[11-end] Your Guardian

YOUR gURDIAN 11

Author: Minji ^__^

•Cast: Kang Minji – Cho Kyuhyun – Lee Brother – Choi Hyojin – Cho Yoora – Wu Yi Fan – and Other •

Genre : Straight – Romance • Length: Part 11 -end


AUTHOR POV

Suasana di kediaman keluarga Cho terlihat sedikit menegang. Semua mata kini tertuju pada sesosok pria yang mengenakan kemeja berwarna biru, yang mana pria itulah yang terlihat paling tegang di antara semuanya. Ia menyatukan kedua tangannya, dan sedari tadi selama pembicaraan di ruangan ini berlangsung pria ini lebih banyak diam dan menyimak saja.

Bukan lantaran ingin disebut sebagai pengecut maka ia memilih diam. Ia hanya sudah terlalu lelah dan merasa tak ada gunanya bicara untuk saat ini. Untuk itulah, Kyuhyun memilih hanya mendengarkan dan menerima. Ya, ia akan menerima keputusan apapun yang pada akhirnya disetujui oleh kedua belah pihak. Ia hanya tidak mau sesuatu yang lebih buruk kembali menimpa keluarganya, khususnya pria paruh baya yang saat ini tentunya menjadi salah satu orang yang paling merasa dikhianati dan dikecewakan olehnya.

“Cho Kyuhyun, kau menyetujui semua permintaanku kan? Kali ini aku benar-benar memohon padamu, meskipun aku cukup kecewa dengan kenyataan ini.”

Kyuhyun menoleh ke arah sumber suara, kemudian memandang ke arah ommanya. Wanita itu hanya mengangguk pasrah dan Kyuhyun sama sekali tidak ingin melihat wajah pasrah wanita itu  lebih lama lagi. Ia akhirnya memberanikan diri menatap tiga pasang mata yang menantinya.

“Aku tahu kau adalah pria yang bertanggung jawab.”

Tanggung jawab. Kyuhyun kembali mencerna dan ia menangkap ada beban berat yang disisipkan Direktur Choi dalam ucapannya itu. Posisinya saat ini begitu rumit. Saat hendak menjawab, sekelebat bayangan melintas di pikirannya, dan Kyuhyun kembali menelan apa yang baru saja hendak di keluarkannya.

Jika ia menyetujui pertunangan ini. Tentu saja tak akan ada masalah lagi setelahnya. Semua spekulasi akan tertutupi, dirinya tidak akan merasa bersalah lagi terlebih pada Hyojin dan keluarganya, dan yang terpenting, keluarganya tidak akan menderita. Di sisi lain, Kyuhyun tahu ia harus membayar mahal semua itu dengan kebahagiaannya. Ia harus meninggalkan kekasihnya, gadis yang telah sangat dikecewakannya. Teringat akan Minji membuatnya kembali begitu rapuh. Sejak peristiwa itu, Minji bahkan tak berkabar dan sama sekali tidak merespon setiap panggilan dan pesan yang diberikannya. Seandainya saat ini gadis itu muncul dan memintanya untuk kembali, Kyuhyun bisa jadi akan membalik keadaan dan melakukan apapun agar mereka bisa bersama.

“Pak Direktur, bisakah saya memikirkan semuanya sekali lagi?”

Ucapan Kyuhyun membuat semua orang khususnya keluarga Choi tercengang. Hyojin tersentak dan wajahnya menyiratkan kekhawatiran. Penundaan dari Kyuhyun cukup membuat mereka kecewa, bahkan Tuan dan Nyonya Cho sedikit heran dengan putra sulung mereka. Namun Kyuhyun pasti punya alasan berkata demikian.

“Ada hal yang harus saya selesaikan. Setelah itu, saya akan memberikan jawaban. Saya hanya tidak mau keputusan saya nantinya melahirkan masalah lain yang membuat orang lain kembali tidak nyaman.” Ujar Kyuhyun bijak.

—————————————-

Tiga pria ini terdiam, hingga seorang wanita hamil datang dan meletakkan tiga cangkir minuman untuk mereka semua. Wanita itu pun duduk di sebelah suaminya, seolah ikut merasakan kecemasan yang melanda mereka.

“Aku mencemaskannya.” Gumam Sungmin.

“Bahkan Hanwoo juga sudah mencari tahu ke semua teman-temannya, dan tak ada satupun yang mengetahui keberadaannya.” Balas Eunhyuk.

“Apakah mungkin Minji pergi menemui appanya ke Jerman? Ataukah ia pergi ke Shanghai menemui ommanya?” Minrin mencoba memberikan pendapatnya.

“Kurasa tidak.” Jawab Donghae. Pria ini beberapa hari belakangan terlihat paling khawatir, dan beberapa hari ini ia sudah mencoba mencari informasi kemana perginya gadis itu. Sayang sekali, semua pegawai dan orang kepercayaan keluarga Kang tidak ada satupun yang bersedia memberi tahu kemana perginya Nona muda mereka. Minji sepertinya benar-benar meminta semua orang terdekatnya untuk menjaga privasinya saat ini.

“Hae ya~Apakah kau masih marah pada Kyuhyun?” Sungmin memberanikan diri bertanya pada Donghae.

“Entah mengapa aku mempercayainya. Aku yakin ini semua terjadi bukan karena kesadaran dan kesengajaannya. Ia tidak memiliki perasaan apapun pada gadis itu. Bukankah yang kita soroti sebagai masalah disini adalah, pengkhianatan?” Tambah Eunhyuk.

“Ia sangat menyayangi Minji. Kurasa Kyuhyun tidak mungkin dengan sengaja melakukan itu.” Minrin ikut berkomentar.

Donghae kemudian bangkit dari duduknya tanpa mempedulikan ucapan orang-orang di sekitarnya.

“Aku lelah. Aku ingin istirahat.” Ujarnya kemudian berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya. Tak ada yang berani berkomentar lagi.

Saat baru saja membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, ponselnya bergetar dan sebuah panggilan masuk bahkan hingga berkali-kali sebelumnya. Yoora. Donghae kembali meletakkan benda itu tanpa merespon apapun. Yoora akan mengingatkannya pada Kyuhyun dan semua itu adalah masalah baginya saat ini. Donghae tahu Kyuhyun adalah sahabat baik mereka, dan ia terlalu lelah memikirkan semuanya untuk saat ini. Sesungguhnya, ia pun sama seperti yang lainnya. Ia hanya membenci Kyuhyun karena pria itu telah membuat Minji menangis.

———————————–

Kris memperhatikan pria di depannya. Ia sangat prihatin melihat keadaan sahabatnya. Kyuhyun bekerja namun Kris tahu betul jika pikiran namja itu sama sekali tidak disini. Begitu banyak hal terjadi selama satu minggu ini, dan Kyuhyun cukup tertekan dengan semua itu. Semua orang kini melihat ke arahnya, bukan dengan dukungan atau apapun namun semuanya memberikan tekanan baginya.

“Pulanglah. Aku akan melanjutkan laporan ini. Aku cukup tahu situasi keuangan dan kau tidak usah khawatir.” Ujar Kris. Pekerjaannya sudah selesai. Saat ini, mereka masih bekerja sama dalam pengembangan proyek amusement park di Shanghai yang rencananya akan menambahkan fasilitas resort dengan memanfaatkan lahan potensial yang tersisa di sana. Dan untuk kepentingan itu, Kris memilih untuk tinggal di Seoul hingga semua urusannya selesai.

Kyuhyun menatap mata pria ini, orang yang bisa dibilang menjadi teman dekatnya beberapa tahun terakhir.

“Berapa jam kau tidur dalam sehari?” Tanya Kris.

“Entahlah. Aku baru bisa tidur jika pikiranku secara tidak sadar melupakan semuanya.” Jawab Kyuhyun.

“Matamu lelah. Pulang dan beristirahatlah. Jangan pikirkan hal yang membuatmu stres.”

“Kau tahu aku tidak mungkin bisa tidur tenang jika aku belum tahu dimana dia sekarang.”

“Dia akan baik-baik saja. Dia pasti akan kembali dan bicara denganmu, mendengarkan semua penjelasanmu dan itu akan membuatmu lega.” Kris menepuk pundak Kyuhyun.

“Kali ini aku tidak yakin. Aku akan kehilangan dia.” Kyuhyun berkata pasrah.

Kris memutar matanya. Memikirkan berbagai macam hal yang terjadi belakangan. Setelah peristiwa itu, peristiwa yang mengecewakan semua orang termasuk dirinya. Tuan Choi berbalik  mendesak agar Kyuhyun bertunangan dengan putrinya, dan keluarga Kyuhyun turut mendapat tekanan akan hal itu. Kyuhyun memikirkan begitu banyak hal. Nama baiknya di mata perusahaan, Hyojin yang mencintainya sepenuh hati, keluarga dan kesehatan ayahnya yang menurun karena kabar ini, kemarahan Donghae dan yang lainnya, dan yang paling membuatnya lemah adalah risiko besar untuk kehilangan Minji. Kris mengerti posisi Kyuhyun, dan ia sangat ingin membantu meringankan beban Kyuhyun.

Di satu sisi, ia kembali memikirkan Hyojin. Kris tahu, gadis itu adalah satu-satunya tokoh bahagia dalam drama ini. Ia begitu menginginkan Kyuhyun, dan mungkin sebentar lagi hal itu akan terwujud jika Kyuhyun sudah sepenuhnya menyerah. Kris menyesal, mengapa ia hanya diam selama ini. Ia seharusnya juga berjuang, berjuang mempertahankan keinginannya. Ia seharusnya membuat gadis itu melihatnya sebagai seorang pria, tidak hanya mengijinkannya bermanja-manja dan entah bagaimana Hyojin menanggapi semua kebaikannya. Kris merasa bodoh. Jika dari dulu ia berusaha menyadarkan Hyojin, mungkin semua orang akan bahagia saat ini. Namun itu hanya sebagian kecil prediksinya, karena Hyojin adalah gadis yang teguh pada keinginannya. Kris seringkali mendengar itu dengan lantang, Hyojin berjanji pada dirinya sendiri jika suatu saat ia dan Kyuhyun akan bersama.

Kris merasa semakin miris. Ialah yang selama ini menanamkan prinsip keteguhan dan bagaimana mempertahankan keinginan  pada gadis itu, menyemangatinya agar tidak jatuh. Akan tetapi, ia justru tidak bisa menerapkan itu pada dirinya sendiri, dan kini semuanya terjadi seperti ini. Tak ada yang tahu, tidak Hyojin ataupun Kyuhyun, jika ia adalah salah satu pihak yang juga tersakiti atas semua kejadian ini.

Kyuhyun akhirnya menutup laptopnya, memakai kembali jas kerjanya kemudian bersiap meninggalkan ruangan.

“Bagaimana rasanya dicintai oleh dua orang wanita sekaligus?”

Kyuhyun menghentikan langkahnya yang baru saja hendak keluar ruangan. Ia  membalikkan tubuhnya, menatap Kris yang berdiri tegak dan tengah memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Pertanyaan Kris terdengar begitu random dan cukup menggelitik Kyuhyun untuk menjawab.

“Jika boleh memilih, aku tidak ingin dilahirkan dengan keadaan dicintai oleh dua wanita. Aku hanya ingin hidup bahagia, dengan seorang wanita yang aku cintai.” jawab Kyuhyun pelan. Entah mengapa ia malah menjawab pertanyaan Kris yang terdengar bodoh dan tidak penting. Setelah itu, Kyuhyun melangkahkan kakinya keluar ruangan dan meninggalkan Kris yang kini semakin berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

——————————————-

Yoora mencoba berkonsentrasi pada piano di hadapannya. Hati gadis ini benar-benar tidak nyaman beberapa hari belakangan ini. Ia berusaha keras menciptakan lagu ini, namun pikirannya sama sekali tidak bisa bekerjasama dengan suasana hatinya. Ia membutuhkan Donghae. Ia perlu bertemu dengan namja itu untuk menyempurnakan suasana hatinya. Bagaimanapun juga, ini adalah tantangan yang diberikan Donghae untuknya dan ia harus menyelesaikannya secepat mungkin.

Keadaan di rumah keluarga Cho belakangan semakin dingin, membuat Yoora menjadi satu-satunya orang yang merasa sama sekali tidak dianggap di rumahnya sendiri. Kesehatan appanya menurun karena kejadian yang menimpa Kyuhyun, dan terus terang, keadaan psikis Kyuhyun jauh lebih membuatnya khawatir. Ia sangat merindukan kakaknya itu, yang bahkan kini selalu pulang ke rumah dengan wajah lelah dan frustasi. Tidak pernah ada dialog lagi diantara mereka karena mungkin Kyuhyun lebih memilih untuk beristirahat dengan segera. Belum lagi namja itu selalu pulang larut beberapa hari belakangan. Yoora tahu, Kyuhyun tidak ingin menghadapi suasana rumah yang seperti ini untuk itu ia lebih memilih pulang larut.

Tiga hari setelah peristiwa yang terjadi antara Kyuhyun dan Hyojin, keluarga Choi datang ke rumah dan bermaksud memperjelas hubungan diantara keduanya. Tuan Choi mengungkapkan kekecewaannya pada Kyuhyun, dan hal itu menjadi beban tersendiri bagi Kyuhyun. Yoora tidak begitu memahami ada hubungan apa diantara Hyojin dan oppanya. Namun Yoora mengenal baik kakaknya. Ia tahu jika Kyuhyun bukan tipe namja yang seperti itu. Ia tahu bagaimana Kyuhyun sangat mencintai Minji, dan mungkin di rumah ini hanya dialah satu-satunya orang yang mengerti Kyuhyun dalam hal itu. Yoora sangat ingin mengatakan  secara langsung pada Kyuhyun jika ia percaya pada oppanya, agar namja itu mendapatkan dukungan dan rasa percaya dirinya kembali.

Yoora berdiri dari duduknya saat mendengar langkah kaki mendekat. Kyuhyun muncul dengan tas kerja dan jas yang tersampir di lengannya. Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, dan Kyuhyun pulang terlambat lagi.

“Oppa…,” Yoora mendekati Kyuhyun. Namja itu memandang lekat wajahnya lalu tersenyum kecil.

“Mengapa kau belum tidur?” Tanya Kyuhyun dengan suaranya yang agak berat.

“Aku belum mengantuk. Oppa, duduklah. Aku akan membuatkanmu minuman hangat.” Yoora bergegas mendorong tubuh tinggi Kyuhyun ke arah sofa dan mendudukkannya dengan paksa, lalu bergegas ke dapur untuk membuat segelas coklat panas. Kyuhyun hanya tersenyum dan menurut saja.

“Minumlah. Rasa manisnya akan membuatmu merasa lebih baik.” Yoora duduk di sebelah oppanya setelah meletakkan coklat panas buatannya. Kyuhyun kembali menurut, meneguk sedikit dan pelan minuman yang masih panas itu.

“Aku minta maaf. Semuanya adalah kesalahanku. Kau pasti ikut menderita akhir-akhir ini.” Kyuhyun memandang wajah dongsaengnya. Yoora menggeleng-gelengkan kepalanya. Spontan ia memeluk Kyuhyun, dan menahan tangisnya di dada namja itu.

“Kau tidak salah. Aku tahu kau tidak melakukan semuanya dengan sengaja. Semua manusia pernah melakukan kesalahan dan khilaf bukan?” Yoora mencoba membesarkan hati oppanya.

“Aku sendiri tidak menyadari mengapa semuanya terjadi.”

“Ne, aku tahu. Orang-orang itu seharusnya bisa melihat semuanya lebih dekat. Mereka semestinya tidak percaya dengan mudah jika mereka memang benar orang-orang terdekatmu.” Gumam Yoora. Kyuhyun hanya diam.

“Apa sudah ada kabar dari Minji?” Yoora melepas pelukannya dan menatap wajah Kyuhyun. Seketika air muka oppanya berubah saat mendengar nama itu disebut. Kyuhyun menopang kedua tangannya di atas paha dan menutup wajahnya. Hembusan nafasnya terdengar jelas.

