[8] Realove

Author: Hanwoo •Cast: Lee Hyukjae – Hanwoo – and Other Cameo • Genre : Straight – Romance •Length: 8

Eunhyuk menemui Hanwoo di rumahnya. Rumah Hanwoo sangat aman untuk dijadikan tempat pertemuan mereka berdua. Apalagi kedua orang tua Hanwoo sedang pergi berlibur ke Pulau Jeju selama seminggu. Sudah tiga hari ini Eunhyuk selalu rajin menemui kekasihnya sudah seperti sepasang suami istri walaupun Eunhyuk belum berpikir untuk melamar Hanwoo secepat ini.

Hanwoo sedang memasak di dapur sedangkan Eunhyuk dengan santainya menonton acara TV yang menayangkan girl group AOA. Eunhyuk menepuk tangannya senang karena dia suka dengan girl band AOA. Hanwoo menoleh ke arah Eunhyuk menatap pria itu sinis. Dia mematikan kompornya kemudian mengangkat kentang gorengnya ke atas piring putih. Dia menambahkan  potongan parsley kecil di atas kentang itu. Hanwoo melangkah menemui Eunhyuk menaruh piring itu di atas meja. Gadis itu mendekat duduk disebelah kekasihnya. Lengan mereka saling bersentuhan.

“Aku tidak suka, ganti channelnya.” Ujar Hanwoo mencoba mengambil remotenya dari tangan Eunhyuk. Pria itu menghindar dengan cepat agar kekasihnya tidak berhasil mengambil remotenya.

“Oppa.” Hanwoo mulai kesal dan merajuk.

“Sung Joon ku sudah mulai, jebalyo..” rajuk Hanwoo lagi.

“Sungjoon? Nugu?” Eunhyuk tidak tahu siapa Sung Joon yang dimaksud kekasihnya sehingga dia menjadi penasaran pria yang mana lagi yang sedang disukai Hanwoo selain dirinya.

“Aaak, Paaalliii..” kesal Hanwoo mencoba merebut remote itu. Eunhyuk dengan jahilnya malah mengecup bibir Hanwoo membuat gadis itu tersipu malu.

“Yak, kau masih saja malu jika kucium..” goda Eunhyuk. Hanwoo mendorong kasar tubuh Eunhyuk membuat pria itu meringis kesakitan.

“Appayo, kenapa kau tega sekali padaku. Siapa Sung Joon itu?”

“Kau tidak tahu Sung Joon? Sini remotenya.” Akhirnya Hanwoo berhasil mengambil remote di tangan Eunhyuk. Dia kemudian menekan channel favoritenya dan tersenyum ketika melihat actor favoritenya di layar TV.

“Aaak, itu dia !” tunjuk Hanwoo bersemangat. Eunhyuk mengangguk mengerti sekarang siapa pria bernama Sung Joon itu. Sepertinya dia mengenal Sung Joon.

“Jadi kau menyukai pria itu?”

“Hmm.. Johayo. Standarku itu sangat tinggi. Lihat aah dia tampan sekali.”

Raut wajah Eunhyuk berubah menjadi tidak suka. Sepertinya dia sangat cemburu dengan Sung Joon karena Hanwoo begitu memujinya.

“Jika novelku sudah jadi mungkin aku akan mempertimbangkan Sung Joon yang akan menjadi cast dramaku nanti.”

“Terserah kau saja.”

“Apa kau tidak mengenalnya? Bagaimana bisa kau tidak mengenalnya, oppa.”

“Anio, aku tidak mengenalnya.”

“Yah sayang sekali jika kau kenal Sung Joon kan sangat bagus. Kau bisa mengenalkan Sung Joon padaku. Ini demi bisnisku.”

“Apa yakin untuk bisnis hah? Aku tahu sifatmu.” Eunhyuk menjitak pelan kepala Hanwoo. Dia sedikit kesal mendengar ucapan kekasihnya.

“Memang kenapa sifatku?” dumel Hanwoo pelan sembari mengelus-elus kepalanya.

