[5] Kasanoba Wangja

shinningstar13ff.wordpress.com

Author: Hanwoo

Cast: Hyukjae – Hanwoo – Changmin – Hyojin and others cameo •

length: Chapter 5 • Genre: Family – Friendship – Straight – romance

 

Oh babe
 Don’t you know you we got a real
Real love ..

 

 

Tiga Hari Kemudian …

Sooyoung membuka pintu rumahnya setelah bel itu nyaris membuatnya frustasi karena mengganggu pekerjaannya yang sedang menumpuk harus diselesaikan dalam waktu minggu ini.  Sooyoung mengernyitkan keningnya melihat seorang namja mengenakan topi hitam, coat cokelat dengan bawahan jeans hitam. Dia tahu namja itu adalah seorang artis satu manajement dengan Shim Changmin.

“Anyeong Haseyo, aku ingin bertemu yeojachinguku.”

“Ajuhsi !!!” teriak seseorang dari dalam. Hanwoo keluar berdiri disamping Hyukjae. Sooyoung membuka bibirnya tidak percaya dengan malam ini. Melihat Hanwoo dengan namja yang mengatakan dirinya adalah namjachingunya. Lalu bagaimana dengan Changmin? Apakah Hanwoo sudah tahu bahwa Shim Changmin sedang berselingkuh dengan dongsengnya?

“Aiiishh, Lee Hanwoo. Kenapa kau mengenakan gaun disaat musim gugur seperti ini hah?” marah Hyukjae sambil melihat pakaian yang dikenakan Hanwoo dari bawah sampai atas. Yeoja berambut panjang itu mengenakan dress bunga-bunga dengan warna dasar putih yang baru dibelinya tadi pagi.

“Apa kau tidak bisa membedakan antara gaun dengan dress? Baju yang kukenakan ini disebut dress.”

“Terserah apa katamu, tidak bisakah kau mengganti pakaianmu? Aku tidak menyukainya.”

“Kau terlalu jujur ! Bukankah ini yang kau suka?”

“Jadi kau mau menggodaku?”

“Ka.. Kalian ..?”

Sebuah suara membuat ucapan mereka terhenti. Sooyoung benar-benar tidak mengerti dengan Hanwoo. Dua minggu terakhir dia begitu sibuk jadi tidak sempat bertanya apa yang sedang terjadi padanya. Hanwoo dan Hyukjae sama-sama menatap Sooyoung yang sedang kebingungan.

“Onnie, aku belum sempat bercerita padamu karena kulihat akhir-akhir ini kau begitu sibuk. Sesibuk apapun sempat-sempatlah menonton TV. Kami pergi dulu.”

Hanwoo menarik tangan Hyukjae keluar dari rumah meninggalkan Sooyoung seorang diri. Sooyoung masuk ke dalam rumahnya. Langkahnya bergerak pelan setelah menutup pintu. Matanya berputar sedang memikirkan sesuatu. Sooyoung melangkah sampai ruang tengah lalu menghidupkan TV nya.

Beberapa hari tidak menonton TV apakah dia sudah tertinggal berita yang cukup banyak? Ini dikarenakan dia harus menyelesaikan laporan penelitian kasus lahan di Myungdeong yang semakin maraknya datangnya perdagangan liar tanpa ijin.

Sooyoung menekan-nekan tombol TV nya mencari-cari sebuah berita seputar entertainment. Dia hanya takut ada berita buruk yang menimpa Hanwoo dan Hyojin selama ini. Dan akhirnya ia menemukan acara gossip entertainment yang masih siaran di jam malam-malam seperti sekarang.

“Setelah terdengar kabar bahwa artis muda tampan Shim Changmin putus dengan tunangannya Lee Hanwoo seorang desainer muda di sebuah perusahaan terkenal yang ada di Seoul. Media menemukan Hanwoo sedang berkencan ditengah malam bersama seorang artis yang satu manajement dengan Changmin. Seperti pada foto yang diambil oleh media topi biru yang dikenakan Hanwoo mirip dengan poto ini. Apakah putusnya Changmin dan Hanwoo disebabkan oleh pihak ketiga? Walaupun belum ada konfirmasi dari kedua belah pihak, tapi ..”

‘BLITS’

Sooyoung mematikan TV nya. Sudah cukup dengan berita yang membuatnya benar-benar terkejut malam ini. Berita ini seperti surprise party tidak tahu bagaimana dengan hatinya ketika mendengar berita ini. Sepertinya dia harus menemui Hyojin lalu mendengarkan cerita dari Hanwoo.

———–

Precious, a word that comes to mind
When the morning comes and you’re asleep by my side
Cherish a word that could describe
How our love has stood the many tests of time in our lives
There’s a whirlwind of changes this life may bring
But the real thing just holds on come what may

 

Hanwoo mengertakkan giginya menahan dingin udara malam di sebuah pegunungan Namsan. Hanwoo duduk di bangku cokelat di tengah malam. Kedua tangannya memeluk tubuhnya mencoba memberikan kehangatan. Dia sangat menyesal memakai dress ini. Jika tidak karena sebuah video yang ditontonnya. Video hasil temuannya mengenai Hyukjae di sebuah interview.

Namja itu mengatakan bahwa dia menyukai yeoja yang selalu memakai dress karena terkesan centil dan menggoda. Tapi daritadi Hyukjae malah memarahinya karena dia mengenakan pakaian itu. Hanwoo merasa emosi dan marah pada namja itu. Namja itu tidak tahu bahwa dia mengenakan dress ini hanya untuk membuat Hyukjae senang.

Hyukjae datang duduk disamping Hanwoo membawa dua gelas cokelat hangat yang dibelinya di dalam tadi. Hyukjae memberikannya satu pada Hanwoo namun Hanwoo menolak. Dia masih kesal pada namja itu karena selama perjalanan tadi Hyukjae selalu mengomel mengenai dirinya.

“Yak, minumlah ini bisa menghangatkan tubuhmu.”

Mau tidak mau Hanwoo mengambil cokelat panas itu lalu meneguknya dengan cepat. Hanwoo memyemburkan kembali minumannya ketika dirasakan panas yang menyentuh rongga mulutnya. Hyukjae tertawa pelan melihat kebodohan yang dilakukan Hanwoo.

“Sudah tahu panas masih saja meneguknya, tidak bisakah kau meniupkan minumanmu dulu?” Hyukjae menaruh gelasnya lalu mengambil gelas yang dipegang Hanwoo kemudian meniupnya.

“Jangan menertawakanku, ajuhsi.”

“Yak, aku tidak suka jika kau memanggilku dengan sebutan ajuhsi lagi. Bukankah kau sudah janji untuk berhenti memanggilku ajuhsi?”

“Aku suka memanggilmu itu. Lihatlah keriput dimatamu. Kau itu sudah tua, oppa.”

Hyukjae menoleh menatap Hanwoo. Dia menoleh karena Hanwoo memanggilnya oppa? Apa dia tidak salah dengar?

“Kau memanggilku apa tadi?”

“Ne?”

“Kau memanggilku apa? Bisa kau mengulangnya kembali?”

Hanwoo memutar matanya mencoba mengingat-ngingat. Tepatnya pura-pura mengingat. “Kau itu sudah tua..”

“Bukan itu.. Kau tadi ..”

“Ah, kajja kereta gantungnya sudah sampai.” Seru Hanwoo bangkit dari duduknya. Tangannya menarik tangan Hyukjae mengajaknya masuk ke dalam kereta gantung itu.

Hanwoo’s POV

———————

Tubuhku bergetar. Aku hanya duduk selama perjalanan di kereta gantung. Bukannya aku takut pada ketinggian. Tapi karena tubuhku merasa kedinginan. Cuaca di musim gugur itu sungguh buruk. Apalagi jika sudah mulai mendekati bulan Desember. Anginnya terasa dingin.

Namja ini playboy macam apa? Dia tidak peka sekali. Apa dia tidak tahu aku sedang kedinginan daritadi? Benar-benar berbeda dengan Changmin oppa. Jika saat ini aku sedang bersama Changmin oppa, namja itu akan rela melepas coatnya untukku. Apakah aku sedang membandingkan si playboy ini dengan si playboy itu? Hhh ! Aku bisa gila karena aku berada di kawasan para playboy. Tapi ..  tentu saja playboy yang ada disampingku ini adalah playboy yang berbeda.

‘PLUK’

Coat cokelat itu jatuh di atas pundakku. Baru saja aku mengatakan bahwa dia tidak peka dengan pikiranku tapi .. Mungkin aku harus menghapus ucapanku dan menambah satu point positif untuknya. Aku menoleh menatapnya. Sweater garis-garis berwarna kuning biru dengan corak yang banyak terlihat saat dia membuka coatnya. Saat ini aku menyadari bahwa dia benar-benar tampan. Namja yang kutahu sudah berumur dua puluh tujuh tahun itu masih tetap terlihat tampan dan muda.

Tangannya merapikan coatnya di tubuhku. Hangat dan harum. Aku baru menyadari bahwa tubuhnya sangat harum. Yang sepertinya harga parfum ini tidaklah main-main. Ia mulai merebahkan kepalanya di pundakku.

Aku menoleh kesamping menatapnya. Matanya terpejam dengan senyum yang mengembang. Sepertinya dia sangat nyaman bersandar di pundakku.

“Pundakmu sangat nyaman ..” ucapnya.

“Kau lelah? Tidurlah sebentar. Jika kereta ini sudah sampai, aku akan membangunkanmu.”

“Aku tidak akan tertidur. Bagaimana bisa aku membiarkanmu menungguku sendirian. Kajja, mengobrolah sesuatu. Bagaimana harimu hari ini apakah menyenangkan atau tidak? Atau Ceritakan bagaimana perasaanmu terhadapku, apa sekarang kau sudah berhasil menyingkirkan Changmin sepenuhnya dan mulai menatapku?” Bisiknya lembut. Dia sangat lembut sehingga aku tidak mampu menahan hasrat ini.

Namja sialan ini.. Ah bukan. Kali ini dia pasti sangat senang karena aku memujinya. Cih. Namja tampan disampingku ini, kenapa dia sangat baik padaku? Mau merelakan dirinya berkorban demi aku?

FLASHBACK POV

Saat itu aku datang kerumahnya. Pintu apartementnya terkunci. Tentu saja, karena dia belum pulang dari China. Aku benar-benar tidak bisa bergerak lagi. Tenagaku terkuras habis sepulang dari rumah Changmin. Malam itu aku benar-benar hancur hingga kuputuskan untuk duduk di depan apartementnya. Menunggunya pulang semampu yang aku bisa.

Entah sudah hampir beberapa jam karena aku tidak rungu, suara koper yang datang ke arahku akhirnya bisa kudengar dengan jelas. Hyukjae datang juga. Aku bangkit dan tidak bisa menahan air mataku. Kuucapkan saat itu bahwa aku sudah putus dengan Changmin namun sepertinya dia masih belum jelas dengan ucapanku.

Dia menemaniku menangis sampai pagi tiba. Aku belum merasakan perasaan apapun saat itu. Yang masih ada di dalam pikiranku adalah Shim Changmin, Shim Changmin dan Shim Changmin. Aku tidak punya teman untuk berbagi mengenai masalahku. Dan kurasa hanya dialah yang mampu menjadi sandaranku saat itu. Aku membutuhkannya.