“Hal yang paling ingin kulakukan saat ini hanya menemuinya. Aku sudah siap mendengar semua kemarahannya.” ucapan Kyuhyun terdengar begitu menyedihkan di telinga Yoora.

“Aku juga seorang wanita. Kurasa aku paham apa yang dirasakannya sekarang. Jika aku di posisinya yang mencintaimu lalu menghadapi kenyataan seperti itu, mungkin aku akan bersikap sama. Oppa, kau harus bersabar. Aku yakin ia akan kembali dan menemuimu.” Yoora menatap Kyuhyun prihatin.

“Gomawo. Aku harap aku masih punya kesempatan untuk menemuinya. Waktuku tidak banyak karena masalah pertunangan ini.”

“Kau benar-benar akan menerima pertunangan itu?”

“Apa aku punya pilihan yang lebih baik? Reputasiku sudah benar-benar hancur di mata appa. Aku sudah menghancurkan impian terbesarnya.”

————————————–

MINJI POV

Aku terjaga dan bersamaan dengan itu kulihat jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi. Pikiran ini kembali terbawa entah kemana, dan rasanya aku benar-benar bosan hidup. Sepertinya ada sesuatu yang ingin meledak dari dalam diriku, dan akhirnya aku menangis, lagi. Selalu saja seperti ini, selama hampir satu minggu ini. Aku mengisolasi diriku sendiri, mencoba untuk memikirkan apa yang salah dari semua ini. Namun tetap saja, aku merasa jika aku adalah korban dan itu semua terasa begitu sakit.

Sejak kecil aku terbiasa melihat pertengkaran kedua orangtuaku. Bagaimana omma menangis karena menghadapi perkataan appa, dan mereka tidak pernah akur lagi lalu memutuskan untuk  tinggal di dunia yang berbeda hingga saat ini meskipun perceraian tidak terjadi. Aku adalah anak mereka, dan aku selalu mendapatkan perlindungan dari kakek dan juga sahabat-sahabatku. Aku bertekad jika kelak aku dewasa nanti, aku tidak akan menjalani kehidupan seperti orangtuaku. Aku akan menemukan sosok yang menyayangiku dan tidak akan pernah membentakku ataupun menyakitiku. Sampai pada suatu ketika seseorang menjanjikan hal itu padaku. Ia membuatku percaya dan berhasil membuatku jatuh cinta hanya kepadanya.

Sayang sekali, aku bukan tipe gadis yang dengan mudah akan mengatakan isi hati dan perasaanku kepada pria yang aku suka. Aku hanya bisa menunjukkan kepadanya jika aku sangat membutuhkannya dan aku ingin dia mengerti itu hingga dia akan terus menjagaku dan ada di sampingku. Dan ketika aku benar-benar yakin dialah orangnya, sesuatu yang buruk kembali terjadi. Aku sangat membenci segala bentuk kebohongan dan pengkhianatan, dan apa yang dilakukan Kyuhyun padaku saat ini sungguh membuatku ingin menghilang dari kehidupan ini. Apa yang kau pikirkan? Kau hanya mengenal satu pria seumur hidup untuk kau cintai dan ternyata dia mengkhianatimu.

Setelah kejadian itu, Kyuhyun terus mencoba menghubungiku dan datang ke rumahku. Aku tahu ia begitu keras kepala dan tidak akan berhenti hingga ia bisa bicara dan mendapatkan maaf dariku. Tidak, Cho Kyuhyun. Kali ini bukan persoalan kata maaf. Aku bahkan tidak ingin berpikir jika selama ini kau menipuku, dan pada kenyataannya wanita itu, wanita yang akan menjanjikan masa depan bagi keluargamu yang akan kau pilih.

Air mataku kembali menetes. Kurasa aku sudah lelah menangis. Aku juga sudah lelah bersembunyi. Sejak kejadian itu karena aku tahu ia akan mencariku, maka kuputuskan untuk tinggal di Incheon, di rumah pribadi milik keluargaku untuk sementara waktu hingga aku bisa memikirkan langkah hidupku selanjutnya. Donghae, Eunhyuk, Sungmin oppa bahkan Hanwoo pun tidak mengetahui keberadaanku. Aku hanya ingin menenangkan diriku dan memikirkan semuanya sendirian tanpa mendengarkan pengaruh dari siapapun.

—————————————-

AUTHOR POV

Eunhyuk dan Hanwoo keluar beriringan dari bioskop, mereka sama-sama terdiam. Eunhyuk kemudian memberanikan diri meraih tangan gadis di sebelahnya dan mengajaknya berjalan lebih cepat.

“Kita mau kemana?” Hanwoo bertanya ragu.

“Mencari makanan. Aku lapar.”

**

“Aku jadi teringat Kyuhyun dan Minji. Bukankah dulu kita menonton film bersama? Dan kita juga makan di tempat ini bersama-sama sebelum akhirnya berpisah dan Kyuhyun mengantarkan Minji pulang dengan berjalan kaki.” Ujar Hanwoo, memecah keheningan pada acara makan malam mereka. Eunhyuk menoleh, menatap wajah Hanwoo.

“Kau mengingat semuanya dengan sangat baik.” Ujar Eunhyuk setelah menelan makanannya.

“Bagaimana aku bisa lupa? Saat itu aku pertama kalinya merasa begitu gugup luar biasa berada di dekat seorang namja.” Balas Hanwoo tanpa menatap Eunhyuk. Ia menatap makanannya. Sepertinya gadis itu tengah mengucapkan sesuatu di luar kesadarannya.

“Jeongmal? Kau gugup karena berada di dekat Kyuhyun ataukah karena… aku?”

Hanwoo menatap pria ini dengan sedikit kesal. Ia tersadar baru saja mengungkapkan sebuah hal bodoh. Apakah perlu menanyakan hal seperti ini?

“Menurutmu?” respon gadis itu kesal sambil menancapkan garpu pada potongan dagingnya.

“Hahahaha. Aku hanya bercanda. Hey nona Lee. Apakah sampai saat ini perasaan gugup itu masih ada?”

Pertanyaan Eunhyuk membuat wajah Hanwoo memerah seketika. Ia memilih diam dan tidak menjawab pertanyaan tidak penting yang selalu dilontarkan pria ini. Ia sendiri tidak pernah menyangka jika semakin hari ia semakin dekat dengan Eunhyuk dan mereka kerap menghabiskan waktu bersama seperti ini. Apakah kini Eunhyuk adalah kekasihnya? Hubungan mereka memang sudah seperti pasangan kekasih. Hanya saja, namja ini tidak pernah menciumnya, layaknya perlakuan seorang pria kepada pasangannya. Hanwoo terheran mengapa Eunhyuk bisa mendapat julukan sebagai playboy sementara ia sendiri melihat pria ini kadang menjadi begitu pemalu di hadapannya. Ataukah Eunhyuk memang gugup karena ia benar-benar sedang menghadapi wanita yang dicintainya?

“Hei, mengapa kau diam saja? Ayo jawab pertanyaanku.” Desak Eunhyuk.

“Eh.. ah.. aku ingin pergi ke kamar kecil.” Hanwoo nampak buru-buru berdiri dan pergi. Ia benar-benar tidak bisa berterus terang dan membiarkan namja bodoh ini menertawainya dan merasa menang. Tapi bukankah kenyataannya memang seperti itu? Ia memang sudah kalah, dan Eunhyuk telah memenangkan hatinya.

————————————-

“Aku minta maaf.”

Kyuhyun mengangkat wajahnya, lalu kembali menandatangani beberapa berkas yang diletakkan sekretaris di mejanya. Detak jantungnya seketika meningkat, mungkin karena rasa malu, bersalah dan sebagainya. Jika saja bisa, ia sangat ingin menghindari gadis ini. Kyuhyun tidak tahu sikap seperti apa yang harus ditunjukkannya pada Hyojin setelah peristiwa memalukan yang menimpa mereka beberapa waktu lalu. Belum lagi kini, gadis ini terus meminta maaf padanya dan Kyuhyun sendiri tidak tahu itu adalah kesalahan siapa.

“Mengapa kau belum pulang?” sebuah pertanyaan basa-basi terlontar dari mulut Kyuhyun.

“Aku sengaja menunggumu. Aku ingin sekali kita bicara.” Hyojin berkata jujur.

Kyuhyun merapikan beberapa berkas terakhir di mejanya, kemudian membuka sedikit tirai yang menutupi kaca ruangan kerjanya. Pria ini melonggarkan sedikit dasinya, lalu memandang keluar membelakangi Hyojin yang tengah menunggunya.

“Cho Kyuhyun, aku tahu sekarang kau pasti sangat menyesal pernah mengenalku.”

“Hyojin ah, kumohon hentikan.” Kyuhyun seketika membalas. Ia menatap gadis yang sedang berdiri di dekatnya. Gadis yang selalu tampil cantik dan sesungguhnya tidak sekalipun pernah berpenampilan buruk di hadapannya.

“Kau membuatku merasa benar-benar seperti seorang penjahat jika kau terus meminta maaf seperti itu. Berhentilah mengatakan itu.” nada Kyuhyun melemah.

“Tapi hanya itu yang bisa kulakukan untuk menenangkan diriku saat ini.” Hyojin berkata pelan dan ia sedikit menggigit bibirnya.

“Tak ada yang harus dimaafkan. Anggap saja kita sama-sama sedang sial.”

“Sial .. katamu?” Hyojin membatin dalam hati. Jadi bagi Kyuhyun ini adalah sebuah kesialan?

Hyojin mendekat, hingga kini ia berdiri tepat di sebelah pria ini. Wangi tubuh pria ini mulai mempermainkan indra penciumannya. Berada di dekat Kyuhyun seperti ini adalah hal yang sangat disukainya. Keberadaan Kyuhyun selalu berhasil merusak sebagian besar konsentrasinya. Seperti saat ini, Hyojin menahan mati-matian keinginannya untuk tidak memeluk sosok sempurna baginya ini.

“Apa kau sudah bertemu dengan Minji?” Hyojin memberanikan diri melontarkan pertanyaan itu. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia sangat berharap Kyuhyun tidak akan pernah bertemu gadis itu lagi. Namun ia penasaran, dan hal yang menyangkut dua insan ini akan selalu menarik untuk diketahuinya.

“Kami belum bertemu lagi. Padahal aku sudah siap mati di tangannya.”

Hyojin tersenyum dalam hati. Memang sebaiknya mulai sekarang ia berpikir untuk menjauhkan calon suaminya ini dari rengkuhan gadis itu, atau Kyuhyun akan meninggalkannya selamanya.

“Kyu.. aku minta maaf. Jika saja bukan karena aku, kalian pasti tidak akan seperti ini.”

“Sudah kukatakan aku sedang sial.” Potong Kyuhyun cepat.

“Lalu.. apa keputusanmu?” Hyojin memberanikan diri menanyakan hal ini.

“Maafkan aku. Mungkin aku akan membuatmu tersinggung dengan mengatakan ini. Aku baru akan menyerah jika..”

“Jika apa?”

“Jika memang ia yang memintaku untuk pergi. Aku akan memastikan sekali lagi, aku tidak mau menyesal.”

Hyojin menelan ludahnya, pahit. Ia memandang tubuh tegap  Kyuhyun yang memunggunginya. Ia tak tahan hingga akhirnya memeluk sosok itu dari belakang. Kyuhyun agak terkesiap saat gadis itu mengunci tubuhnya, namun ia sama sekali tak memberikan perlawanan ataupun  balasan.

“Apapun keputusanmu, aku akan menerimanya.” Gumam Hyojin.

“Gomawo, Hyojin ah~ maafkan aku..” ujar Kyuhyun.

Hyojin mempererat pelukannya, dan Kyuhyun hanya diam. Pikiran pria ini berkecamuk. Apakah ia sudah bertindak benar saat ini? Sementara itu, di balik pintu seorang namja tengah mengamati mereka. Ia semakin miris melihat pemandangan di dalam sana. Begitu banyak orang yang mempertahankan dan memperjuangkan cinta mereka. Kyuhyun, dan begitu juga Hyojin. Mengapa hanya dirinya yang seperti ini?

————————————-

Hanwoo sedang mengelap jendela café tempatnya bekerja ketika kemudian sebuah mobil sedan putih mewah merusak konsentrasinya. Hanwoo nampak mengerjap-ngerjapkan matanya sejenak ketika melihat siapa yang baru saja keluar dari dalam mobil mewah itu. Seorang gadis dengan mengenakan hot pants dan cardigan putih, mengenakan kacamata hitam dengan rambut panjangnya yang dikuncir kuda.

“Minji ah!!!”

Hanwoo seketika menghambur dan memeluk sosok itu ketika ia benar-benar menyadari jika gadis itu adalah Kang Minji, sahabatnya.

“Kemana saja kau selama ini? Aku merindukanmu.” Hanwoo masih terharu melihat kemunculan Minji.

“Jangan menanyaiku di sini. Lebih baik sekarang kau mengganti pakaiannmu. Bukankah jam kerjamu sudah habis? Kau harus menemaniku.” Minji tersenyum, dan Hanwoo tentu saja menurut ucapan sahabatnya itu.

**

“Kudengar Kyuhyun akan bertunangan dengan gadis itu.”

Minji terdiam saat mendengar ucapan Hanwoo. Sesungguhnya ia sedang tidak ingin membahas masalah ini, namun ia tidak mungkin menghindari topik ini. Terus terang, hatinya semakin sakit mendengarkan kabar dari Hanwoo.

“Lalu apa yang harus kulakukan? Apa menurutmu masih ada yang bisa kuperbuat? Kyuhyun mengkhianatiku dan ia sudah memilih jalannya sendiri.”

Hanwoo menggeleng mendengar respon Minji. Bukan ini yang ingin ia dengar dari seorang Kang Minji.

“Mengapa kau menjadi begitu lemah? Aku percaya Kyuhyun tidak akan semudah itu meninggalkanmu! Mengapa justru kau tidak merebutnya?”

“Apa yang harus kurebut? Kenyataannya ia tidak pernah peduli padaku.”

“Ia peduli! Kau tidak tahu bagaimana menderitanya Kyuhyun selama kau pergi? Ia terus mencoba menghubungimu. Ia bahkan tidak langsung menerima pertunangan itu karena ia masih memikirkan hubungan kalian.”

“Darimana kau tahu itu semua?”

“Eunhyuk. Jangan lupa jika Eunhyuk masih berhubungan baik dengan Kyuhyun. Mungkin Donghae tidak, tapi Eunhyuk masih peduli pada Kyuhyun, dan ia bercerita banyak pada Eunhyuk.”

Minji terdiam. Peristiwa memalukan itu kembali melintas di benaknya, dan hal itu benar-benar tidak bisa termaafkan baginya. Apa lagi yang bisa dipercayainya dari seorang Kyuhyun?

“Hanwoo ya. Sekarang aku bertanya padamu. Apa yang kau rasakan jika mengetahui pria yang sangat kau cintai menipumu dengan wanita lain di depan mata kepalamu sendiri? Bisakah kau mengerti posisiku? Hmm?” Minji terisak. Hanwoo memandang prihatin pada Minji. Ya, gadis ini tengah kehilangan kepercayaannya, apalagi ia sendiri yang menyaksikan semuanya.

———————————————-

MINJI POV

Aku tidak tahu angin apa yang membawaku datang ke café ini, lebih tepatnya menyetujui bertemu dengan orang yang sama sekali sedang tidak ingin kutemui. Namun ia memohon padaku, seolah akan menyampaikan sesuatu yang benar-benar penting. Aku tahu sepertinya bukan hal baik yang akan kudapatkan, namun aku juga bukan tipe gadis yang akan menghindar dan membiarkan diriku disebut sebagai seorang pengecut.

“Maafkan aku, membuatmu menunggu.”

