[Oneshoot] Starry Night

Image

Author : Minji ^__^• Cast : Kyuhyun – Minji • Genre : Straight – Romance • Length : Oneshoot

Akhirnya ia berdiri di sebelahku, setelah bersusah payah memanjat tembok hingga bisa mencapai balkon kamarku yang tidak begitu tinggi. Ini memang menjadi cara darurat kami untuk bertemu di malam hari, karena omma tentu tidak akan mengijinkannya berkunjung ke rumahku lewat pukul sembilan malam. Ia bahkan sudah menghabiskan waktunya hampir seharian dengan bermain di rumahku hari ini. Tapi ia bilang ini adalah malam spesial, jadi aku setuju saja dengan kunjungan daruratnya. Dan terus terang, aku senang dan tidak ingin malam ini berakhir cepat.

“Jadi kau yakin tidak akan ikut ke bandara besok?” tanya Kyuhyun.

“Aku sangat ingin tapi aku tidak bisa. Aku berjanji untuk membantu Kim sonsengnim merangkai bunga.” Ujarku. Berbohong tentunya. Aku sengaja tidak ingin ikut ke bandara karena aku tidak mau semakin sulit melepaskannya.

“Tunggu ya. Tidak lama kok. Hanya empat tahun atau mungkin akan kurang jika aku bisa mengambil kelas khusus.”

Aku diam saja, sesungguhnya tidak cukup paham mengapa Kyuhyun berkata seperti itu. Kami bukan sepasang kekasih, tapi nada bicaranya terdengar seperti itu. Ia juga bukan saudaraku. Kyuhyun hanyalah tetangga sekaligus temanku sejak SMP. Jadi mengapa ia menyuruhku menunggu?

“Kau tidak mengantuk?” tanyanya melihatku.

“Tidak. Dan sepertinya aku juga tidak akan bisa tidur.” Jawabku.

“Oh.”

Hanya itu saja, kemudian suasana sedikit canggung. Tidak biasanya kami seperti ini. Biasanya akan banyak yang bisa kami bicarakan, namun entah kenapa itu tidak berlaku untuk malam ini. Kyuhyun juga sepertinya punya banyak hal yang ingin ia katakan, namun ia tidak banyak bicara. Akupun sama, dan aku tidak tahu harus mulai darimana.

“Kau..” kami sama-sama terdiam. Kami bicara bersamaan dan kini sama-sama diam dan saling melihat. Kyuhyun mengikik memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi.

“Kau duluan saja.” Kata Kyuhyun.

“Ani. Kau saja yang duluan.” Balasku.

“Baiklah.” Ujarnya.

Setelah berkata demikian, bukannya melanjutkan apa yang ia ucapkan, Kyuhyun malah menarik bahuku dan merangkulnya, membawaku merapat padanya. Aku jadi gugup dan kami sama-sama melihat malam penuh bintang yang bisa dilihat jelas dari balkon kamarku ini.

“Selama aku tidak ada, jangan mudah percaya pada anak laki-laki yang tidak kau kenal. Jangan pernah tidur di dalam bis, dan kuliahlah dengan rajin. Aku akan melakukan hal yang sama di sana.” Aku memutar otak memikirkan maksud ucapannya. Apa dia sedang berusaha protektif terhadapku?

“Dan lagi, kita harus berkirim kabar lewat sns dan email. Jangan sampai putus hubungan. Arasseo? Sekarang kau boleh menyampaikan pesan padaku.” Ujarnya sambil menyeringai melihatku.

“Pesan? Aku tidak ada pesan untukmu.”

“Lalu tadi kau mau mengatakan apa?” tanyanya bingung.

“Aku hanya mau bertanya. Tapi sepertinya tidak jadi. Aku lupa.” Balasku lagi.

Kyuhyun menaikkan alisnya. Ia menatapku dekat sekali, dan rasanya jantungku mau meledak saja. Kyuhyun memang sudah melepaskan rangkulannya di bahuku, namun kini ia menatapku seperti hendak menciumku. Kurang lebih itulah yang aku pikirkan. Biasanya hal itulah yang akan terjadi di drama-drama bukan? Ketika pasangan akan berpisah, pasti si pria akan mencium si wanita.

Astaga.

Apa yang baru saja aku pikirkan?

Kami bahkan bukan pasangan.

“A.. apa yang kau lakukan?” aku bertanya gugup.

“Melihat wajahmu. Dan mencoba mengingatnya. Aku takut aku akan lupa jika lama tidak bertemu denganmu nanti.”

