My Fair Lady [Chapter 2]

my fair lady 2

Title : My Fair Lady (Chapter 2)

Author : Minji

Cast : Cho Kyuhyun – Kang Minji – Park Chanyeol – Han Bomi – Cho Hyemi and others

Genre : Romance, Family

Length : Chapter

—————————

Kyuhyun mengamati sebuah lukisan hasil karyanya, terpajang di tempat paling spesial yang sengaja ia persiapkan sebelumnya. Hari ini adalah hari terakhir pamerannya, dan Kyuhyun terlihat sangat puas karena ia berhasil menarik cukup banyak pengunjung selama beberapa hari ini. Dan yang paling penting, namanya sebagai seorang pelukis kini semakin dikenal publik. Kyuhyun tidak menyangka beberapa lukisan miliknya bahkan terjual dengan harga tinggi. Jika saja ibunya ada di Korea saat ini, wanita itu pasti akan merasa bangga padanya.

Kyuhyun tidak sadar, di belakangnya seorang wanita tua sedang berdiri mengamati dirinya. Tidak, wanita itu bukan mengamati cucunya, melainkan mengamati lukisan yang tengah menjadi fokus mereka berdua. Lukisan serang pria dengan kacamata baca yang tengah duduk di atas meja kerjanya ditemani cerutu dan secangkir kopi. Pria di lukisan itu— mendiang suaminya.

Tubuh Cho Hyemi bergetar. Matanya terasa perih dan mulai berkaca-kaca. Selama ini ia menjadi wanita yang kuat dan tegar, tapi tetap saja jika ada hal yang mengingatkan wanita tua itu akan mendiang suaminya ia akan lemah. Wanita mana yang tidak akan bersedih jika teringat dengan pria yang begitu dicintainya. Hal lain, Hyemi tidak pernah tahu jika Kyuhyun pernah melukis sosok kakeknya. Ya, bagaimana ia bisa tahu, jika ia bahkan tidak pernah sekalipun peduli pada hobi cucunya . Bahkan di hari sebelumnya, Hyemi tidak menemukan lukisan ini dipajang. Mungkin memang ia tidak melihatnya, atau mungkin juga Kyuhyun baru saja memamerkannya.

Kyuhyun menoleh ketika mendengar suara isakan di dekatnya. Pria itu terperangah saat menemukan sang nenek berdiri seorang diri, dibalut syal berwarna merah kesayangannya. Mengetahui Kyuhyun telah menyadari kehadirannya, Hyemi buru-buru mengusap air yang terlanjur keluar dari sudut matanya.

“Aku ingin membeli lukisan itu.”

Kyuhyun mengerutkan kening, mengikuti arah pandang wanita tua itu. Kyuhyun mendekati Hyemi dan berdiri di sebelah neneknya, menatap bersama lukisan yang sedari tadi menarik perhatian keduanya. “Sayang sekali, Nek. Aku tidak bermaksud untuk menjual yang ini.”

“Akan kubayar mahal, berapapun harganya.”

“Kau berikan perusahaan pun, aku tidak akan menjualnya.”

“Ya Tuhan—” Hyemi mendekati lukisan mendiang suaminya, menyentuhkan tangannya yang sudah mulai keriput pada kanvas berukuran agak besar yang tergantung di dinding. Lukisan yang terasa sangat nyata, dan Hyemi tidak tahu kapan Kyuhyun melukis kakeknya.

“Jika kau tidak bersedia menjualnya, maka berikanlah padaku sebagai hadiah. Ulang tahunku dua minggu lagi. Aku akan memajangnya di rumah.”

“Nenek sungguh konyol, hadiah ulang tahunnya tidak menjadi kejutan lagi kalau begitu.”

“Aku memintanya khusus darimu. Apa kau begitu perhitungan pada nenekmu sendiri?”

Kyuhyun sesungguhnya terharu. Ini adalah pertama kali Cho Hyemi tertarik pada lukisannya. Kyuhyun tidak rela, karena lukisan ini adalah salah satu karyanya yang mungkin jika ia diminta kembali untuk melukisnya, Kyuhyun tidak akan sanggup untuk membuatnya kembali— yang persis seperti ini.

Kyuhyun melukisnya dua tahun yang lalu, ketika ia benar-benar merindukan sosok kakeknya. Tuan Cho adalah pria berkepribadian hangat dan Kyuhyun sangat dekat dengan kakeknya, melebihi kedekatan Kyuhyun dengan ayahnya sendiri. Kyuhyun kecil sangat sering masuk ke ruang kerja kakeknya, mengamati pria tua itu menyelesaikan pekerjaannya dan Kyuhyun ingat ia selalu menemukan cerutu dan secangkir kopi yang menemani sang kakek. Asap cerutu itu sangat menarik perhatian Kyuhyun— dan apa yang ia lukis benar-benar hanya bayangannya akan sosok Tuan Cho yang terekam di ingatan Kyuhyun.

Ajaibnya, lukisannya terasa benar-benar nyata. Tak ada sedikitpun pengurangan ataupun penambahan hingga Hyemi seperti melihat kembali sosok suaminya di depan mata. Pria itu dengan segala kebiasaannya.

“Baiklah— akan kupertimbangkan. Jika itu bisa menyenangkan hati Nenek.” Kyuhyun mendekati Hyemi, mengambil tangan wanita tua itu dan mengusap-usapnya pelan. Cho hyemi tersenyum menatap cucunya. Ia merasa sangat bahagia Kyuhyun akan memberikan lukisan itu padanya.

“Kau sudah akan pulang bukan? Ayo kita makan malam di luar.”

“Nenek mengajakku kencan? Karena itu kau datang sendirian?”

“Aku hanya meminta supir untuk mengantar dan meninggalkanku di sini. Jadi kau benar-benar harus bertanggung jawab mengantarku pulang.” Ancam Hyemi. Kyuhyun tertawa.

“Baiklah. Tunggulah hingga setengah jam lagi. Ada beberapa hal yang harus kuurus.” Kyuhyun tersenyum, menyanggupi ajakan neneknya.

**

Cho Hyemi merasa sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya ia kembali menikmati waktu berdua bersama cucu kesayangannya. Saat ini Hyemi dan Kyuhyun sedang makan malam di sebuah restoran mewah yang ada di dekat lokasi pameran Kyuhyun. Hubungan mereka memang sering tidak baik tapi Hyemi bersyukur karena ketika Kyuhyun dekat dengannya saat ini suasana hati cucunya sedang baik terhadapnya, mungkin karena Hyemi memutuskan untuk datang dan menghargai sedikit hasil karya Kyuhyun.

Kyuhyunnya telah tumbuh dewasa, menjadi pria yang gagah dan tampan. Hyemi mengamati cucunya yang terlihat makan dengan lahap. Ya, Kyuhyun memang sangat suka makan. Jika memang perasaannya sedang baik seperti saat ini, anak itu bisa makan dengan lahap dan banyak. Kyuhyun tidak begitu pemilih dalam hal makan hanya saja anak itu memang tidak begitu menyukai sayuran. Ia bisa makan apapun asalkan tidak mengandung jenis sayuran tertentu yang tidak disukainya.

“Nenek tidak makan? Mengapa menatapku begitu?”

“Melihatmu makan dengan lahap membuat perutku kenyang. Yaaa~ kau harus makan lebih banyak sayuran. Kenapa kau sangat mirip dengan ayahmu? Sangat susah membujuknya untuk makan sayur—” Kyuhyun hanya menyeringai tak mengindahkan ucapan neneknya. Hyemi masih menatap cucunya. Ia mulai berpikir dan penasaran, apakah Kyuhyun sudah memiliki calon pendamping hidup.

