sedang dipikirkannya adalah, siapa saja yang akan diundangnya pada pesta ulang tahun bulan depan dan pastinya ia harus menjadi gadis paling cantik yang ada di sana.

————————————

One month later…

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi keluarga Choi, karena hari ini merupakan perayaan ulang tahun putri tunggal mereka sekaligus peresmian amusement park milik keluarga mereka yang berada di Shanghai. Acara mewah ini diadakan di ballroom sebuah hotel berbintang lima di kawasan Apgujeong. Undangan yang hadir juga cukup banyak, terutama dari kolega dan rekan kerja keluarga Choi.

Kyuhyun yang akan menjadi orang penting hari ini juga mengundang keluarga dan teman-teman dekatnya. Meskipun tuan Cho masih harus dibantu kursi roda, namun ia memiliki istri dan juga Yoora putrinya yang selalu berada di sebelahnya. Di sana juga telah hadir tiga putra keluarga Lee, dan tentunya Minji yang selalu mendukung Kyuhyun selama ini.

“Hyojin ssi, saengil Chukkhamnida. Ini kado dariku. Kuharap kau suka dengan isinya.” Minji yang didampingi Kyuhyun dan tiga Lee bersaudara memberikan kado untuk Hyojin. Gadis cantik itu tersenyum dan memeluk Minji sebagai tanda terima kasih. Gadis itu begitu semampai, ia tampil dengan gaun merah berwarna panjang dan memperlihatkan bahunya yang indah. Ditambah dengan tatanan rambutnya yang sudah dipermak hair stylist berpengalaman dengan menambahkan tiara di kepalanya, membuat Hyojin benar-benar menjadi putri yang sesungguhnya hari ini.

“Kau cantik sekali..” puji Minji.

“Gomawo. Kau juga…” balas Hyojin. Ia pun mempersilakan mereka untuk mengambil minuman terlebih dahulu. Mata Hyojin tak bisa lepas dari Kyuhyun, karena namja itu juga tampil sangat gagah hari ini.

“Jadi ini kekasihmu, Kyu? Cantik dan anggun.” Kris yang juga turut hadir khusus dari Cina berkenalan dengan Minji.

“Jangan memujinya, karena ia tak butuh pujian dari pria manapun.” Kyuhyun berkata sambil menatap Minji.

Minji yang mengenakan gaun berwarna biru lembut tanpa lengan dan rambut agak panjangnya yang dijalin dan tersampir ke samping memenuhi sebelah lehernya, membuat gadis itu juga memukau banyak pria. Terutama empat pria yang memang sudah terbiasa bersamanya, merekapun masih tak percaya jika gadis yang dulu sedikit tomboy itu kini telah menjelma menjadi wanita dewasa.

“Yoora ya~ kau mau minum? Ayo bergabung dengan kami.” Donghae menghampiri Yoora yang masih berdiri di sebelah ibunya, mengajak gadis manis itu untuk turut bergabung dengan mereka. Yoora mengikuti Donghae sambil menggandeng lengan namja itu.

“Kyuhyun ssi, anda diminta untuk kesana. Acara akan segera dimulai.” Salah satu sekretaris keluarga bicara dengan Kyuhyun.

Good luck. Aku bangga padamu.” Minji memegang tangan Kyuhyun dan menatap namja itu sambil tersenyum. Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Yoora serta keluarganya juga memberi isyarat pada Kyuhyun.

Tuan Choi, istrinya, dan Hyojin berada di atas panggung, memberikan kata-kata sambutan dan juga sedikit penjelasan akan acara hari ini. Ia juga memperkenalkan keluarganya, dan tentunya Hyojin yang berulang tahun hari ini.

“Dan kami juga ingin memperkenalkan seseorang, beliau yang akan menjadi manajer utama dari amusement park ini. Cho Kyuhyun ssi, mohon maju ke depan.”

Tepuk tangan memenuhi seisi ballroom mengiringi Kyuhyun yang naik ke atas bergabung dengan keluarga Choi. Ia berdiri tepat di sebelah Hyojin, dan mereka nampak seperti pasangan muda yang serasi.

“Baiklah.. karena Kyuhyun ssi sudah berada di sini, sebaiknya kita segera memulai acara. Kami hanya memakai satu kue, sebagai peringatan ulang tahun putri kami dan juga peresmian amusement park kami.”