Eunhyuk menatap sinis Hanwoo. “Yak, jika kau akhirnya mengenal Sung Joon, dan tiba-tiba dia menyukaimu kemudian menyatakan cintanya padamu. Apa kau menerimanya?”

Hanwoo terdiam menoleh ke arah Eunhyuk. “Kau kira aku semudah itu? Tentu saja aku menolaknya karena aku sudah mempunyai seseorang yang sangat kucintai lebih dari mencintai Sung Joon. Bahkan aku tidak mencintai Sung Joon. Aku hanya menyukainya.”

Eunhyuk tersenyum lega mendengarnya. Dia tahu Hanwoo akan menjawabnya dengan jawaban yang sangat memuaskan. Inilah yang membuat dia merasa betah jika berada di dekat Hanwoo. Hanwoo sangat tahu situasi dan pemikirannya dewasa.

“Kau takut aku akan bersama pria lain?” tanya Hanwoo. Dia sadar kekasihnya sedang cemburu dengan Sung Joon.

“Tentu saja. Aku takut ketika aku tidak ada disampingmu kau akan pergi meninggalkanku.”

“Kau berbicara apa hah? Apa kau mau berpergian jauh?”

“Hhhh… Hanwoo-ya, aku akan ikut wajib militer pada tanggal 25 Agustus ini.”

Hanwoo terdiam. Matanya berkedip untuk menahan air matanya. Mendengar hal ini dia akan benar-benar kesusahan bertemu Eunhyuk dan akhirnya penanggalan itu dia dengar sendiri dari mulut kekasihnya. Selama ini dia selalu berusaha untuk ada disamping Eunhyuk. Tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi selama Eunhyuk akan pergi wajib militer.

“Jeongmalyo?”

Eunhyuk mengangguk kemudian bangkit dari duduknya. Dia melangkah pelan mendekati jendela melihat langit di atas sana.

“Aku baru mengerti kenapa setiap pria sangat takut pergi wajib militer. Sekarang aku sangat takut. Aku takut meninggalkanmu terlalu lama. Karena aku sangat mudah merindukanmu. Aku berpikir bagaimana jika kau kesepian tidak ada aku? Bagaimana jika kita berdua merasa bosan? Bagaimana jika ada pria lain yang mendekatimu? Pria yang mungkin bisa menjamin hidupmu lebih bahagia dari aku ..”

Mendengar itu Hanwoo bangkit memeluk Eunhyuk dari belakang. Dia membenamkan wajahnya di punggung Eunhyuk dan membiarkan sesaat seperti itu. Mereka berdua terdiam larut dalam pikirannya masing-masing.

“Kau memikirkanku sampai seperti itu, oppa?” tanya Hanwoo. Eunhyuk mengangguk.

“Hmm..”

Eunhyuk kemudian membalikkan badannya menghadap Hanwoo agar dia dapat menatap mata kekasihnya. Dilihatnya Hanwoo menunduk dia mengangkat dagu kekasihnya sehingga dia dapat melihat wajah Hanwoo. Mata Hanwoo mulai berkaca-kaca walaupun dia mencoba menahan tangisnya. Wanita mudah sekali menangis. Hal-hal kecil seperti ini membuat Hanwoo hanyut ke dalam perasaannya.

“Kau tidak usah sekhawatir itu, oppa. Aku tidak akan bersama pria lain. Sekalipun ada pria yang lebih tampan atau kaya raya yang mencariku, aku tetap memilihmu.”

Mendengar Hanwoo meledeknya dia menjitak pelan kepala Hanwoo. “Aigooo, kau masih saja meledekku.” Hanwoo tersenyum menahan tawanya. Eunhyuk memeluk kekasihnya erat seakan-akan tidak ingin lepas.

“Hanwoo-ya, setelah aku selesai melaksanakan tugasku, aku ingin menikahimu. Mau kah kau menungguku dan menikah denganku?” tanya Eunhyuk.

“Kau benar-benar serius dengan ucapanmu itu? Jangan mengecewakanku.” Hanwoo menatap Eunhyuk.

“Tentu saja. Maka dari itu maukah kau menungguku?”

“Mm.. Aku akan menunggumu.”

Hanwoo mengangguk mengerti. Mereka berpelukan lagi.