“Mwo??”

“Minji ya. Aku sangat takut, saat nanti aku pulang, banyak hal akan berubah. Jadi aku harap, kau jangan berubah. Terutama…”

“Apa?”

“Pokoknya jika kau menyukai seorang pria, kau harus memberitahuku. Aku juga akan memberitahumu jika aku menyukai seorang wanita di sana. Hmm.. ya kurang lebih seperti itu. Itu adalah cara menjaga hubungan baik kita.”

Aku tidak paham. Hubungan baik macam apa yang sedang coba ia katakan padaku.

“Bintangnya banyak ya. Ini benar-benar malam spesial. Apa nanti hal seperti ini akan terlihat sama ya di Amerika sana?”

Entah mengapa hatiku sangat perih saat mendengarnya berkata demikian. Kyuhyun mendongak menatap bintang di angkasa, dan aku menatap wajahnya yang terang karena sorot lampu kamarku. Wajah ini, aku tidak akan melihatnya selama kurang lebih empat tahun. Mulai besok, tidak akan ada lagi Kyuhyun yang menungguku di depan rumah untuk berangkat sekolah bersama-sama. Tidak akan ada lagi Kyuhyun yang membantuku mengerjakan tugas matematika dan ilmu alam, serta tidak akan ada lagi Kyuhyun yang selalu melindungi dan menolongku di sekolah.

Kami sudah lulus.

Dan akupun akan kuliah di sini, sementara Kyuhyun di Amerika karena lolos beasiswa sekolah bisnis ternama di sana.

Grep.

Tiba-tiba saja, entah mendapat keberanian darimana, aku mengurung tubuhnya yang jauh lebih tinggi dariku. Aku memeluknya dari belakang, menyandarkan kepala dan wajahku dengan nyaman di punggungnya. Aku baru tahu jika memeluk Kyuhyun rasanya seperti ini. Mengapa tidak kulakukan dari dulu saja?

Aku merasakan tangan Kyuhyun mengusap-usap punggung tanganku yang mengurungnya. Punggung Kyuhyun hangat sekali.

“Aku akan menunggumu pulang. Aku akan menuruti semua yang kau katakan. Lakukanlah hal yang sama untukku.” Ujarku padanya.

“Arasseo. Aku janji. Gomawo, Minji ya.”

 

Lima tahun kemudian…..

Hari ini melelahkan sekali. Pekerjaan menjadi staf marketing dari sebuah perusahaan besar sungguh membutuhkan tenaga ekstra. Aku harus berkeliling bertemu banyak klien dengan rekan kerjaku, dan perutku mulai lapar. Memang, gaji yang kuterima setelah satu tahun bekerja di perusahaan ini sangat besar untuk ukuran wanita yang belum menikah sepertiku. Aku bisa sedikit berfoya-foya, membelikan orangtuaku hadiah, dan bahkan juga menabung. Hanya saja di saat-saat seperti ini rasanya baru terasa pengorbanan jerih payahku.

Aku selalu menantikan jam pulang. Dan terus terang, kadang aku iri melihat rekan kerjaku pulang mengendarai mobil sendiri. Bahkan, beberapa ada yang dijemput kekasih mereka. Sementara aku, aku masih betah naik bus atau kadang taksi di saat darurat, dan karyawan sepertiku bisa dihitung dengan jari. Tunggu saja, tahun depan aku akan membeli mobilku sendiri.

“Minji ya, kau akan datang ke pesta pernikahan sajangnim besok? Maaf ya aku tiba-tiba mengajak Sungmin. Tapi jika kau mau, kita bisa berangkat bersama, dan aku akan menjemputmu.” Tawar Minrin. Kami sama-sama baru keluar dari kantor dan Minrin sedang menunggu jemputan kekasihnya. Sementara aku, menunggu taksi tentu saja. Aku harus segera pulang karena omma berpesan padaku untuk pulang cepat.

“Ah, tidak usah dipikirkan. Kita bisa bertemu di sana nanti.” Jawabku sambil tersenyum.

Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan kami. Seorang pria dengan rambut kecoklatan dan sisiran yang sedikit acak-acakan, dengan mengenakan kacamata hitam keluar dari sisi kiri mobil tersebut. Aku dan Minrin sama-sama termangu saat pria itu berjalan mendekati kami. Ia mengenakan jins hitam dan kaos putih dengan luaran jas abu-abu. Tubuhnya cukup tinggi, namun ia tidak begitu kurus. Parfum yang dipakainya seketika memenuhi penciuman hingga kepalaku. Aku suka wanginya.