Dia benar-benar namja yang membuatku terkesan. Dia mendengarkan ceritaku dengan baik dan antusias. Bahkan dia membuat hatiku menjadi tenang. Saat itu aku berpikir, apa salahnya mencoba menerima namja ini? Bukankah selama ini sudah cukup dia membuktikan kesetiaannya?

“Kau tahu, jika kau marah seperti ini kau terlihat sangat sangat cantik daripada harus melihatmu menangis dan murung karena namja yang sudah mengkhianatimu. Jika kau tidak bisa melupakan Changmin, berpeganglah padaku maka aku akan menarik dan menuntunmu sampai kau bisa berdiri dengan baik lagi. Eotte?” ucapnya. Aku tertegun dalam hati mendengar kalimatnya. Otakku mulai memikirkan sesuatu untuk kuucapkan.

“Baboya. Jika aku mempermainkanmu, eotte?” tanyaku akhirnya.

Dia tersenyum. Bibir tipisnya tertarik. Bibir itu sangat hangat jika bisa menyentuhnya. Entah kenapa aku menginginkan bibir itu lagi. Ini sungguh gila. Saat ini yang kubutuhkan hanya kehangatan agar hatiku melemah tidak larut dalam emosi.

“Apa kau bisa mempermainkanku? Apa kau berani.. mm.. mhh ..”

Entah kapan bibirnya yang kuinginkan sudah berhasil memagut bibirku. Aku menghirup napasnya. Kukernyitkan keningku karena aku masih tidak percaya. Dia seperti mengetahui apa isi pikiranku. Dia selalu tahu apa yang kusuka dan apa yang kuinginkan. Pertemuan pertama kami di mall yang saat itu dia memilihkan sebuah gaun merah yang sangat aku suka. Disaat tidak ada lagi model baju yang pantas untuk kukenakan tapi dia menemukan apa yang aku suka.

Pikiran kami yang sama mengenai hubungan cinta segitigaku dengan Changmin dan Hyojin dia juga berpendapat bahwa aku yang menjadi pihak ketiga disini. Aku tidak mengerti kenapa lama-kelamaan aku seperti menemukan ada keterkaitan dengannya. Dia selalu datang, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya. Aku juga merasa bahwa orang ini tidak asing lagi. Aku seperti pernah bertemu dengannya entah dikehidupan mana. Dia selalu menarikku.

Dia terus menciumku tanpa dibantu dengan pergerakan bibirku. Ciumannya menjadi kasar dan sempat menggigit bibirku. Sakit. Apa dia sudah gila menggigit bibirku sampai sesakit ini? Kudorong tubuhnya dan menatapnya marah.

“Yak ! Appo !” marahku.

“Kau benar ingin mempermainkanku? Kemarin kau mau membalas ciumanku tapi hari ini kenapa kau tidak membalasnya?” Hyukjae mengacak rambutnya kesal karenaku yang tidak membalas ciumannya. Dia membungkuk menopang tubuhnya di lutut sembari menutup kedua wajahnya.

Tapi aku malah tersenyum melihatnya. Perutku sedikit tergelitik ketika melihatnya. Aku bisa membuat seorang playboy sepertinya frustasi karena tidak membalas ciumannya?

Kupeluk tubuhnya dari belakang hingga tangannya terbuka dan menoleh menatapku. Aku tidak peduli lagi.  Dunia seperti merubahku dengan cepat. Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya. Jika tidak ada orang ini, pada siapa aku mengadu? Aku sangat nyaman dan mungkin akan berpegangan padanya. Aku jatuh pada orang ini dengan cepat. Entah kenapa rasa sakitku sedikit terobati. Dia adalah obatku.

“Kau itu terlalu cepat dalam memutuskan sesuatu. Jika kau seperti ini dengan yeoja lain kau akan dimanfaatkan. Aku sangat menyukai sebuah proses. Jika kau memang benar serius denganku, jika benar menyukaiku buatlah aku melupakan Shim Changmin dan jatuh cinta padamu.”

Mungkin dari sinilah hari dimana aku memutuskan untuk berusaha melupakan Changmin dan mulai memikirkan perasaan Lee Hyukjae. Aku harap aku bisa benar-benar jatuh cinta pada namja yang benar-benar menunjukkan perasaannya tanpa peduli bahwa aku sudah memiliki kekasih atau tidak.

FLASHBACK END

shinningstar13ff.wordpress.com

Kereta gantung ini mengantarkan kami pada Namsan tower. Kami duduk berdua di sebuah bangku kayu beberapa meter dari menara yang terlihat menjulang tinggi. Indah sekali. Changmin oppa tidak pernah mengajakku kemari. Apakah dia sudah pernah mengajak Hyojin lebih dulu dariku? Kuharap dia bisa menjaga sahabatku itu dengan baik. Memperlakukan Hyojin dengan baik.

“Indah sekali.” Ucapnya. Aku menoleh menatapnya. Kukira dia memujiku tapi ternyata dia sedang takjub melihat menara ini. Kurasa aku sudah besar kepala. Malu sekali.

“Kau tahu, aku belum pernah kesini.” Lanjutnya lagi sambil menoleh ke arahku. Kulemparkan padanganku ke depan. Benarkah seperti itu? Dia tidak pernah datang kesini. “Changmin pasti sudah pernah mengantarmu kesini.” Sambungnya lagi.

Kini aku tersenyum bodoh. Entah aku harus senang atau sedih dengan pertanyaannya. Bagaimana jika aku mengucapkan bahwa namja itu belum pernah mengajakku kencan kesini. Changmin oppa hanya sering mengajakku makan, makan dan makan di setiap kesempatan yang ada. Aku ingin tahu reaksinya jika aku mengatakan hal ini padanya dan mengatakan padanya juga bahwa dia namja pertama yang mengajakku melihat pemandangan ini berdua ditengah malam.

“Changmin tidak pernah mengajakku ke tempat seperti ini.”

“Jeongmal? Aku yang pertama? Ah, aku tidak percaya ..”

shinningstar13ff.wordpress.com

Aku hanya tersenyum tidak menjawab. Sengaja tidak menjawabnya. Aku bangkit meninggalkannya berencana untuk menghirup udara di daerah ini. Malam yang indah. Kupejamkan mataku sembari memegang pinggiran tembok. Kubuka mataku menatap pemandangan malam yang indah di bawah sana. Lampu-lampu perkotaan yang membetangi perkotaan.

Terlintas wajahnya di pikiranku. Wajah seorang Lee Hyukjae. Sampai kapan aku bisa membohonginya bahwa aku sedang menahan perasaanku yang sesungguhnya. Aku jatuh cinta padanya. Ada sedikit ruang kosong di relung hatiku yang mungkin akan kutempatkan untuk orang pekerja keras sepertinya.

Kudengar derap langkah yang mulai mendekatiku. Kutoleh namja itu sudah berdiri disampingku. Aku mengelus leherku dalam senyum. Aku gugup. Tubuhnya begitu harum. Malam ini dia sangat tampan. Kau tahu Hyukjae-ssi, aku sangat suka memujimu dalam hati. Tapi aku tidak suka jika lama-lama menahan perasaan ini. Aku juga ingin kau mendengarku bahwa aku menyukai parasmu.

“Kau menyukainya? Aku yang pertama mengajakmu ke tempat ini, sudah pasti aku harap kau menyukai ini.”

Bahkan dia masih belum menyerah .. Dia selalu meyakinkanku bahwa dialah yang terbaik.

“Ajuhsi ..”

“Mmm ?”

“Mmm? Aku memanggilmu ajuhsi, kau tidak marah?”

“Untuk apa marah padamu? Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar siap memanggilku jagiya.”

Sukses. Dia selalu berhasil menembak hatiku dengan mulus. Hatiku berdebar. Aku sudah tidak sanggup lagi melihatnya yang seperti mencintaiku secara sepihak. Aku juga ingin dia tahu mengenai apa isi hatiku.

“Ajuhsi, ayo kita bermain game.

“Bermain apa?”

Aku tersenyum jahil. “Tutuplah matamu dan jangan mengintip. Jika kau berani mengintip aku akan mengurungkan niatku dan kupastikan kau akan menyesal seumur hidupmu. Araseo?” ancamku.

“Yak, apa-apaan kau ini?”

“Kau tidak mau menurutiku? Baiklah tidak jadi. Kita tidak akan bermain game.” Aku membalikkan badan membelakanginya pura-pura marah padanya. Padahal dalam hati berharap agar dia merajuk dan memohon padaku. Benar saja. Tangannya menarik tubuhku hingga mataku bisa menatap matanya lagi. Hyukjae memjamkan matanya sambil menggengam kedua tanganku.

“Baiklah aku sudah menutup mataku tapi ijinkan aku untuk memegangmu karena aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku.”

Aku tersenyum. Kurasakan jantungku berdebar. Apakah yakin? Lee Hanwoo, apakah kau sudah yakin dia orang yang tepat? Apa kau bahagia? Apa yakin dia seseorang yang lebih baik dari Shim Changmin?

Jantungku berdebar. Aku tidak tahu lagi dimana akal sehatku ketika kurasakan kakiku menjinjit dengan cepat karena tubuhnya lebih tinggi dariku. Kukecup bibirnya setelah itu membalikkan badan berusaha menutup rasa maluku. Tidak tahu. Aku sudah tidak tahu lagi.

I love you not just for who you are
For the way you made a better man out of me
Now I try, I try, I swear baby every day I try
To live a life deserving of this joy
You give to me, oh to me
Now you got your funny ways girl
Lord knows I’ve got mine
But keep on getting better, better all the time..

 

Hyukjae’s POV

——————–

Benar-benar penasaran dengan yeoja ini. Dia memintaku untuk memejamkan matanya. Aku menurutinya. Apakah dia akan berbuat sesuatu yang membuatku lumpuh malam ini? Sesuatu yang membuatku tidak bisa bergerak dan tidak bisa bernapas? Atau malah sebaliknya dia akan pergi meninggalkanku? Maka dari itu aku menggenggam tangannya berharap dia tidak akan meninggalkanku.

Kurasakan ada yang menyentuh bibirku dalam sekejap. Hanya sekejap membuatku frustasi. Tangannya terlepas dari genggamanku hingga membuatku membuka mata dan melihatnya sudah berdiri membelakangiku.

Aku tersenyum. Aku mengerti maksudnya. Dia sudah jatuh cinta padaku. Apa kau masih memerlukan proses jika berhadapan denganku, Lee Hanwoo? Cepat atau lambat kau pasti akan jatuh padaku. Kupeluk tubuhnya dari belakang.

“Apa gaya berciumanmu dengan Changmin seperti itu nona Lee? Jika iya, pantas saja dia mencari yeoja lain yang lebih hebat darimu.” Sindirku membuatnya berbalik menatapku kesal.

“Yak ! Kau tidak tahu bahwa ciumanku paling dahsyat tuan Lee !!!” marahnya melepas tanganku yang merangkul pinggangnya. Aku mendesis lalu mendekatkan wajahku ke wajahnya.

“Kalau begitu kajja lakukan padaku sekali lagi.” Ucapku sambil memejamkan mata tersenyum centil padanya bahwa aku sedang menggodanya,

“A.. Andweyo !” tolaknya. Kubuka mataku mengernyitkan kening menatapnya. Dia menunduk malu, mungkin? Kutegakkan lagi posisi badanku. Kurentangkan tanganku sambil merenggangkan otot-otot di tubuhku.

“Baiklah, kalau begitu kita pulang saja.” Ajakku.