Seluruh hadirin bertepuk tangan, dan tuan Cho nampak sangat bangga melihat Kyuhyun berdiri di sana sebagai salah satu orang penting. Laki-laki paruh baya itu bahkan hampir menangis, karena jika saja hal buruk tidak terjadi ketika itu, mungkin saja proyek itu masih milik keluarganya dan menjadi hak Kyuhyun sepenuhnya.

Kyuhyun, Hyojin, Tuan dan Nyonya Choi memotong kue bersama-sama, lalu memotong pita sebagai peresmian proyek baru keluarga mereka. Tepuk tangan kembali memenuhi ballroom.

Donghae melirik ke arah Minji yang menatap ke arah panggung. Ia tak bisa membaca ekspresi gadis itu dari samping, namun ia berharap Minji baik-baik saja.

“Sepertinya pria gagah di atas sana bukanlah Kyuhyun. Bukankah ia teman kita?” ujar Eunhyuk bangga.

“Ne, aku harap ini akan menjadi awal yang baik. Kyuhyun bisa diandalkan.” Balas Sungmin.

“Minji ah, bocah kecil yang suka membuat keributan itu sekarang menjadi orang.” Goda Eunhyuk. Minji menatap sahabatnya itu lalu tertawa.

“Ah, kami hampir lupa satu hal. Ada yang ingin aku sampaikan.”

Suasana ribut kembali menjadi hening ketika microphone kembali bersuara. Ternyata Nyonya Choi.

“Karena ini juga merupakan moment yang tepat, kami sekaligus ingin mengumumkan jika Kyuhyun ssi adalah calon menantu keluarga kami..”

Para hadirin kembali bertepuk tangan, bahkan mereka saling mengangguk satu sama lain seolah isi pikiran mereka terjawab dengan pernyataan ini. Tuan Choi dan Kyuhyun seketika memasang wajah heran, terutama Kyuhyun, ia begitu shock. Hyojin dan ibunya tersenyum lebar.

“Apa-apaan ini?” Yoora bertanya lantang dan Donghae turut menatap gadis itu.

Tuan dan Nyonya Cho juga memasang ekspresi bingung, karena mereka sama sekali tidak tahu menahu dengan hal ini.

“Kurasa Kyuhyun menjadi korban di sana..” gumam Sungmin.

“Ne, kau lihat wajahnya begitu bingung..” Eunhyuk berkomentar, dan refleks ia merangkul pundak Minji. Gadis itu hanya diam, dan matanya berkaca-kaca.

“Ada yang salah di sini. Dan kurasa ini masih bisa dibicarakan.” Ujar Donghae.

“Aku mau pulang.. aku.. kepalaku pusing sekali. Hyuk… bisa kau antarkan aku pulang?” Minji berkata dengan suara bergetar, tangannya menggapai-gapai pegangan sebelum akhirnya Eunhyuk memegang gadis itu.

TBC

FINALLY!!! 3 BULAN HIATUS KARENA HARUS BERKUTAT DENGAN REAL LIFE…. INI NYIKSA SERIUS..

MAAAAAAAAAFFFFFFFFFF FF INI MOLOR LAMA BANGET…. /SUJUD/

YAKIN DEH BANYAK READER YANG UDA LUPA JALAN CERITANYA ATAU MUNGKIN KONFLIK AWALNYA GIMANA,,

GAPAPA DEH, PART 9 INI MASIH TERMASUK FLAT, BIAR READER SEMUA JADI NGEH LAGI SAMA KONFLIKNYA..

STILL NEED UR COMMENTS YAH,, SARAN KRITIK DAN APAPUN.

AH SEMOGA NEXT PART BISA JADI LEBIH CEPAT DAN AKU RENCANA MAU BIKIN STORY INI SAMPE PART 10 AJA TAPI SEPERTINYA GA BISA.. HIKSS TT

SAYA USAHAKAN BISA KELARIN STORY INI CEPET, DAN BUAT FF KYUMINJI LAIN JUGA AKAN MENYUSUL UNTUK DIPOST..

BUT SEMUA TOKOH DI SINI, MIANHAE PORSINYA ITU DULU. AKU BINGUNG. HAHAHHAHA

TAPI GA ADA LO SEMUA GA RAME. THANKS YAH DUKUNGAN DAN PERINGATANNYA SAMPE AKHIRNYA AKU MOOD LAGI NGETIK INI.

DON’T FORGET TO PUT YOUR COMMENT..