“Kyuhyun-ah, bagaimana hubunganmu dengan Bomi? Aku sempat bertemu dengannya di hari pertama pameranmu, tapi wajahnya terlihat tidak enak. Apa kalian bertengkar?”

Kyuhyun menghentikan aktivitas makannya, meneguk sedikit air putih. Pembicaraan tentang Bomi membuatnya harus memutar otak. “Kami sudah berakhir, Nek.” Kyuhyun menjawab singkat. Ia sedang tidak ingin membahas Han Bomi, apalagi dengan neneknya.

“Baguslah. Aku lega mendengarnya. Dia bukan wanita yang baik untukmu. Jika memang kalian sudah berakhir, kau harus melupakannya. Kulihat sepertinya dia masih mengharapkanmu.’

Kyuhyun tidak menghiraukan ucapan Hyemi. Dan Kyuhyun tidak tahu, apa yang membuat neneknya tidak menyukai Bomi. Gadis itu cantik, berasal dari keluarga kaya, dan memang Bomi adalah satu-satunya gadis yang dekat dengan Kyuhyun sejak mereka masih kecil. Kyuhyun tidak tahu kapan pastinya sang nenek kurang menyukai Bomi, padahal dulu wanita tua itu bahkan menganggap Bomi seperti cucunya sendiri.

“Ngomong-ngomong, aku masih penasaran bagaimana kau mengenal putri Kang Jihyuk. Kalian terlihat dekat saat itu.”

“Hanya kebetulan. Nona Kang datang karena ia melihat selebaranku.”

“Namun apa yang kalian bicarakan sedekat itu? Kau bahkan memegang tangannya—”

“Tidak ada hal yang spesial.”

“Aku tidak percaya. Ia cantik dan pintar. Mustahil kau tidak tertarik padanya. Jika kau menyukainya, aku bisa membantu kalian untuk menjadi dekat. Gadis itu pintar dan berkepribadian baik. Aku akan sangat senang jika saja kau tertarik padanya—”

“Sudahlah, Nek. Jangan berbicara terlalu jauh. Aku sedang tidak ingin membahas masalah itu.”

“Kau selalu begitu. Ingatlah usiamu yang sudah dewasa. Ada baiknya kau mulai memikirkan pendamping hidup dan masa depanmu. Katakan padaku, wanita seperti apa yang kau inginkan sebagai calon istrimu?”

“Aku hanya akan menikah dengan wanita yang disukai ibu.” Jawab Kyuhyun dengan sedikit minat, tanpa melihat sang nenek. Cho Hyemi terlihat tidak suka mendengar jawaban Kyuhyun.

“Belum tentu pilihan ibumu adalah pilihan yang tepat.”

“Aku tidak mengatakan wanita itu adalah pilihan ibu. Jika wanita itu bisa cocok dan mengerti ibu, menyayangi ibu seperti ia menyayangiku— ya. Wanita seperti itulah yang kira-kira akan kunikahi nanti.”

Hyemi kembali menahan diri. Wanita itu merasa jika Kyuhyun tengah menyindir dirinya— Hyemi yang memang tidak pernah bisa dekat dengan menantunya. Apalagi sejak putranya meninggal dunia, hubungan Hyemi dan menantunya itu bagaikan dibatasi tembok yang tinggi. Tak heran jika menantunya itu akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah besar keluarga Cho. Dan Kyuhyun, pria itu sangat menyayangi ibunya, karena memang sejak kecil ia jauh lebih dekat dengan ibunya, bukan dengan sosok ayahnya.

Hyemi menghela nafas. Sangat susah berdebat dengan cucunya yang satu ini. Kyuhyun sangat berbeda dengan Chanyeol. Kyuhyun begitu keras kepala dan dingin, sementara Chanyeol jauh lebih penurut. Andai saja Kyuhyun mau mengikuti keinginannya, Hyemi pasti akan merasa sangat bahagia.

—————————-

Chanyeol mengamati gadis yang sibuk membaca satu jilid novel terjemahan di depannya. Minji terlihat begitu serius jika sedang membaca, seolah dunia adalah miliknya dan juga buku yang tengah dibacanya. Chanyeol pun enggan untuk mengusik hobi gadis itu kendatipun saat ini mereka berdua sedang berada di salah satu café favorit keduanya, tempat mereka biasa bertemu. Keduanya baru saja menghabiskan waktu menonton film bersama, dan sebelumnya mereka menyempatkan diri untuk mampir ke toko buku mencari beberapa bacaan baru.

Sepuluh menit kemudian, Minji selesai membaca bagian pertama novel itu lalu memutuskan untuk melihat buku satra berbahasa asing lain yang tadi dibelinya.

“Kau membeli banyak buku hari ini.”

“Minggu depan ada kuliah umum dalam rangka ulang tahun Universitas dan aku memerlukan tambahan referensi. Ya, kau tahu bukan, terkadang mata kuliah sastra begitu membosankan jika tidak diikuti oleh mereka yang benar-benar memahami dan menyukai sastra. Aku hanya ingin menyajikan materi yang bermanfaat dan tidak membosankan.”

“Kudengar para mahasiswa menyukaimu. Apalagi mahasiswa pria. Seharusnya kau tidak perlu merasa seperti itu.”

“Mungkin itu kelebihanku. Jadi, setidaknya jika mereka tidak menyukai mata kuliahku, mereka tetap akan mendengarkan apa yang kubicarakan karena mereka ingin melihatku berlama-lama.” Chanyeol dan Minji tertawa karena gurauan gadis itu. Chanyeol menyesap cappuccino panasnya, lalu kembali memperhatikan Minji.

Siapapun yang melihat mereka, tentu saja akan merasa jika keduanya adalah sepasang kekasih. Mereka kerap meluangkan waktu untuk bertemu seperti ini. Chanyeol adalah salah satu teman pria Minji yang cukup dekat dengannya. Mereka sering berbagi keluh kesah mengenai pekerjaan atau apapun, dan keduanya terlihat nyaman satu sama lain.

“Hei, gadis di sudut itu cantik sekali.”

Chanyeol menoleh ke arah kirinya, ke arah seorang gadis yang duduk di sudut café dekat jendela dan beradu pandang dengannya. Tiba-tiba saja gadis itu mengalihkan tatapannya, dan wajahnya sedikit merona. Chanyeol kembali pada Minji. “Lebih cantik gadis di depanku.” Minji tertawa, karena Chanyeol menggodanya. Ini bukan pertama kali Chanyeol menggodanya, dan Minji tidak pernah keberatan dengan hal itu.

“Bukan masalah siapa yang lebih cantik. Tapi gadis itu terus melihat ke arahmu.”

“Bukan ke arahku. Tapi ke arah kita. Ia pasti berpikir jika kita sangat serasi.”

“Oh tidak. Dia jelas-jelas terus melihat ke arahmu. Dia pasti menyukaimu. Ini bukan pertama kali terjadi jika kita keluar. Kau selalu menjadi pusat perhatian.” Minji mengungkapkan pendapatnya lalu menyeruput milkshake vanilla di hadapannya. Chanyeol pun menikmati minumannya, lalu kembali menatap Minji.

“Aku juga sering merasa seperti itu. Para pria selalu menatapmu kemanapun kita pergi seolah mereka sangat menyukaimu.”

“Oh ya? Aku tidak begitu menyadari hal itu.”