Kubalikkan badanku namun dia menarik bajuku. Kubalikkan tubuhku dan melihatnya masih berdiri menunduk sambil meremas bajunya. Dia mengangkat wajahnya tak lama kemudian. Matanya menatapku.

“A.. Aku, Oohh .. Kurasa aku sudah gila. Ajuhsi, dengarkan aku karena mungkin aku tidak akan mengatakannya untuk yang kedua kalinya. Kau boleh saja tertawa mendengarnya. Aku tidak tahu entah sejak kapan perasaan ini terus tumbuh. Aku tidak bisa menahannya. Aiish, apa boleh seorang yeoja mengungkapkannya lebih dulu? Aaaarghhh !! Apa yang harus kulakukan? Aku gagal.”

Hanwoo jongkok menunduk sambil menutup wajahnya.  Dia ini polos sekali. Aku tidak puas mendengarnya dan belum mengerti apa yang ingin dia sampaikan. Apakah dia berencana menyatakan perasaannya padaku bahwa dia sudah jatuh cinta padaku? Apa sesusah itu mengucapkannya padaku? Tidak akan kubiarkan dia untuk tidak mengucapkannya. Bila perlu aku akan memaksanya agar dia mau mengucapkannya.

Aku jongkok dihadapannya. Dia membuka kedua tangannya menoleh menatapku.  “Apa sesusah itu mengatakannya? Dunia tidak akan kiamat jika kau mengatakannya. Kau pikir aku tidak gugup jika berdekatan denganmu seperti ini? Kau pikir aku tidak memikirkan setiap hari apa kata-kata yang harus kuucapkan agar kau bisa dengan cepat jatuh cinta padaku? Dan sekarang apa kau tidak ingin menunjukkan perasaanmu kepadaku? Aku juga ingin mendengarnya.”

“Saranghae..” ujarnya mulus mampu membuatku bungkam. Jantungku berdetak cepat. Aku tidak mengerti dengan perasaanku. Sungguh bahagia mendengarnya mengatakan ‘saranghae’.

“Mungkin aku masih belum bisa melupakan kenangan-kenanganku dengan Changmin. Tapi aku berusaha untuk memikirkan seseorang yang selama ini berusaha keras membuatku jatuh cinta. Aku tidak main-main. Hyukjae oppa, saranghae.”

Aku terdiam. Dia bisa mengatakan hal itu dihadapanku?

“Saranghae..”

Hatiku tersentuh. Dia mengucapkan kata itu lagi. Dia berdiri lagi-lagi marah padaku. Mungkin karena aku tidak kunjung membalas ucapannya.

“Aiiishh !!! Bahkan kaupun tidak membalas ucapanku. Menyebalkan.”

Aku tersenyum kemudian bangkit membalikkan badannya. Dia benar-benar tidak sabaran sekali. Dasar yeoja egois. Sudah cukup. Malam ini aku sangat bahagia. Kupejamkan mataku memegang kedua pipinya. Mencium bibirnya lagi entah sudah yang keberapa kali dan kurasa ini yang pertama. Ciuman pertama kami dengan rasa sayang dan cinta. Dia membalas ciumanku. Memagutku dengan lembut. Tangannya melingkar erat di pinggangku. Beberapa meter dari menara Namsan, disinilah kami berciuman. Di bawah sinar terang bulan Purnama dan ditemani taburan bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Kami saling jatuh cinta satu sama lain.

And we got some real love, real love, real love..
In a world where nothing’s what it seems
We got something real good, real love
Just standing strong for the whole word to see

Author’s POV

——————-

Sudah lima jam Changmin duduk di dalam mobil. Menatap rumah yang ia kenal sebelumnya. Hatinya tidak tenang. Dia ingin menjelaskan semua pada Hanwoo. Dia tidak bisa tinggal diam seperti ini. Membiarkan hubungannya dengan Hanwoo berantakan. Melihat para media selalu mengawasinya sungguh membuatnya tidak tenang dan tidak bisa tidur. Memikirkan bahwa Hanwoo akan menangis karenanya. Untung saja manajementnya menyuap wartawan-wartawan itu dengan uang untuk menghentikan kasus ini demi nama perusahaan dan juga artis yang direkrutnya.

Berulang kali Changmin mencoba menelpon Hanwoo namun handphone yeoja itu tidak aktif. Atau dia sudah mengganti nomernya agar tidak bisa diganggu oleh siapapun?

Changmin tidak berani bertemu ke dalam. Dia sedikit tidak enak hati pada Sooyoung, kakak dari kekasihnya saat ini. Tapi karena dia ingin sekali bertemu Hanwoo, dia melepas seat beltnya memutuskan turun membuka pintu.

Tiba-tiba sebuah audi putih muncul dan berhenti di depan rumah Hanwoo. Changmin mengurungkan niatnya. Menarik kembali tangannya.  Seorang namja keluar dari dalam mobil berlari kemengitari mobil itu. Changmin memperhatikan namja itu baik-baik yang kini sedang membuka pintunya hingga keluar seorang yeoja yang dikenalnya. Entah kenapa ada suatu ke-tidak relaan di dalam hati kecilnya.

Apakah kedua orang itu habis berkencan? Seorang artis akan melakukan kencannya secara sembunyi-sembunyi pada tengah malam disaat semua orang sudah terjaga olehtidur lelapnya. Dulu saat pers tidak mengetahui hubungannya dengan Hanwoo, dia juga melakukan kencannya ditengah malam secara diam-diam.

Mata Changmin membesar ketika Hyukjae, namja yang dicap sebagai Casanova itu mencium bibir Hanwoo di depan matanya. Ingin sekali rasanya dia keluar untuk menghentikan ciuman mereka. Dia hanya terlalu takut si playboy itu hanya mempermainkan Hanwoo.

Tapi melihat Hanwoo juga membalas ciuman Hyukjae, tubuhnya terasa lemas. Dia membiarkan kedua orang itu berlalu begitu saja. Hingga jalanan disini sepi Changmin masih duduk lemas. Mungkin saja dia menyesal. Bahwa Hanwoo baik-baik saja.

———————-

“Apa kau mengerti maksudnya tadi? Dia mengatakan kau tahu sesuatu mengenai hubungannya dengan Hyukjae hyung. Apa kau sedang membohongiku? Jawab aku Hyojin-a !”

“I.. Itu ..”

“Katakan padaku !”

Hyojin menangis. Dia sungguh takut. Wajahnya basah. “Kita salah disini Changmin oppa ! Kita yang salah disini ! Dia tidak pernah menyelingkuhimu. Hyukjae-ssi memang menyukainya. Namja itu terus mendesak Hanwoo agar terus berada disampingnya sekalipun ada kau dihatinya. Karena Hanwoo takut kau tahu bahwa Hyukjae-ssi mencarinya terus-menerus.”

“Lalu kenapa kau mengatakan berbeda padaku kemarin? Kau mengatakan bahwa Hanwoo dan Lee Hyukjae hyung berselingkuh. Kau membohongiku, Choi Hyojin.”

Changmin memakai jasnya kemudian pergi meninggalkan Hyojin yang berusaha mencegatnya. Hyojin menyetarakan langkahnya.

“Kau mau pergi kemana ? Changmin oppa ! Kau mau pergi meninggalkanku setelah semua ini terjadi?”

Hyojin bangun dari tidurnya. Dia menutup kedua wajahnya yang letih. Matanya membengkak dan tebal. Hidungnya memerah. Rambutnya tidak beraturan dan sudah tiga hari dia tidak menyisir rambutnya dengan baik. Tiga hari juga dia hidup dalam kesendirian di kamar ini. Kamar milik Changmin yang dia sudah tidak tahu kemana perginya namja itu setelah pertengkarannya tiga hari yang lalu membuat namja itu pergi meninggalkannya. Changmin juga tidak mengangkat telponnya membuatnya tambah frustasi.

Tiga hari juga Hyojin tidak bisa tidur dengan baik. Hatinya terluka. Dia tidak bisa pergi ke kampus dua minggu ini. Keadaannya kacau. Bahkan lebih parah dari hari-hari kemarin. Hyojin menyipitkan matanya ketika merasakan air matanya kembali jatuh membasahi wajahnya. Tidak tahu kapan lagi dia bisa bertahan hidup.

Hidupnya terlalu buruk jika masyarakat tahu bahwa dialah penyebab putusnya hubungan Hanwoo dengan Changmin. Hanwoo juga pasti tidak akan memaafkannya begitu juga dengan Sooyoung onnie. Dia melakukan banyak kesalahan. Dia akan kehilangan dua orang yang sangat dia cintai itu. Keluarganya akan marah besar jika tahu dia merebut tunangan sahabatnya sendiri. Keluarga Hanwoo juga pasti tidak tinggal diam dan akan mengusir mereka berdua dari rumah. Memutuskan tali pertemanan dan persaudaraan yang sudah mereka bina sejak dini.

Hanwoo’s POV

——————–

“KELUAR KAU LEE HANWOO !!! KELUAAAR !!!”

Aku menggeliat dari tidur nyenyakku. Suara ini lagi. Suara yeoja yang aku benci akhir-akhir ini selalu saja menjadi alarm pagiku dan membuat hari-hariku menjadi buruk karena ulahnya padaku. Aku melanjutkan tidurku sampai alarm berbunyi. Ini masih terlalu pagi dan bukan jam bangun tidurku.

“Yak ! Apa kau tidak lelah meneror dongsengku terus?” Suara Sooyoung onnie mulai terdengar namun aku masih belum bisa membuka mataku dengan baik.

“Rasakan ini !!”

“Ohhh Yaak !! Hentikan !! Kau orang gila, hentikan !! Hentikan !!! Aaaaa !!! Hanwoo bangunlah telepon polisi ! Hanwoo !!!”

Aku terbangun kesal. Apa yang sedang mereka lakukan pagi-pagi seperti ini? Aiish !! Kusibak selimutku kemudian bangkit turun ke bawah mencari mereka di halaman rumah. Ini benar-benar memalukan . Bagaimana jika orang-orang datang untuk menonton?

Aku menghampiri dua orang yang sedang berkelahi di tengah halaman rumahku itu. Jung Jitsun dan Sooyoung onnie. Aku menarik kasar yeoja berambut pendek dengan wajah yang sangat angkuh.

Jung Jitsun. Aku tahu namanya ketika pertama kali dia datang mencariku. Dengan percaya dirinya dia menampar pipiku saat bertemu di luar kantor. Waktu itu aku hendak mencari makan siang dengan beberapa temanku. Aku sungguh malu ketika yeoja labil yang masih duduk di bangku SMA datang menamparku. Jung Jitsun. Namanya tertera di name tag bajunya. Dia adalah sasaeng fans Shim Changmin yang tidak rela aku menyakiti idolanya itu.

“Apa yang kau lakukan?! Jangan pernah menyentuh keluargaku. Jika kau ada masalah denganku, berhadapanlah denganku, jangan menerorku terus-menerus dengan darah ayam yang kau kirimkan ke rumahku mengatakan bahwa itu adalah darahmu. Kau kira aku tidak pintar? Nilai IPA ku paling tinggi di kelas. Ah sudahlah, tidak penting kau tahu itu. Kau tidak tahu malu nona Jung.”