*

Malamnya Hanwoo duduk di depan laptopnya. Dia mencoba mengetik lanjutan novelnya. Pikirannya tiba-tiba kosong. Dia mulai merasakan kesepian yang mendalam ketika Eunhyuk pulang meninggalkannya. Dia teringat kembali kata-kata kekasihnya tadi disaat mengatakan akan pergi wajib militer dalam waktu dekat ini. Bulan depan dan hanya tinggal menghitung hari saja. Apakah secepat itu dia akan pergi meninggalkan dirinya?

Hanwoo mencoba menguatkan dirinya dan mencoba mengetik lagi. Tapi dia benar-benar tidak fokus dan kehilangan akalnya. Hanwoo terdiam. Dia membuka folder foto-foto di laptopnya. Foto-foto dari memori handphonenya maupun memori kamera yang sudah dia pindahkan ke laptop. Setiap moment bertemu dengan Eunhyuk mereka selalu selca bersama. Mengingat awal kali mereka bertemu lalu berpacaran sampai saat ini.

Hanwoo menitikkan air matanya. Dia mencoba menutupi wajahnya. Dia sangat mencintai Eunhyuknya sepenuh hati..

*

Eunhyuk menerima telepon. Dia sedang berada dalam perjalanan pulang sehabis dari rumah Hanwoo. Eunhyuk menekan tombol di earphone untuk mengangkat teleponnya agar perjalanannya tidak terganggu.

“hmm..?”

“Oppa, eodiya?” tanya Hanwoo.

“Di perjalanan menuju rumah. Ada apa?”

“Apa jadwalmu hari ini kosong? Tidak bisakah kau menginap saja?”

“Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?”

“Ne. Tiba-tiba saja aku merindukanmu. Atau aku yang menemuimu ke rumah?”

“Anio, biar aku saja menginap. Hari ini jadwalku kosong.”

Eunhyuk membalikkan stirnya. Dia memutuskan untuk menemui Hanwoo kembali. Memang, setelah mendapat kabar tanggal kepastiannya untuk mengikuti wajib militer dia merasa sangat resah. Dia tahu kekasihnya juga pasti merasakan hal yang sama dengannya.

*

Ketika Eunhyuk datang menemui Hanwoo, Hanwoo langsung mengajaknya naik ke atas. Sekarang mereka berdua sedang berpelukan di dalam kamar dengan lampu yang tidak menyala. Ruangan ini terlihat remang-remang karena ada cahaya sinar yang memasuki melalui celah jendela kamarnya.

“Oppa, ayo kita menambah waktu kita bersama sebelum kau melakukan wajib militer.”

“Ne, aku setuju.”

“Aku ingin menonton konsermu. Bolehkah?”

“Tentu saja. Dalam waktu dekat ini aku ada konser SMTown di Jepang. Kau mau datang?”

“Jepang? Eodiya? Tokyo?”

“Osaka.”

Hanwoo mengangguk mengerti. “Oppa, jika aku menikah denganmu. Apa yang harus aku lakukan hari pertama ada dirumahmu? Ah aku selalu bingung memikirkannya.”

“Hmm.. Biasa saja seperti kau bangun dirumahmu sendiri.”

“Kalau begitu bangun, sikat gigi lalu tidur lagi. Begitu?”

“Mwoya, malas sekali calon istriku ini pasti akan dimarah eomma.”

“Apa eomonim seperti itu padaku?”

“Dulu eomma selalu memarahi Sora nuna jika bangun siang hahaha.”

Hanwoo menelan ludahnya merasa takut dan khawatir terhadap calon ibu mertuanya yang diceritakan Eunhyuk “Baiklah aku akan belajar bangun pagi.”

Eunhyuk tidak menjawab. Dia hanya menatap gadisnya. Jemarinya dengan lembut merapikan anak poni Hanwoo. Mereka terdiam untuk sesaat. Hanya terdengar deru napas mereka satu sama lain. Eunhyuk mulai terbawa suasana. Dia mendekatkan wajahnya perlahan-lahan. Hanwoo mengerti situasi seperti ini. Situasi dimana mereka akan melakukan hubungan intim. Hanwoo memejamkan matanya menikmati kondisinya yang juga mulai ikut terbawa suasana.