“Kang Minji, kau cantik. Kau juga pintar dan ramah pada orang lain. Sangat mudah membuat para pria jatuh cinta padamu.”

“Oh ya? Kalau begitu— apa kau juga adalah salah satunya?” Minji tertawa lagi. Chanyeol merasa tertantang dengan ucapan gadis itu. Haruskah ia mengatakan apa yang sebenarnya ia rasakan? Selama ini Chanyeol selalu mencari kesempatan untuk bisa mengungkapkan isi hatinya, tapi ia sangat takut Minji akan menafsirkan lain niat baiknya. Chanyeol sangat takut Minji tidak lagi mau berteman dengannya, untuk itulah ia menjalani kedekatan ini dengan memendam egonya sendiri— Ego untuk memiliki Minji seutuhnya.

“Jika iya— apa yang akan kau lakukan?” Chanyeol menatap Minji. Wajahnya terlihat serius, hingga membuat Minji menyadari sedikit perubahan pada wajah pria itu.

“Aku tahu kau menyukaiku. Kau menyayangiku. Untuk itulah kita berteman dekat.” Minji tersenyum manis, meluluh lantakkan semua harapan dan rasa penasaran dalam diri Chanyeol. Begitulah Minji menilai hubungan mereka. Hanya sahabat, tidak lebih.

Well. Kita teman. Tapi, apa tidak ada satupun pria yang menarik perhatianmu?” Chanyeol meneruskan rasa penasarannya. Ia hanya ingin tahu. Jika pria spesial itu memang ada, pria seperti apakah yang melebihi dirinya hingga membuat Minji menyukainya.

“Hmm— tidak ada pria yang benar-benar membuatku berdebar.”

“Tidak ada? Bagaimana bisa tidak ada?”

“Memang tidak ada.”

“Kau pasti menderita kelainan.”

“Hahhaha, mungkin.”

Chanyeol hanya menggeleng-gelengkan kepala. Sementara Minji, ia kembali menatap halaman pertama buku yang baru saja dibacanya. Namun pikirannya sama sekali tidak fokus. Minji memikirkan ucapan Chanyeol. Ia tidak sepenuhnya jujur pada Chanyeol. Belakangan, ada pria yang membuatnya berdebar. Hanya saja, Minji tidak mengenalnya karena ia hanya menjumpai pria itu di mimpinya. Mimpi yang aneh, yang tidak hanya terjadi satu kali, tapi beberapa kali. Minji bahkan tidak pernah mengingat detail mimpinya, bahkan pria seperti apa yang selalu muncul di mimpinya. Pria itu selalu mendatanginya, melakukan sesuatu padanya, kadang mengajaknya bicara, lalu pergi begitu saja. Bahkan, Minji tidak mengingat gambaran wajahnya, karena sosok misterius di mimpinya itu tidak pernah memperlihatkan wajahnya. Namun, Minji selalu berdebar setiap kali memimpikannya.

———————–

Hari itu adalah puncak perayaan ulang tahun Universitas Myongji yang ke-40 tahun. Berbagai macam kegiatan diadakan di universitas yang terkenal menghasilkan lulusan dengan intelektual tinggi itu. Hampir semua program studi dan klub mahasiswa turut berpartisipasi dalam bazar yang dibuka di halaman kampus yang luas. Pihak mahasiswa juga mengadakan acara hiburan berupa panggung yang menampilkan berbagai acara hiburan dan juga games.

Selain acara outdoor, acara formal juga diadakan di aula Universitas yang dihadiri oleh jajaran dosen serta petinggi kampus, perwakilan mahasiswa dari berbagai program studi, dan juga kelompok alumni serta para undangan dari luar. Minji berdandan sangat cantik karena ia akan menjadi pemandu acara formal di aula yang akan dimulai sebentar lagi. Penampilannya terlihat sedikit berbeda dengan pakaian semi formal dan rambut panjangnya yang sedikit ditata rapi dan dijepit di bagian belakang meskipun tetap digerai.
Minji memasuki panggung menuju ke tempatnya untuk mendiskusikan materi acara dengan ketua panitia acara. Minji sempat melihat keseluruhan aula yang mulai terisi penuh. Kedua mata cantiknya meneliti satu-persatu undangan yang duduk di deretan depan, dan seketika suasana hatinya yang tengah baik terganggu dengan kehadiran seorang pria yang sama sekali tidak ingin dilihatnya.

Cho Kyuhyun terlihat duduk dengan gagah dengan atasan kemeja putih dan blazer hitam di sebelah Professor Kim dan juga dosen-dosen lain. Selain Kyuhyun, ada banyak kelompok alumni lain yang duduk di sana. Sepertinya, pihak universitas memang sengaja mengundang Kyuhyun untuk datang bahkan meminta Kyuhyun untuk memberikan sambutan sebagai salah satu perwakilan alumni terbaik yang berhasil memperoleh predikat cumlaud di angkatannya. Minji mengetahui hal itu dari susunan acara, karena ada biodata dan sedikit riwayat Kyuhyun di sana.

Itu artinya, nanti Minji akan membacakan riwayat pria itu sebelum memanggilnya untuk maju ke atas panggung. Mengamati Kyuhyun yang duduk di barisan VIP bersama undangan lainnya, sepertinya Kyuhyun adalah sosok yang disukai oleh banyak orang. Ia cukup akrab dan dikenal baik oleh banyak dosen dan jajaran petinggi kampus begitu juga oleh teman-temannya yang juga hadir hari ini.
Kaya raya, pintar, berbakat, dan tampan. Minji merasa betapa sempurnanya pria itu jika dilihat dari luar. Sayangnya, Minji pernah menghadapi sisi buruk Kyuhyun meskipun itu tidak disengaja. Hal itu membuat bayangan kesempurnaan Kyuhyun di matanya menguap begitu saja. Andai saja orang-orang di sini juga mengetahui sisi buruk pria itu.

Acara pun dimulai dan Minji menjadi fokus perhatian semua orang di aula yang cukup besar. Banyak alumni dan undangan yang bertanya siapa gerangan sosok wanita cantik yang tengah memandu jalannya acara ini, dan mereka akhirnya tahu bahwa MC mereka hari ini adalah salah satu dosen muda di Universitas Myongji.

Kyuhyun juga baru menyadari jika wanita yang tengah menjadi pusat perhatian itu adalah gadis yang beberapa waktu lalu terbelit masalah dengannya. Gadis itu terlihat lebih dewasa hari ini, dan Kyuhyun menyukai suara gadis itu yang terdengar sangat bagus bahkan hanya dengan berbicara formal seperti itu. Orang-orang benar. Kang Minji adalah wanita yang cerdas bahkan pintar bicara. Ia bisa menarik perhatian banyak orang dengan gaya bahasanya yang tidak membosankan. Ini pertama kalinya Kyuhyun begitu tertarik mendengarkan seorang pemandu acara.

“Kyuhyun-ssi. Kudengar Nona Kang belum menikah. Kurasa aku tertarik padanya. Bagaimana menurutmu?” Minho, salah satu alumni seangkatan Kyuhyun yang juga datang ke acara itu membisiki Kyuhyun. Dasar laki-laki. Tentu saja ditawari seorang wanita lajang seperti Minji mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Kyuhyun bahkan mendengar gumaman dari banyak pria di belakangnya yang juga terkagum-kagum pada Minji.