“Lekaslah katakan keperluanmu. Aku sama sekali tidak punya banyak waktu.” Aku mencoba bersikap sedingin mungkin ketika gadis ini muncul di depanku dengan sedikit keterlambatannya. Tidak mungkin aku berpura-pura bersikap baik pada orang yang telah menghancurkan kebahagiaanku. Ya, setidaknya itulah anggapanku untuk saat ini.

“Baiklah, Kang Minji. Sepertinya kali ini kau benar-benar marah padaku.”

“Apakah saat ini aku punya alasan untuk bersikap baik padamu setelah semua yang terjadi, Nona Choi?”

“Baiklah aku mengerti. Dan kurasa aku memang harus mengatakan hal yang sebenarnya.”

“Katakan saja.” Ujarku cepat.

“Kau tahu aku tidak mungkin lagi menyembunyikan ini semua, terlepas dari Kyuhyun masih ingin menjaga perasaanmu atau tidak. Tapi yang jelas, kali ini aku benar-benar memohon padamu. Tinggalkan Kyuhyun.”

Rasanya mendengar apa yang baru saja diucapkan wanita ini padaku, membuatku bagaikan disambar petir. Apa aku tidak salah dengar? Ia… dengan beraninya memintaku meninggalkan Kyuhyun?

“Aku memang lancang dan kurang ajar. Tapi hanya itu satu-satunya cara agar Kyuhyun menyetujui pertunangan kami. Saat ini ia masih memikirkan perasaanmu, padahal sudah jelas-jelas posisinya begitu terdesak. Bukankah kau juga tahu, keluarga Cho bergantung pada keluarga kami? Pertunangan ini akan mempermudah semuanya. Tapi keegoisan Kyuhyun masih menjadi penghalang bagi kami.”

Lidahku terasa kelu. Setiap kalimat yang meluncur dari mulut Hyojin bagaikan racun bagiku. Ia memintaku untuk mundur secara terang-terangan. Tapi mengapa tidak Kyuhyun yang bicara denganku saat ini? Mengapa aku harus menghadapi gadis ini? Apakah Kyuhyun ingin bersembunyi dariku? Atau mungkin ia takut akan terpengaruh lagi jika bertemu denganku?

“Baiklah, aku paham.” Balasku dengan suara berat.

“Tapi kumohon sebelum aku mengiyakan permintaanmu, jawablah satu pertanyaanku.” Lanjutku lagi.

“Apa yang ingin kau tanyakan?”

“Apa.. apakah selama ini.. kau.. mencintai Kyuhyun?”

Aku tahu pertanyaan ini akan membunuhku. Namun aku benar-benar penasaran. Aku hanya ingin memastikan jika Kyuhyun akan memilih wanita yang tepat, wanita yang juga mencintainya.

“Semestinya tanpa kau bertanya, seharusnya kau sudah tahu jawabanku apa. Selama ini aku sangat mencintainya, bertahun-tahun aku menunggu untuk bisa bersamanya. Tapi kehadiranmu, nona Kang. Kehadiranmu selalu menjadi mimpi buruk bagiku. Dan kumohon sekarang, pergilah dari kehidupannya. Kyuhyun harus memilih keluarganya. Ia tidak mungkin selamanya akan egois dengan perasaannya sendiri.”

Air mataku menetes tanpa bisa kubendung lagi. Jadi selama ini kecurigaanku tepat. Hyojin memang memiliki ikatan khusus dengan Kyuhyun. Ialah gadis yang selama ini tersakiti karena Kyuhyun selalu mencoba menutup hatinya bagi orang lain.

“Aku akan sangat  berterimakasih padamu, jika kali ini kau bersedia untuk mengalah. Mengalahlah demi kebaikan Kyuhyun.” Hyojin tiba-tiba berlutut di depanku. Apa-apaan ini? Aku tidak mau diperlakukan seperti ini, seolah semua keputusan ada padaku saat ini.

“Berdirilah. Kau tidak pantas memohon padaku.” Aku membimbingnya untuk bangun, dan kami sama-sama terisak karena pedih. Di satu sisi aku sangat membenci gadis ini, karena ia akan mengambil Kyuhyun dariku untuk selama-lamanya.

“Tanpa kau memohon seperti inipun, aku akan pergi. Meninggalkannya dan menjauh dari kehidupannya sudah kupikirkan semenjak peristiwa itu terjadi di depan mataku.” Ujarku dengan suara bergetar.

—————————————

AUTHOR POV

Donghae memperhatikan permainan gadis di sebelahnya. Ia sengaja tidak mengeluarkan komentar apapun karena ia ingin gadis itu sendiri yang mengevaluasi permainannya. Merasa diperhatikan, Yoora seketika menghentikan permainan pianonya. Selain gugup, ia juga belum mampu meneruskan sisa dari permainannya karena pada kenyataannya lagu itu memang belum rampung dikerjakannya.

“Maaf, aku masih buntu.”

“Gwaenchana. Kenapa harus meminta maaf padaku?” respon Donghae.

“Karena.. aku membuat lagu ini untukmu, oppa. Aku belum bisa memperdengarkannya secara utuh di hadapanmu.”

Donghae terdiam. Baginya gadis ini sudah berusaha keras. Permainan Yoora sudah memperlihatkan progress dan kemajuan yang pesat dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.

“Boleh aku tahu apa judul dari lagu ini?” Tanya Donghae.

Yoora hanya menggelengkan kepalanya. Ia bahkan belum menemukan judul yang pas untuk lagunya. Ia baru berencana menamai lagunya jika memang lagu itu benar-benar sudah selesai dibuatnya.

“Oppa.. apa kau masih membenci Kyuhyun oppa?”

Donghae tersentak. Ia tak menyangka Yoora tiba-tiba akan bertanya hal seperti itu padanya.

“Aku tidak pernah membenci Kyuhyun. Kau jangan berpikiran seperti itu.” ujar Donghae sedikit tersenyum.

“Benarkah? Baguslah. Aku senang sekali mendengarnya. Aku takut sekali kau membencinya, padahal dia adalah orang baik.” Balas Yoora pelan. Donghae menangkap kesedihan yang dalam dari ucapan gadis ini. Ia pun mendekat pada Yoora, dan kedua orang ini saling menatap.

“Aku tidak punya alasan untuk membenci kakakmu.”

“Juga tidak karena kalian mencintai gadis yang sama bukan?” Yoora menatap Donghae. Entah darimana ia mendapatkan keberanian untuk mengungkapkan hal itu. Donghae terlihat sedikit kaget, tak menyangka Yoora akan mengatakan hal semacam tadi.

“Ah, tentu saja tidak seperti itu. Sebaiknya kau menghapus pikiran-pikiran semacam itu. Bagaimana jika sekarang kita meninggalkan ruangan latihan ini?  Aku akan mentraktirmu makan.” Donghae menepuk pundak Yoora.

“Oppa, bolehkah aku minta tolong padamu?”

“Ne? Katakan saja.”

“Jika kau bertemu dengan Minji onnie, sampaikan padanya agar ia menemui Kyuhyun oppa. Mereka perlu bicara. Aku mungkin bukan siapa-siapa, tapi aku yakin ia pasti akan mendengarkan perkataanmu jika kalian bertemu. Kumohon..” Yoora memegang tangan Donghae. Pria ini terdiam sejenak, kemudian ia hanya mengangguk pelan.

————————————–

KYUHYUN POV

Hari ini aku terlalu bersemangat, hingga aku datang satu jam lebih awal dari yang seharusnya. Bagaimana tidak, Minji mengajakku untuk bertemu malam ini di sebuah private restoran yang ada di salah satu hotel berbintang di Seoul. Aku tahu ini bukanlah makan malam romantis yang dipersiapkannya untuk kami karena sepertinya memang ada hal penting yang ingin dibicarakannya denganku. Minji bahkan menolak untuk kujemput dan memintaku untuk datang langsung ke tempat yang sudah dipesannya untuk kami. Pertemuan pertama kami, setelah kejadian itu.

Sepertinya ia tak berencana untuk mengajak orang lain lagi dalam makan malam ini karena hanya dipersiapkan dua tempat duduk. Pelayan menghampiriku untuk menanyakan pesanan dan aku tersenyum dengan mengatakan jika aku masih menunggu seseorang lagi. Tepat pukul setengah delapan malam, Minji datang. Aku sampai berdiri saat melihatnya datang. Ia muncul dengan atasan tanpa lengan berwarna hitam berenda sederhana  pada bagian dadanya, dan ia memakai rok berwarna putih selutut yang membuatnya terlihat begitu cantik. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai, dan Minji memakai make up tipis yang semakin mempercantik wajahnya. Ia datang hanya membawa tas tangan miliknya.

“Apa kabar? Aku.. aku begitu merindukanmu.” Ujarku gugup. Minji hanya tersenyum melihatku. Entahlah, senyumnya terlihat begitu berbeda. Aku tahu ia lelah. Sama sepertiku.

“Maaf membuatmu menunggu. Duduklah, dan sebaiknya kita memesan makanan terlebih dahulu.” Ujarnya.

Aku menurut, duduk dan memesan makananan bersamanya. Ya Tuhan, aku bahkan tidak bisa melepaskan pandanganku barang sedetik saja dari wajahnya. Mengapa ia tidak marah padaku? Aku mengharapkan saat ini ia akan marah padaku, memukulku bahkan jika perlu. Seperti ini, berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa justru membuatku begitu sakit.

“Minji ah, apa yang kau lakukan beberapa hari terakhir?” aku membuka obrolan. Kami duduk berhadapan, dan wajah cantiknya terlihat sedikit pucat.

“Menenangkan diri. Ah, sebaiknya kita menyelesaikan makan malam dulu baru bicara.” Jawab Minji.

Akhirnya kami menunggu makan malam tiba. Setelah pelayan mengantarkan pesanan, kami pun makan malam dalam diam. Minji tidak terlalu banyak bicara dan ia juga tidak terlihat menikmati makan malamnya. Suasana hatiku justru semakin tidak karuan ketika makan malam kami akan berakhir. Aku takut dengan pembicaraan kami selanjutnya.

“Kudengar kau dan Hyojin akan bertunangan..” Minji sepertinya memulai obrolan. Aku sangat menyesal mengapa itu hal pertama yang diucapkannya.

“Tidak jika kita bisa bersama kembali. Minji ah.., kumohon kembali padaku. Kita bisa memulai lagi semuanya dari awal..” balasku dengan nada cemas.

“Memulai dari awal? Cho Kyuhyun.. tidak ada lagi yang harus kita mulai. Sekalipun ada, kita akan memulai semuanya masing-masing. Kau tanpa aku, dan begitu sebaliknya.”

Aku tersentak mendengar responnya. Ia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kumengerti, dan rasanya aku hampir tidak bisa mengendalikan diri dan juga rasa gugupku. Apa yang harus kukatakan? Aku merasa begitu bersalah telah mengkhianatinya hingga seperti ini.

“Minji ah.. jebal..” aku memegang tangannya.

“Dengarkan aku. Kali ini kau hanya perlu mendengarkan aku karena aku tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun darimu.”

Aku terdiam, masih memegang pergelangan tangannya. Aku takut ia akan melepaskannya. Apa yang akan dikatakannya kali ini? Pasti sesuatu yang akan membuatku hancur.

“Kita sudah sama-sama dewasa dan aku rasa kau pasti mengerti situasi yang sebenarnya. Kyuhyuna,, kumohon berhentilah egois. Kau harus mulai memikirkan keluargamu dan juga kebaikanmu.”

“Apa yang kau tahu tentang kebaikanku? Aku hanya perlu kau dan semuanya akan baik-baik saja.” Ujarku dengan suara bergetar. Aku berusaha agar semua maksudku tersampaikan, namun aku tak bisa banyak bicara. Apakah kalimat tadi bisa membuatnya memahami maksudku?

“Tidak. Itu semua tidak berlaku lagi. Aku bukanlah orang yang tepat untuk kebaikanmu.”

“Kau bicara begini karena kau kasihan pada keluargaku, bukan? Kau juga ikut-ikutan ingin mengorbankan perasaanmu demi sandiwara bodoh ini, begitu? Kang Minji kumohon..”

“Ani. Cho Kyuhyun, aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadapmu. Beberapa kejadian telah membuka mataku, dan aku sadar, aku tidak lagi mencintaimu…”

Aku mengendurkan genggamanku padanya. Ucapan Minji membuat kepalaku pening dan patah hati. Aku tidak yakin, aku tahu gadis ini berbohong. Aku bisa melihat matanya. Ia berbohong.

“Kau berkata bohong..”

“Kau bisa beranggapan apa saja. Yang jelas, aku hanya ingin kau mengambil keputusan yang tepat. Jangan menungguku lagi karena itu akan sia-sia. Pikirkan kebaikanmu dan juga orang-orang yang mencintaimu. Aku bukan lagi bagian dari orang-orang itu.”

“Kang Minji..”

“Aku membencimu, Cho Kyuhyun. Itulah permasalahannya.  Anggap saja kita tidak pernah saling mengenal, karena itulah yang akan kulakukan untuk memulai semuanya dari awal.”

Kurasakan air mata menggenang di pelupuk mataku. Kepalaku benar-benar pening. Bisakah aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk? Aku ingin terbangun dengan segera. Setiap kata yang diucapkan Minji membuatku patah hati. Apakah aku harus menyerah sekarang? Ia mengatakan padaku jika ia membenciku. Ia tidak ingin mengenalku lagi. Apa yang harus kulakukan sekarang?

“Kurasa semua sudah jelas. Aku harus pergi sekarang.”

Aku bergegas menahan tangannya. Kami sama-sama berdiri. Sekali lagi aku ingin melihatnya, namun Minji seolah menghindari tatapanku. Aku ingin melihat kebohongan di matanya.

“Kau sungguh tega padaku. Minji ah, aku akan mati jika kau seperti ini terhadapku.” ucapku mencoba menahannya. Aku tidak tahu apalagi yang harus kukatakan saat ini. Selama ini Minji selalu mendegarkan apapun perkataanku, dan kali ini ia menolakku. Ia hanya menggelengkan kepalanya.

“Tidak akan seburuk itu. Kau akan baik-baik saja tanpa aku. Bukankah kita sudah pernah terpisah sebelumnya? Aku yakin ini tidak akan sulit bagimu, apalagi kau memiliki orang lain yang juga akan mencintaimu dan mungkin lebih baik dari yang pernah kulakukan sebelumnya.” Ujarnya pelan.

“Tidak. Minji ah kau tidak boleh pergi. Tidak ada yang mencintaiku sebaik kau! ” Aku menariknya ke dalam pelukanku. Aku mendekapnya, sekalipun tak ada balasan darinya. Aku tidak mau ia merelakan ini semua dengan begitu mudah. Ini semua tidak benar. Aku sudah berjanji pada kakek Kang untuk menjaga gadis ini seumur hidupku, bagaimana mungkin aku mengingkarinya? Aku seorang laki-laki sejati. Aku tidak mungkin mengingkari janjiku.

“Semoga kau hidup bahagia. Berhentilah membodohi dirimu sendiri. Biarkan aku pergi..”

Gadis ini melepaskan pelukanku. Ia keluar dari ruangan ini dan meninggalkanku sendirian tanpa bertanggungjawab terhadapku. Apakah ia tahu bagaimana hidupku setelah ini? Apa ia pikir aku akan baik-baik saja dengan keputusan sepihaknya? Aku memang pernah berkata jika aku akan menyerah apabila ia sendiri yang mengatakan akan melepaskanku. Namun aku tahu ia berbohong, dan kenyataannya begitu sulit. Apakah tidak ada pilihan lain yang bisa kami jalani selain ini?

——————————————–

AUTHOR POV

“Jadi tidak terjadi apa-apa diantara kalian?” Kris sedikit meninggikan nada bicaranya, namun bukan karena ia sedang marah. Ia hanya mempertegas dan ingin meyakinkan jika gadis yang tengah bersandar di pundaknya ini berkata benar.

“Ne. Aku sadar betul jika tak terjadi apapun diantara kami malam itu.” Hyojin tersenyum pada dirinya sendiri. Kris mengubah posisinya, membuat gadis itu tak lagi bisa bersandar, namun justru berhadapan dengan pria ini.