Jantungku nyaris berhenti bekerja ketika pria itu melepas kacamatanya dan tersenyum tipis tepat di depanku.

“K.. Kyuhyun ah..”

“Mwo? Jadi ini Kyuhyun.. kekasihmu yang kau bilang sedang kuliah di Amerika itu?” Minrin nyaris berteriak ketika akhirnya aku memejamkan mataku, sadar akan ucapannya barusan. Terlambat bagiku untuk menutup mulut wanita ini, dan apa yang dikatakan Minrin membuat pria di hadapanku ini terkekeh geli. Sial, kebiasaannya bahkan belum berubah.

**
Rasanya hari ini aku ingin memutilasi banyak orang. Pertama, sajangnim yang membuatku begitu lelah hari ini karena membebankan begitu banyak tugas lapangan. Kedua, Minrin dengan mulut sialnya yang berhasil mempermalukanku di hadapan Kyuhyun. Ketiga, appa, omma dan Minhyuk adikku. Mereka semua mengetahui kepulangan Kyuhyun hari ini tanpa memberitahuku. Mereka juga yang meminta Kyuhyun untuk menjemputku secara langsung tanpa memberitahuku. Dan yang terakhir, aku ingin memutilasi habis aktor utama dari sandiwara hari ini. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun, pria yang tengah berdiri di sampingku sekarang. Kesalahannya terlalu banyak.

Pertama, ia bilang akan kembali dalam waktu empat tahun, namun kenyataannya lima tahun karena ia tertahan setahun lagi untuk pelatihan kerja sebagai syarat lengkap kelulusannya. Kedua, ia berbohong mengatakan jika ia akan pulang bulan depan tapi kenyataannya hari ini. Yang ketiga, ia ikut makan malam bersama keluargaku tanpa sepengetahuanku dan dengan serakahnya berkata jika ia ingin melamarku.

“Wae? Kau marah? Jadi kau tidak suka aku pulang?” Kudengar suara Kyuhyun di belakangku. Kami sedang berada di balkon kamarku, memandang langit gelap berbintang. Bedanya, kali ini Kyuhyun masuk kemari dengan cara legal atas persetujuan orangtuaku.

“Tidak dengan cara penipuan massal seperti ini.” jawabku dengan nada kesal.

Grep.

Kali ini aku benar-benar membeku. Kyuhyun memelukku dari belakang, mengurung tubuhku. Aku sedikit memberontak, namun sia-sia karena ia menahanku.

“Aish. Dulu kau sangat polos. Tapi setelah lima tahun mengapa kau jadi begitu liar dan susah dikendalikan. Kau jadi lebih pemarah, dan kau belum sedikitpun tersenyum padaku hari ini.”

“Apalagi yang berubah. Katakan, katakan saja semua sampai aku bosan.”

“Hmm.. kau lebih tinggi, lebih kurus, lebih cantik. Sangat cantik.”

Rasanya pipiku terbakar. Ia tidak pernah memujiku cantik. Dulu ia bahkan selalu mengejek dan menyuruhku diet padahal aku tidak gemuk. Hanya sedikit berisi.

“Kau diet ya?”

“Aku akan lompat jika kau tidak berhenti bicara.” Ancamku. Dan kurasakan Kyuhyun terkikik geli lagi, seiring semakin eratnya pelukan yang ia berikan. Ia benar-benar diam setelah kuancam dan aku hanya merasakan hembusan nafasnya yang menggelitik leherku.

“Mengapa kau melamarku secara tiba-tiba?”

“Apa tidak boleh?”

“Tapi kita tidak pernah pacaran.”

“Bukankah kau mengaku pada orang-orang jika aku pacarmu?”

“YAAAAA!”

“Hahahhaha.. Kang Minji, kau terlalu manis menyambutku dengan cara seperti itu. Aku sangat tersipu mendengar itu dari teman kerjamu. Jadi selama ini begitulah caramu mendefinisikan hubungan kita.”

“Aku mengatakan itu agar orang-orang percaya aku sudah punya kekasih. Dengan begitu pria-pria di kantor akan berhenti menggangguku.”

“Mengapa kau melakukan itu?”

“Bukankah kau yang menyuruhku melakukannya?”

“Kapan ya?”

“Sewaktu malam perpisahan kita. Di sini juga. Apa kau pura-pura lupa huh?”

“Kurasa aku tidak berkata seperti itu. Aku hanya memintamu untuk tidak mudah percaya pada laki-laki yang tidak kau kenal.”
Sial. Pria ini benar-benar membuatku mati kutu. Apa setiap orang yang pulang dari negara besar seperti Amerika selalu menjadi menyebalkan seperti ini?