“Percaya padaku. Wanita itu hanya cantik di luar saja. Ia adalah tipe wanita yang bisa membuat gendang telingamu pecah.” Respon Kyuhyun. Minho yang merasa kesal karena tanggapan Kyuhyun sama sekali tidak mendukungnya akhirnya tidak lagi mengganggu pria itu.

“Sudah kuduga, dialah orang yang paling tepat memandu acara ini. Ia sangat cerdas dan memiliki kemampuan menarik perhatian orang lain.” Kini Professor Kim yang menggumam di sebelah Kyuhyun. Begitu banyak orang yang memberikan komentar positif terhadap wanita itu. Dan kembali untuk pertama kalinya, Kyuhyun menghadiri sebuah acara di mana sang pembawa acaralah yang menjadi pusat perhatian.

Berikutnya, seorang perwakilan alumni akan memberikan kesan dan pesannya untuk Universitas Myongji. Beliau adalah seorang lulusan terbaik dari angkatan 2006 yang berhasil meraih predikat cumlaud dari program studi manajemen bisnis. Beliau juga telah menuntaskan studi magisternya di salah satu Universitas ternama di Jepang. Selain memiliki prestasi akademis yang memukau, beliau juga memiliki bakat seni melukis yang didapatnya secara otodidak. Baru-baru ini, beliau kembali dari Osaka khusus untuk menyelenggarakan pameran lukisan pertamanya di Korea. Dan kita sangat beruntung karena hari ini beliau menyempatkan waktunya untuk datang menghadiri puncak acara perayaan ulang tahun Universitas tercinta kita. Dan kabar baik bagi semua mahasiswa putri, beliau masih seorang pria lajang yang belum memiliki pendamping hidup. Kita berikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk perwakilan alumni kita, Cho Kyuhyun-ssi!

Kyuhyun segera bangkit dari tempat duduknya ketika mulut manis Minji membacakan sedikit profilnya pada undangan yang hadir. Pria itu melangkah naik ke atas panggung dan ia sempat bertemu mata dengan Minji yang tersenyum sangat manis padanya. Tentu saja, gadis itu melakukannya sebagai bentuk formalitas karena Kyuhyun adalah undangan yang harus ia hormati. Kyuhyun pun membalas senyuman gadis itu dengan senyuman khas yang dingin tapi tentu saja bisa melumpuhkan banyak hati wanita yang melihatnya.

Minji terdiam di tempatnya, menyaksikan Kyuhyun yang kini berdiri beberapa meter darinya. Pria itu terlihat sangat berbeda saat berbicara di depan umum seperti ini. Ia benar-benar seperti orang terpelajar yang sangat pintar merangkai kata— dan itu sangat berbeda dengan sosok Cho Kyuhyun yang Minji kenal sebelumnya. Sosok yang arogan dan menyebalkan.

Semua wajah dosen dan petinggi kampus terlihat senang dengan pembicaraannya, bahkan banyak mahasiswa putri yang merekam Kyuhyun seolah ia adalah seorang idola atau aktor terkenal. Suara Kyuhyun mampu membuat seisi aula mendengarkannya, dan Kyuhyun juga menyelipkan sedikit humor yang membuat semua orang tertawa.

Minji tak berkedip dan berkonsentrasi dengan Kyuhyun. Ia sama sekali tidak menyangka jika Kyuhyun bisa membuat orang tertawa. Apakah ini adalah kepribadian aslinya? Lalu mengapa Kyuhyun yang ia hadapi sebelumnya sangat brutal dan tidak tahu sama sekali sopan santun? Minji masih fokus pada Kyuhyun dan mungkin saja ia lupa cara bernafas dan juga berkedip. Gadis itu baru menghentikan kegiatannya ketika Kyuhyun menatapnya. Ya Tuhan. Minji bahkan tidak sadar jika Kyuhyun telah menyelesaikan pidatonya yang itu artinya Minji juga sedikit melalaikan tugasnya sebagai seorang pembawa acara. Ya, gadis itu lalai dan tidak meyadari jika Kyuhyun telah selesai. Ia terlalu sibuk, sibuk memperhatikan pria itu.

**

Minji membalas ramah beberapa mahasiswa yang menyapanya. Acara di aula telah berakhir satu setengah jam yang lalu, dan kini fokus acara berpindah pada bazzar dan juga panggung hiburan di luar. Minji merasa perutnya mulai lapar dan ia ingin membeli kue beras atau sekedar ramen. Para dosen banyak yang kembali ke ruangan tapi Minji ingin menikmati acara bazzar dan mengunjungi berbagai stand hasil kreatif para mahasiswanya.

Sebelum mencapai pusat keramaian, Minji mengurungkan langkahnya ketika ia menangkap sosok Cho Kyuhyun di stand yang tepat berada di depan ruang kesehatan. Kyuhyun terlihat sedang mengobrol dengan beberapa mahasiswa putri yang menatapnya dengan penuh kekaguman. Merasa penasaran, Minji akhirnya mendekati stand itu dan keberadaannya membuat semua mahasiswa yang bertugas di sana menyapanya.

“Kyuhyun- ssi, apa yang kau lakukan di sini? Kupikir kau sudah pulang.” Minji berbasa-basi.

“Kyuhyun Sunbae baru saja mendonorkan darahnya.” Seolji, salah satu mahasiswa merespon pertanyaan Minji.

“D—donor darah?”

“Ada apa denganmu, Nona Kang? Kau sepertinya sangat terkejut.” Kyuhyun tahu betul apa yang sedang dipikirkan gadis cantik ini.

“T—tidak. Hanya saja— aku.. aku tidak tahu jika kau juga memiliki jiwa sosial. Hal ini semakin menambah kelebihan dan hal baik yang ada dalam dirimu, Kyuhyun ssi—” Ucapan Minji begitu dalam dan Kyuhyun tertawa kecil karena ia merasakan sindiran dari wanita yang belum lama dikenalnya itu.

“Aku selalu mendonorkan darahku setiap acara ini diadakan – bahkan sejak aku masih kuliah dulu. Karena beberapa tahun terakhir aku tidak sempat datang, maka kali ini aku harus melakukan kewajibanku.”

“O—oh. B—baiklah. Itu hal yang sangat bagus. Kalau begitu, aku akan pergi lebih dulu. Semoga acara kalian lancar.”

Minji meninggalkan Kyuhyun karena merasa tidak ada lagi yang harus ditanggapinya. Pria itu seperti penjilat dan pencari perhatian di matanya, hanya ingin menaikkan popularitasnya di kalangan mahasiswa. Tanpa Minji sadari, Kyuhyun ternyata juga meninggalkan stand kesehatan dan mengikuti Minji. Gadis itu baru menyadarinya ketika merasa ada seseorang yang menyamai langkahnya dan orang itu adalah Kyuhyun.

“Apa yang terjadi padamu Nona Kang? Kau sepertinya banyak terpukau hari ini.”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Hei. Kau terus mengamatiku sejak di aula tadi. Bahkan kau menghampiriku ke stan kesehatan.”

“Hanya kebetulan. Aku mengamatimu tadi di aula karena pembicaraanmu menarik—”

“Saking menariknya hingga kau tidak sadar jika pidatoku telah berakhir? Kau baru saja menunjukkan ketidakprofesionalanmu di antara kesempurnaan yang kau perlihatkan sebagai seorang pembawa acara—”

“Kyuhyun –ssi. Hal seperti itu biasa terjadi. Aku mengakui kelalaianku tapi aku sama sekali tidak senang jika kau membahasnya seperti ini.”