“Mengapa kau tidak menjelaskan yang sebenarnya pada Kyuhyun atau Minji? Penjelasanmu akan sangat membantu mereka.”

Hyojin menatap Kris dengan tatapan heran. Apa yang baru saja diucapkan pria ini?

“Wu Yi Fan.. apa kau bercanda padaku? Kau lupa apa impian terbesarku? Aku tidak akan melakukan hal bodoh yang justru bisa membuat mereka kembali bersatu karena itu akan menghambat impianku.” Hyojin menatap Kris.

Kris hanya terdiam, tidak tahu harus membalas apa. Ia nyaris saja mengatakan hal bodoh. Ya, seharusnya ia ingat dan sadar, gadis ini menginginkan Kyuhyun. Tentu saja mungkin  ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh gadis ini. Ia justru tidak berpikir ke arah sana. Ia malah khawatir jika memang sesuatu telah menimpa kedua sahabatnya itu.

“Tak kusangka kau sampai pada tahap seperti ini.” ujar Kris, tak lagi menatap Hyojin.

“Maafkan aku, aku begitu licik di matamu bukan? Dan mungkin Kyuhyun akan membunuhku jika ia mengetahui kebenaran ini.”

“Lalu apa rencanamu sekarang?”

“Aku tahu aku berdosa besar pada Kyuhyun karena aku telah menipunya dan membuatnya merasa bersalah padaku. Tapi kau tahu? Dengan itu ia menyerah. Ia telah menerima pertunangan itu, dan aku sangat bahagia saat ini. Akhirnya ia menerima keadaan.” Hyojin berkata dengan pelan.

“Maksudmu.. Kyuhyun menyetujuinya?”

“Ne. Dan pertunangan akan diadakan minggu depan. Tentunya sebagai orang terdekat aku dan Kyuhyun, kau harus datang, karena aku dan Kyuhyun baru akan mengawali hubungan kami.” Hyojin tersenyum memandang Kris.

“Tapi bagaimana dengan Minji?”

“Mengapa kau mengkhawatirkan gadis itu? Apa kau peduli padanya? Aku sudah memastikan jika ia tak akan muncul lagi di hidup Kyuhyun. Lagipula Kyuhyun juga sudah paham gadis itu tak akan menerimanya lagi, untuk itulah ia menyerah dan menerima semuanya.”

“Hyojin ah, kau bahagia dengan ini semua? Maksudku, dengan cara seperti ini.”

“Kris, apa yang salah denganmu? Mengapa sedari tadi kau seolah meragukanku dan tidak senang dengan berita baik ini? Bukankah sejak awal kau selalu mendukungku akan ini?” Hyojin menatap Kris heran. Pria itu melihat ke arah lain.

“Aku pamit pulang. Kau merusak moodku malam ini.” Hyojin bangkit lalu mengambil tasnya yang tergeletak di atas sofa apartemen Kris. Pria itu hanya diam, membiarkan gadis manja dank eras kepala itu pergi.

—————————————–

Minji membungkukkan setengah tubuhnya, tanda ia memberi hormat dan berterimakasih pada beberapa orang yang selama ini telah berjasa baginya. Nampak sang bibi penjaga rumah, pengacara serta sekretaris keluarga dan juga Donghae yang ada di sebelah gadis itu sedari tadi di ruang utama keluarga Kang sore itu.

“Paman, jeongmal gamsahamnida atas semuanya. Maaf telah merepotkanmu dengan banyak hal selama appa tidak ada. Aku pamit.” Ujar Minji pada sekretaris dan pengacara keluarganya.

“Nona harus menjaga diri dengan baik selama di sana. Masalah visa dan semuanya sudah lengkap, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.” ujar sekretaris Kim.

“Tak hanya itu. Aku juga meminta maaf karena harus keluar dari perusahaan padahal aku belum lama. Tapi appa sudah menyetujui keputusanku dan semuanya akan diserahkan pada paman. Mohon bantuannya.” Gadis itu memohon sekali lagi.

“Saya mengerti. Selamat jalan, Nona. Semoga Tuhan melancarkan impian Nona.” Ujar sekretaris Kim lagi.

Minji akhirnya melangkah ke luar dibarengi Donghae dan diikuti orang-orang kepercayaan keluarganya. Donghae yang akan mengantarkan gadis itu ke bandara sore ini, satu-satunya orang yang dipercaya dan diberitahu Minji perihal keberangkatannya ke Amerika.

**

Kyuhyun duduk dengan tenang. Nyonya Cho dan Yoora yang duduk di sebelahnya memandang pria ini dengan sedikit khawatir. Kyuhyun terlihat begitu tampan dengan tuxedo hitamnya, ia siap untuk pesta pertunangannya dengan putri tunggal keluarga Choi hari ini. Ya, siap secara fisik, namun tidak dengan hatinya. Yoora tahu, Kyuhyun tidak dalam kondisi yang baik, khususnya mental pria itu. Ia sendiri bingung dan tidak tahu apa yang sudah terjadi belakangan hingga Kyuhyun menyetujui hal ini dan Yoora tahu, ini sama sekali tidak diinginkan oleh Kyuhyun. Gadis ini masih begitu penasaran ada apa dengan kakaknya dan juga Minji, karena dengan ini itu berarti Kyuhyun sudah menutup hubungannya dengan gadis yang selalu bersamanya sejak kecil itu. Dan Yoora yakin, gadis itu pula yang menjadi penyebab utama wajah suram Kyuhyun di hari pertunangannya ini.

“Nak, omma akan keluar menemui appamu dan kolega yang lainnya. Keluarlah karena Hyojin dan keluarganya juga sudah tiba.” Nyonya Cho mengusap pundak Kyuhyun, memberikan sedikit energi positif bagi putra sulungnya.

“Ne, omma. Aku akan keluar sebentar lagi.” Kyuhyun mencoba tersenyum.

“Oppa.. gwaenchana? Bersemangatlah. Semua keputusan yang kau ambil pasti ada hikmahnya. Maaf jika aku terlalu sok tahu dalam bicara padahal kenyataannya aku tidak tahu apa yang tengah terjadi.” Yoora berkata pelan.

“Haha, kau sering berkata bijak akhir-akhir ini. Gomawo. Selama ini kau selalu menjadi penyemangatku.” Kyuhyun tersenyum pahit.

“Ayo kita keluar, para undangan sepertinya sudah datang. Kau harus menyambut mereka.”

**

Donghae menatap gadis yang mengenakan kacamata hitam di sebelahnya. Mereka tak begitu banyak bicara sedari tadi. Pesawat Minji satu jam lagi, dan waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Donghae tahu Minji pasti tak ingin bicara banyak, namun ia sangat ingin menyampaikan sesuatu.

“Hari ini pertunangannya. Maaf jika aku mengingatkanmu namun kurasa kau perlu tahu. Ia juga mengundangmu untuk datang. Apa ada hal yang ingin kau sampaikan?”

“Tidak ada. Aku sudah tidak peduli dan bagiku aku sudah tidak mengenalnya lagi. Maafkan aku Donghae. Aku telah merusak hubungan baik kita semua. Tapi kurasa kau mengerti alasanku dan seberapa besar rasa sakit yang aku bawa pergi.” Minji berkata pelan, dan ia sama sekali tidak ingin mengingat jika hari ini mereka bertunangan. Kyuhyun dan Hyojin.

Donghae tak merespon ucapan Minji. Sepertinya gadis ini memang sudah sangat kecewa dan tak bisa disembuhkan lagi hingga ia memutuskan untuk pindah ke Amerika dan meninggalkan kehidupannya di Seoul. Donghae tahu pasti, Kyuhyunlah alasan kepindahan Minji, bukan karena gadis ini memang ingin mengejar impiannya di negeri Paman Sam itu.

“Mungkin aku akan memikirkan sekolah musik yang bagus di sana, jadi kita bisa sering bertemu. Tunggu saja aku.” Ujar Donghae. Minji menoleh, menatap mata Donghae kemudian menggenggam tangan sahabat baiknya itu.

“Lee Donghae, terima kasih banyak atas semuanya. Hanya kau yang aku percaya hingga detik inipun aku masih merepotkanmu. Seharusnya saat ini kau dan yang lainnya menghadiri acara bahagianya itu, tapi karena aku kau disini. Permintaanku, aku mohon jangan membencinya. Akulah yang memiliki masalah, jadi kuharap tak ada alasan bagimu untuk membencinya, ara?” Minji tersenyum pada Donghae. Pria itu hanya diam.

“Berjanji padaku kau tidak akan membencinya dan kalian berempat akan tetap berteman baik sampai kapanpun.” Minji menyerahkan jari kelingkingnya dan meminta Donghae untuk melakukan hal yang sama agar mereka membuat kesepakatan. Donghae pun mengeluarkan senyum segarisnya dan menautkan kelingkingnya pada milik Minji.

“Dan berjanjilah padaku kau akan mengunjungi Seoul setiap kau mendapatkan jatah liburanmu. Ingatlah, pintu rumah keluarga Lee selalu terbuka untuk gadis yang dari kecil selalu turut meramaikan rumah kami.” Ujar Donghae.

“Pasti. Sampaikan salamku pada Sungmin oppa dan Minrin, semoga kelak bayi mereka tumbuh sehat. Awasi juga Eunhyuk dan Hanwoo, jangan biarkan ia menyakiti Hanwoo. Jika itu terjadi, aku akan pulang dan memenggal kepalanya.” Ancam Minji.

“Hahahha kau sungguh menyeramkan. Seharusnya Eunhyuk mendengar langsung dari mulutmu.” Donghae tertawa kecil.

Minji kemudian memeluk Donghae, menyandarkan kepalanya di pundak namja itu.

“Donghae ya, aku begitu menyayangimu. Kau seperti kakak kandungku, selalu menjaga dan menolongku. Oh ya, ada gadis yang begitu mencintaimu. Kuharap kau bisa melihatnya lebih dekat dan tidak membuatnya menangis.” Ujar Minji.

“Siapa yang kau maksudkan?” Donghae mengernyitkan alisnya.

“Hahahha.. kau akan menemukannya sendiri. Wah, aku benar-benar ingin menangis sekarang. berat sekali nantinya akan hidup tanpa kalian di sisiku.” Ujar Minji dengan suara bergetar. Matanya terasa penuh akan air, dan pikirannya melayang memikirkan seseorang. Hal itulah yang membuat tangisnya nyaris meledak saat ini.

“Jaga dirimu baik-baik. Amerika negara yang besar.” Ujar Donghae pelan.

“Ne. Aku harap kesibukan dan kehidupan baruku di sana akan membuatku jauh lebih baik.” Balas Minji.

**

Acara pertunangan berlangsung dengan lancar. Acara yang diadakan di salah satu hotel berbintang lima milik keluarga Choi itu akhirnya mempersatukan Kyuhyun dan Hyojin dalam status hubungan yang lebih serius. Hyojin tampil begitu cantik dalam balutan gaun putih panjang tanpa tali yang membalut tubuh semampainya, sama halnya dengan Kyuhyun yang kini berdiri gagah di sebelahnya. Cincin pertunangan telah mengikat mereka satu sama lain, dan Hyojin tak hentinya tersenyum kepada semua yang hadir. Situasi ini sangat berbanding terbalik dengan aura wajah Kyuhyun, selalu menebar senyum yang sarat akan beban.

“Selamat atas pertunangan kalian.” Kris mendampingi dua sahabatnya. Ada Yoora juga menemani oppanya. Dan mata pria tinggi ini tak pernah lepas dari Hyojin, gadis yang dipastikannya akan selalu tersenyum bahagia mulai detik ini.

Tak berapa lama, muncul Eunhyuk, Sungmin dan Minrin. Mereka datang untuk Kyuhyun dan memberikan selamat atas pertunangannya.

“Cho Kyuhyun, apapun yang terjadi, kami turut bahagia. Lakukan apa yang menurutmu tepat.” Sungmin memeluk Kyuhyun dan menepuk punggung pria itu.

“Gomawo kalian sudah mau datang.” Senyum Kyuhyun.

“Mana Donghae oppa?” tanya Yoora.

“Iya, mana Donghae? Ia sengaja tak datang karena tak mau bertemu denganku?” Tanya Kyuhyun.

Eunhyuk, Sungmin, dan Minrin saling pandang. Sungmin pun mengangguk pada Eunhyuk. Kris sedikit mengamati karena ia dan pria bernama Donghae itu juga ada di apartemennya ketika peristiwa itu terjadi. Menurut penilaian Kris, Donghae sejak hari itu memang sangat membenci Kyuhyun. Hyojin juga mengamati obrolan ini.

“Kyuhyun ah,, Donghae..” Eunhyuk sedikit terbata dan memotong ucapannya lalu kembali melihat ke arah Sungmin.

“Kyu, Donghae saat ini bersama Minji. Kami juga mewakili Minji karena tidak bisa memenuhi undanganmu. Ia berangkat ke Amerika petang ini dan Donghae tidak bisa hadir karena mengantar Minji ke bandara.” Jelas Sungmin dengan lebih tenang. Minrin memegang erat lengan suaminya. Wanita ini cukup khawatir akan respon Kyuhyun. Kris dan Hyojin juga saling pandang. Terlebih Yoora, ia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Seketika gadis itu melihat cemas oppanya.

“Apa maksudnya dengan berangkat ke Amerika?” Kyuhyun merespon cepat dengan suara sedikit tinggi dan bergetar namun dengan wajah linglung.

“Ne, maafkan kami. Minji meninggalkan Korea dan akan menetap di Amerika karena ia akan mengurus lembaga sosial milik keluarga Kang di sana. Ia juga mengatakan ingin melanjutkan magisternya di sana. Kami juga cukup kaget dengan keputusannya yang terkesan mendadak, dan maaf jika kami baru memberitahumu.” Eunhyuk berkata dengan nada menyesal.

“Jam berapa pesawatnya?” ujar Kyuhyun dengan suara berat.

“Jam.. 7.. malam ini.” ujar Eunhyuk

Kyuhyun langsung melirik arlojinya. Pukul 06.15. Jika ia menggunakan kecepatan tinggi, ia bisa sampai di bandara hanya dalam waktu tigapuluh menit bahkan kurang. Dan itu artinya, ia masih punya waktu. Begitulah jalan pikiran Kyuhyun.

“Kris, pinjamkan kunci mobilmu.”

“Oppaa..” cemas Yoora.

Tanpa ada yang bisa mencegah, tokoh utama pria di acara pertunangan ini telah melesat keluar begitu Kris menyerahkan kunci mobilnya. Hyojin pun hanya bisa terdiam mengetahui kepergian Kyuhyun. Ia sedikit marah pada Kris mengapa pria itu memberikan kunci mobilnya. Namun Hyojin yakin, semaksimal apapun usaha Kyuhyun malam ini , ia tidak akan mungkin bertemu dengan Minji. Lagipula pertunangan sudah berlangsung, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkannya lagi.

**

Kyuhyun mengemudikan mobil Kris dengan kecepatan maksimal. Beruntung hari ini bukan akhir pekan, jadi jalanan tidak terlalu ramai hingga menimbulkan kemacetan. Tangan Kyuhyun bergetar. Matanya bahkan hendak menumpahkan air. Ia bersumpah akan menyesal seumur hidup jika sampai tidak bisa melihat gadis itu lagi.

Kyuhyun menelisik kembali pertemuan ‘special’ dan terakhirnya dengan Minji. Jadi ini yang dimaksud oleh gadis itu dengan memulai dari awal tanpa dirinya. Minji benar-benar ingin menghapus semua kenangannya tentang Kyuhyun dengan cara meninggalkan Korea. Kyuhyun mengenal gadis itu begitu lama, dan ia cukup mengenal watak Minji. Kali ini gadis itu pasti serius.