Bibir Eunhyuk mencium bibir Hanwoo. Pria itu dengan gesit menindih Hanwoo tanpa melepas ciumannya. Mereka mulai terbawa suasana intim yang lebih dalam lagi. Ketika Eunhyuk mencoba menelusuri paha Hanwoo hingga ingin menyentuh milik Hanwoo yang berharga, dia mendapat sentuhan dari Hanwoo untuk tidak melakukan hal itu sekarang. Eunhyuk melepas ciumannya menatap Hanwoo nanar. Dilihatnya Hanwoo menggeleng tanda menolak.

“Waeyo?”

“Oppa, aku sedang haids.”

Eunhyuk menghela napasnya. Dia menundukkan kepala tepat di depan telinga Hanwoo. “Bogoshipoyo..” ujar Eunhyuk lalu merebahkan dirinya disamping Hanwoo. Hanwoo membalikkan badannya menghadap Eunhyuk.

“Nado oppa, nan bogoshipo.” Ujar Hanwoo diikuti ciuman Eunhyuk di kening gadisnya.

*

Seperti keinginan Hanwoo sebelum ditinggal kekasihnya wajib militer. Hanwoo dengan rutin mengikuti semua aktivitas Eunhyuk. Dia tampak terlihat seperti manajer Eunhyuk sekarang. Itu membuat beberapa member Super Junior yang terlihat iri ketika melihat mereka selalu bersama dan dekat akhir-akhir ini.

Hanwoo duduk di atas sofa disamping Donghae dan Eunhyuk yang mengapitnya. Dia sedang berada ditengah-tengah perkumpulan super junior di dalam backstage sebelum SM Town Osaka dimulai. Dia merasa bersyukur bisa berada di dalam suasana ini. Orang lain sangat menginginkannya untuk bisa berada di tengah mereka semua dan ini merupakan suatu kebanggaannya berada di tempat ini. Hanwoo datang ke Osaka sehari setelah Eunhyuk karena mereka berangkat terpisah.

“Hanwoo-ssi, lama tidak bertemu denganmu.” Ujar Heechul.

“Ne, oppa.” Hanwoo tersenyum dan terdengar sedikit tawanya. Oppa-oppa itu melihat ke arah Hanwoo. Kyuhyun tersenyum jahil melihat kedua pasangan yang ada dihadapannya Hanwoo dan Eunhyuk.

“Apa kau bahagia dengan dongsaengku?” tanya Leeteuk pada Hanwoo.

Mau tidak mau Hanwoo menganggukkan kepala. Gadis itu tersenyum malu karena topik pembicaraannya adalah dia dan Eunhyuk. Leeteuk dan member lainnya berteriak senang karena jawaban Hanwoo.

“Yak, kenapa kalian seperti itu? Tentu saja dia bahagia bersamaku.” Ujar Eunhyuk.

“Aigo.. Aigoo ini menggelikan hyung.” Ujar Ryeowook yang terlihat merinding mendengar ucapan Eunhyuk.

“Anio, mereka membuat iri saja.” Ujar Kangin.

“Hae, kau tidak cemburu kan?” tanya Heechul. Ditanya seperti itu Donghae hanya menunduk.

“Tentu saja aku cemburu. Hanwoo-ssi apa kau benar-benar ingin merebut pasanganku?” tanya Donghae berubah menjadi galak menatap Hanwoo. Eunhyuk mendorong tubuh pria itu sedikit kasar untuk berhenti menjijikkan dihadapan Hanwoo. Mereka semua tertawa. Ini merupakan hiburan bagi mereka bisa menggodai Eunhyuk.

“Yak, kau menjijikkan sekali Hae.”

“Aigo, jangan seperti itu padaku Hyuk.” protes Donghae. “Biasanya dia tidak kasar seperti ini mentang-mentang ada Hanwoo kau jadi kasar padaku.” lanjut pria berwajah fishy itu

“Hanwoo-ssi, kau pasti memiliki waktu yang sulit ketika berpacaran dengan hyung ya?” tanya Kyuhyun.