“Aish. Terserah. Tapi kau memintaku untuk tidak berubah. Jadi aku melakukannya agar saat kau kembali keadaan masih tetap sama.”

“Oh, begitu. Lalu mengapa kau menuruti ucapanku? Kau bahkan berusaha keras untuk itu.”

“YAAA CHO KYUHYUN KAU MAU MATI HAH…”

“Ara ara. Tenanglah. Biarkan aku memelukmu begini. Jangan memberontak. Aku merindukanmu dan rasanya aku mau mati karena takut melupakan wajahmu. Tapi syukurnya aku tidak lupa, bahkan aku mengenali dengan baik wanita cantik yang kujemput tadi sore di kantor.”

Kyuhyun ini kenapa. Mengapa dia menjadi sangat terbuka dan terang-terangan.

“Kau menyukaiku kan? Jadi tidak ada alasan kau menolak lamaranku.”

“Kau ini…”

“Lain kali aku akan datang dengan orangtuaku. Dengan cara yang lebih serius. Setidaknya sekarang aku tahu perasaanmu. Itu saja sudah cukup.”

Aku diam saja. Dia banyak bicara sejak tadi. Kedua tangannya mengikat perut datarku. Entahlah, rasanya nafasnya makin dekat di pipiku. Aku menoleh dan bertemu wajahnya. Ia menatapku seperti dulu. Di tempat ini. Di malam yang sama keadaannya dengan waktu itu. lima tahun yang lalu.

Setelah lima tahun. Aku melihat wajahnya kembali. Sedekat ini. Ekspresi yang sama. Tatapan yang sama. Hanya saja dengan wajah yang lebih tampan dan bersinar. Kyuhyun yang dulu cukup kurus dan biasa saja meskipun ia memang tampan sejak dulu. Tapi yang sekarang, ia sudah tumbuh menjadi pria yang gagah dan menawan.

Chup.

Aku bahkan tidak bisa berkedip setelah kecupan singkatnya tadi. Ia baru saja mencium bibirku. Meskipun hanya sebuah kecupan. Tapi ini ciuman pertamaku.

Kyuhyun mengubah posisiku, menjadi berhadapan dengannya, dengan tangan kanannya di pinggulku dan tangan kirinya yang memegang rahangku. Ia mendekatkan lagi wajahnya, dan kali ini material lembut itu lebih terasa di bibirku. Lebih lama. Lebih dinamis. Halus, lembut, dan bergerak menyapu bibirku. Ia melepasnya, menatapku sesaat, kemudian melakukan lagi hal yang sama. Itu terjadi berulang-ulang, meskipun ia tidak meningkatkan tempo bibirnya. Masih lembut, masih memanjakanku tanpa menuntut. Hingga tanpa sadar kedua tanganku kini terkait di lehernya. Dan aku bisa belajar memberikan sedikit balasan, hingga pagutan bibir kami mengeluarkan suara yang aku sendiri sedikit aneh mendengarnya karena akulah yang melakukannya.

“Ternyata begini rasanya. Seperti yang aku bayangkan. Indah dan nyaman. Dulu, malam itu, aku sangat ingin melakukan ini padamu. Tapi tidak jadi karena aku malu.” Kyuhyun berkata saat pagutan kami terlepas. Kami sama-sama mengambil nafas sebelum ia kembali melakukannya. Jadi ia punya pikiran seperti ini sejak dulu? Jadi dia memang sudah menyukaiku?

“Minji ya~ ayo kita menikah.”

“Apa?”

“Menikah. Hidup bersama. Tinggal satu atap. Lalu punya anak.”

Sederhana sekali cara Kyuhyun mendefinisikan pernikahan. Aku bahkan tidak sempat menjawab karena ia melanjutkan pagutan bibir kami. Dan aku pun lebih memilih seperti ini saja, karena dengan begini rasanya perpisahan selama lima tahun itu pelan-pelan terbayarkan. Aku bisa berbuat apapun padanya. Memeluknya, menciumnya hingga lelah, karena sekarang kami sudah bersama.

Dan yang pasti, kini aku tidak ragu lagi mengatakan jika aku mencintainya.