Kyuhyun ingin menghubungi Donghae. Pria itulah satu-satunya yang tahu dimana Minji saat ini. Namun ia takut, ia takut Donghae akan memberikan jawaban yang harus membuatnya menyerah di tengah jalan. Lebih baik ia berjuang dan membuktikan sendiri jika Minji memang masih ada di Korea.

Kyuhyun berlari, menembus suasana bandara Incheon yang tidak begitu ramai. Ia ingin mencapai terminal keberangkatan sesegera mungkin, bahkan jika perlu ia akan membayar petugas untuk bisa masuk hingga ke gate tempat Minji berada. Beberapa orang melihat ke arahnya dengan tatapan asing dan aneh, tentu saja karena ia berpenampilan sangat rapi dan wajah paniknya yang seolah akan mati besok.

Kyuhyun tak ingin melihat arloji. Namun ia harus memastikan waktu yang tersisa. Pukul 06.45. Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi, dan ia tahu kesempatannya sangat kecil. Lima belas menit lagi pesawat take off dan ia tak akan bertemu dengan gadis yang memegang kebahagiaannya itu.

“Yaaaaaa!!!!!” Kyuhyun berteriak sendiri ketika melihat papan yang menunjukkan jika penerbangan ke Amerika sebentar lagi. Ia tak melihat sosok yang diinginkannya. Kyuhyun memerosotkan tubuhnya di lantai, hingga seseorang yang dikenalnya menghampirinya. Ia benar-benar hancur. Kyuhyun menangis. Donghae berjongkok mendekati sosok tampan yang ia tahu tak seharusnya berada di sini saat ini.

“Mana dia? Mengapa kau tega merahasiakan keberangkatannya hah?!! Mana Kang Minji?! Jawab aku Lee Donghae!!!!” Kyuhyun seketika mengambil kerah Donghae dengan emosi dengan mata nanar yang penuh air. Ia mendorong putra bungsu keluarga Lee itu hingga terjerembab dan membuat beberapa orang di sekitar panik dan melihat pemandangan tak biasa di bandara itu.

“Maafkan aku. Maafkan aku, Kyu..”

Bukkk!!!!

Satu pukulan dari Kyuhyun mendarat mulus di pipi kanan Donghae. Seorang petugas bandara kemudian memanggil security dan beberapa pria yang notabene adalah bukan petugas turut memegangi Kyuhyun dan Donghae. Namun Donghae tak membalas, ia hanya diam pada posisinya, sementara Kyuhyun sudah seperti orang kesurupan. Ia terus berteriak dan menangis. Suasana baru benar-benar terkendali setelah security muncul. Donghae mengatakan jika Kyuhyun adalah saudaranya dan mereka sedang terlibat masalah. Ia pun meminta maaf atas kejadian yang mengganggu kenyamanan umum tersebut.

—————————————-

My two stories

My hot and cold times with you

They’re both memories that you gave to me

The same times, but with different sides of you

My double – edged memories

You came into my heart,

I don’t doubt it, that you took me away

The time that wasn’t short

You’re that kind of person

A story that’s enough for me..

You disappeared from my life

I didn’t hold you back

The short amount of time

That I saw your heart

You clearly sent it, you said you were hurting

And I let you go,, our last time..

Kyuhyun membuka matanya, merasa seperti baru saja terbangun dari sebuah mimpi buruk. Ia memandang sekeliling kamarnya. Rasanya ia tertidur begitu lama. Ya, setelah mengacaukan sedikit pesta pertunangan dengan kabur dari acara untuk pergi ke bandara, ia hanya ingat jika dirinya kemudian merasa begitu lelah dan tertidur. Entah berapa jam lamanya ia tertidur setelah hari buruk kemarin.

Kyuhyun memegang kepalanya, pening dan sakit. Namun yang lebih menyakitkan lagi adalah perasaannya. Pria ini merutuki dirinya sendiri. berkali-kali bahkan hingga kinipun, ia masih ingin menangis.

“Aku lemah sekali. Untuk ukuran seorang pria aku terlalu lemah.” Gumam Kyuhyun pada dirinya sendiri. Hal yang disesalinya, tidak sempat bertemu gadis itu dengan kemungkinan besar mereka memang tidak akan pernah bertemu lagi kecuali jika ia nekat menyusulnya. Namun tentu saja, itu adalah keputusan bodoh yang akan merugikan banyak orang dan menunjukkan betapa egoisnya seorang Cho Kyuhyun.

“Kau sudah bangun? Apa kau sudah merasa baikan?”

Kyuhyun menoleh ketika suara lembut seorang wanita menyapa telinganya. Bukan suara ibunya, bukan juga suara Yoora apalagi Minji.

“Kau ada di sini?” Tanya Kyuhyun sedikit parau.

“Minum air putih ini kemudian makanlah sarapanmu.” Hyojin meletakkan sarapan di atas meja.

“Kau belum menjawab mengapa kau ada di rumahku. Bukankah seharusnya kau masuk kantor hari ini?”

Hyojin tersenyum dan duduk di pinggir tempat tidur, menatap pria yang sebagian tubuhnya masih dibungkus selimut meskipun kini posisinya telah duduk.

“Kau pingsan dan dokter mengatakan kau sedikit depresi. Kau tidak bisa mengendalikan emosimu. Aku khawatir jadi kuputuskan untuk menginap di sini dan membantu Bibi merawatmu.”

“Tapi..”

“Jangan lupa, aku sekarang tunanganmu. Jangan khawatir kau akan merepotkanku karena aku benar-benar ikhlas melakukannya. Ayo sekarang sarapan dulu. Atau kau mau mandi terlebih dahulu?” Hyojin kembali tersenyum.

Tunangan. Ya, Kyuhyun baru menyadari jika ia memang sudah bertunangan dengan gadis cantik ini. Terbukti, cincin yang melekat di jari manisnya. Itu bukti jika mereka memang telah bertunangan.

“Kau kenapa?” Hyojin menyadarkan Kyuhyun yang tengah melamun.

“Ani. Kurasa hidupku benar-benar berubah.” Kyuhyun berkata pelan.

Hyojin menghela nafas, lalu perlahan mengambil kedua tangan Kyuhyun dan digenggamnya.

“Aku tahu ini sangat sulit bagimu. Kepergiannya tak hanya mengagetkanmu tapi juga aku. Bisakah kau berpikir jika semua pasti ada hikmahnya? Mungkin itu yang terbaik bagi kalian.”

“Terbaik?” Kyuhyun nampak seperti orang bodoh. Ia tak merasakan sedikitpun kebaikan dari hal ini. Minji terlalu kejam dan ini sangat sepihak menurut Kyuhyun.

“Kyu, bisakah belajar melupakannya? Sekarang ada aku. Aku akan mencintaimu, memberikan yang terbaik yang aku bisa.” Hyojin tersenyum. Kyuhyun memandang gadis di hadapannya. Gadis yang memang ia tahu menggilainya, dan mungkin juga telah tersakiti olehnya. Terlebih ia telah melakukan hal yang tidak seharusnya pada gadis ini.

“Kita sudah sama-sama dewasa dan aku rasa kau pasti mengerti situasi yang sebenarnya. Kyuhyuna,, kumohon berhentilah egois. Kau harus mulai memikirkan keluargamu dan juga kebaikanmu.”

“Ani. Cho Kyuhyun, aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadapmu. Beberapa kejadian telah membuka mataku, dan aku sadar, aku tidak lagi mencintaimu…”

“Aku membencimu, Cho Kyuhyun. Itulah permasalahannya.  Anggap saja kita tidak pernah saling mengenal, karena itulah yang akan kulakukan untuk memulai semuanya dari awal.”

“Tidak akan seburuk itu. Kau akan baik-baik saja tanpa aku. Bukankah kita sudah pernah terpisah sebelumnya? Aku yakin ini tidak akan sulit bagimu, apalagi kau memiliki orang lain yang juga akan mencintaimu dan mungkin lebih baik dari yang pernah kulakukan sebelumnya.”

Kyuhyun kembali terngiang pertemuan terakhirnya dengan Minji dan bagaimana gadis itu menyesakinya dengan ucapan-ucapan yang kejam dan tak bisa dipercaya. Mungkin ucapan Minji benar, sekarang ia sudah memiliki Hyojin dan mungkin saja gadis itu bisa mencintainya lebih baik dari Minji. Kyuhyun mencoba melawan perasaannya. Minji membencinya. Dan ia pergi karena benar-benar ingin menghapus Cho Kyuhyun dari kehidupannya. Kyuhyun meresapi lagi kalimat gadis itu dalam pikirannya. Terasa sakit. Tapi jika gadis itu bisa, mengapa ia tidak?

“Cho Kyuhyun..”

Kyuhyun memandang gadis di hadapannya. Perlahan Hyojin memeluknya, dan Kyuhyun masih merasakan sedikit keanehan. Namun ia harus mencoba. Kyuhyun pun membalas pelukan gadis ini. Mencoba menumbuhkan perasaan baru dalam hatinya.

—————————————

Minji menatap ke luar jendela, meresapi suara hujan yang sudah dua hari ini mengguyur Texas. Ketika ia baru saja mendarat di negeri Paman sam ini, hujan menyambutnya dan hal itu berlanjut hingga dua hari terakhir. Terus terang, ia merasa sangat kesepian. Ia tidak akan bisa dengan sesuka hati menemui Hanwoo dan meminta gadis itu mendengarkan ceritanya. Tidak ada lagi Lee bersaudara yang begitu dicintainya, dan yang paling menyakitkan adalah tidak ada lagi Cho Kyuhyun di hidupnya. Apa yang ia pikirkan? Bukankah ia sudah bertekad untuk tidak menyesali keputusannya dan memulai semuanya dari awal dengan melupakan orang itu?

Ia terlalu lama mengenal Kyuhyun. Pria itu begitu penting baginya. Bahkan kini Minji ingin mengusir dua orang pelajar berseragam yang tengah berteduh di toko seberang. Pemandangan itu pun mengingatkannya ke masa lalu. Ia dan Kyuhyun pernah seperti itu.

Saat itu mereka membolos dari mata pelajaran Fisika yang menyebalkan karena sama-sama tidak mengerjakan tugas lalu berniat pergi ke amusement park dengan naik bus. Namun sayang hujan deras turun tanpa dihentikan dan akhirnya mereka berakhir dengan berteduh di emperan toko yang sedang tutup. Kakek Kang megetahui itu lalu menghukum kedua anak nakal itu. Minji teringat bagaimana Kyuhyun membela dirinya di depan kakek agar lelaki itu tidak memarahi cucunya. Kyuhyun berkata bahwa dialah yang memaksa Minji untuk bolos dan ikut bersamanya, sementara Lee bersaudara tidak mau ikut dengan mereka.

Kyuhyun itu anak yang pemberani dan kadang suka memberontak. Ia tidak takut pada apapun kecuali Tuhan dan orangtuanya. Minji kembali terisak. Bukankah pengorbanannya saat ini juga karena demi kebaikan keluarga Kyuhyun. Wajar saja, sudah sepantasnya ia mengalah dan Kyuhyun melakukan ini untuk keluarganya.

“Ms, Its your lunch time.”

“Thank you, I’ll come in few minutes.” Minji menjawab setelah dengan terburu-buru menghapus air matanya.

Saat ini ia tinggal di sebuah rumah singgah milik keluarganya yang dijaga oleh seorang wanita asli Texas dan seorang anak perempuannya. Beberapa hari ini tak ada hal penting yang dikerjakannya karena beberapa hari lagi ayahnya akan datang untuk menjenguknya dan membantunya mengurus semuanya sehingga segala sesuatunya bisa ia mulai dengan lancar. Minji sangat berharap, negara ini akan membantunya melupakan semuanya.

———————————-

Kyuhyun duduk sendirian di salah satu sofa pada bar yang biasa dikunjunginya tiap malam. Tak ada yang menemaninya kecuali gelas dan botol-botol kosong yang tadinya berisikan minuman beralkohol dengan kadar cukup tinggi. Masih ada dua botol, satunya belum dijamah dan satunya lagi masih berisi tiga perempat karena baru mulai diteguknya. Ia terlihat berantakan dengan jas yang telah dilepas dan kemeja yang tiga kancing teratasnya sudah terbuka. Wajah tampan dan penampilannya yang seolah beruang mengundang beberapa wanita malam menghampirinya, dan beberapa wanita itu hanya sempat bercumbu sebentar dengannya kemudian pergi lagi karena bagi mereka Kyuhyun sangat membosankan.

Inilah yang dilakukannya beberapa hari terakhir untuk melepaskan beban. Ternyata tekadnya untuk melupakan Minji dan mencoba menerima Hyojin sama sekali tidak membuahkan hasil. Ia justru semakin tersiksa dan akhirnya selalu pulang larut. Jika tidak begitu mabuk, ia akan pulang namun sebaliknya ia akan tertidur nyenyak di dalam mobil jika tak bisa mengendarai mobil untuk pulang.

“Kang Minji.. kau wanita brengsek. Kau pergi tanpa meminta ijin padaku. Aku bersumpah akan menidurimu jika sekarang kau muncul di hadapanku..” rintih Kyuhyun sendirian. Tak ada yang mendengarnya, karena semua orang di bar ini sepertinya bersenang-senang dan menyatu dengan dentuman musik. Hanya dirinyalah yang bersedih di sini.

Kyuhyun mengambil ponselnya, wallpapernya masih sama. Gadis itu tersenyum padanya dengan cantiknya, meracuni segenap pikirannya dan membuatnya berfantasi seolah gadis itu ada di sebelahnya saat ini. Menghubunginya pun, percuma saja. Nomor Minji sudah tidak aktif lagi. Mungkin Donghae dan yang lainnya tahu nomor baru gadis itu, namun tetap saja pasti tak akan ada gunanya. Minji pasti tidak akan meresponnya. Bukankah ia sudah bertekad akan melupakannya?

Mata Kyuhyun terbuka lebar. Seorang gadis berdiri hanya berjarak beberapa meter di depannya. Kyuhyun mengerjapkan matanya, lalu berdiri dan berjalan mendekati gadis itu. Setelah berdiri di hadapannya, Kyuhyun spontan mencium bibir si gadis dan mendekapnya erat.

“Yaaaa!!!! Siapa kau? Kurang ajar sekali padaku!!” gadis itu marah dan menampar pipi kiri Kyuhyun. Merasa tak direspon, Kyuhyun mencengkeram kedua bahu gadis itu dan menatapnya tajam.

“Kang Minji, aku tahu kau tidak akan benar-benar pergi meninggalkanku. Ayo temani aku malam ini.” ucap Kyuhyun dengan suara berat. Si gadis menatap Kyuhyun penuh amarah. Ia yakin seratus persen pria di hadapannya ini sedang mabuk berat karena ia sama sekali tidak mengerti ucapan pria ini, belum lagi mulutnya yang sangat bau alcohol.

“Kau gila lepaskan aku!!”

“Tidak. Kau harus menemaniku malam ini!!” Kyuhyun sedikit kasar dan kembali hendak mencium gadis itu. Bersamaan dengan itu, Kyuhyun merasakan tubuhnya ditarik dengan kasar oleh beberapa orang dan kini ia sudah berada di luar bar, ia tidak tahu dimana. Kyuhyun hanya merasakan pukulan-pukulan pada tubuh dan wajahnya dan ia benar-benar terlampau lemah untuk melawan. Pandangannya sedikit mengabur ketika kemudian orang-orang itu berhenti mengeroyoknya. Ia melihat seorang lelaki berusia sepantaran ayahnya dan gadis tadi yang menemani pria itu.

“Berani sekali kau menyentuh gadisku. Dasar anak muda jaman sekarang. Seberapa banyak uangmu hah?!” Pria itu berkata berat dan dingin.

“Minji ah.. Kang Minji.. kau tega… meninggalkanku… demi pria.. akhh.. tua ini?” ucap Kyuhyun tertatih-tatih sambil memegang dadanya yang terasa sesak dan sakit. Darah mengucur dari kepalanya.

“Sudah. Aku muak dengan anak ini. Bereskan saja dia.” Ucap pria tadi.