“Kau yang tidak tahu malu ! Kau pasti memanfaatkan Shim Changmin kan? Banyak orang yang terluka karena mendengar Shim Changmin berpacaran denganmu. Hingga orang-orang itu berhasil menyetujui hubungan kalian tanpa harus meninggalkan idolanya ! Kau kira itu tidak susah bagi kami?! Shim Changmin adalah milik kami ! Jika dia terluka kami tidak akan segan-segan membunuh orang yang akan melukainya ! Dan kau menghancurkan semuanya !!”

Begitukah? Aku menghancurkan semuanya dan melukai hati Shim Changmin idolanya yang penuh kepalsuan itu?

“Aku tidak melukainya.” Ujarku lemah.

‘PLAK’

Dia melempar telur ke tubuhku. Sooyoung onnie hendak bertindak namun aku mencegatnya menggeleng agar dia tidak melakukan itu terhadap yeoja ini. Bau tubuhku sangat amis karena telur ini.

“Kau kira aku percaya ?” tanyanya masih dengan watak angkuh dan dinginnya.

‘PLAK’

Telur itu kembali mengenai tubuhku. Lee Hyukjae, aku membutuhkanmu. Aku selalu menjerit menyebut namanya, tapi ketika bertemu aku tidak berani sama sekali memberitahu posisiku yang sedang susah seperti ini. Dia pasti akan membunuh yeoja ini jika dia tahu.Maka dari itu aku lebih memilih diam dibanding dia tahu dan marah membuat media tambah tertarik untuk meliput adegan ini dan menjadi berita hangat bulan-bulanan. Dari awal aku selalu melindungi karirnya. Aku sangat baik, bukan?

Kulihat seseorang namja memasuki gerbangku dan menarik tangan yeoja ini. Mataku membesar. Hanya sebuah tatapannya yeoja berambut pendek ini mampu dibuatnya pergi.

“Hanwoo..”

Suaranya. Sudah lama aku tidak mendengar suaranya. Apakah dia baik-baik saja tanpaku? Tiba-tiba tangannya menyentuhku. Dengan repleks aku menepis tangannya.

“Shim Changmin jangan menggangguku lagi..” ujarku membalikkan badannya.

“Aku menunggumu seharian..”

“Lalu meninggalkan Hyojin seorang diri dirumah? Seburuk itukah kau.. Oppa?”

“Hanwoo-ya ..”

Tidak. Aku sedang tidak ingin mendengarnya. Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam meninggalkan dua orang itu di halaman rumahku. Hatiku tiba-tiba menjadi sangat sakit karenanya.

I keep breaking down, I keep getting weaker
Take me out from being trapped in these thick memories

Just like the beginning when I wasn’t tainted by reality, when I didn’t know how to calculate
I want to go back to the times when I approached you with just my heart alone
I’m still hurting at the growing memories, how about you?

Author’s POV

——————-

Donghae tidak luput memandang yeoja yang dikenalnya belakangan ini. Yeoja yang mengamuk dihadapannya karena saat itu dia terlalu cerewet waktu pertama kali mengunjungi café ini. Yang membuatnya tertarik pada yeoja yang diperhatikannya sedari tadi adalah ketika amukannya menjadi sangat cantik di matanya.

“Pelayan !!” panggil Donghae.

Senyum tipisnya mengembang. Seorang pelayan berseragam hitam-putih dengan banyak renda dan pita pada kerah bajunya yang menurutnya seragam di café ini tidak memiliki standar yang bagus.

“Ne tuan, apa mau memesan menu lagi?” tanya pelayan itu sambil memperhatikan sudah berapa banyak gelas yang ada diatas meja ini. Namja ini sudah gila. Pagi-pagi sekali dia datang ke café ini dan langsung memesan sepuluh macam minuman yang berbeda.

“Anio, anio. Aku hanya ingin memesan seseorang untuk datang padaku. Eumm.. Bisakah kau memanggil bos mu untuk datang ke tempatku? Aku ingin merundingkan sesuatu padanya mengenai sebuah bisnis. Apa kau ingin kaya? Bekerja samalah denganku.”

“N.. Ne tuan.”

Pelayan itu pergi mencari seorang yeoja yang sedari memperhatikannya di balik pintu yang menghubungkan kasir dengan tempat membuat kue. Donghae tersenyum jahil memainkan gellas plastiknya menunggu yeoja itu datang mencarinya.

“Nona, tuan muda itu mencarimu.”

“Yak, bilang aku tidak mau datang mencarinya !”

“Ne..”

Pelayan itu datang menghampiri Donghae lagi membuat namja itu kecewa melihatnya. Donghae tahu pasti yeoja itu tidak mau menghampirinya.

“Tuan ..”

“Ne. Ne. Araseo kau boleh pergi.” Kesal Donghae. Pelayan itu pergi.

Tiba-tiba Siwon dan Hyukjae datang mengunjungi café ini. Donghae bangkit menepuk pundak mereka satu-persatu.

“Lee Donghae, namja dari Mokpo akhirnya kau kembali juga ke Seoul.”

“Aku hanya kembali sebentar Hyuk. Bagaimana kabarmu? Media sedang heboh membicarakanmu. Kau tetap sama seperti dulu. Sifat casanovamu masih tetap sama.”

“Kau salah besar Hae, sepertinya sahabat kita akan menghapus status casanovanya demi seorang yeoja yang sudah dia temui sebagai takdirnya.” Balas Siwon membuat Hyukjae tertawa.

“Duduklah kalau begitu kalian mau pesan apa? Biar aku yang traktir.”

Hyukjae dan Siwon menatap gelas plastik dari munuman-minuman yang ada di atas meja. Donghae hanya bisa terkekeh dan nyengir kuda malu karena dia serakus itu.

“Seperti apa yeoja yang kau sukai itu Hae hingga kau membeli minuman ini. Satu .. dua .. enam.. ah sepuluh? Kau menghabiskan sepuluh minuman ini? Ini masih terlalu pagi. Apa kau sudah gila seperti Hyukjae?” tanya Siwon sambil menghitung-hitung gelas itu. Hyukjae mendelik kea rah Siwon sambil memukul lengan namja kekar itu.

“Kau juga babo !” ledek Hyuk.

“Yak duduklah..”

“Kau sedang menyukai seseorang? Siapa? Kenalkan padaku.” Ujar Hyukjae.

“Dia yeoja yang galak. Kalian bisa diterkam jika macam-macam padanya.”

Tiba-tiba seorang yeoja yang Hyukjae kenal datang masuk ke café ini. Yeoja itu nampak terkejut ketika mata Hyukjae bertemu dengannya. Yeoja itu melempar tasnya ke arah Hyukjae dengan kasar berhasil membuat Donghae dan Siwon terkejut. Begitu juga dengan seorang yeoja yang sedari tadi mengintip di belakang.

“Yak, namja gila !! Sudah tidak cukup kau menyakiti hati sahabatku lagi?!”

“Nona, nona tenangkan dirimu terlebih dahulu. Apa yang sedang terjadi? Aku manajernya, Choi Siwon.”

Yeoja itu tidak menggubris ucapan Choi Siwon. Dia hanya memandang keji Hyukjae. Tatapannya ingin membunuh atau menendang Hyukjae jauh-jauh dari hadapannya.

“Aku tidak pernah bertemu dia lagi. Aku datang kesini karena .. Apakah.. Apakah ini café milik Yoora?” tanya Hyukjae.

“K.. Kau mengenal Yoora? Hyuk, kau mengenal yeoja yang kusukai?” tanya Donghae. Hyukjae membesarkan pupil matanya begitu juga dengan Siwon.

“Dia pernah menyakiti sahabatku itu !! Sekarang kau bisa pergi dari sini !! Pergi !!! Pergiii !!! Kau juga pergi !!! Sudah cukup membuat sahabat baikku hancur !” Raerin mengusir ketiga namja tampan itu.

“Raerin-ssi !!” kesal Hyukjae ketika yeoja itu tidak memperlakukannya dengan baik. Raerin terus mendorong ke tiga namja itu sampai keluar dari toko ini. Donghae tidak tinggal diam. Tangannya menarik pundak Hyukjae agar menghadapnya.

“Yak, kau mengenal Yoora-ssi?” tanya Donghae. Hyukjae hanya diam. Dia tidak mengerti kenapa hidupnya seperti lingkaran setan. Korea yang besar ini, Seoul yang luas ini bisa bertemu serempak di tempat yang sama.

“Siwon bisa menjelaskannya. Mungkin aku akan pergi dulu.”

Hyukjae menuruni tangga. Kebetulan café roti milik Yoora ini berada di lantai dua di atas boutique yang letaknya di pinggir jalan ini. Donghae menatap Siwon membutuhkan kepastian dan sumber ada hubungan apa antara sahabatnya dengan yeoja yang dikaguminya itu?

Hyukjae membuka mobilnya hendak masuk ke dalam berencana pulang atau tidak mengunjungi manajementnya hari ini. Tapi tidak sengaja matanya bertemu dengan sosok yeoja dan namja yang dikenalnya. Shim Changmin dan Lee Hanwoo berjalan memasuki sebuah café yang ada disebrang. Hyukjae menutup pintunya kembali lalu mengikuti jejak dua orang itu. Hatinya mendadak tidak tenang.

———–

Hyojin terdiam berdiri memandang pintu rumahnya. Dia sangat merindukan rumah ini. Dia sengaja berkunjung kerumahnya pada waktu siang hari. Karena dia tahu rumah ini akan sangat sepi karena Hanwoo dan Sooyoung pergi bekerja. Hyojin membuka pintu rumahnya dan melihat pemandangan yang beberapa hari terkahir tidak dilihatnya. Rumah ini nampak terlihat sama dan tidak berubah.

Hyojin sempat melihat sebuah bingkai poto yang terpajang di dekat tangga. Poto itu memperlihatkan tiga orang yeoja sedang mengambil selca ditengah malam. Bagaimana dia bisa melupakan moment berharga itu?

Hyojin melangkah naik menuju kamarnya. Hyojin melangkah sampai di meja belajarnya. Dia mencari-cari sesuatu disana hingga menemukan sebuah bingkai lukisan. Hyojin mengambil lukisan kecil itu lalu memandang lukisan yang pernah dia buat dulu. Memberikan sentuhan disetiap pinggirnya. Tersadar bahwa dia tidak boleh lama-lama di tempat ini, Hyojin melangkah keluar tanpa menutup pintu kamarnya.

—————-

I’m sorry, it was so hard back then
I’m sorry, I was so young back then
I’m sorry, I didn’t like you being different from me
I might have run away from you but…

Changmin memandang Hanwoo ketika mereka berdua sudah duduk sebuah meja. Changmin mengajak Hanwoo bicara ke sebuah café saat jam makan siang Hanwoo. Hanwoo masih asyik menyantap bibimbap yang ia pesan. Perutnya sangat lapar dan dia mendiamkan Changmin sedari tadi.

Hanwoo menghabiskan makanannya dengan baik begitu juga dengan Changmin. Mereka mengambil tissue lalu melap bibirnya masing-masing. Hanwoo menyiup strawberry juicenya. Kondisinya membaik jika perutnya sudah terisi penuh.

“Kau mau mendiamkanku sampai kapan? Sebentar lagi aku harus pergi ke kantor.” Ucap Hanwoo.

“Ngg.. Hanwoo, gomawo sudah mengijinkanku untuk bertemu denganmu.”

“Kau ingin menjelaskan sesuatu? Oppa, aku sudah memaafkan kalian jauh sebelumnya. Hanya saja aku masih sedikit merasa sakit jika mengingat kalian bermain di belakangku dengan status kita masih menjadi tunangan.”