THANKYUUUU ^^

 

56 thoughts on “[9] Your Guardian

  1. d tunggu2 akhirnya muncul jg..hehe
    waah daebak onn, ni nyeriatin bnyk kisah dari para castnya..
    itu hyojin makin gemes sama dia 😦 kyu karakternya evil tapi manis kkk minji jadi tambah terbuka bgt pribadinya,,kayanya nyaman bgt m kyu..
    donghae gk ada kemjauan 😦 hyuk m hanwoo pasangan polos bgt ,, kyeooo

    d tunggu next partnya onn,, over all daebak ^ ^

    Suka

  2. Your guardian..
    Cho kyuhyun,,
    Kang minji
    Choi hyojin..
    Ntar dulu deh komen soal 3 orang ini..

    Cho yoora..bahagia ya di part ini..donge mulai memperhatikannya..udah mikirin…n udah taulahya perasaan yoora gimana..trus respon ortunya juga bagus..yaiyalah bagus wong akrab XDDD
    suka sekali adegan sama tuan cho itu..pelukan..gimana kyu ngegoda yoora..
    Ah..pengen punya kakak laki2..

    Hanwoo eunhyuk..adorable..malu2 tp ah..
    Nyahahahahah..

    Minrin sedang menjalani kehamilan yang bahagia ya..mau barengan sama choi hyojin belanja susu? 
    Kkkkkkk..

    Wu Yi Fan..WU YI FAN..WU YI FAN disini mameeeeeenn /ganyante
    Ah..Bener deh dugaan dina..kris bukan cuma sekedar lewat..tp bakalan muncul lg..
    Yuhuuuu..
    Ah kalo dibayang-bayangin masa mereka di kanada kayanya bener2 indah ya..sahabatan bertiga..fua cowok 1 cewek…yg cewek manja n cowok2nya ngelindungin..
    Manis ya..
    Asdfhkkfsladkgprowwkfdk
    Tp tetep aja..pasti ada feeling lebih,.
    -_____-
    Kris..selalu menjadi pendengar yang baik buat hyojin..selalu bisa jadi tempat manjanya hyo..n saya mencium gelagat something disini..
    “Hahaha, jika begitu bolehkan aku mengatakan jika di dunia ini juga ada orang lain yang sangat membenci Kyuhyun karena membuatmu terlalu terobsesi padanya?” <<<< sangat membutuhkan penjelasan akan hal ini..D.Olas /jambak mbak author
    Aaaaaaahh..KRIIIIIIIIIIIIISSSS ;;___;; /labil bener

    Ok..komen buat 3 cast deh ya..
    Kyuminji..haruskah saya perjelas rasa kecemburuan saya???
    Haruskah?
    Haruskah saya memberikan detail scene mana aja yang bikin saya pengen banting hp pas lg baca??
    T_________T
    Cemburu tingkat internasional..
    Cemburu..sangat cemburu.
    Gimana perhatiannya kyu,…gimana ekspresi kyu kalo lg sama minji..gimana senyumnya kyu kalo lagi sama minji..jebal itu tergambar jelas dikepala saya pas lagi baca..
    Pas baca scene kyuminji..sejenak lupa dah kalo masih ada hyojin..

    Hyojin..*sigh*
    km menyedihkan..sangat menyedihkan,
    Obsesi km ke kyuhyun udah bisa dibilang konyol..
    Gak capek?
    Dina ngebayanginnya aja miris onn..
    Dicuekin..dijutekin..senyum palsu..ditinggal jalan duluan n tergopoh2 ngejar..
    Dan mau nangis pas scene di bandara itu..heels patah n kyu ngulurin tangan..at least kyu masih inget lah ya kalo gadis yg sekarang dibencinya itu dulu sahabatnya selama diluar..dia masih peduli,,dia masih mau berbalik n datengin gadis obsesif itu buat bantu 😦
    Onnie-yaaaaaa..kok hyojin dimata dina jadi semenyedihkan iniiii??
    T_____T
    Aaaaaaaaaaaaaaaaaa TT____TT
    Dan..gagal minta bantuan appa-nya..jadi sekongkol sama eomma?
    Ah..ibu emang selalu pengen yg terbaik buat anaknya..n tipikal manja kaya hyo mah..eommanya pasti berusaha ngabulin apa mau anaknya,.pake cara apapun. 
    -___-
    Pedalem kyu gak tau apa2..next part pasti berantem..
    Kriiiiiisss..tolong hentikan atau paling gak sadarkan hyojin..
    Jebalyooo
    T____T

    Next part juseyo..
    😦
    *masih menangisi betapa menyedihkannya hyojin*

    Suka

    • Ah..nambah dikit neh..
      Pembantu dirumah minji..
      -_________-
      Entah kenapa saya jadi teringat sama oknum prrusak kebun melati..
      Nyahahahahahah..
      Sudah mulai berjalankah??