“Aku membahasnya karena kau melakukannya di akhir pidatoku. Jika saja tadi kau berkonsentrasi, aku pasti tidak akan terlihat sedikit konyol karena harus menatapmu dan menunjukkan jika pidatoku sudah berakhir.”

“Hanya sedikit konyol bukan? Toh para gadis tetap terpukau dengan penampilanmu.” Minji menghentikan langkahnya lalu menatap Kyuhyun tajam karena ia begitu kesal. Pria itu juga menghentikan langkahnya, menyilangkan kedua tangan di dada dan balas menatap Minji. Keduanya sama sekali tidak menyadari jika keberadaan mereka berdua telah menarik perhatian beberapa orang karena mereka sudah mendekati lokasi keramaian.

“Ckckck— aku tidak mengerti mengapa kau begitu disukai banyak orang padahal kau adalah gadis yang ketus.”

“Aku juga tidak mengerti mengapa kau hanya menunjukkan sisi palsumu padahal kau adalah pria yang sangat menyebalkan.”

“Wah~ sebelumnya kau masih berpikir untuk mengataiku. Namun kali ini kau sudah tidak sungkan lagi berkata buruk tentangku. Sepertinya Manager Kang  telah membesarkan seorang putri yang pemberani—” Kyuhyun menyeringai dan menatap tajam pada Minji. Gadis itu mulai merasa tidak nyaman ketika Kyuhyun mulai menyebut nama ayahnya. Minji perlahan menarik nafasnya, meredam egonya dan mencoba berpikir bijak.

“Maaf. Aku— minta maaf.” Minji memelankan suaranya. Ia tahu kemana arah pembicaraan Kyuhyun. Jika ia melanjutkan perdebatan ini, Minji khawatir Kyuhyun akan mencampuradukkan masalah pribadi mereka dengan posisi ayahnya di perusahaan Grup Daesang.

“Hmm.. sepertinya aku harus berterima kasih pada Manager Kang karena telah mengabdi begitu lama untuk perusahaan keluargaku. Putrinya yang cerdas juga cepat sekali menurut perkataanku.”

“Kyuhyun ssi— kau tidak akan bersikap macam-macam bukan? Kumohon, bukankah urusan kita sudah selesai?”

“Urusan kemarin memang sudah selesai. Namun siapa yang tahu kita akan memiliki urusan lagi nantinya. Maka dari itu, bersikap manislah padaku, Nona. Semua pria menilaimu sempurna. Mengapa kau tidak bisa menunjukkan sedikitpun sisi manismu padaku?”

Minji hampir kehilangan kesabaran yang baru saja coba ia tanamkan pada dirinya. Sepertinya, sering-sering berdekatan dengan Cho Kyuhyun adalah hal yang sama sekali tidak bagus untuknya. Alih-alih menanggapi perkataan Kyuhyun, Minji hanya bisa menatap pria itu, kembali menunjukkan ketidaksukaannya.

“AAahh!” Minji tiba-tiba berteriak kecil ketika seseorang berlari cepat dan terburu menabraknya, mendorong tubuhnya ke arah Kyuhyun . Minji hampir saja terjatuh jika saja Kyuhyun tidak sigap menangkap tubuh gadis itu tepat di depannya. Tubuh keduanya kini menempel dengan kedua tangan Kyuhyun yang melingkar di punggung gadis itu. Menyadari ada sesuatu yang salah, Minji perlahan mendongakkan wajahnya— menghadapi wajah dingin Kyuhyun yang menatapnya tajam dan seakan ingin menelannya hidup-hidup. Tanpa sadar, Minji menggigit bibir bawahnya dan keringat dingin mengalir di punggungnya. Hangat nafas Kyuhyun menerpa wajahnya, membangkitkan sesuatu yang belum pernah sama sekali dirasakan gadis itu sebelumnya.

“Kang Gyosunim— Maafkan aku. Aku tidak berhati-hati. Aku terlalu terburu-buru. Anda tidak apa-apa?” Seorang mahasiswa yang ternyata menabrak Minji berbalik setelah menyadari jika ia menabrak salah seorang dosen. Sapaan pria itu membuat Minji dan Kyuhyun tersadar dari posisi mereka.

“M—maaf.” Minji mendorong tubuh Kyuhyun tiba-tiba. Kyuhyun memasukkan kedua tangannya ke saku celana hitamnya, merasakan canggung. Kyuhyun memalingkan wajahnya ke arah lain, sementara Minji menatap mahasiswa yang menghampirinya.

“Bosung-ssi, aku hampir terjatuh. Syukurnya aku tidak apa-apa. Lain kali berhati-hatilah.”

“Sekali lagi aku minta maaf, Gyosunim. Aku sungguh tidak sengaja. Aku permisi dulu.” Pria itu segera pamit dan berlari karena sepertinya ia begitu terburu-buru. Minji kembali melirik Kyuhyun, dan pria itu pun meliriknya dengan aneh.

“Terima kasih karena sudah menahanku. Jika tidak ada kau di depanku mungkin aku sudah terjatuh—”

“Tidak usah dibesar-besarkan. Hanya ketidaksengajaan. Aku tidak berniat menolongmu.”

“Tapi aku tetap harus berterima kasih. Karena menilik sifatmu, semestinya tadi kau mendorongku dan bukan menahanku. Aku permisi.”

Minji berlalu. Wajahnya memerah dan ia merasa sangat kesal. Gadis itu menahan sebelah tangannya di dada. Sepertinya ada yang tidak beres dengan dirinya, karena sedari tadi jantungnya berdetak terlalu cepat. Sementara Kyuhyun, ia hanya menatap punggung ramping Minji yang meninggalkannya begitu saja. Gadis itu kembali terlihat kesal karenanya. Namun segaris senyuman terlihat di bibir Kyuhyun. Setidaknya tadi gadis itu berterima kasih padanya. Dan jika dipikirkan lagi, Kang Minji adalah gadis yang cukup menarik.

—————————

Kyuhyun tidak berkonsentrasi mengemudi. Pikirannya kalut begitu menerima kabar bahwa Bomi dirawat di rumah sakit sejak kemarin karena gadis itu pingsan saat menjalani pemotretan. Kyuhyun yang semula berencana untuk langsung pulang ke hotel tempat tinggalnya sepulang dari bertemu dengan rekan yang mengurus pamerannya tempo hari kini memutuskan untuk langsung ke rumah sakit dan melihat keadaan Bomi.

Bagaimanapun, sesakit apapun perasaan Kyuhyun karena perlakuan Bomi terhadapnya, Kyuhyun tetaplah Kyuhyun yang tidak bisa mengabaikan Han Bomi sedikitpun. Kyuhyun bahkan tidak peduli bagaimana reaksi gadis itu ketika melihatnya di rumah sakit nanti, apalagi mengigat perlakuan Kyuhyun terakhir kali yang mengabaikan gadis itu.

Kyuhyun memperhatikan gadis yang terbaring lemah di depannya. Ia bersyukur karena tak seorang pun dari keluarga Han yang tengah menjaga Bomi. Ya, keluarga kaya itu bahkan terlalu sibuk meskipun putri kesayangan mereka terbaring sakit. Menurut informasi dari perawat yang menjaganya, Han Bomi sedang tertidur karena pengaruh obat yang diminumnya. Kyuhyun duduk di samping ranjang tempat Bomi terlelap, memperhatikan wajah cantik yang kini tampak pucat. Selang infus masih melekat di tangan kanannya— menandakan jika keadaan Bomi memang masih lemah.