“Miane. Aku tahu aku salah. Aku hanya tidak ingin kita putus hubungan setelah ini. Hanwoo, aku menyayangimu..”

Hanwoo mengangguk mengerti. Sukurlah disini dia bisa bertindak dewasa.

“Aku salah. Hyojin baru menjelaskan padaku bahwa kau tidak pernah berselingkuh. Kau menjaga baik hubungan kita. Miane.” Sesal Changmin.

“Dan kau dengan gampang merusaknya, oppa.”

“Mian.. Jeongmal miane..”

“Aku harap kau bisa membahagiakan Hyojin. Kurasa kami harus bertemu.” Ucap Hanwoo membuat Changmin menatapnya. Hanwoo menunduk tidak berani menatap Changmin. Hatinya sungguh kalut. Bagaimanapun juga rasa cintanya terhadap Changmin masih ada. Walaupun sudah sedikit berkurang tapi tetap saja masih ada rasa cinta karena namja dihadapannya ini pernah membuatnya jatuh dan terlena.

“Namja itu tidak menyerah mencariku.” Ucap Hanwoo.

“Kau membicarakan Hyukjae hyung? Apa kau yakin bersamanya? Dia Casanova!”

“Lalu apa bedanya denganmu?” tanya Hanwoo. Changmin bungkam. Dia tidak bisa menjawab dan sedang berpikir jawaban untuk itu.

“Aku hanya tidak ingin kau merasa sakit lagi. Aku ingin kau mendapatkan namja yang baik. Dia Casanova!”

Hanwoo tersenyum. “Aku tahu, dia seorang casanova. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan itu. Tapi aku tidak. Dia selalu mencariku, datang kerumah tanpa menyerah walaupun aku sudah sering menolaknya. Mengatakan bahwa aku masih memiliki tunangan. Namja itu tetap tidak menyerah mencariku. Kau mengatakan bahwa aku juga berselingkuh. Sebelumnya aku bertanya-tanya pada diriku memastikan apa aku mengkhianatimu atau tidak. Tidak. Aku tidak pernah mengkhianatimu. Setiap bersamanya aku selalu mengingatmu. Aku selalu mencampakkan namja itu karenamu. Aku sempat menyakiti Casanova sepertinya. Aku hampir menyia-nyiakan Casanova sepertinya dan aku jatuh cinta padanya saat ini.”

Changmin terdiam mendengarkan dengan baik cerita Hanwoo. Bagaimana yeoja itu berusaha mempertahankan hubungannya  dari Lee Hyukjae hingga akhirnya dia bisa jatuh cinta pada hyungnya. Ada rasa penyesalan yang timbul dihati Changmin mengetahui bahwa Hanwoo bukanlah yeoja yang tidak setia padanya. Karena ucapan Hyojin yang mengatakan bahwa Hanwoo sedang berselingkuh dia sempat menyia-nyiakan Hanwoo. Tidak menghubungi yeoja itu selama ini hingga timbul masalah ini. Mereka salah paham.

“Saat itu aku tidak curiga sama sekali terhadapmu. Hyojin menunjukkan sikapnya seolah-olah dia tidak akrab denganmu hingga aku tidak pernah berpikir bagaimana bisa kau dengannya bersatu di belakangku? Apa aku pernah melakukan kesalahan terhadapmu, oppa?”

“Anio. Ini semua kesalahanku. Aku jatuh cinta dengan mudah pada Hyojin. Seharusnya juga aku tidak memberikan harapan pada yeoja itu.”

“Sebenarnya kau namja yang baik, oppa. Hanya saja mungkin kebaikanmu tidak diperbolehkan untukku. Aku harap kau menjaga Hyojin dengan baik.”

Changmin tersenyum. Dia benar-benar lega setelah mendengar ucapan Hanwoo. Tangannya mulai mengacak rambut Hanwoo tanpa peduli seorang namja yang sedang menatap mereka daritadi di luar café. Namja itu menatap tajam. Dia sangat cemburu. Dia takut bahwa Changmin akan merebut yeojanya kembali. Hyukjae mengambil handphonenya berencana menghubungi Hanwoo.

“Yeoboseyo, kau dimana?”

“Aku sedang makan siang bersama teman-temanku.”

“Bolehkah aku menyusulmu? Aku juga lapar.”

“Aahh aku sudah mau pulang dan harus kembali ke kantor. Nanti malam aku akan datang menemuimu. Memangnya kau tidak ada kegiatan lain?”

Hyukjae mematikan telponnya membuat Hanwoo bergeming sendiri di dalam sana. Sudah cukup dia tahu semua bahwa Hanwoo sedang membohonginya. Yeoja yang dicintainya telah membohonginya begitu saja dan membuat moodnya hancur.

Hanwoo keluar bersama Changmin dari café ini ketika merasa waktu istirahatnya sudah cukup. Kini mereka sudah tersenyum seperti dulu. Perasaan mereka masing-masing sangat lega.

“Aku akan mengantarmu..” Ucap Changmin. Hanwoo mengangguk mengiyakan.

“Anio, aku yang akan mengantarnya.” Ucap Hyukjae dari belakang. Hanwoo membalikkan badannya bersamaan dengan Changmin yang juga terkejut melihat Hyukjae sudah berdiri dihadapan mereka berdua. Ketakukan Hanwoo mulai menyelinap ketika namjanya memergokinya dan dia sangat takut ini akan menjadi masalah besar karena dia tahu sekali sifat namja berjas hitam didepannya itu. Sifat arrogant yang tidak mau kalah dan pemberontak yang hanya dimiliki Lee Hyukjae seorang.

———————

I love you – words that weren’t so hard back then
I love you – now I’m afraid to say it
I love you – will I ever be able to tell you again?
Honestly, I can’t find any courage so I just live each day with bitter smiles but…

Hyukjae menekan pedal gasnya dalam-dalam menambah kecepatannya di jalanan tol ini. Dia tidak peduli pada penumpang yang dibawanya. Penumpang yang duduk disampingnya itu mulai kelihatan ketakutan ketika Hyukjae menyalip mobil-mobil di depannya dengan gerakan zig-zag. Hanwoo menggigit bibir bawahnya menahan rasa takutnya.

Mengingat hal tadi Hyukjae tentu saja masih marah dan kesal. Dia tidak mengerti untuk apa Hanwoo membohonginya seperti itu? Walaupun dia tahu Hanwoo mungkin berbohong demi kebaikannya sendiri agar dia tidak melihatnya sedang bersama Changmin.

“Hentikan !!! Kita bisa bicara baik-baik !!”

‘CIIITTTTT’

Hyukjae membanting stirnya lalu menginjak remnya memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Matanya fokus menatap jalanan tapi pikirannya tidak bisa fokus dan tidak tenang mengingat hal tadi yang masih menghantuinya.

“Aku dan Changmin bertemu. Dia meminta maaf padaku.” Ujar Hanwoo.

Hanwoo kehabisan akal ketika melihat Hyukjae hanya mendiamkannya saja. Dia tahu kali ini dia yang salah. “Kita tidak melakukan apa-apa. Kita juga tidak kembali seperti dulu. Bahkan aku menyuruh Changmin untuk menjaga Hyojin.”

Ada perasaan lega ketika mendengar Hanwoo yang mengatakan bahwa mereka tidak kembali lagi. Tapi tetap saja dia masih kesal karena Hanwoo membohonginya.

“Lalu kenapa kau membohongiku?”

“Aku takut kau akan marah jika aku mengatakan sedang bertemu Changmin.” Ujar Hanwoo.

“Jika kau berpikiran seperti itu terus apa kau akan membohongiku setiap kali bertemu dengan Changmin?”

“Mollayo.”

“CK!”

Hyukjae frustasi ketika mendengar Hanwoo yang tidak bisa memberikan alasan yang tepat. Hyukjae menyadarkan tubuhnya di jok mobilnya. Hanwoo benar-benar merasa bersalah dan bingung dengan hidupnya. Baru saja dia menceritakan namja ini dihadapan Changmin tapi masalah baru muncul. Hanwoo menghela napasnya. Tangannya mencoba menggengam tangan Hyukjae. Hyukjae sempat milirik yeoja ini namun melemparkan pandangannya kembali membiarkan Hanwoo memainkan jemari-jemarinya.

“Hei, aku tahu aku salah. Seharusnya aku berkata jujur padamu. Seharusnya aku mengatakan sedang bersama Changmin saat kau menelponku tadi tapi sayang aku malah membohongimu. Miane.”

“Jangan menemuinya lagi !”

“Kau memintaku untuk tidak menemuinya lagi? Dia masih tetap berada di lingkunganku. Aku akan terus melihatnya datang ke rumahku. Membawa buket bunga, membawa cokelat yang bukan untukku tapi untuk Choi Hyojin. Bagaimana bisa aku tidak menemuinya lagi?”

“Aiishh ..”

Melihat Hyukjae yang masih marah seperti itu, Hanwoo tidak tinggal diam. Dia mulai merangkul dan memeluk Hyukjae. “Apa kau yakin tidak mau memaafkanku? Sampai kapan kau akan marah, mmm?”

Hyukjae menghela napas merasakan rayuan seorang Lee Hanwoo yang mampu membuatnya speechless. Dia masih tidak menjawab. Hanwoo malah menusuk-nusuk pipi Hyukjae pelan dengan telunjuknya. Hanwoo sedikit tertawa sewaktu Hyukjae menoleh melihatnya dengan wajah cemberut.

Mereka baru menyadari bahwa keadaan mereka sangat dekat. Hanwoo tidak melanjutkan aktivitasnya yang sedang memainkan telunjuknya di pipi Hyukjae. Hyukjae mencium bibir Hanwoo dengan cepat. Menulusuri tubuh Hanwoo dengan sentuhan-sentuhannya. Ciumannya turun menjelajahi leher jenjang Hanwoo.

Hanwoo menengadahkan kepalanya lalu menyandarkan tubuhnya ke pintu mobil. Hyukjae sedikit bangkit merangkak di tubuh Hanwoo melewati perbatasan tempat duduknya. Hyukjae menikmati ciumannya di leher Hanwoo. Tangannya tidak bisa diam yang menjalar kemana-mana. Tangan kirinya naik menyentuh pipi Hanwoo sementara tangan kanannya  berusaha membuka kancing-kancing blouse pink yang dikenakan Hanwoo.

“Mmhh.. Hyukjae.. Mmhh..”

Hyukjae tidak ingin mendengar rintihan Hanwoo. Dengan cepat bibirnya mencium bibir Hanwoo memberikan tekanan-tekanan disana hingga Hanwoo merasa nyawanya entah sudah berada dimana. Dia terlena dengan sentuhan namja yang ada dihadapannya ini. Selama ini Changmin tidak pernah memberikan kenikmatan seperti ini. Sekarang dia sudah mengerti apa alasan yang membuat dia sedih akhir-akhir ini. Dia sedih karena Changmin tidak pernah menyentuhnya seperti apa yang dilakukan Hyukjae sekarang.

Hyukjae melepas ciumannya setelah merasa cukup dan dia tidak ingin menyakiti yeoja ini dengan keadaannya yang sedang diatas normal. Hyukjae masih menekan kepala Hanwoo menempelkannya di keningnya. Mereka saling memejamkan mata dan mengatur napas masing-masing.

“Miane..” ujar Hyukjae.

“Lakukanlah jika kau mau, jagiya..”