“Umm? Tentu saja.”

“Mwo?” Eunhyuk mulai menatapi kekasihnya yang menyatakan bahwa itu salah.

“Hyung, kau harus lebih membahagikan Hanwoo-ssi.” imbuh Kyuhyun.

“Dia bahagia bersamaku. Aiish..”

Mereka tidak henti-hentinya menggodai Eunhyuk membuat pria kurus itu harus membela dirinya terlebih lagi. Sesaat konser tiba Hanwoo duduk di deretan kursi VIP. Dia sangat menikmati konser SMTOWN Osaka ini. Acara pembuka diawali oleh Rookies trainee SM Entertainment kemudian dilanjutkan Fx lalu D&E. Hanwoo terkesima menyaksikan Eunhyuk. Dia menyadari bahwa kekasihnya mempunyai talenta yang baik.

Beberapa minggu kemudian Hanwoo berbaris di beberapa antrian wanita-wanita yang sedang menunggu giliran untuk bertemu oppanya. Mereka terlihat antusias dan tidak sabaran sambil memegang devil album yang akan ditandatangani oleh idolanya. Hanwoo juga tidak sabar untuk itu. Hari ini Eunhyuk sedang mengadakan fansign bersama Donghae dan Kangin. Ini merupakan suatu kejutan jika dia akan mendapat gilirannya nanti karena kekasihnya tidak tahu dia akan datang. Beberapa jam kemudian dia tinggal menunggu tiga barisan lagi. Barisan-barisan itu dengan cepat menghilang sehingga Eunhyuk dapat melihat dirinya sekarang.

Hanwoo tersenyum malu menutup mulutnya dengan lengannya. Eunhyuk tampak sangat terkejut. Dia melangkah maju mendekati Eunhyuk. Hanwoo memberikan buket bunga mawar yang sedari tadi digenggamnya menaruhnya di atas meja.

“Oppa selamat atas comebackmu.” Ujar Hanwoo. Dia benar-benar layaknya fans biasa. Eunhyuk mengambil bunga itu kemudian sempat mencium baunya.

“Gomawoyo. Kau ingin tanda tanganku?”

“Ne.”

Hanwoo menyerahkan albumnya pada Eunhyuk. Pria itu mengambilnya kemudian mulai mencorat-coret di atas albumnya.

“Namamu?”

“Lee Hanwoo.”

“Sapi?”

“Oppa kau jangan meledekku.”

“Arti nama Hanwoo itu adalah daging sapi.” imbuh Eunhyuk. Dia tidak memalingkan tatapannya sedari tadi sehingga Hanwoo sedikit kikuk karena malu. Berulang kali Hanwoo menyelipkan rambutnya ke telinga karena gugup. Apalagi Eunhyuk sangat sangat tampan hari ini dengan jas kotak-kotak merahnya yang sedikit ada aksen putih. Terlebih lagi dia sangat menyukai Eunhyuknya berambut hitam membuat pria itu sangat terlihat dewasa dan terlihat seperti manusia biasa.

“Ne.” ujar Hanwoo.

“Gomawoyo Hanwoo-ssi. Kau selalu memperhatikanku dan selalu datang di setiap acara. Tetaplah seperti itu dan tunggu aku selama dua tahun. Aku harap tidak ada idola lain dan tetap aku idolamu.” Ujar Eunhyuk.

“Itu tidak mungkin. Bagaimana aku bisa hidup dua tahun tanpa idolaku? Aku akan mencari selingan.”

Mendengar hal itu Eunhyuk mengangkat wajahnya. “Yak !” protes Eunhyuk. Ucapan Hanwoo terkadang suka di luar keinginannya dan ucapannya kadang suka berubah-ubah dari hari kemarin. Ini selalu membuatnya waspada.

“Sudah?” tanya Hanwoo menunjuk albumnya.

“Aku akan memberikan ini jika kau berjanji padaku hanya aku idolamu.”