      Ah..pokoknya siapapun itu yg benci sama kyuhyun gr2 bikin hyojin terobsesu sama kyu tolong cepat sadarkan diaaaa..
      Apakah itu Kris??
      Aah..tolong berikan hyojin pasangaaaaan..
      T___T
      Mau itu kris kek..sungmin kek (???)..atau changmin or yesung (???????) jugak,.
      Bwakaakakakak..
      /jalangs
      /kibas gaun merah
      /pegang tiara di kepala

      Suka

    • HYOJIN AAAAAAAAA
      sejujurnya kendala bikin FF ini ada pada dirimuh dan juga haera couple.
      gmn kalo kita musnahkan saja couple itu???

      hehe iya sesuai rikuesmu din.. antagonissss
      bes jahat yaak?
      mamaknya hyojin nyebelin.
      ehem wuyifan. no comment deh

      Suka

  3. Mecik peleng sama kelakuan choi hyojin. Ckck, sadarlah nak, km sama kris aja, kalo gak ama kang hodong aja. Jng rusak kyuminji u.u

    3 couple yg lain sepertiny lg brbunga2 ya,
    Haeyoora manis bgt, kebyang bgt gmana malu2ny yoora pas ktmu ayank ohae ( ˘)з┌◦◦◦ ♥

    Aet hyuk ama hanwoo, tetep ngegemesin. Uda cpt MBA aja biar brengan punya anak ama minrin.

    Minrin ah, jaga kehamilanmu ya? Belanja yg bnyak. Bla perlu minta bantuan bibi jung ngangkatin brang blanjaan ㅋㅋㅋ

    Dan kang minji, jng biarkan hyojin mendekati ayank uyun. Tebar ranjau dsekitar rumah kyuu, biar di injek hyojin langsung mledak! *duaarr

    At least, DO-las lanjutin cpt ya, jng pake hiatus lg.
    ~(˘▽˘~)(~˘▽˘)~

    Suka

  4. heyy its me @spartaAyy 🙂

    hadeuhh kenapa scene terakhirnya nyolotin bgt itu hyojin nya!?!
    eh hyojin pede nya tingkat kabupaten,baru dibangunin pas jatoh gitu doang udah kesemsem gtu…

    and what made me surprise was the cast of WU YI FAN omg! kenapa tau ajaaa yg aku suka sih!!! kris please ya peranny harus baik disini..

    dan thankyou sudah membuat cerita dgn cast dan alur yg menakjubkan 🙂
    ditunggu terus karya2nya

    Suka

    • hehe iyah aku uda follback acc km ^^
      thnks yaa uda ingetin~
      sebenrnya uda jadi setengah lebih tp gara2 sibuk dan jiwa kyuhyun aku sempet mati suri zzzzzz

      moga masih suka baca story ini dan kyuminji lainnya ditunggu aja.. ^^

      Suka

  5. waahh dina commentnya panjang lebar wkwkkww. ya iyalah secara disini dia kasihan sekali >///< wu yi fan kya kya ~~~ thor request tambahin si yi chen duns duns wkwkw atau g Luhan …
    jek sing suwud2 konflikneee~~~~ si hyojin nak mule jalangs.
    saya suka disini donghaenya sudah membuka matanya untuk mencari yoora. kasian dia nanti jadi kembang kota ahahaha~~~
    kyuhyunnya tetep lembut dan sayang sama sih minji. cumak dia galak banget ke hyojin. kasian hyojinnya hhihihii.
    suka pas bagian minji sama minrin pergi berbelanja. aaaaaa~~~ tapi couple minrin sama uminya sedikit.
    dan dan dan … Lee Hyukjae brengsek itu !!!! lalu bagaimana hub eunwoo couple disana??? sudah pacarankaah???
    ditunggu-ditunggu. jangan lama2 lagi yah thor. jangan malas2 lagi :p