 

END-
Yuhuuuuuu~~ terlampiaskan sudah. Author malas kembali. Jangan lupa komen yaaaa. tengkyu for reading ~ ^^

45 thoughts on “[Oneshoot] Starry Night

  1. why so short and simple???tp tetap berkesan…kasian minji semua kata2nya dibales sama kyu…
    bukannya ngelepas kangen makin tambah kangen ama couple ini T_T

    yuuu…lanjutin when rain has come dong *bner gg tuh judulny* yg triangle kyu minji siwon…..lanjutin klo kamu udh siap yaa..hehe: )

    Suka

  2. MENIKAH. HIDUP BERSAMA. TINGGAL SATU ATAP. LALU PUNYA ANAK.
    Ayooooooo KYUHYUN aku gak nolak koq ^^
    Entahlah komen ini bisa masuk atau kagak, yang penting saya sudah tergila gila sama Kyuhyun di FF. Tolooong yaaa jangan racuni saya dengan karakter2 macem giniiii.
    Memang yaaa, galauan orang kangen itu lebih ngena bangedh feels nya kalo’ dituangin di tulisan gini.

    Saya sudah tewas di dalamnya cinta Kyuhyun…BYYYEEEEEEE

    Suka

  3. Whoaaa daebak. Suka banget sama kisah mereka. Kyuhyun emang kelihatan udah suka sama minji dari sebelum berangkat ke amerika, tapi dia nahan perasaannya ya. Selama itu yaampun. Pantes deh kalo setelah pulang, dia nggak sanggup lagi nahan perasaannya. Minji juga, walaupun belom sadar kalo dia cinta kyuhyun, tapi dari dulu dia sayang. Huwooooo suka suka suka banget

    Suka

  4. astagaaaaaaa… kyuhyun romantis kali disini… ngga tau mau coment apa… yang penting ff ini feelnya dapat banget… astaga mau juga di peluk kyuhyun kayak dia peluk minji….

    Suka

  5. yuhuu…siip banget kalo gini kan aku ikut happy…
    sederhana banget..untung kyuhyun gx berubah jadi badboy..dia sich gx mau ngiket minji dulu malah ngasih pesan yg ambigu. untung dibuat happy.gx bertepuk sebelah tangan tuh cinta
    .haha intinya aku happy….

    Suka

  6. “Minji ya~ ayo kita menikah.”
    “Apa?”
    “Menikah. Hidup bersama. Tinggal satu atap. Lalu punya anak.”
    ugh kenapa rasanya kalo kalimat ini kyuhyun yg ngucapin njess banget di hati >< mengintimidasi dgn caranya sendiri 😚😚

    Suka

  7. Wahahaha Kyu kalo ngelamar unik ya.. Dia satu satunya dah 👍
    Waktu masih belum ke amerika, yang dikamarnya Minji, mereka keliatan polos banget 😂 Keren keren keren kak

    Suka

  8. Ternyata ada jg yg pendek ne oneshoot-nya,,,,,
    Sahabat jd cinta eoh,,,,,
    Atau mereka emang sudah sama2 cinta tp g bs ngungkapinnya,,,
    Kkkkkk,,,,,daebak saeng,,,,,,
    Singkat padat n jelas.

    Suka

  9. ceritanya sangat manis…
    bikin semyum2 gaje…

    hwaaa kyuppa so sweet…
    oppa aku juga mau dong dilamar kayak gitu…
    gak apa2 deh nunggu 5 tahun…
    aaa so sweet

    Suka

  10. Ampun deh, itu Kyu oppa pemaksa bgt jd org. Huaaaaa, mau juga di lamar kya gt, apa lagi kalo yg lamar kyu oppa. Awas ntar di gampar sparkyu, hehehe….., kyae bakal bagus deh sista kalo di bikin squel lanjutan, penasaran nih, abis momen mereka abis ketemu cuma dikit, hehehehe….
    Di tunggu karya2 selanjutnya sista. Semangat….

    Suka

  11. Mau juga dapet kyu yg konsisten, yg tergila2 sama pasangannya, yg cakep tapi kepribadiannya lucu.. aku suka… minji sok jaim weh, gapapa mbak, cewek harga dirinya tinggi kok bahaha

    Suka

  12. Udah penasaran sama perasaan Kyuhyun sejak awal. Udah curiga sejak awal kalo Kyuhyun suka sama Minji sejak awal. Dan ternyata bener…
    Fighting buat next post !!!

    Suka

  13. Singkat… Tp happy ending kok,, aq suka..
    G ngebayangin deh wktu minrin teriak ttg kyuhyun yg diakui sbg pacar ny minji,, konyol bgt mti wajah minji.. Hhah..malu jg,

    Oke thanks

    Suka

Leave a Comment ...