“Hyukie, waktunya sudah habis. Antriannya sudah terlalu panjang dan kau membuat mereka tidak sabaran.” Bisik Donghae yang duduk di sebelah Eunhyuk. Donghae memainkan telunjuknya di pipi Eunhyuk. Dia berniat untuk menggoda Eunhyuk karena mereka berdua bisa ketahuan jika terlalu lama.

“Kau harus berjanji padaku tidak akan ada selingan dan hanya akan ada aku, idolamu.” Eunhyuk memaksa.

“Shireo..”

“Yak, Hanwoo-ssi. Kau.. aish kau benar-benar tega padaku.” Eunhyuk melayangkan telunjuknya menunjuk-nunjuk Hanwoo. Mendapat kesempatan Hanwoo mengambil album itu kemudian menjulurkan lidahnya untuk kekasihnya  yang sedang kesal. Hanwoo berlari kabur sebelum kekasihnya melakukan hal-hal aneh lagi.

*

Selesai melakukan fansigning Eunhyuk datang kerumah Hanwoo. Pria itu menekan bel untuk dibukakan. Hanwoo membuka pintunya hendak menyapa Eunhyuk namun pria itu mendorong tubuhnya memasuki ke dalam rumah. Eunhyuk memeluk Hanwoo. Satu tangannya lagi menutup pintu. Keningnya menempel di kening Hanwoo.

“Kau mau apa oppa..?” Eunhyuk kemudian mencium bibir Hanwoo tanpa membiarkan gadis itu berbicara. Eunhyuk membalikkan badannya dan mengapit Hanwoo di dinding tembok. Dia mencium Hanwoo dengan penuh kerinduan yang mendalam. Hanwoo hendak melepaskan ciumannya tapi Eunhyuk dengan cepat menekan lebih dalam lagi ciumannya.

“Hanwoo-ya siapa yang datang?”

Eunhyuk terkejut dan dengan cepat melepas ciumannya. Dia membalikkan kepalanya melihat calon ibu mertuanya melihat aksi yang dia lakukan. Eunhyuk berdiri mengambil posisi membungkuk untuk menyapa calon ibu mertuanya.

“Ah Hyukie kau rupanya.  Baiklah aku akan ke dalam.”

Dilihatnya ibu mertuanya kembali ke dalam. Eunhyuk membalikkan badannya menatap Hanwoo dengan penuh ancaman. “Kenapa kau tidak bilang kalau ibumu sudah tiba?”

“Aku mau bilang tadi tapi kau tidak melepaskanku.” Bisik Hanwoo malu. Eunhyuk menghela napas berat karena dia sangat malu. Ini kali keduanya dia ditangkap basah oleh ibu mertuanya karena sedang melakukan hubungan yang intim dengan anaknya.

“Gwenchanayo. Bukankah ini adalah hal yang biasa di dalam hubungan?” ujar Hanwoo. “Kajja, kita masuk.”

“Shireo, aku mau pulang saja.” Eunhyuk hendak membuka pintu.

“Apa kalian sudah selesai melepas rindu? Hyukie, masuklah kita makan malam bersama. Kami ada oleh-oleh untukmu.” Ibu Hanwoo kembali lagi mencari dirinya. Eunhyuk dengan terpaksa membalikkan badan menatap calon ibu mertuanya dan tersenyum mencoba menahan malunya.

“Ne, eomonim.” Ujar Eunhyuk. Hanwoo mencoba menahan tawanya. Dia tahu kekasihnya sangat malu sekali ditangkap basah seperti itu oleh ibunya. Dia mencoba menggodai Eunhyuk.

“Gwenchanayo.”

“Aiiish …”

Hanwoo tersenyum mengeratkan pekukannya di lengan Eunhyuk kemudian mereka masuk ke dalam rumah bersama.

Hello my readers^^

Masih ada yang suka dan nungguin FF ku ngga ya?

Lama sekali saya tidak update karena disibukkan dengan kegiatan skripsi dan sidang.

FF Realove nya singkat banget semoga ga pada protes ya hehehe.

Tidak ada moment …

Nanti kalo ada pasti aku buatin lagi.

Jangan lupa di comment yaaaaaaa :*

Love You all buat semua yang masih ngikutin karyaku.

Gomawoyo.