Kyuhyun kembali merasakan pukulan-pukulan yang lebih hebat menghujaninya. Sepertinya seluruh tubuhnya sudah remuk dan tak berbentuk. Pandangannya gelap, nafasnya sesak, dan ia tak lagi sadarkan diri.

**

Hyojin berkali-kali menghubungi nomor Kyuhyun dengan cemas. Sudah hampir dua jam ia menunggu Kyuhyun di tempat ini untuk makan malam namun pria itu tak kunjung datang. Gadis itu telah menghubungi ke rumah keluarga Cho, begitu juga Kris dan teman-teman dekat Kyuhyun seperti Eunhyuk namun tak ada yang mengetahui dimana pria itu saat ini. Mereka semua justru sangat khawatir setelah menerima telepon Hyojin. Entah mengapa jantungnya berdetak sangat cepat. Makan malam ini adalah permintaan Tuan Choi, Hyojin yakin Kyuhyun tidak mungkin tidak datang tanpa alasan seperti ini. Bukan Kyuhyun yang dikenalnya. Hyojin takut pria itu menghilang karena saat ini dia dalam perjalanan ke Amerika menyusul gadis itu. Ya, bisa saja bukan hal itu terjadi? Kyuhyun sangat terobsesi pada gadis itu. Ia bisa melakukan apa saja.

“Shit!!! Jika sampai kau melakukan itu, aku bersumpah akan membuat keluargamu menderita!” kesal Hyojin. Ia menggenggam kuat handphonenya, nyaris meremas benda keras itu. Air matanya menetes begitu saja tanpa bisa dibendung lagi. Kyuhyun begitu tega menghancurkan kebahagiaannya. Hyojin baru tersadar akan dirinya ketika sebuah telepon dari Kris masuk ke handphonenya.

“Hyojin ah~ kau dimana sekarang?” Aku akan menjemputmu. Kyuhyun terbaring koma di rumah sakit.”

————————————–

Yoora terlihat pucat memandang tubuh yang tak bergerak di hadapannya. Ia tidak percaya hal seburuk ini akan menimpa laki-laki paling kuat yang pernah dikenalnya. Gadis ini bahkan sudah lelah menangis. Kedua orangtuanya baru saja pulang, dan kali ini Yoora menyanggupi ayah dan ibunya untuk menjaga Kyuhyun di rumah sakit. Ia tidak sendirian, namun ia ditemani Donghae yang beberapa hari ini juga selalu ada di rumah sakit.

“Kau belum makan dari pagi.” Donghae menyadarkan gadis itu, ia menoleh dan hanya melihat Donghae dengan tatapan kosong.

“Aku tidak lapar. Lagipula Kyuhyun oppa juga tidak makan apa-apa beberapa hari ini.”

“Jangan bodoh. Keadaanmu berbeda dengan Kyuhyun. Jika oppamu tau kau bandel seperti ini, ia akan marah dan ia tidak akan sembuh.” Donghae berkata sebisanya, mencoba mempengaruhi gadis ini. Dan sepertinya, Yoora terpengaruh ucapan Donghae.

“Aku benci suara mesin itu. Aku takut suaranya berubah dan ia akan mengambil Kyuhyun oppa selamanya. Beberapa waktu lalu, appa yang seperti ini. Sekarang oppaku. Mengapa Tuhan senang sekali menyiksa keluarga kami? Appaku sangat baik pada semua orang. Mengapa keluarga kami harus seperti ini?” Yoora menangis. Donghae memeluk gadis itu, menenangkannya. Yoora menangis tersedu-sedu.

“Jangan meragukan dan menyalahkan Tuhan. Kau harus berdoa unuk kesembuhan Kyuhyun, karena semua orang juga pasti sedang melakukan itu sekarang.”

———————————-

Kris melihat Hyojin dengan cemas. Gadis ini terlihat seperti mayat hidup belakangan. Ia menangis hampir setiap hari, dan Kris merasa gadis ini sangat takut. Setiap kali pulang dari menjenguk Kyuhyun, Hyojin akan menangis cukup lama, tanpa berkata apa-apa. Mungkin benar gadis ini terlalu mencintai Kyuhyun hingga nyawanyapun ikut terbawa saat Kyuhyun meregang nyawa seperti saat ini.

“Sepertinya ini semua adalah salahku. Kau sependapat denganku bukan?”

“Kau bicara apa? Musibah bisa menimpa siapa saja. Mengapa kau menyalahkan dirimu sendiri?” ujar Kris dengan lembut.

“Kyuhyun tidak akan pernah bahagia di sampingku. Ia tidak pernah benar-benar menginginkanku. Begitu bukan?” air mata mengalir dari kedua pelupuk mata gadis itu. Kris mengangkat wajah cantik Hyojin dengan kedua tangannya yang lebar, lalu mengusap butiran air mata itu dengan ibu jarinya.

“Dalam hal ini, kau tidak berhak menyalahkan siapapun, termasuk dirimu sendiri. Tuhan mungkin sedang menguji kita saat ini. Beliau pasti memiliki sesuatu yang lebih baik yang ingin ditunjukkannya pada kita semua di balik ini.” Ujar Kris. Ia menatap mata Hyojin yang berkaca-kaca.

“Aku ingin Kyuhyun cepat sadar. Aku ingin meminta maaf padanya karena aku berdosa banyak terhadapnya. Kris, beritahu dia agar cepat sadar. Dia lebih mendengarkanmu daripada aku..” lirih Hyojin.

———————————————

Minji duduk di sebelah tempat tidur Kyuhyun, memandang lekat wajah yang sangat familiar baginya itu. Ia mengusap pipi pria itu, dan menggenggam tangannya yang tidak bergerak. Donghae dan keluarga Cho yang sedari tadi juga disana akhirnya keluar ruangan dan membiarkan gadis itu menjaga Kyuhyun untuk saat ini. Minji akhirnya kembali setelah terlambat menerima kabar dari Donghae tentang keadaan Kyuhyun. Hal itu dikarenakan Minji tidak bisa dihubungi via telepon, dan akhirnya ia baru bisa dikabari melalui email. Tanpa berpikir panjang, gadis ini mencari pesawat yang bisa membawanya paling cepat ke Seoul.

“Setidaknya kau masih bernafas. Aku sangat takut ketika aku sampai, sesuatu yang lebih buruk lagi menantiku.” Ujar Minji pada Kyuhyun. Namun tentu saja, tak ada balasan dari pria tampan itu. Yang terdengar hanyalah suara mesin di sebelah tempat tidur yang menandakan jika Kyuhyun masih punya harapan hidup.

“Kau bisa menertawakan aku. Kau boleh bicara apapun sesukamu, mengataiku tidak konsisten, atau menyombongkan dirimu bahwa pada kenyataannya aku tidak bisa hidup tanpamu. Tapi dengan satu syarat, kumohon bukalah matamu, Cho Kyuhyun.” Minji berbisik di telinga pria itu. Bersamaan dengan itu, dua bulir air matanya jatuh begitu saja.

Minji sangat menyesal dengan keputusannya. Seharusnya ia tahu Kyuhyun begitu ingin mereka bersama dan semuanya masih bisa diperjuangkan. Ia seolah tak peduli lagi dengan semua yang terjadi di hari kemarin, yang ia tahu adalah hati kecilnya telah memafkan Kyuhyun dan ia ingin pria itu sadar dari komanya saat ini.

“Cho Kyuhyun, jika kau bangun, aku janji akan menuruti semua permintaanmu. Aku bersedia melakukan apapun untukmu asalkan kau membuka matamu. Jebal,,” lirih Minji  lagi. Ia menangis, sangat takut Kyuhyun tidak akan pernah membuka matanya lagi. Terlebih setelah diberitahu mengapa Kyuhyun bisa terkapar tak berdaya seperti ini, membuatnya sangat menyesal telah mencampakkan begitu saja kasih sayang orang yang juga sebenarnya sangat dicintainya.

**

Kyuhyun melihat sekelilingnya, tidak tahu entah dirinya berada dimana. Tiba-tiba saja ia melihat dua anak kecil yang ia kenali sebagai dirinya dan Minji. Mereka berdua terlihat sangat bahagia tanpa memikirkan beban apapun sambil menjilat es krim. Berikutnya Kyuhyun melihat masa-masa remaja mereka, dimana ia melihat dirinya seringkali bertengkar dengan gadis itu karena masalah sepele. Ternyata mereka berdua memiliki watak emosi dan kerasa kepala pada level yang sama. Kemudian, Kyuhyun melihat seorang gadis menangis hingga menekuk lututnya sendirian. Ingin sekali ia memeluk gadis itu, gadis yang sangat dicintainya. Ia tidak tahu mengapa gadis itu menangis hingga seperti itu tapi yang jelas ia sangat ingin menghentikan tangisannya. Kyuhyun ingin mendekat, namun seperti ada sekat yang membuatnya tidak bisa melangkah untuk melakukan itu. Dimana sebenarnya dirinya? Hingga kemudian Kyuhyun melihat dirinya. Wajah pria yang nampak linglung itu bukankah dirinya ketika masa kuliah di Kanada dulu. Pemandangan itupun berganti dengan cepat dan tiba-tiba saja Kyuhyun melihat mereka di masa sekarang.

Kyuhyun terkesiap, ada seseorang yang berdiri di sebelahnya. Ia tersenyum lebar ketika mengetahui siapa yang kini berdiri di sampingnya.

“Apa yang kau lakukan disini?”

“Kakek.. aku..”

“Kalau kau terus berada disini, gadis itu akan tersakiti. Kau lupa ya janjimu padaku untuk menjaganya?”

“Kek, jangan memarahiku. Ia yang pergi dan tidak mau dijaga lagi olehku. Untuk apa aku pulang jika ia bersikap begitu padaku?”

“Laki-laki apa begitu lemah dan mudah menyerah. Kemana sikap nakalmu waktu kecil itu?”

“Lalu aku harus bagaimana?”

“Bertanya pada kakek. Kau benar-benar laki-laki bodoh. Tepati janjimu untuk membantuku menjaganya. Lihat itu, kau senang melihatnya terus menangis dan menatap tubuh kasarmu seperti itu? Cucuku terlihat sangat menyedihkan.”

“Minji ah, dia kembali menemuiku?”

“Cepatlah pulang. Kau tidak ada guna jika lama-lama berada disini.”

“Baiklah, Kek. Aku akan pulang.”

Minji terkejut. Ia merasakan ada orang yang meremas tangannya makanya ia terbangun dari rasa kantuknya. Kyuhyun bergerak. Tangan pria itu bergerak dalam genggamannya. Minji seketika berdiri, melihat wajah namja itu membentuk kerutan-kerutan. Butiran keringat nampak di dahi Kyuhyun, dan tak berapa lama pria itu membuka matanya. Minji masih belum percaya dengan pemandangan yang di depannya, namun yang jelas ia melihat mata pria itu menatapnya lalu tersenyum lemah padanya.

2 minggu kemudian…

“Orang yang mengeroyok Kyuhyun di bar waktu itu ternyata adalah gerombolan mafia kelas teri di Seoul. Aku sudah memastikan pada polisi jika mereka semua sudah tertangkap.” Jelas Sungmin di depan orangtua Kyuhyun dan juga teman-temannya.

“Jeongmal gamsahamnida, Sungmin ah. Sesungguhnya paman dan bibi tidak menuntut apa-apa lagi. Yang terpenting saat ini adalah Kyuhyun sudah dalam masa penyembuhan. Tapi mendengar para mafia itu sudah menerima balasannya, membuat beban kami lebih lepas lagi.”

“Maafkan aku, merepotkan kalian semua sampai seperti ini. Aku benar-benar malu dan merasa tidak berguna.” Ujar Kyuhyun masih terduduk di ranjang pembaringannya. Begitu banyak orang di sekelilingnya saat ini, dan semua adalah orang-orang terdekatnya, mereka yang mengasihinya.

“Lain kali jangan masuk ke bar sendirian hanya karena kau patah hati. Apalagi jika kau berencana untuk mabuk. Kau semestinya mengajakku untuk ikut serta, hahahhahha” Eunhyuk tertawa dan membuat yang lain ikut tertawa.

“Yaaaa! Tutup mulutmu!” hardik Kyuhyun kesal. Wajahnya memerah. Apalagi ada Minji di sebelahnya. Ia benar-benar malu, dan gadis itu juga ikut menertawainya gara-gara ejekan Eunhyuk.

———————————–

“Maafkan aku. Aku telah banyak merepotkan semua orang, menipu Kyuhyun dan ayahku, membuat Minji pergi, dan mungkin masih banyak lagi kesalahanku yang lainnya.”

“Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Tidak ada kesalahan yang harus kumaafkan. Lebih baik kau segera temui Kyuhyun dan Minji lalu meminta maaf pada mereka.”

“Kris, aku takut. Sampai detik ini aku belum berani untuk bertemu mereka semua terutama Kyuhyun. Aku tidak bisa membayangkan apa yang Kyuhyun pikirkan tentang diriku. Kris, kau mau menemaniku menemuinya kan? Entahlah, aku merasa jika kau ikut denganku, aku akan aman dan lebih percaya diri.” Hyojin menatap mata pria tinggi ini. Selama ini, pria inilah yang hampir setiap hari meluangkan waktu untuk menemaninya. Meskipun hanya di kantor, Hyojin merasa lebih tenang jika Kris ada bersamanya.

“Jika memang itu yang kau inginkan, aku akan menemanimu.” Ujar Kris tenang.

Hyojin memeluk namja ini. Kris seperti biasa hanya bisa diam dan membalas pelukan gadis yang dari dulu kerap bermanja padanya ini. Terkadang di saat-saat seperti ini, Kris ingin sekali menyatakan perasaannya, betapa gadis ini sangat berarti baginya.

“Kris, boleh aku bertanya sesuatu padamu?”

“Tanyakan apasaja..”

“Hmm.. mengapa kau baik sekali padaku?” Hyojin sedikit mendongak, karena sekalipun ia memiliki tubuh semampai tetap saja Kris itu lebih tinggi darinya.

“Apa aku harus menjawab itu?”

“Aku hanya ingin tahu.. Kau begitu baik padaku. Terkadang aku berpikir, aku… melukaimu.” Hyojin memelankan suaranya. Jarak mereka begitu dekat saat ini.

“Kau tidak usah khawatir, aku tidak akan pernah ada dalam daftar orang yang kau lukai, karena aku tulus melakukan semuanya. Untukmu.” Kris menatap lekat kedua mata gadis ini.

“Mianhae..” balas Hyojin. Tak berapa lama setelah itu, gadis ini merasakan Kris memegang wajahnya, lalu mendaratkan sebuah kecupan di keningnya. Hyojin terdiam, belum pernah ia merasakan perlakuan seromantis ini dari seorang pria.

———————————–

Beberapa saat setelah Kyuhyun keluar dari rumah sakit, Keluarga Choi meminta maaf pada keluarga Kyuhyun karena Hyojin yang telah membohongi mereka semua. Kyuhyun pun memilih untuk keluar dari perusahaan secara baik-baik padahal Direktur Choi telah menyerahkan sepenuhnya amusement park itu pada keluarga Cho sebagai bentuk permintaan maaf. Kini proyek itu dihandle penuh oleh Kris dan Hyojin, dan mereka berdua telah pindah ke Shanghai agar lebih dekat mengawasi aset perusahaan itu.

Setahun kemudian…

Donghae memeluk satu-persatu orang-orang yang disayanginya. Mulai dari orangtua, saudara, hingga sahabat-sahabatnya. Pria ini terlau pendiam sejak kecil, ia tak menyangka jika sebanyak ini orang yang peduli padanya. Mereka semua hadir disini hanya untuk mengantar kepergiannya ke Italia sore ini. Donghae memutuskan untuk melanjutkan sekolah musiknya di negeri itu karena ia juga ingin mendaftarkan diri untuk masuk sebuah grup orchestra ternama kelas dunia yang sedang membuka audisi. Donghae tersenyum. Ia melihat kedua orang tuanya, Sungmin dan Minrin yang tengah menggendong Lee kecil yang belum genap berusia satu tahun, Eunhyuk dan Hanwoo yang terlihat intim karena akhirnya mereka telah resmi mengakui perasaan satu sama lain, dan Kyuhyun Minji, pasangan egois yang pada akhirnya membuatnya tersenyum juga karena melihat mereka telah bersama.