Kyuhyun beruntung karena ia datang ketika gadis itu sedang tidur padahal sebelumnya Kyuhyun begitu ragu untuk datang karena enggan menghadapi Bomi. Namun tetap saja, rasa khawatir memenuhi diri Kyuhyun hingga akhirnya ia mengalahkan egonya sendiri untuk datang melihat keadaan Bomi.

Kyuhyun tahu, Bomi memiliki penyakit maag akut yang kerap membuat gadis itu kerepotan sejak kecil. Apalagi dengan padatnya aktivitas pemotretan yang dijalani gadis itu saat ini, Kyuhyun sangat yakin Bomi sering melalaikan jam makannya dan terlarut dalam kesibukannya. Gadis itu begitu ambisius. Andai saja Kyuhyun masih merasa berhak untuk memberitahu, ia mungkin tidak akan keberatan untuk mengingatkan Bomi soal jam makan agar gadis itu tidak ambruk seperti ini.

Kyuhyun menyentuh jemari halus milik Bomi, menggenggamnya dan merasakan kehangatan yang kembali menyelimuti perasaannya saat ini. Kyuhyun masih sangat-sangat merindukan Bomi, dan ia tidak tahu entah sampai kapan ia akan merasakan perasaan yang tidak berbalas seperti ini.Kyuhyun tahu gadis itu hanya mencarinya ketika ada yang diinginkannya dari Kyuhyun— dan sialnya, Kyuhyun bahkan tidak keberatan diperlakukan seperti itu.

Kenyataannya, Han Bomi-nya memang telah berubah, dan Kyuhyun tidak lagi mengenali sosok gadis itu. Yang bisa ia lakukan sekarang hanya menemani Bomi dan menatap gadis itu selama hampir setengah jam tanpa melakukan hal lain. Kyuhyun melepaskan tangan Bomi ketika perasaan buruk kembali menyelimuti pikiran dan jiwanya, apalagi ketika Bomi sedikit menggeliat dari tidurnya. Kyuhyun takut gadis itu akan membuka mata dan melihatnya sendirian di ruangan ini.

“Cepatlah sembuh. Kau pikir tubuhmu ini robot? Kau sudah sangat kurus. Mengapa harus menunggu cacingmu kelaparan baru kau mau makan. Dasar gadis manja.” Kyuhyun pun meninggalkan ruangan yang tenang itu setelah mengusap tulang pipi gadis itu. Ia harus segera meninggalkan ruangan ini sebelum Bomi tersadar dan mengetahui keberadaannya. Begitu pun, Kyuhyun tidak mau bertemu salah satu dari anggota keluarga Han karena bisa saja masalah akan menjadi panjang.

**

Han Jaebum menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan seorang pemuda yang cukup dikenalnya. Begitu pula dengan pria bertubuh tinggi dan tampan yang menyertainya— keduanya memutuskan untuk berhenti dan menyapa Cho Kyuhyun yang berpapasan dengan mereka di lobi rumah sakit tempat Bomi dirawat.

Kyuhyun tercekat, apalagi ketika melihat sosok pria yang menemani Tuan Han. Pria itulah penyebab malapetaka dalam hubungannya dengan Han Bomi. Pria itulah yang membuatnya merasa seperti seorang pecundang. Choi Siwon— ia hanya tersenyum tipis menyapa Kyuhyun tapi Kyuhyun sangat paham arti di balik senyuman yang diberikan Siwon padanya. Senyuman mengejek, senyuman kemenangan.

“Paman Han—” Kyuhyun tidak melupakan tata krama yang diajarkan ibu dan juga keluarganya. Ia merendahkan sedikit tubuhnya untuk menyapa ayah dari gadis yang dicintainya.

“Ternyata diam-diam kau masih memperhatikan putriku.”

“Aku hanya datang melihat keadaannya karena kudengar ia jatuh sakit. Kami tidak bicara karena Bomi tertidur ketika aku datang.”

“Hahhahaha— tidak perlu sedetail itu. Aku tahu persahabatan kalian sejak kecil sangat kuat dan aku tidak berhak memutuskan hubungan itu. Kau memang teman baik Bomi dan sudah sepantasnya kau datang untuk menjenguknya.”

Kyuhyun hanya diam tidak ingin menanggapi lagi ucapan Tuan Han yang kerap mengintimidasi. Han Jaebum dan Choi Siwon, kedua pria itu terlihat sama di matanya dengan aura penindas yang keras. Sementara Kyuhyun— tiba-tiba saja ia merasa dirinya begitu kecil jika dibandingkan dengan Siwon. Meskipun usia mereka sama, Siwon telah menjadi seorang CEO dari perusahaan besar yang menaungi salah satu brand mobil ternama di Korea Selatan. Tak heran jika kemanapun pria itu pergi, ia akan selalu memakai pakaian formal dan rapi bahkan ketika menjenguk gadis pujaannya yang sedang terbaring sakit.

Berbeda dengan Kyuhyun. Jika saja Kyuhyun tidak menolak bujukan keluarganya untuk menjalankan perusahaan, mungkin saat ini ia tidak akan kalah dai Choi Siwon. Grup Daesang bahkan memiliki lebih banyak aset dibandingkan perusahaan keluarga Choi. Namun apa boleh buat, Kyuhyun tidak suka terikat dan ia memiliki rasa tidak nyaman yang kerap mengganggu ketika ia memikirkan tentang perusahaan keluarganya.

“Ah, sudah cukup lama kita tidak bertemu. Kau terlihat semakin dewasa dan gagah. Putriku mungkin bisa saja terpesona lagi padamu jika kalian kembali dekat sekarang.”

“Kau tidak perlu cemas. Hubungan kami tidak sedekat dulu. Lagipula Bomi sudah memiliki calon pendamping.” Kyuhyun tersenyum, memperbaiki cara bersikapnya yang sebelumnya terlihat gugup. Kyuhyun tidak ingin Tuan Han meremehkannya apalagi di depan Choi Siwon.

“Baguslah. Ah— jika saja kau mau memperbaiki masa depanmu, aku yakin Bomi pasti akan memilihmu.”

Kyuhyun kembali merasa dipojokkan. Ia benar-benar benci harus beradu argumen dengan pria sombong seperti Han Jaebum. Pria itu memang hanya peduli pada bisnis dan uang. Kyuhyun bisa menebak apa yang akan terjadi jika saja dirinya bersama Bomi. Tuan Han pasti akan membuat berbagai macam kerjasama dengan Grup Daesang untuk memperkaya dirinya. Sayang— pria itu sudah terburu tidak menyukainya karena sikap Kyuhyun yang tidak peduli pada perusahaan keluarganya. Singkat kata, Tuan Han ingin putrinya bisa meniti masa depan dengan pria yang tepat— pria yang bisa menghasilkan lembaran dolar setiap harinya.

“Oh ya. Kudengar kau pulang untuk mengadakan pameran lukisan pertamamu. Aku membaca beberapa artikel dan juga mendengar bahwa pameranmu berlangsung dengan sukses. Selamat untuk awal kesuksesan karir melukismu, Cho Kyuhyun. Bakat ibumu jauh lebih mempengaruhimu.”

“Terima Kasih, Paman.”

“Padahal tetap saja, berapapun yang kau hasilkan dari lukisan-lukisan itu, akan jauh lebih besar penghasilanmu jika kau menyelami bisnis perusahaanmu. Kau adalah salah satu pemuda yang tidak bisa memanfaatkan peluang. Kurasa putriku merasakan hal yang sama hingga kalian menjadi jauh sekarang.”