Hyukjae membuka matanya ketika dia merasa Hanwoo sudah mulai berterus terang padanya. Hyukjae tersenyum. Tubuhnya bergerak mundur menormalkan duduknya begitu juga dengan Hanwoo. Hanwoo memasang kancing-kancing blousenya sembari merapikan dandanannya yang sedikit berantakan.

“Apa  terlalu cepat jika aku menginginkan sesuatu yang lebih? Apa kau keberatan jika aku melamarmu dalam waktu dekat ini? Ingin menjadikanmu istri itulah tujuanku. Bagaimana menurutmu?”

Hanwoo tersenyum getir. Bukannya menjawab tapi dia malah menunduk. Banyak yang dia pikirkan.

“Aku baru saja putus dari tunanganku.” Ujar Hanwoo.

Hyukjae menoleh ke arah Hanwoo yang sedang menunduk itu. Hyukjae melihat Hanwoo yang sedang murung. Apakah yeoja itu akan menolaknya sekarang? Jujur dia sangat takut tapi sepertinya rasa takutnya sirna ketika Hanwoo mengangkat wajahnya sambil tersenyum.

“Jika aku kehilangan Changmin oppa, aku masih memilikimu sebagai pegangan. Kau yang menguatkanku hingga aku dapat tersenyum dan tertawa lagi. Tapi, bersamamu selalu membuatku tidak pernah berpikir bagaimana jika aku hidup tanpamu? Aku tidak mempunyai pegangan apapun. Entah sejak kapan perasaan ini tumbuh, aku tidak tahu. Lalu apa salahnya jika kita memilih hidup bersama?”

Ucapan Hanwoo membuat hati Hyukjae berdebar tidak karuan. Giginya terlihat di balik senyuman yang mengembang.

“Seharusnya aku membawa cincin dan bunga untuk melamarmu. Bisakah kau menungguku? Aku akan menjadi pangeranmu jika hari itu tiba. Tidak hari ini. Eotte?”

“Jika kau serius padaku, aku sudah menyisakan ruang kosong di hatiku untuk pangeran nakal sepertimu.”

“Aku tidak nakal, araseo.” Elak Hyukjae sambil menyentuh hidung Hanwoo dengan telunjuknya. Hanwoo tertawa. Mereka berdua sangat bahagia hari ini. Hyukjae mengendarai mobilnya lagi sambil merangkul Hanwoo. Bisa dibayangkan betapa bahagianya mereka bahwa hari ini kisah cinta mereka sudah ada gambaran yang jelas?

————-

When I wake up alone in the morning, I look for your message
I draw your face in the strange sky outside the window
Your voice that first whispered love to me, your lips that spoke of our end
I can’t erase any of it – how about you?

Malam ini Hyojin masih tinggal di rumah Changmin berharap hari ini namjanya pulang dan memaafkan kesalahannya. Hyojin duduk di ruang tamu seorang diri mengganti-ganti channel TV nya sedari tadi. Tidak ada acara yang bagus menurutnya hingga ia mematikan TV nya kembali menunduk memeluk kedua tubuhnya. Wajahnya terlihat pucat tidak sesegar Hyojin selama ini.

Air matanya mengalir membasahi kedua pipinya. Dia sangat merindukan Changmin. Merindukannya sampai terasa sesak di dadanya. Hatinya terasa sakit. Dia memikirkan apakah ini karma untuknya? Mungkinkah Changmin pergi mencari yeoja lain selain dirinya yang lebih canti dan lebih pintar? Atau .. Hal yang paling ditakutinya adalah ketika Changmin lebih memilih kembali bersama Hanwoo lagi daripada bersamanya.

Bel pintu terbunyi beberapa kali. Tidak ada suara mobil yang datang ke tempat ini berarti bukan Changmin. Pikirannya mulai kemana-mana. Dia hanya takut ada wartawan yang datang kesini atau Hanwoo yang datang menemuinya. Dia belum siap. Bel itu kembali berbunyi seperti alarm menuju Neraka.

Hyojin berdiri dan menyeret kakinya lemas dan takut. Hidupnya akhir-akhir ini penuh ketakutan. Berbagai macam mimpi burukpun selalu datang menghampiri malamnya menggangu tidurnya yang terjaga. Hyojin mengintip di mesin CCTVnya yang ditempel di tembok dekat pintu dan terkejut melihat seseorang yang dikenalnya sedang berdiri di depan pintu.

———————–

I love you – words that weren’t so hard back then
I love you – now I’m afraid to say it
I love you – will I ever be able to tell you again?
Honestly, I can’t find any courage so I just live each day with bitter smiles but

Changmin masuk ke dalam toko perhiasan disebuah Mall elit di Seoul. Matanya tak lepas dari pandangannya menatap berlian-berlian yang berkilauan karena terkena cahaya lampu yang ada di dalam rak. Dia berencana membelikan cincin untuk seseorang yang dicintainya selama ini. Seseorang yang mau bertahan dan melakukan apapun demi dirinya. Choi Hyojin. Yeoja itu yang mampu mengubah pikirannya selama ini. Yeoja yang bukan apa-apa di matanya namun bisa menjadi seseorang yang sangat istimewa.

Changmin berhenti di depan cincin yang berhasil menarik matanya. Sebuah cincin perak dengan kilauan permata berlian di pinggirnya. Hyojin pasti akan senang jika dia memberikannya cincin ini. Cincin yang sangat indah jika dikenakan di jari lentik Hyojin.
shinningstar13ff.wordpress.com

Handphonenya berdering. Changmin melihat nama Yunho tertera di layar kaca handphonenya. Namja itu yang selama ini mengurus seluruh jadwalnya dengan baik. Dia yakin Yunho menelponnya pasti untuk menyuruhnya cepat datang ke lokasi syuting karena baru saja dua minggu yang lalu dia menerima sebuah tawaran syuting yang menjanjikan karirnya akan meledak dengan film ini dan juga uang melimpah yang akan didapatnya dari syuting ini.

“Ne Hyung waeyo?”

“Eodiseo? Kau tidak ingat kalau malam ini kau harus melakukan syuting perdanamu?”

“Ne.. Ne aku akan kesana segera. Tenang saja hyung, aku akan sampai dalam waktu lima menit.”

Changmin mematikan telponnya kemudian meminta salah satu pramuniaga untuk membungkus cincin ini. Changmin keluar dari toko perhiasan ini ketika dia sudah membayar cincin itu. Dia berencana menuju ke lokasi syuting yang memang terletak di kawasan elit ini.

——————–

shinningstar13.wordpress.com

Sooyoung menunduk menatap hot cappucinonya. Hyojin juga menunduk sambil memegang cangkirnya erat-erat ketika Sooyoung datang kerumahnya mengajaknya untuk menikmati minuman berdua di sebuah café yang beraksen dibuat seperti kebun binatang itu membuat suasana menjadi hangat tidak teredam dalam emosi.

Mereka terdiam dalam pikiran masing-masing yang sama-sama ingin memulai percakapan duluan namun sama-sama takut melakukannya. Hubungan persaudaraan kandung itu terlihat canggung tidak seperti biasanya.

“Hyojin-a ..” Sooyoung memulai duluan. Karena dia yang menemui dongsengnya itu mungkin lebih baik dia yang memulai percakapannya duluan. Hyojin menatap Sooyoung.

“Eungg?”

“Aku datang menemuimu karena ingin melihatmu. Apakah kau baik-baik saja ?”

Hyojin mengangguk.  Dia teringat dengan ucapan Hanwoo yang mengatakan Sooyoung sedang sakit tapi malah Sooyoung yang menanyakan kabarnya. Tidakkah dia pernah berpikir untuk meminta maaf duluan kepada Sooyoung?

“Kau masih marah padaku? Aku ingin kau kembali ke rumah. Hyojin-a, onniemu mengaku salah. Aku salah. Kita adalah sama. Aku meminta maaf..”

“Aku yang salah onnie. Aku yang salah. Untuk apa kau meminta maaf?”

Sooyoung menggeleng sambil mengulum bibirnya. Dia menarug cangkirnya kemudian beralih menggenggam tangan Hyojin. Mata Sooyoung berkaca-kaca. Dia nampak berusaha menahan tangisnya.

“Anio, kita berdua salah. Aku salah dan kau juga salah. Eotte? Aku merindukanmu Hyojin-a. Hanwoo, apakah Hanwoo sudah tahu hubunganmu dengan Changmin?”

Hyojin mengangguk lagi namun kali ini mengangguk lemas.

“Jeongmal? Dia sudah tahu? Haahh, eotte? Apakah kalian bertengkar?”

“Hanwoo datang mencariku dan terkejut melihatku ada dirumah Changmin. Dia juga sudah tahu sebelumnya tentang hubunganku dengan Changmin. Dia marah besar.”

“Hyojin-a ..”

“Onnie, jika kau datang untuk memintaku melepaskan Changmin lebih baik aku pergi sekarang juga karena aku tidak akan pernah mau melepas namja itu.” Hyojin menarik tangannya dari genggaman Sooyoung. Dia menggenggam kedua tangannya sendiri di bawah meja.

“Aku tidak akan memaksamu Hyojin-a. Kita bukan lagi yeoja yang berusia lima tahun dimana saat itu kau masih sangat nurut padaku. Tapi bisakah kau kembali lagi kerumah dan menemaniku? Kau saudaraku satu-satunya di muka bumi ini. Kau seperti permata yang aku jaga selama ini yang tiba-tiba menghilang membuatku tidak bisa tidur dengan baik. Bisakah kau kembali untukku? Selesaikan masalahmu dengan baik. Bicaralah baik-baik dengan Hanwoo. Onnie yakin dia pasti akan memaafkanmu. Jika dia belum bisa memaafkanmu teruslah mendekatinya. Kau pasti tahu bagaimana Hanwoo, kan?”

Mendengar hal ini Hyojin tidak bisa membendung air matanya lagi. Melihat Sooyoung masih sangat baik padanya, Hyojin menangis. Dia menundukkan kepalanya menutup rasa malunya.

“Berhentilah menangis. Kau bukan yang terburuk tapi kau yang terbaik. Percayalah padaku. Aku menyukai calon adik iparku, Shim Changmin. Semoga dia dengan cepat melamarmu. Kau tidak usah kahwatir mengenai Hanwoo. Semua akan baik-baik saja. Kuatkanlah hatimu dan berbicaralah pada Hanwoo. Katakan padanya bahwa kau mengaku salah.”

Hyojin mengangkat kepalanya saat Sooyoung mengucapkan Changmin. “Kau menemuinya?”

Sooyoung menggeleng. “ Dia yang datang kerumah. Dia datang melindungi Hanwoo saat itu. Fans Changmin selalu meneror Hanwoo sampai-sampai berani datang kerumah membuat keributan pagi-pagi hari. Orang itu juga sempat menarik rambutku. Changmin datang menolong kami. Changmin berusaha meminta maaf pada Hanwoo namun Hanwoo menolaknya. Mungkin agak susah. Tapi aku berusaha melihat Changmin. Berusaha mengerti bagaimana jika berada diposisinya. Kami berbicara berdua. Dia juga meminta maaf padaku. Hyojin-a, dia sangat mencintaimu. Dari matanya aku bisa melihat bukan Hanwoo yang dicintainya tapi kau dongsengku, Choi Hyojin.”

“Dan lagi satu .. Aku sudah menemukan seseorang yang tepat untuk hidupku dan ingin sekali mengenalkannya padamu. Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Yoo Youngjin. Aku harap kau suka.” Imbuh Sooyoung.