    Suka

    • lol iyah lan si dina kibas gaun mulu sih dia jd sumber konflik xD
      ah sejujurnya adegan eunwoo adalah favorit saya disini…
      senyum2 pas buatnya apalagi lagi eunhyuk bgt isi kepala gueh kkk

      sudh pacarankah? kasi tau gak eaaaaa? kkkkkk

      Suka

  6. FINALLYYYYHHHHH ……..
    Your guardian 9 terbit jugaaaaaakkkk…

    Aaaaaaa ceritanya semakin maniss …
    Hossh hossh otohke kalo udah aja muncul nama donge otomatis jd senyum2 sendiri , apalagi di part ini kyaaaaaa peluk authoooorrr hae manis sekalii cie cie udh mikirin yooraa~
    Seneng yaa , part peluk appa ituu , trus sama kyu juga ah keluarga bahagiaaa~

    Kyu minji hyojin~~ aaah semakin berkonflik kyah fighting untuk kalian bertiga !! *nonton sambil bw popcorn brg ayank ohae*

    Tep hyojin pedalems ,, sabar ya nak , tusuk ajaa bokongnya kyuu pake patahan heels mu *eh?
    Ah dan menyadari minji kyu mesum di tempat umum ː̗̀(☉.☉)ː̖́

    Hmm minrin peeh meli perlengkapan bayiii , kiir cepet lahiraan~

    Hyuk hanwoo , manisss~ johaa johaa johaaaaaa

    Part 10 ppali juseyoooooo~ *cipokkyu*

    Suka

    • lol terbit emangnya buku kkk\
      apaan mesum di tempat umu? kan di rumah sendiri gpp xD

      iya I know kok va pasti you kenyem2 sm adegan keluarga. ah yoora ssi sesungguhnya ente anak vunguts

      Suka

  7. Eon! sejujurnya , saya paling kangen dengan FF anda ! tulisan anda!! sumpah gregetan kalo udh menyangkut FF Your Guardian, daebak deh .!!!
    KYUMINJI yg lainnya tetep ditunggu .. Fighting ,!!!

    Suka

  8. Your Guardian 9 ini ditunggu tunggu tapiiiii…
    Eonnie yaa.. Kenapa rasanya cerita ini kepotong di bagian yg tidak pas .. Cepat lanjutkan eonnie *ancam*

    Aku benci eomma hyojin.. Huffff..
    Dan aku suka sekali donghae sepertinya akan membuka hatinya utk yoora..
    Untuk hyuk dan hanwoo. Longlast deh.

    Eonnie ya.. Aku tunggu part selanjutnya.. Ppali eonnie ppali.. Kkk.. Ini FF paling daebak :’)

    Suka

    • hehe kalo ga dicut disitu kurang penasaran anii sayangs xD
      iya antos yoooo
      smoga cepet jd.. makasi masih mau baca hehe pdhal ngaretnya lama bgt TT

      Suka

  9. sebel ma hyojin nih,,,, sorry ya author bukan y maksud q cuma kebawa suasana pa lg abis baca ff yg satu y tu yg hyojin ma changmin n disini hyojin y mulai bertindak lewat eomma y yg ngumumin seenak jidat y tanpa nanya2 dulu pihak dari kyuhyun n appa y setuju pa ngak???? mudah2an part berikut y kyuhyun ngambil tindakan bilabg klo tu cuma salah informasi…..
    akhhhhhh…. kasian minji y pasti shock bgt deh dia n mudah2an appa y kyuhuun n keluarga y ngedukung hubungan kyuhyun n minji…..
    Lanjut….

    Suka

  10. Aahhh…akhirnya saya bisa baca ini….
    Tapi kaya’nya ketinggalan Chapt sebelumnya deehhh….
    Bole’ saya Jambak Mamanya Hyo Jin disini ??!!! sumpeeehhh bikin Gedek akut…
    Aahhhh….Penyakit saya,Kalo’ wdah part DONGHAE mulai dah mengkhayalkan kalo’ Cewek itu saya /Sujud ke Yoora/ Sumpaahh..dya manis sekaleeee,kiiirrr…Yoora wdah masuk k Hati Donge’ ….
    Dan Kyu,kali ini aku bener2 Ngarepin Ketegasanmu !!! kalo’ Minji bilang Minji… gak usah Pke’ alasan seribu alasan ninggalin Minji lagi… /takut Minji Ngambil Donghae lagi/

    saya tunggu yg selanjutnya… sumpeehh saya gedeg ama karakter Hyo Jin ini… 😉

    Hwaiting Minji-yaaaaa…. /Peluk KYU/

    Suka

    • buakakakaka onni echa dataang xD
      hahhaha dong kan emg setengah2 onn
      dianya masih niat sm akuu /kabuuur/