Han Jaebum mengangkhiri obrolan singkat mereka kemudian berlalu diikuti calon menantunya yang kaya-raya. Kyuhyun masih berdiri di tempat. Perasaan buruk kembali menyerangnya, membuatnya nyaris kehilangan harga diri. Sebaiknya ia memang harus benar-benar melupakan Bomi. Jika gadis itu mencintainya, seharusnya Bomi tidak berpisah dengannya.

——————————

“Jadi kau memutuskan akan tinggal lebih lama?”

“Aku tidak tahu. Entah mengapa ada hal yang membuatku ingin di sini lebih lama lagi. Mungkin aku merindukan Korea.”
Kyuhyun tersenyum ketika mendengar tawa ibunya di seberang sana. Kyuhyun sedang duduk di balkon kamar hotelnya sore ini, ditemani sebotol wine dan juga kanvas dengan goresan setengah jadi, wajah seorang gadis yang belum ia selesaikan tekstur bibirnya. Tepat sang ibu meneleponnya, merindukan putra tunggalnya yang sedang berada jauh dari sisinya.

“Berhati-hatilah dan jaga dirimu. Kau juga harus sering mengunjungi nenek. Apa ia baik-baik saja? Ia sehat bukan?”

“Nenek sangat sehat. Sepertinya nenek sedikit berubah karena ia bahkan datang ke pameranku.”

“Oh ya?”

“Ibu, apa kau tidak ingin kembali?”

“Ada apa denganmu?”

“Tidak. Aku hanya— tiba-tiba saja aku ingin berdekatan denganmu, dan juga dengan nenek. Sebentar lagi nenek berulang tahun.”

Kyuhyun hanya mendengar helaan nafas selama beberapa saat. Kyuhyun tahu mungkin sulit bagi ibunya untuk menetap di Korea. Terlalu banyak hal yang membuatnya terkenang dengan mendiang suaminya. Belum lagi, Kyuhyun tahu betul hubungan nenek dan ibunya sangat canggung. Namun Kyuhyun rasa ia tetap harus mengingatkan ibunya tentang ulang tahun neneknya.

“Aku juga merindukan Korea, Sayang. Hanya saja, masih ada urusan yang harus aku selesaikan di sini. Dan mengenai ulang tahun nenekmu, aku tidak pernah lupa.”

“Aku mengerti. Aku merindukanmu sekarang.”

“Jika kau benar-benar merindukan ibumu, seharusnya kau sudah ada di sini sekarang. Aku tahu, ada gadis yang sangat kau rindukan di sana. Apa kalian sudah bertemu?”

Kyuhyun hanya tersenyum miris mendengar pertanyaan ibunya. Wanita itupun sepertinya mengerti jika putra kesayangannya sedang mengalami masalah hati yang pelik dan berkepanjangan— terdengar dari kebisuan Kyuhyun dan juga hela nafas pria itu.

“Kyuhyun-ah. Untuk mendapatkan sesuatu yang sangat kau inginkan, kau harus melakukan suatu pengorbanan. Jika kau tidak ingin dan tidak siap berkorban, maka kau juga harus siap untuk kehilangan. Percaya padaku. Jika kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan untuk saat ini, itu artinya Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dan pantas untukmu—”

Kyuhyun tertawa kecil. Ia baru saja dinasehati oleh ibunya. “Ibu jangan skeptis terhadapku.”

“Kau anakku. Aku tahu apa yang kau pikirkan dan kau inginkan. Kau bisa saja mengelak dari Ibu sekarang. Tapi suatu saat— kau akan merasakan jika ucapanku hari ini adalah benar.”

Kyuhyun menutup telepon dari ibunya setelah pembicaraan mereka usai. Sosok wajah yang ia goreskan di kanvas kini menunjukkan wajah seorang gadis yang tengah tersenyum dengan begitu cantik setelah ia menyelesaikan bagian bibir gadis itu. Kyuhyun bahkan terlalu hapal, dan ia sudah melukis banyak sekali wajah Han Bomi untuk ia simpan sendiri.

—————————-

Cho Hyemi merayakan ulang tahunnya yang ke-65 dengan mengadakan pesta di ballroom hotel Paragon yang merupakan milik perusahaannya. Hotel itu juga merupakan hotel di mana Kyuhyun tinggal ketika pria itu berada di Korea. Meskipun tidak mengundang banyak orang seperti tahun sebelumnya, pesta itu tetap terkesan mewah karena Hyemi mengundang semua kolega bisnis Grup Daesang yang kesemuanya adalah kalangan atas.

Kyuhyun dan Chanyeol berdiri berdampingan, tak jauh dari sang nenek. Keduanya terlihat rapi dan tampan. Chanyeol yang tinggi dengan jas berwarna hitam serta dasi kupu-kupu sementara Kyuhyun memilih jas hitam tanpa memakai dasi dan membuatnya terlihat lebih kasual dari Chanyeol. Kedua pria muda itu kini menjadi sorotan dari semua pengusaha yang hadir apalagi mereka yang memiliki dan membawa anak gadisnya ikut serta ke pesta itu. Semua orang tahu bahwa kedua cucu pemilik Grup Daesang  itu masih sama-sama lajang dan belum memiliki calon pendamping.

Wajah Kyuhyun mungkin tidak sefamiliar Chanyeol karena Kyuhyun tidak pernah bertemu dengan partner bisnis keluarganya. Lain halnya dengan Chanyeol yang rata-rata sudah sangat dikenal oleh mereka karena pemuda itu sudah terjun ke perusahaan. Banyak yang penasaran dengan sosok Kyuhyun, apalagi setelah mendengar bahwa Kyuhyunlah sesungguhnya calon pewaris tunggal Grup Daesang.

Perhatian kedua pria muda itu sama-sama teralihkan ketika melihat Kang Jihyuk datang bersama seorang gadis dan menghampiri nenek mereka. Jihyuk ditemani putri sulungnya yang malam itu terlihat begitu cantik dengan gaun hitam panjang berleher sabrina. Rambutnya digerai dan dibuat sedikit bergelombang lalu diberi jepit pada sisi kiri. Kang Minji tersenyum sambil menggandeng lengan sang ayah dan gadis itu membawa hadiah untuk diberikannya pada Nyonya Cho.

“Ah, Kang Jihyuk. Kau akhirnya membawa putrimu.” Cho Hyemi tersenyum senang.

“Aku sudah berjanji pada anda untuk datang. Dan aku membawa kado untuk anda. Mohon jangan melihat harganya, tapi lihatlah fungsi dan nilainya.” Minji memberikan kadonya pada Hyemi.

“Putriku membuatnya sendiri. Kuharap anda menyukainya.”

“Wah, aku jadi penasaran apa yang ia berikan padaku.” Hyemi terkekeh.

Chanyeol segera bergabung untuk menyapa gadis itu. Kyuhyun masih berdiri di tempatnya, menyaksikan Chanyeol yang sepertinya terlihat begitu akrab dan mengenal baik sosok Minji dan ayahnya. Oh, tidak hanya Chanyeol, Minji pun terlihat akrab padanya. Mereka akrab satu sama lain. Kyuhyun bisa menarik kesimpulan, keduanya pasti berteman. Kyuhyun merasa semakin canggung karena ia tak banyak mengenal orang di sekitarnya.

“Kyuhyun ah— mengapa kau diam di sana? Kemarilah. Bergabung di sini.”