“Appa, omma, maaf karena aku memilih jalanku sendiri. Sungmin dan Eunhyuk hyung sudah cukup kompeten untuk mewarisi perusahaan bukan? Haha, aku akan membantu jika nanti aku bosan bermusik.”

“Gwaenchana. Kami tidak pernah memaksakan apapun pada anak-anak kami. Yang terpenting kau menikmatinya.” Nyonya Lee mengusap-usap wajah Donghae putra bungsunya.

“Tuhan memberkatimu, Nak.” Ujar Tuan Lee.

Donghae mengalihkan pandangannya pada gadis yang sedari tadi hanya diam saja, gadis yang berdiri di sebelah Kyuhyun. Ia pun mendekati gadis itu, berdiri di hadapannya.

“Yoora ya~”

Gadis itu menatap Donghae ketika pria itu spontan menyebut namanya. Ia pun dengan percaya diri menyerahkan sesuatu pada pria itu.

“Apa ini?”

“Maafkan aku. Kau bisa mendengarkannya saat di pesawat nanti jika kau merasa bosan. Aku tidak tahu apa kau akan menyukainya atau tidak. Tapi aku benar-benar telah berusaha keras menyelesaikannya di sela-sela masalah dan jadwal ujian serta persiapan kelulusanku.” Ujar Yoora.

Donghae tersenyum. Sepertinya ia mengerti apa yang dimaksud gadis ini. Memang sudah sangat lama, bahkan Donghae nyaris melupakannya. Donghae mendekat, kemudian memeluk gadis itu.

“Oppa.. gomawo telah menunda keberangkatanmu sampai selesai upacara kelulusanku. Cepatlah pulang.” Suara Yoora bergetar. Matanya terasa basah.

“Tunggu aku, Cho Yoora. Kau mau menungguku kan?” Suara Donghae terdengar begitu dalam dan tulus. Sepertinya tak ada yang bisa mendengar itu, hanya Yoora yang mendengarnya. Gadis itu benar-benar tidak bisa mengungkapkan perasaannya seperti apa saat ini, hanya saja ia terlalu bahagia sekaligus sedih. Sedih karena ia tidak akan bertemu Donghae untuk waktu yang lama.

—————————————–

I’ve been waiting for this moment, feel so right

The blue sky is filled with sunshine, everything is perfect

I imagine you throwing the bouquet and giving a toast

You’re my wife,,

I promise my love for you

I’ll cherish my life with you

I kneel down, and I’ll confess now

My wish is to be with you forever

Will you marry me?

Please make me into the happiest man

Will you?

(Marry Me- K.will)

“Ada lagi yang harus ditandatangani?” Minji menutup berkas terakhir yang ditandatanganinya kemudian menyerahkannya pada Kyuhyun. Ya, saat ini Kyuhyun bekerja sebagai manager pemasaran umum di perusahaan keluarga Minji. Posisi terbaik yang diberikan Tuan Kang pada pria itu sebelum nantinya ia akan menjadi Direktur Utama jika telah resmi menjadi menantu keluarga Kang.

“Mengapa anda memasang senyuman seperti itu, manager Cho?” Minji menggoda Kyuhyun. Ia senang sekali bisa bertemu Kyuhyun setiap hari seperti ini. Bekerjasama dengan kekasihnya sendiri membuatnya lebih bersemangat dan tidak merasa bosan.

“Sepertinya memang ada yang terlupa. Sebentar.” Ujar Kyuhyun. Ia mendekat dan berdiri di sebelah kursi Minji, lalu merogoh saku celananya. Minji sedikit heran dengan tingkah pria ini. Wajahnya begitu aneh dan mencurigakan.

“Anda harus menandatangani satu kontrak lagi, Sajangnim.” Kyuhyun tersenyum aneh.

Pria itu meraih tangan kiri Minji, lalu memasukkan sebuah benda kecil yang cantik di jari manis gadis itu. Minji yang masih duduk di tempatnya hanya bisa memandang benda itu melingkari indah jari manisnya. Ia menyukai selera pria ini.

“Bagaimana? Bersedia menandatangani kontrak seumur hidup untuk menjadi pendamping hidup saya? Keuntungan yang akan anda dapatkan adalah, saya akan menjaga dan melindungi anda seumur hidup saya.” Kyuhyun tersenyum nakal. Minji tertawa. Kyuhyun sungguh lucu namun ia sukses terlihat romantis dengan cara seperti ini. Minji berdiri dan melingkarkan tangannya di leher pria itu. Ia menatap Kyuhyun sambil tersenyum, sebaliknya pria itu juga menatapnya. Tatapan Kyuhyun begitu tajam dan menjebak, dan Minji seakan siap menerima apapun yang akan dilakukan pria itu terhadapnya.

Marry me, Kang Minji..” Kyuhyun mengecup bibir gadisnya. Sesaat saling melumat. Mereka kembali saling menatap.

“Apa aku harus menjawabnya sekarang juga?”

“Memangnya kau punya jawaban lain?”

“Jika aku tidak mau?”

“Jangan macam-macam denganku Bu direktur. Kunci ruangan ini ada di tanganku. Jika kau tidak mau, aku bisa melakukan apa saja terhadapmu.”

“Kau licik, Cho Kyuhyun.”

“Tapi kau mencintaiku.”

“Kau yang mengejar-ngejarku.”

“Dan kau menangis karena aku hampir mati dikeroyok orang hingga kau kembali ke Seoul.”

“Stop it. Mulutmu sangat beracun.”

“Kau kalah, Nona. Ppalii, berikan aku jawaban yang akan membuatku senang.” Kyuhyun kembali mengecup bibir gadisnya. Kali ini benar-benar hanya sebuah kecupan.

“Baiklah. Jika memang begitu. Aku bersedia. Aku bersedia menikah denganmu, Kyuhyun ssi..”

Kyuhyun tersenyum lebar. Belum pernah ia merasa selega ini sebelumnya. Ia pun mencium kening gadis ini dengan tulus, mendiamkannya, cukup lama. Seharusnya sebagai seorang pria, ia mempersiapkan hal yang lebih baik, bukan dengan cara seperti ini. Seharusnya ia menyiapkan sebuah tempat dan melakukan hal yang romantis dengan bunga atau semacamnya. Sudah sangat lama ia ingin melamar Minji, namun selalu terhalang akan keras kepala gadis ini sehingga ia tidak menemukan moment yang pas untuk melakukannya. Dan meskipun dengan cara mendadak seperti ini, setidaknya Minji telah bersedia menjadi miliknya dan mereka akan segera menikah.

“Gomawo. Gomawo karena telah mempercayakan kebahagianmu di tanganku.” Bisik Kyuhyun.

END-

Last post part kemarin bulan January, dan ini uda hampir Mei. Hahhahahhaha, hebat banget ngaretnya. Dan akhirnya bisa bikin tamat juga, padahal awalnya sempet mikir cerita ini bakal aku lupain dan ga bakal sempet dilanjutin saking sibuknya. Mau curhat dikit nih, agak-agak sih karena castnya begitu banyak. Dan disitu juga kendalanya, kadang jadi males ngetiknya. Mesti dapet feel yang bagus buat semua cast untuk bisa bikin jadi cerita utuh. Sungmin- Minrin, porsi kalian aku kurangi sekali yah maaaap karena konfliknya ga konek kesana. Tapi kebahagiaan kalian poll yaah. Eunhyuk Hanwoo hmmmm… map aku ga bisa bikin adegan romantis apalagi MBA yg dirikues sm Hanwoo. Hahahahha bikin aja sekuel sendiri sana wkwkwkwkk. Trus Donghae Yoora, aku suka banget kalian di sini. Gatau sih, kisah cinta penuh misteri ini aku putusin dengan akhir seperti itu. kurang memuaskan yah? Puasin diri sendiri dah wkwkwkk.

Trus Hyojin ssiiiiiiiiiii~~~~~

Segitu aja kemampuan saya menggambarkanmu dengan mas kris. Hahahhaha, kurang yah???? Dan dialog itu jugaak. Map kalo jadinya murah dan gombal xDDDD

Okedeh, cukup sekian curhatannya. Yang jelas story ini uda kelar meskipun jdnya ga jelas. Aku masih ada utang sekuel story lain dan akan dipost asap. Hehehheehe~ tolong sempetin buat komen yah habis baca disini. Jika anda menemukan typo, mohon dimaapkan. Jika menemukan ketidakjelasan, itu adalah keterbatasan daya khayal saya sebagai pengarang. Thankyouuuuuu for reading ^___^

 

 

 

 

69 thoughts on “[11-end] Your Guardian

  1. Shitttt
    Adegan awal ini sangat” menguras air mata….
    Untung lg sendirian dikantor, Lucu bgt kalo sampe ibuke bose menemukan Iam mewek Bombay siang” T.T

    Bneran pengen ngemutilasi hyojin. Licikmu itu lho…kemudian apa lagi kyuhyun punya harapan menerima hyojin? Ahh untungnya kagak kesampain…kikikiki

    Sumpah kata” ini bkin seorang hwang Minrin pengen terjun dari air terjun Niagara.
    “AKU SUDAH TDAK PUNYA PERASAAN APA” LAGI TERHDAPMU. SEMUA KEJADIAN TELAH MEMBUKA MATAKU. AKU SADAR! AKU TIDAK MENCINTAIMU LAGI” (kurang lebih kayak gitu)

    endingnya indah…yah happy lah semuanya….
    Finally hyojin menemukan karmanya dan menemukan takdirnya *eh…
    Gwaenchana bo…setidaknya Lee kecil sudah lahir. Sempet gue parno kwe bilng mau buat keguguran…huweeee…..
    Aits eunwoo couple…tep mekite ngemplongin eunhyuk…kyAaa lucu bgt pasangan ini….
    Dan Cho Yoora….bersabarlah menunggu akang donghaemu pulang dari Itali yah…percayalah…Donghae bukanlah bang Toyib yg Ga pulang” #apadeh…

    Baiklah….sepertinya segitu aja comentnya bo…
    Yah…rencana awal ini ff yg bakal isi terjun ke jurang kagak jadi ya? Ya deh Ga apa…tp konfliknya Uda cukup menguras emosi di siang hari yang panas….

    Untuk author lain…yg masih punya hutang..lanjutkan ASAP yah…( ˘͡ ³˘͡)
    Pengecualian buat Iam…lappy lg opname…

    Bye bye…..( ˘)з┌◦◦◦ ♥

    Suka

    • muahahhahaha apa itu menemukan karma sekaligus takdirnyaaa XD
      eh buruan boo mana before storymuuuu
      kan laptop uda sehaat

      Suka

  2. Hai .__.

    trus dina mesti komen apa……….
    Sakit hati gueeeeeeee sakit kyu..sakiiitttttttt /nangis pake toa

    Adegan dibandara itu..apa..
    Kyu 😦 ngebayangin dia kesetanan gt..iam tak kuat gak gak gak kuat /eh
    Eh ganggu suasana sedih dulu kali ya..ehem..
    WAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA SEKRETARIS KIM ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

    Balik lagi ke suasana mellow..
    Benci banget sama kris..bodo..kamu bodoooh..why you so bodohlaaaaaaaaaaaa
    Toh yg tersakiti jg kamu kan? Huhuu pedalem km nak..coba kalo km jg ambisius macam kyuhyun n hyojin..ini story pasti lebih ribet n bikin author puyeng wahahahahaah
    Bener kata onnie..kenapa semua cowok yg mendam perasaan ke hyojin bodoh semua -__- /geplak semua author

    Udah tunangan..seharusnya dina jg seneng soalnya bisa sama kyuhyun..
    But adegan dikamar kyuhyun itu malah makin nambah nyesek..
    Ngebayangin tunangan kamu ambruk gr2 cewek lain n kamu tau jelas kalo perasaan tunangan kamu terlalu dalam buat cewek itu..HAHAHAHAAGAHAHAHAHAHAGAHAAG iya nyesek gt aja udah ._.

    minji..ah..harus bagaimana T_________T
    Saya mengerti perasaanmu /pukpuk
    Semua ini memang salah hyojin!!!
    Sependapat sama mamiongs..part itu yg paling menyakitkan..aku membencimu..aku tidak memiliki perasaan lagi padamu..
    😦

    Eunhyuk hanwoo minrin sungmin..yah yang bahagia2 selamat yaaaaa wahahahahahah ingat choi hyojin bisa aja lembali untuk menargetkan salah satu dari lee brother lalalaalala~

    Yoora donghae..aduh tunggu donge ya nak..tenang aja dia Pasti kembali..sama seperti mas kris yg akhirnya kembali setelah sebulan ngilang /eh

    ADUH DINA GENGGEEEESSSSS
    APA ITU ADEGAN CIUM DAHI AAAKKHHHHHHHHHHHHH
    T_________T
    Kalo minji punya kyuhyun yg jd giardiannya..hyojin punya kris T___T
    Cuma hyojin aja yang terlalu bodoh sampe gal nyadar huh -3-

    Adegan akhir..no komen..saya cemburu berat udah gitu aja.
    ToT
    Mau dilamar jugak kyu..mauuuuu
    T________T

    Bah dengan berakhirnya YG..aye gk punya bahan penagihan lagi nih selain yg itu wahahahaha
    Yo wassup yo para author monggo dibikin sekuel sama pasangan masing2 yuhuuuuuu

    Suka

    • hyojin ssiiiii!!!!!!
      komenmu beneran banyak suka dukanyaah
      mianhae php kyu hyojin disini
      maunya ada adegan kissu tp ga keketik pdhl sudah direncanakan. terlalu byk yg tak pikirin pas ngetik ini TT

      haha dan mas krisseu itu cm segitu aja TT
      gpp kan? sempurnakan lg kisahnya di sekuel kaliaan

      Suka

  3. menunda waktu keberangkatan kuliah hingga telat untuk baca ini huwaaarrrssss !! tapi memutuskan untuk stop ditengah jalan gr2 udah telat dan dilanjutin di kampus..

    dan sampe dikampus pas banget sm dosennya yg bikin kiap enak banget buat baca ini, tapi sempet gaenak juga diliatin temen2 gara mere2 sendiri…
    *ups abaikan ini ga penting*

    TERUS GUE MESTI GIMANA JUGAK THORR???
    pengen botakin author..
    pengen nyekek kyuhyun, hyojin, minji, n kris!!
    hiiih permainan perasaan yg cukup membuat hari yg panas semakin panas..

    ish saje ni hyojin kurang di bawa ke bangli, niatnya itu gitu banget, woi liat kris nak liat kriiisss ToT sempet envy gr2 (˘⌣˘)ε˘`) kening jugaak

    dan kehancuran kyuhyun pun smpet bikin saya miris,, penggambaran frustasi dan depresinya kyuhyun jempol dah!

    boleh gak sih ini ff di dramain? T–T

    cieh yg Lee kecil udah lahir chukhae :* eunwoo pasangan ababil jugak chukhae :*

    Dan wae nasib yoora begitu , disaat hae udh nyadar kenapa dia mesti ke italiaa HUWAAAAAA
    “Yoora-ya, kau masih mau menungguku bukan??”
    Syiiittttttttt rasanya pengen nelen hape T____T
    Iya sayang kamu tak tungguin pasti, cepet balik dari audisi italia mencari bakat itu ToT

    Ada satu scene pas yoora bilang “semua akan ada hikmahnya” ituu gebuh sekali wakakaka sok banget deh si yoora -_-”

    Dan ada dua adegan yg bikin aku sempet sedih , waktu yoora sm kyu ngomong di ruang tamu, ngasiin semangat ke kyu, itu gimana yaa aku syg bgt sm kakakkuuuT___T
    Dan adegan itu, ya itu, adegan bang toyib mau ke italia , kau masih menungguku bukan? Itu kalimat macam apaaa TooooT

    Well endingnya bahagia :* akh yoora mau dong di MBA-in sama dongeeee :**
    *tebartestpack*

    Suka

    • wow ngapain tebar testpck disinii -___-
      bahahahaha ayok dramain xD
      sebenrnya yg enak itu kamuuu
      byk adegan sm kyu T^T

      buruan sekuel sekuel sekuelllll

      Suka

  4. ahhhhhhhhhh…. suka suka suka…
    kirain bakal sad ending, heh ternyata… dan part ini paling menguras emosi!!!
    dan apa apaan itu kata kata nya kyu, minji wanita brengsek.. kyu kalo emang pengen gg usah ngata ngatain kali. -_- ..
    dan menurut aku yg paling romantis tuh yoora sama donghae entahlah pdhl donghae cuma bilang suruh nunggu dia, tp itu tuh sesuatu bgt!!

    ditunggu karya karya lainnya dengan couple favorite ku ini. (^3^)

    Suka

  5. apa ya??
    aku nyesek baca ini. Aku suka. Aku semua adegan. Happy ending.
    Aku suka adegan haera.
    aku suka adegan ketika yoora bersama kyuhyun. dapet bgt.
    aku suka pas kyu mimpi ketemu kakeknya minji.
    minjinya menderita banget.
    hanwoo-hyuknya dapet bgt.
    minrin sama sungmin dapet bgt.
    selamat buat kakak ipar sudah punya Lee kecil.
    aku sampe nangis bacanya.
    thx sudah dibuat happy ending. yah sekiranya ini comment saya…
    good job. aku g tau mau koment apa.