      hehe ya tunggu next part onn..
      khayalin aja yoora itu onniiii kkkk

      Suka

  11. Ff y selalu aku nanti entah knp yaa karakter semua pemain d ff ini bgtu hidup d khayalan aku benar2 menyelami n menyimak betul setiap kata perkata y d tuang d cerita ini *ngomng apa seeh!*
    gak nyangka pangeran wu yi fan akoh ikut d sertakan jg dmari :*

    sbnrny aku salut ama hyojin y pantang menyerah cmn carany aj y salah coba kalu hyojin sadar jangan kan mndptkan kyuhyun utk mnjadi teman bahkan minji n trio pangeran kwek kwek pun *plaaks menyambu baik kalu itu trjdi *eaaa

    sukaaa bgt ama nie ff
    *cium kyu

    Suka

  12. akhirnyaaa…baca juga
    mau dibikin 10 part aja? berarti mau tamat dong … gak sabar deh

    awalnya udah adem ayem … lega … part yg terakhir banget bikin nyesek …

    tp tetep yang saya tunggu pasangan hyukjae hanwoo … wkwkwk walopun keluarnya cuman secuil .. tetep bikin penasaran …

    Suka

  13. ckckck.. sebel deh sama eomma ny hyojin apaan tuh dia blg kayak gtu?
    apa nda tau nek minji it pacar ny kyuhyun?
    duh. bener khan tebakanku pasti.

    Suka

  14. Yaampun!!! Emang yang nyebelin tu hyojin sama ibunya! Dasar nggak tau malu. Haaaaaak minji gimana tu????
    Kacau balau deh semua. Feelnya keren banget!!! Bisa mengendalikan suasana dgn baik

    Suka

  15. MWOYA!!!! hyojin licik banget.dasar nenek sihir ga tau diri……makin oengen bejek” si hyojin nii….minji jangan salah paham…semoga kyuhyun bisa memgatasi ini…fighting!!!

    Suka

  16. duuuuhhh itu ngebayangin kyuhyun yoora dipeluk appanya kanan kiri kok sweet bgt sihhhh aaaahhh udah gede tp masih ngelendot gitu kan lucu banget aaaaaakkkkk kyuhyun minji tambah sweet aja tambah blak2an aja aakk cepet nikah deh! haha wah endingnya adaaa aja yg bikin masalah itu kemauan hyojin atau murni ibunya tuhhhh huh lanjuuuuuuttt

    Suka

  17. Ibu dan anak sama aja ya, sumpah aku kasian ke Minji. Mereka ngambil keputusan sepihak, huh ayahnya Hyojin aja gak tau-….-
    Minji! Harus kuat!!
    Fighting author-nim! ^^

    Suka

  18. Geregetan banget ma si hyojin itu .
    Muka dua bgt , dapan minji dia baik , giliran dibelakangnya malah sekongkol dgn ibunya buat ngasih pengumuman fitnah itu .

    Haduuu minji juga kasian , pasti terluka bgt , moga minji percaya kalau kyuhyun dijebak .
    Sayang sekali kalau akhirnya minji lebih percaya fitnah dari hyojin

    Suka

  19. apa” an itu nyaonya choi dia udah tau kalo kyu udah punya pacar ko dia bisa ngasih pengumuman di acara itu ini pasti semua gara” hyojin

    Suka

  20. Demi apa…. Diakhir part meleleh ni air mata ,, berlebihan siih ,, tp kyknya bakal buruk,
    .menyebalkan sekali si hyojin,
    Minjii pliiss…. Hyuk anter dia pulang.. Sepertinya perlu teleportasi..

    Kyuhyun……
    Next part. .

    Suka

  21. njirrrrr ibu sama anak sama aja….. kesellllllllllllll gondok banget lagi sama ibunya hyojinnnnnn ga tau malu……..
    hyuk akhirnya yah….wkwk
    ahh.. ga tau lagi mesti komen apa.. udah kekeselan sama hyojin dan ibunya…..

    Suka

  22. Anjiiing ingin ku membunuh choi hyojin itu 😈😈
    Pasti ulahnya yg suruh eommangya mngatakan hal itu astaga kasian sekali minji, apa yg bakal trjadi lagi setelah ini. Kan dri awal dah gw blg hyojin itu benalu dlam hubungan minji dan kyuhyun.
    Ayolah cho kyuhyun jgn diam saja diatas panggung sana turun dan jelaskan semua pada minji 😠

    Suka

Leave a Comment ...