Hyukjae’s POV

——————-

Mobilku sampai di depan gerbang hitam milik Hanwoo. Setelah bekerja aku janji untuk menjemputnya di kantornya lalu mengajaknya makan malam disebuah restoran mahal. Hari ini aku benar-benar bahagia berharap kebahagiaanku tidak luntur dengan cepat. Kumatikan mesin mobil lalu menoleh ke arahnya yang sedang tertidur pulas. Hari ini dia makan sangat banyak dan membuatnya tertidur pulas seperti ini.

Aku menggendongnya ala bridal style membawanya memasuki rumahnya yang besar menaiki tangga menuju kamarnya yang ia pernah katakana bahwa dia tidur di lantai dua. Dia juga mengatakan bahwa kamar yang pertama adalah kamar Choi Hyojin sahabatnya. Kamar yang kedua yang terletak paling pojok itulah kamarnya. Dia bercerita banyak padaku saat itu.

Aku membuka kamarnya lalu menaruhnya diranjang pelan-pelan agar dia tidak terbangun. Kutarik selimut pinknya menutupi tubuhnya sampai di bagian dada. Aku masih berdiri disampingnya menatap wajah polosnya yang terpejam. Kubalikkan badanku hendak pergi meninggalkannya namun kurasakan ada yang menarik tanganku.

“Hyukjae oppa..”

Aku membalikkan badan ketika mendengar suaranya. Dia terbangun. Mata bulatnya menatapku. Hanwoo bangun dari tidurnya lalu menarikku untuk duduk dihadapannya. Tanganku membenarkan rambutnya yang berantakan. Kusunggingkan senyumku.

“Kau sudah bangun?”

Hanwoo mengangguk mengiyakan. Aku sangat senang dia mulai memanggilku oppa dan jagiya bukan ajuhsi lagi. Walaupun sebenarnya aku merindukan sebutan itu dari mulutnya.

“Bolehkah aku memelukmu?” tanyanya.

Aku tersenyum mendengarnya. Dia ingin memelukku? Sungguh tidak bisa kupercaya. Apa dia benar-benar sudah jatuh cinta padaku? Kudekatkan tubuhku lalu menarik tubuhnya ke dalam pelukanku. Dia bersandar di dadaku dengan kaki yang sama-sama menginjak lantai duduk ditepi ranjang.

“Kau boleh memelukku kapan saja jika kau mau tanpa harus meminta ijin dariku, aku pasti akan membalas pelukanmu.”

“Aku bukan yeoja agresif seperti yang kau bayangkan.”

“Maka dari itu kau pantas bersamaku.”

“Kau napun namja.”

“Kupastikan kau menyukai kenakalanku.”

“Kau bukan termasuk tipe idealku.” Ucapnya.

“Tapi sayang sekali aku sudah mengubahnya dalam waktu singkat.”

“Maka dari itu, kau napun.”

“Aku bisa menciummu jika kau berbicara itu terus.”

Hanwoo tertawa. “Kau kalah, oppa.”

“Hanwoo ..”

“Eungg?”

“Gomawo. Aku sangat senang kau memanggilku dengan sebutan itu.”

Hanwoo terdiam. Tidak ada jawaban apapun dari mulutnya. Aku juga diam membiarkan dia hanyut dengan suara detak jantungku. Penasaran sekali dengan apa isi pikirannya saat ini. Apakah dia sedang memikirkanku? Apakah dia benar-benar sudah jatuh cinta padaku? Aku masih tidak percaya.

“Apa yang kau pikirkan?” tanyaku tiba-tiba.

“Memikirkanmu..”

“Jeongmal?”

“Memikirkanmu, mendengar detak jantungmu ketika memelukku. Oppa, kenapa kau jatuh cinta padaku dan tak hentinya mengejarku? Aku bukan yeoja istimewa seperti yeoja-yeoja yang pernah kau kencani. Umurku juga jauh tujuh tahun dari umurmu. Aku tidak pernah melakukan apapun tapi kau selalu datang padaku. Changmin oppa tidak pernah seperti itu padaku. Bahkan dia menyukai yeoja dewasa seperti Hyojin.”

“Yak, kenapa kau membahas namja itu lagi?”

“Miane. Sebelum hari ini terjadi aku pernah membanding-bandingkanmu dengan Changmin oppa. Mungkin membanding-bandingkan orang itu tidak baik, tapi entah kenapa aku memikirkanmu terus akhir-akhir ini dan merasakan bahwa kau .. berbeda dengan namja itu. Kau datang seperti melengkapi hidupku. Aku takut .. Aku takut jika aku berhasil jatuh cinta padamu, kau akan meninggalkanku namun ketika aku mencobanya, mencoba untuk menempatkanmu dihatiku, aku merasa kita semakin dekat. Aku tidak peduli apakah yeoja-yeoja yang pernah kau kencani pernah kau sentuh sepertiku atau tidak. Aku dengan gampang melupakan Changmin oppa karenamu.. Oppa, kau tidak akan meninggalkanku kan?”

Itukah isi hati dan pikirannya? Dia berusaha menempatkanku dihatinya dan dengan cepat melupakan Changmin karenaku? Hanwoo, jika aku juga ikut membanding-bandingkan kepribadianmu dengan yeoja-yeoja yang pernah aku kencani, kau berbeda. Kau memiliki sinar yang berbeda hingga aku berjalan padamu.

“Kenapa kau tidak menjawab? Kau akan meninggalkanku? Oppa, sebelum kau menyesal, sebelum kita terlanjur jauh, mengapa Changmin oppa meninggalanku aku sudah tahu alasannya. Dan aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Kau ingin mendengarku? Aku yeoja yang tidak bisa memasak. Aku hanya bisa merebus air dan mie, menggoreng ham, nugget atau telur, bahkan aku tidak bisa menanak nasi. Aku yeoja yang cepat sekali menangis dan mengamuk jika aku cemburu. Mungkin Changmin oppa lebih merasa nyaman bersama Hyojin ma..”

Aku menciumnya. Kupagut bibirnya hingga aku menjatuhkannya di atas ranjang menindihnya sambil berciuman. Kulepas ciumanku setelah merasa sudah cukup. Kukecup keningnya.

“Cukup Hanwoo-ya. Kau berbicara apa? Aku sangat mencintaimu lebih dari Changmin. Memang begini jalan kita, mau bagaimana? Kita harus melewati masa-masa sulit terlebih dahulu. Kau tahu takdir? Takdir tidak akan kemana. Tenang saja. Kau sudah menemukannya dan aku juga sudah menemukannya.”

Kulihat senyumnya mengembang. Kuharap dia puas dengan jawabanku. Hatiku sungguh lega. Hari ini benar-benar hari yang indah dan akan kucatat di otakku bahwa aku pernah melewati masa bahagia dengan Hanwoo.

Don’t ever question what my heart needs tomorrow
Girl I just want the same old love you gave me today
We got it for sure
Kind of love that knows that joy brings some sorrow
But we can’t go wrong if we just hold on
Ain’t nothing strong..

Don’t you know we got a real
Don’t you know we got a real love for sure

————-

Malaikat berjubah hitam dengan aura gelap yang mengelilingi tubuhnya tersenyum ketika menangkap dua sosok bayangan yang selama ini ia jaga dari balik air suci. Air suci ditempat mangkuk besar ini seperti sebuah laptop canggih di singasananya. Air ini yang membantunya bekerja untuk melacak keberadaan manusia-manusia yang ia jaga setiap hari termasuk pasangan bunuh diri yang ia hukum waktu itu.

Menjatuhi mereka di lorong kehidupan yang terpisah dan sedikit memainkan mereka dengan takdir. Dia hanya ingin menguji apakah Jaewon bisa menemukan kekasihnya yang hilang di dunia? Begitulah jika sedang dipermainkan takdir. Dilempar kesana-kemari bertemu dengan banyak orang-orang yang ada di muka bumi, malaikat hitam ini senang melakukannya selain itu memang tugasnya. Melihat Jaewoon dan Hanyul bersatu, tentu saja dia belum merasa puas. Dia ingin menguji, menguji dan menguji percintaan mereka. Karena dikehidupan masa lalunya mereka melakukan hal yang tidak baik, maka hukuman mereka akan sedikit diberatkan dan ditambahkan …

 

 

TBC

^^ anyeong part 5 sudah selesai. Aku harap kalian menyukai karyaku yang ini. FF sebelumnya banyak yang koment mengenai hubungan Hanwoo dan Hyukjae yang sedikit terlihat disini saya sudah menambahkan. Apakah kurang?? Semoga kalian menyukainya. Terima kasih untuk selalu comment dan aku harap Tuhan membirakan nasib yang baik untuk para pembaca yang memberikan komentar disetiap pembacaannya. Hehehe.

Apa ceritanya masih terlalu pendek??? Untuk Donghae tenang saja,, Donghae berperan kok di cerita ini ^^ ditunggu part selanjutnya~ Daaaaan … maaf ya saya memberikan banyak gambar disini mungkin akan membuat lelet gadget kalian saat membuka ini. Tapi saya berusaha ingin menampilkan suatu yang sempurna, semoga saja kalian suka. Dan disini saya memunculkan zoo coffe ^^ yeaaay… cafe unik yang saya kagumi, ada jerapahnya saya ingin pergi ke tempat itu sekarang juga. Yang sudah nonton filemnya NICE GUY kang Maroo pasti sudah tau cafe itu … hhiihii. Buat yang belon nonton, buruan nonton itu filem bikin matiiiiii >///<

Terima kasih kepada DO – EXO yang sudah merekomendasikan lagu ERIC BENET Real Lovenya yang dan juga lagu dari DBSK – How Are You? Ah, johayo. Terima kasih untuk 4men dan K.will yang sudah menemani saya selama pembuatan FF ini. Bagaimana dengan penggamabaran karakter masing2 di FF ini?? Semoga suka. Tidak banyak bercuap-cuap Ditunggu kisah selanjutnya ya dan saya akan tetap menunggu masukan dan kritik dari kalianJ terima kasih semua. Saranghae.