    Suka

  6. untuk hyojiinn….
    haaahhh…ak bnrn jngkl, dngkl, pngn cekik, pngn jmbk…pkokny smp hyojiin babak belur

    buat lmrnny, haduh…
    pnh dg kt” gombal

    tp daebak thor, sumpahh.. bg yg bs mnghyt bs nangis ky sy 🙂 😥

    Suka

  7. tangisku ga sia2 t’nyata happy ending…hahaha
    sebenar’a pengen sequel lg pengent tahu lnjtn hub Donghae Yoora,,Kyu Minji stlh menikah punya baby yg ganteng+cantik dan couple2 lain’a…

    Suka

  8. Yaakkk yaakkk yaaakkkk… Ini Hari Libur saya,kenapa Malah Bikin Mewek pas baca ini… Akhirnya YG ini Apdet jugakkzz…

    Shiiitttt… Kata2 paling mematikan “Aku hanya butuh kau,dan semuanya akan baik baik saja ” Ya Tuhaaannn….Thor… jangan bikin ane menggila ama Kyuhyun jugak…

    Sukaaaakkk yah,Liciknya HyoJin Till The END !!! woakakkkk…Tuuuhh kan Semua orang pasti punya Guardian masing2,cuman kmu ajah yg gak menyadari klo dya begitu dekat denganmu…Klimaks…. “CIUM KENING” Aawww…

    Kalimat paling kurang ajar ” Kalau kau ada disini sekarang,Aku Akan MENIDURIMU” Astagaaahhh Abang… Tanpa Perlu lu maksa,Ane Pasti mau Kuq… /Diinjek/

    Dan Laki Ane,Tetep jadi Angel… Makin Cinta Cinta Cinta… dan apa INI ??? “Kau akan menungguku Bukan??? ” masaloooohhh Abang..Walopun abang balik taon 2077 pun Ane mah masih nungguin kaliii… *Digeplak Yoora*

    Endingnya Manis Sekaliiiiii…. Sangat Khas CHO KYUHYUN !!!!!!

    Good Job… Selesai jugak meskipun berbulan bulan ane nungguin ini….

    Suka

  9. Yaakk yaakkk yaaakkkk… ini hari libur saya…Tapi malah mewek baca Ini !!!!

    Kata2 paling mematikan “Aku hanya butuh kau,dan semuanya akan baik2 saja” Aduuhhh Thor…jangan bikin ane tambah gila ama Kyuhyun lagiiii….

    Sukaaaakkk… liciknya Hyo Jin ini TILL THE END yaahhh… hahahahaa Tuuhh kaannn aemua orang itu punya Guardian masing2…Cuman gak nyadar ajah klo’ dya ada begitu dekat denganmu … klimaks “CIUM KENING”

    Kata2 paling KURANG AJAR “Kalau kau ada disini sekarang,Aku akan MENIDURIMU” Astagaahhh Abang… Tanpa Lu paksa ane juga Pasrah menyerahkan diri… *Digeplak*

    Dan Laki Saya…tetep Angel… dan APA INI ???? “kau akan menungguku kan???! ” Yaelaaahhh bang..walopun Lu balik taon 2077 pun ane masih nungguin kuq *Diinjek*

    Ending yg manis… sangat khas Cho KyuHyun !!!!

    Suka

  10. Akhirnya happy ending… uh mata bengkak dipagi hari karna nangisin nih ff

    sukak liat donghae sama yoora… huhuuuu gregetan ama tu couple.. ><

    kalo bole bikin filmnya aja nih ff, yakin bakal nangis darah kalo nonton,

    ah gak bisa coment apa lagi. T.T DAEBAK LAH !!! ^^

    Suka

  11. waahh lama bgt nunggu ni ff.. eonni knapa haruus ending..berharap ada sequelnya…kkk
    baguus onn, tapii moment kyu m minji d RS pas baikannya kurang,pdhl berharap pas moment baikann d hospitalnya ada adegan romantisnya..heheh
    kayanya pas moment itu terlalu kecepetan,,tpii suka bagt,,daebak onn..d tunggu ff lainnya ^ ^

    Suka

    • Wahahaha km bener din.
      Aku byk kelewat n kelupaan nulis adegan gara2 keburu pengen cpt kelar ini. Emg sbnrnya ada scene romantis. Maunya kyu ngelamarnya pas di RS. Kkkk tp ya itu kelupaan. Hihi
      sekuelnya msh proses haha itu yg hyuk hanwoo uda ada tuh sekuelnyaa

      Suka

  12. Fiuuuhh.. gelaaaaa ngaret berapa bln nie cuy -_-

    aku shock banget pas kyu mu bljr mencintai hyojin andwaee bangeeet.. suka banget ama kata2 “kang minji.. kau wanita berengsek bla bla bla aku bersumpah akan menidurimu jika bla bla..” wakakkkk *lol
    salut bgt ama kesabaran abang kris ini alhamdulillah jg hyojin udh insaf xD

    terus seneng bgt sungminri couple pnya dedek baby.. eunwoo couple knp gk d bikin kebablasan ajaa haha~
    kyuminji menurutku agak kurang ngena d part terakhir –v daaan haera romanse bgt

    Suka

  13. huuu daebak

    bkinn naik trun emosii pas part2 menjelang akhirr . . . .

    happy ending
    yeayyyy

    tp mshh kurgg kish yoora donghae ma hyojin kriss . . .

    Suka

  14. part ini bikin nyesek dan bkin aku nangis.
    ckckck..
    aigo..
    untung endingny bahagia. tapi gimana kelanjutan hubungan donghae dan yoo ra yah?

    Suka

  15. Woaaaaaaah diawali dengan mewek, akhirnya aku mesam mesem.
    Suka banget sama semuanya. Penjabarannya jelas dan enak banget gimana kyuhyun hancur babak belur terpuruk waktu minji minta pisah. Tapi minji juga pasti hatinya babak belur ya. Waktu kyuhyun di bandara juga bikin terenyuh. Dia sampei pingsan. Kelihatan banget minji itu segalanya buat dia. Waktu di dipukuli huwaaaaa T,T untuk kakek minji nemuin kyuhyun, ngomel ngomel, kalo nggak , mungkin kyuhyun lebih lama bangunnya.
    Tapi legaaaaaaa hyojin emang harusnya jauh jauh.
    Ciyeeee lamarannya diterima ciyeee… Kyu emang bikin kagum sih sama cintanya ke minji. Sukaaaaaa puas banget. Apa lagi kalo ada lanjutannya hihihi

    Suka

  16. Endingnya melegakan banget…
    Akhirnya bisa tarik nafas juga thorrr…

    Adegan” di awal bener” nguras air mata and emosi thor..
    sumpahh kecewa banget waktu kyuhyun nerima pertunangan itu..
    Biarpun kyu gak ada perasaan sama hyojin tetep ajja rasanya nyesss..

    Untung dech ada kejadian kyu dikeroyok sampai koma..
    Kalau gak g2 mungkin hyojin gak akan sadar”..
    Yah walupun kasian juga sih oppaku yg tampan harus babak belur….
    Tapi demi kebaikan mereka gak papalah menderita dulu..

    Happy Endingg

    Suka

  17. setelah bernyesek nyesek ria di awal part …. akhirnyaaaaaa endingnya bahagia jugaaaaa ,…. huaaaaa tpi masa masih nyesek iniiii ….berasa bgt siiiih ceritanya …

    cerita yng cukup mengharukan menyenangkan dan menguji adrenalin hati bgt dah …..
    keren deh authornya ….

    ohya aku masih menunggu balasan dari email aku yah authornim … semoga cepat dibalas …. mau baca ff How to keep loving you niiiih gak sabaaaran. gomaweo ^^

    Suka

  18. Yaampun thor aku kira bakal sad ending soalnya udh panik banget nggak ada tanda tanda hyojin mau minta maaf udh menduga duga kalo akhirnya kyuhyun bakal nikah sama hyojin dan dia gabahagia eh ternyata balik lg sama minji huh kaya disiram air ni kepala pas tau hyojin nyerah yeay wkwkk tapi kenapa nggak disequelin thor ah maaf deh ah masih untung di happy endingin ya thor ya tadi beneran hampir mau nangis tp gara gara bacanya sambil dengerin lagu paramore jadi gajadi hoho aaaaaaaaa masih garela sebenernya habisnya disini aja gimana dong thor yaudahlah pokoknya ini keren titik makasih thor udh bikin happy ending{}

    Suka

  19. hyojinnya agak keterlaluan , agak sebel juga sama hyojin gara-gara bohongin semua orang :3
    tapi gpp , akhirnya happy endingg 🙂 🙂 yeyy thanks ya udah buat cerita bagus ini 🙂

    Suka

  20. Happy Ending juga hahaha
    KyuMinji akhirnya bersatu setelah melewati berbagai cobaan
    Donghae aku agak gak setuju sama yoora
    Tak apalah yg penting semua bahagia
    😀😀😀😀😀

    Suka

  21. yeay happy ending….meskipun awalnya masalahnya berat tpi akhirnya hyojin mau juga ngaku kalau dia cuma jebak kyuhyun….tpi kadian kyuhyun sampai dikeroyok mafia gitu…sempet syok waktu dia bayangin cewek di bar itu minji…gimana kalau kyuhyun beneran ‘nidurin’ tu cewek…kan makin parah masalahnya…tpi ada hikmahnya jg kyuhyun dikeroyok..minji jd balik lagi n happy ending…
    ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
    cus baca cerita lain…

    Suka

  22. kyaaaaaayayaa ga nyangka kyuhyun dibikin koma dulu! asli tadi udah pesimis aja kalo mereka bakal beneran pisah tp kok asa ga puas kalo beneran pisah hahahaha hyojin kenapa sih sadar setelah ada korban gangerti lagi huhu tapi itu dilamarnya manis sekaliii simple tp berkesan huhuhu

    Suka

  23. Yyyeeeee akhirnyaaa HappyEnd
    tpii seblum End akuu sempett nangis, aplgi wktu prpisahan mreka dibandari dan jga wktu kyuhyun dikroyokkk nyeeesseekkk bngett rasnya wktu baca ituuu
    tpi syukurlah Akhirnya smua berakhir bahagia dan mreka smua tlah mndpatkan pasngan masing
    tpii Kya’nya moment Kyumin saat stlah baikan kurang dehhh andaikan adgan romantis.y ditmbah lagi 😀 tpii ngga apa” dehh yg penting HappyEnd and ngga nyesel bca FF ini

    Gomawo 🙂

    Suka

  24. syukurlah happy ending….
    bneran dh rasa.a pngin ngejambak tuh yeoja(read hyojin)….tpi dsni minji juga egois dan dia mengakui.a..kkk
    hae sma yoora msih blum jlas…ada squel.a kah?
    pasca acara tunangan rasa.a pingen pencet tombol back,ikutan putus asa kya kyuhyun
    mlah ngarepin kyu.a kcelakaan atau apalah…..biar minji brubah pkiran…dan smua.a terwujud alur.a bner2 susah tebak…
    good job thor keep fighting….

    Suka

  25. Akhirnya mereka balikan juga XD
    Sbnernya smpet putus asa, tkutnya sad end. Tapi ternyata?! Sweet bnget, itu lamarannya juga aaw ;*
    Haha, ngakak sama kata” Kyu pas mabuk yg katanya mau lgsg nidurin Minji kalau mereka ketemu XD
    Overall, critanya rame, DAEBAK! XD

    Suka

  26. Sumpaaaah yaaa , suka bangeeeetttt ma ff ini .
    Awal2 yg bikin galau gara2 minji pergi ke amrik , terbayar jg dgn balik ke seoul demi ketemu kyuhyun yg sedang koma . hehehe
    Aagghh , gomawo chinguu buat ff nya yg buaguusss . ijin baca ff yg lain yaaa

    Suka

  27. hoho ending jugaa, maaf ya thor cuma komen pas di akhir, seru bgt ini ceritanya, gemes sendiri sama hyojin pengen tabok wkwk, tapi endingnya sedikit dadakan gtu hoho

    Suka

  28. hinggg setelah gemes banget pengen nenggelemin hyojin di rawa2 akhirnya cerita ini berakhir manis sempat greget kenapa kyuhyun pake koma wkwkwk yaallah author kusuka sekali minji kyuhyun ini huhuhu
    trus donghae yoora juga ucul ihh grmess deh ><

    Suka

  29. Suka pas Minji nyusul Kyu di rumah sakit itu 😍 gak nyangka juga kan, awalnya yang Minji bener bener nolak Kyu.. malah nyusul gitu hahahaha
    Terus waktu di kantor itu. Dialognya gemesin hahahaha 😊 romantis banget dah kaaaaak
    Semangat ya nulisnya 😉

    Suka

  30. Thanks banget sma admin nya, di part ini semua di keluarin, nyesek ,emosi, sampe pingin sumpah serapah ke hyojin karna acting nya 😈 , aer mata juga udh kayak sungai ngalir di wajah 😂😂😂… nguras perasaan banget pokoknya… terkusus si hyojin

    Suka

  31. Part ini bikin bantal banjir air mata… Ni mata sembab, sumpeh ,
    Dan jujur krg puas sm penyampaian cerita yg digunakan hyojin utk mengakui kesalahannya,
    Dan happy Ending nya singkat sekali ,
    But overall , oke lah , soal nya emg saya suka happy ending ,
    Baca smbil nangis smpe mengabaikan skripsi … 😑
    Tidakkah berniat utk membuat sequel.. ?
    Hehehe..
    Terima kasih

    Suka

  32. aaaahhhh KKK,, baper banget pas endingnya,, bikin nyesek,,

    sukses eonn buat ff nya,, aku suka banget sama jalan cerita ff eonni,,,
    good luck👍

    Suka

  33. happy ending……
    greget pas baca awal-awal
    mau mengumpat terus sama hyojin
    si hyojin ngejar-ngejar orang tapi ga sadar kalo pangerannya di deket dia
    kaget juga sih pas tau minji mutusin ke amerika..
    tapi yang penting mereka bersatu lagi…
    jjang!

    Suka

  34. awalnya nyesek banget Minji merelakan Kyu bertunangan dengan Hyojin. tapi kesulitan pun dapat mereka lalui dan happy ending. walau harus melalui proses yang panjang Kyu pun melamar Minji. yang lain bahagia sesuai dengan porsi masing-masing

    Suka

Leave a Comment ...