22 thoughts on “[5] Kasanoba Wangja

  1. Asyiikk..tiap minggu d post saeng 🙂
    Sebenernya part hanwoo-eunhyuk nya udah banyak disini..
    tapii perasaan masih kurang..masih mau hyuk+hanwoo nya (efek hyuk+hanwoo moment nya yg manis bgt,,jadi gk mau berakhir bacanya..masih mau 😦 kkk )…daebak saeng 🙂
    Moment hanwoo+hyuk disini manis bgt,,
    Bagus hanwoo nya udah jatuh hati m eunhyuk..wah dalem bgt..nahan perasaan d hati emg gk enak..mending ungkapin ajj..kkk
    Kata2nya sedrhana tapi ngena bgt…
    Pokonya daebak 🙂 cepet d lanjut lagi saeng 🙂
    Ahhh eunhyuk..karakter nya disini kaya real nya…
    Daebaak 🙂 suka suka bgt part ini,,,hanwoo+hyuknya pada jujur, manis bgt 🙂

    Suka

    • aaaakk onnie koment pertama ^^ makasi sudah baca and coment >///<
      makasi sudah suka sama part ini…
      makasi sudah suka sama couple hyuk-hanwoonya…
      memikirkan kata-kata romantis itu susah banget T_T
      next chap ditunggu ya onn :**

      Suka

      • ne, saeng d tunggu bgt 🙂
        hehehh onnie beneran suka bgt ma cerita ini saeng,,beneran suka,,ff kamu dari pertama trus sweet namja sampe yang ini onnie kopiin ke ms. word trus d simpen d document hp…kapan ajj onnie bisa baca,,yg sweet namja ajj onnie udah baca beberapa kali saeng,,,soalnya suka bgt m cerita cinta hyuk hanwoo nya 🙂
        gpp kan saeng??heheheh tenang ajj saeng,, onnie gk pernah dan gk akan pernah plagiat ff
        kamu,,onnie gk suka bikin ff,, sukanya baca ff kamu heheh
        tapi udah dapet bgt kata2 romantis nya,, yg disini kata2nya sederhana tapi jujur bgt kata2nya beneran kata hati bgt tanpa dipikir dulu,,itu malahan lebih romantis saeng,,daebak kata2nya ,,sukaa bgt,, hwaiting saeng 🙂
        onnie cuma bisa komen ajj buat bayar bisa baca ff kamu…malahan onnie makasih bgt bisa nikmatin baca ff kamu 🙂

        Suka

  2. hyuk-hanwoo momentnya udah banyak, tapi kurang banyaaaakk *digetok author*

    “Dan lagi satu .. Aku sudah menemukan seseorang yang tepat untuk hidupku dan ingin sekali mengenalkannya padamu. Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Yoo Youngjin. Aku harap kau suka.” ohh.. jadi dua orang choi ini sudah pacaran?

    ditunggu next partnyaaaa ><

    Suka

  3. Aisshhh sumpahhhh. Suka bgt sama part ini.
    Hampir full hyuljae-hanwoo ya.ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ
    Kenapa bisa lucu sekaligus romantis gni sih. 😀
    Ini bacanya yg keenakan ato gmn ya, kok rasanya part ini pendek bgt. Kya ngga pngn ketemu kata “tbc” kl lgi baca ini, intinya kuranggg panjang.wakakaka :p
    Part ini penuh sama ungkapan cintanya Hanwoo ke Hyukjae. Sukaa. Kekanak2an sih tpi manis plus lucu bgt deh. Hanwoo doank yg bgtu.
    Apa itu yg di mobil??? *pura2 ngga ngerti* jgn ksh yg bgtuan ya, cium2 aja ckp kok. *maksa*
    Karakter Hyukjae-Hanwoo makin asdfghjklwxnsjeuh……… :D. SUKA DEH POKOKNYAAAAAAA…
    Panggilan sayang Ajusshi udah jrg ya? Ish, pdhl lbh suka dipanggil Ajusshi jgn jagiya. Ok, mentok di oppa deh jgn jagiya, ato manggil sayang gtu.. Wkwkwk.
    Tuhkan Hyuk aja kangen dipanggil Ajusshi, udah lah manggilnya ajusshi aja? *wkwkwk, ttp usaha* 😀
    Donghaeeee- loh bru nongol krmn udah jatuh cinta aja, sama mantan Hyuk lagi..
    Nah si dua manusia bermarga Choi ini beneran jadian kan. Asyiklahhh..
    Koment terakhir buat Hyojin-Changmin, cpt2 baikan ya jgn lama2. Liat tuh Hyukjae-Hanwoo bnrn lgi mesra2nya masa kalian msh malah2(?) Hhihihihi. Cpt2 terlihat romantis lgi. :p
    Oh trsss itu kalimat terakhir rada gmna gtu, Hyukjae-Hanwoo msh ditunggu cobaan yg lbh berat nih ya? Ok, gpp asalkan 2org ini ttp kya gni, banyak skinship dan romantis. Wakakak

    Sippp sgtu aja, nextnya sangat2 ditunggu.
    Thankyuuuuuu… *peluk captain cho*
    Udah ahh, mlm ini terlalu bahagia baca 2ff paporit yg isinya lgi romantis gila gni…
    Kekekek.

    Suka

  4. sweeeeett ;____;
    hyuk hanwoo nya udah banyak ^_^b terus penyampaiannya juga udah bagus kok thor 🙂

    tadi sempet kaget pas donghae muncul ._. aku lupa kalo ada dia /plak

    ini gak kependekan kok thor.. wah kayanya cerita mereka berdua masih panjang nih *_*

    aku penasaran sama choi couple deh u,u

    keep writting ya author ^_^9

    Suka

  5. seneg hanwo y udah cinta ma hyukjae n ngelupain changmim nyingkin changmin dari hati y…..
    agak senng pas changmin y ngak rela ngeliat hanwo ma hyukjae,;,, sebener y q pengen y changmin nyesel n ngemis2 dulu buat balik ma hanwo n hyojin y menderita baru deh changmin nyerah n balik ke hyojin gt…. tapi ngak pa2 agak kekabul pas changmin minta naaf n cemburu gt ma hanwoo n hyukjae……
    itu malaikat y mau ngasih rintangan hubungan y hanwoo n hyukjae lagi, setelah mereka udah berjuang n udahsaling cinta…jadi penasaran pa yg bakal terjadi nanti y….
    lanjut ke part selanjut y….

    Suka

    • kyaaa ^^
      baru datang ~~~ hihihi makasi sudah komen..
      aaakk sukurlah suka sama karakter changmin yang kubuat nyesel disini 😦
      hhihii..
      dibaca part selanjutnya ya maka dari itu bakalan tau malaikatnya mau ngapain meereka
      ahahaha #smirkyu

      Suka

  6. Ehem…
    Hai LeeHanwoossi…
    Part ini 80% isinya hanwoo-eunhyuk..
    Muahahahhahahahahahahahahaha…
    Kok aku mesem-mesem manis ya bacanya.. wae so swit laaaa..
    Aku suka scene yang di namsan ituh..bodoh..malu-malu tapi manis..
    Dan entah berapa jumlah kissing scene di part inih -.,-“
    Kleeeee..apa itu ribut dipagi hari dirumah orang..pake jambak rambut kakak gueh pula..
    YAAAKKK.. JUNG JITSUN MAI DUEL!! Kebayang banget dah gimana mukanya yang sengak pengen dilempar pake akar melati sekebun -____-
    Sasaeng fans dari changmin..kyaaaa..changmin-ah, ayo kita melukat duluh..
    Hyojin..menyedihkan ya..kebayang dah gimana rupanya..rambut acak-acakan, mata bengkak, hidung memerah..
    Tuhkan bener changmin marah sama hyo T_____T dia marah soal perselingkuhan palsu hanwoo..
    Dan gak pulang selama hampir seminggu tuh kalo aku hitung..pantes aja hyojin hancur gitu..kalo dikumpulin dapet berapa ember itu airmata yg dikeluarin Hyojin? .____.
    Tp lega deh kalo hanwoo emang udah bisa nerima kenyataan kalo sebenernya dia yang jadi pihak ketiga..wkakakakaka..*sebenernya hanwoo itu juga pihak ketiga dalam hubungan hyojin-eunhyuk* #eh
    Changmin-aaa..cincin itu cantik sekalih..tp gak sebesar cincin syahrini kan? -___-
    Hyojin suka..suka..udah lamar aja sono..toh syoo udah menerima..hanwoo juga..
    Cuma menantikan scene hyojin n hanwoo ngemeng berdua..gimana hyojin minta maap sampe meler-meler nangis..
    Kok quotes-nya semacam kamfreto..
    Suka semua quotes disini..entah mengapa..aku yang mellow kali yak..
    Huhuuuu..
    When I wake up alone in the morning, I look for your message
    I draw your face in the strange sky outside the window
    Your voice that first whispered love to me, your lips that spoke of our end
    I can’t erase any of it – how about you?
    Hwaaarrss..segitu cintanya kah?
    Sooyoung-ah.. YOU’RE DA BES UNNIER EVER POKOK’E..

    Suka

  7. Ehem…
    Hai LeeHanwoossi…
    Part ini 80% isinya hanwoo-eunhyuk..
    Muahahahhahahahahahahahahaha…
    Kok aku mesem-mesem manis ya bacanya.. wae so swit laaaa..
    Aku suka scene yang di namsan ituh..bodoh..malu-malu tapi manis..
    Dan entah berapa jumlah kissing scene di part inih -.,-“
    Kleeeee..apa itu ribut dipagi hari dirumah orang..pake jambak rambut kakak gueh pula..
    YAAAKKK.. JUNG JITSUN MAI DUEL!! Kebayang banget dah gimana mukanya yang sengak pengen dilempar pake akar melati sekebun -____-
    Sasaeng fans dari changmin..kyaaaa..changmin-ah, ayo kita melukat duluh..
    Hyojin..menyedihkan ya..kebayang dah gimana rupanya..rambut acak-acakan, mata bengkak, hidung memerah..
    Tuhkan bener changmin marah sama hyo T_____T dia marah soal perselingkuhan palsu hanwoo..
    Dan gak pulang selama hampir seminggu tuh kalo aku hitung..pantes aja hyojin hancur gitu..kalo dikumpulin dapet berapa ember itu airmata yg dikeluarin Hyojin? .____.
    Tp lega deh kalo hanwoo emang udah bisa nerima kenyataan kalo sebenernya dia yang jadi pihak ketiga..wkakakakaka..*sebenernya hanwoo itu juga pihak ketiga dalam hubungan hyojin-eunhyuk* #eh
    Changmin-aaa..cincin itu cantik sekalih..tp gak sebesar cincin syahrini kan? -___-
    Hyojin suka..suka..udah lamar aja sono..toh syoo udah menerima..hanwoo juga..
    Cuma menantikan scene hyojin n hanwoo ngemeng berdua..gimana hyojin minta maap sampe meler-meler nangis..
    Kok quotes-nya semacam kamfreto..
    Suka semua quotes disini..entah mengapa..aku yang mellow kali yak..
    Huhuuuu..
    When I wake up alone in the morning, I look for your message
    I draw your face in the strange sky outside the window
    Your voice that first whispered love to me, your lips that spoke of our end
    I can’t erase any of it – how about you?
    Hwaaarrss..segitu cintanya kah?
    Sooyoung-ah.. YOU’RE DA BES UNNIER EVER POKOK’E..

    aku tadi salah masukin alamat email TT____TT
    komen lagi deh..

    Suka

    • Hii jengg !! ahahaha komentmu kayak puisi .. panjang gila ga nyante !!! kekeke~~~
      tapi thx yaaa sampe salah masukin email dan harus dua kali ngirim email. >///<
      makasi udah suka sama quotesnya. quotesnya yg kamu ketik itu liriknya DBSK – How Are u? lagunya juga bagus. nadanya tenang. apalagi kalo denger changmin nyanyi disana pasti inget karakternya di FF ini kekeke ~~~
      ini aku usahain balesnya malam2 juga mau tidur ehehhe.
      ya ya ya mengerti kan saya nanya2 si 'jung jitsun' itu karena fungsinya dia ada di FF ini kekekee~~~

      haaaahhh ~~~ apalagi yang harus saya komen dari komenmu din?? yang jelas seneng udah dikomen panjang lebar begitu. hhihihiii dibaca part selanjutnya aja gimana kelanjutannya ada yang lebih dahsyat!

      Suka

  8. Got you on my hips
    got you on my lips
    got you on my fingertips
    Wkwkwkwk baca ff backsoundnya Fingertips, lengkap dah.
    Dududududu Hyukjar di sini sweet amat, sampe overdose.
    Ujian lagi?

    Suka

Leave a Comment ...