Suara Cho Hyemi membuyarkan lamunan Kyuhyun. Dan setelah itu, ia menemukan mata Minji menatapnya, sedikit terpana dengan kehadirannya. Kyuhyun pun membalas tatapan gadis itu. Keduanya bertatapan tanpa ada ekspresi apapun di wajah masing-masing. Kyuhyun akhirnya tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya mendekati neneknya. Minji berusaha untuk tidak lagi menatap Kyuhyun, karena ia benar-benar khawatir Kyuhyun akan mengucapkan sesuatu yang buruk yang bisa mempermalukannya apalagi di hadapan Nyonya Cho. Seharusnya Minji sadar jika ia pasti akan bertemu Kyuhyun di sini dan itu sama sekali bukan hal yang baik. Namun menepati janji pada Nyonya Besar adalah hal yang harus dilakukan.

“Halo, Nona Kang. Kita bertemu lagi.”

“H—hai, Kyuhyun ssi—” Minji mencoba memberikan senyuman terbaiknya. Chanyeol kini menatap Kyuhyun dan Minji bergantian, tidak menyangka jika keduanya sudah mengenal satu sama lain.

Cho Hyemi melakukan tiup lilin didampingi oleh Hara putrinya, Park Jungsoo menantunya, dan juga oleh kedua cucunya yang menarik perhatian banyak orang. Hyemi terlihat bahagia karena Kyuhyun bisa menemaninya di hari ulang tahunnya. Tidak seperti tahun lalu, Kyuhyun tidak muncul di pesta ulang tahun neneknya karena dia masih berada di Jepang.

Sekali lagi, aku mengucapkan terima kasih untuk semua undangan yang hadir. Semua kolega bisnis Grup Daesang, seluruh staff Gup Daesang, dan semua pihak yang telah membantuku memajukan perusahaan. Kurasa, aku sudah sangat tua dan mungkin semua staff sudah jarang melihatku di kantor. Aku hanya bisa datang sesekali, dan aku sangat mempercayai kalian semua untuk membantuku—

Mungkin beberapa dari kalian sudah tahu mengenai cucuku, pemuda yang berdiri di sisi kananku ini—” Hyemi menoleh pada Kyuhyun dan memegang tangan pria itu. Kyuhyun hanya tersenyum.

Dia adalah Cho Kyuhyun, putra tunggal dari mendiang anakku. Aku sangat senang hari ini ia bisa hadir di tengah-tengah kita, karena itu artinya aku bisa memperkenalkannya pada kalian semua yang belum mengenal cucuku. Kyuhyun, dia akan menjadi penerus Grup Daesang, menggantikan tugas-tugasku nanti dan bekerja sama dengan kalian semua jika nanti ia sudah siap.

“Nenek—” Kyuhyun terlihat canggung dan menatap sang nenek. Hyemi hanya mengangguk tenang, mengerti jika Kyuhyun pasti akan protes dengan perkataannya apalagi kali ini Hyemi mengungkapkan sebuah hal besar di depan publik. Suara tepuk tangan pun memenuhi ballroom itu.

Minji menatap sosok Kyuhyun dari mejanya, Kyuhyun yang kini menjadi pusat perhatian semua orang. Ia juga melihat ayahnya tersenyum dan bertepuk tangan di sisinya. Entah mengapa Minji melihat wajah Kyuhyun memperlihatkan hal yang sebaliknya dari yang diharapkan orang-orang darinya. Sekalipun pria itu saat ini tersenyum, Minji bisa merasakan ada yang berbeda dari wajah Kyuhyun.

“Sebenarnya dia mampu. Dia sangat mampu. Ia cerdas dan teliti juga tegas. Andai saja dia mau mengalah untuk keluarganya.” gumam Kang Jihyuk. Minji kembali hanya mendengar tanpa bisa berkomentar. Pertanyaan besar kini melintas di kepalanya. Jika Cho Kyuhyun memiliki perusahaan keluarga yang besar dan sudah pasti menjanjikan masa depan untuknya, mengapa ia lebih memilih menjadi seorang pelukis?

**

Hyemi terlihat mengobrol dengan beberapa kolega bisnis ditemani oleh Kyuhyun dan Chanyeol. Dalam kesempatan ini, ia benar-benar ingin memperkenalkan kedua cucunya terutama Kyuhyun, karena nantinya ia akan mewariskan seluruh perusahaan pada pria itu. Namun sangat berbeda dengan Chanyeol, Kyuhyun terlihat lebih pendiam dan canggung. Mungkin karena ia tidak mengenal banyak orang atau mungkin karena ia tidak nyaman dengan dunia yang sedang diperkenalkan sang nenek padanya. Dari berbagai macam pertanyaan yang ditujukan padanya, Kyuhyun hanya mampu menjawab singkat dan tersenyum. Meskipun banyak orang yang memberikan dukungan padanya, tetap saja Kyuhyun tidak begitu menaruh minat pada dunia bisnis keluarganya.

Wajah Kyuhyun menegang ketika ia melihat sosok pria tegas paruh baya mendekat ke arahnya. Han Jaebum tersenyum khas mendekati mereka— sepertinya pria itu baru saja datang. Oh, Kyuhyun nyaris lupa jika neneknya tidak mungkin tidak mengundang keluarga Han.

“Presdir Cho— selamat ulang tahun. Maaf jika aku melewatkan banyak hal penting. Hadiahnya telah kuserahkan pada sekretaris keluarga.”

“Han Jaebum, kupikir kau tidak akan datang.”

“Bagaimana mungkin aku tidak datang? Aku sangat menghormatimu. Sesibuk apapun, aku pasti akan menyempatkan waktuku. Dan mengejutkan, Cho Kyuhyun juga ada di sini. Biasanya, hanya Chanyeol yang terlihat menemanimu dimanapun.”

Ucapan Han Jaebum terdengar penuh sindiran di telinga Kyuhyun. Chanyeol pun hanya tersenyum canggung pada Han Jaebum dan merasa tidak enak pada Kyuhyun. Perkataan Jaebum telah membuat suasana menjadi buruk, termasuk Hyemi. Ia sama sekali tidak suka cara pria itu memberikan pendapat, apalagi ia memang mengenal sosok Han Jaebum sebagai pria yang arogan. Hyemi tidak terlalu menyukai pria itu, apalagi ketika mendiang putranya pernah menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan keluarga Han.

“Kyuhyun cucuku juga. Wajar jika ia juga ada di sisiku. Apalagi sekarang ia ada di Korea. Tidak ada alasan baginya untuk tidak menghadiri ulang tahun neneknya. Ngomong-ngomong, kau datang sendirian? Mana istrimu—”

“Istriku tidak bisa menemaniku. Namun aku bersama putriku. Kami masuk bersama tadi, tapi entah mengapa ia menghilang. Mungkin ia sedang ke kamar kecil.”

Mata Kyuhyun seketika berusaha menjangkau seluruh sudut ballroom. Han Bomi ada di sini. Jadi gadis itu sudah sembuh? Namun di mana dia? Jantung Kyuhyun berdegup semakin cepat ketika kedua mata elangnya tidak juga bisa menemukan sosok gadis itu.

**
“Minji- ya, aku ingin menemui seorang rekan kerja di sana. Kau diamlah di sini.”

Minji mengangguk patuh ketika Jihyuk berpesan padanya. Ia kini sendirian, namun tak berapa lama ia tak lagi sendiri ketika seseorang menghampirinya dan duduk di tempat ayahnya. Betapa terkejutnya Minji ketika seorang gadis cantik tersenyum padanya dan Minji rasa ia berada dalam masalah besar.

“Hai, Kau— Nona Kang? Jika aku tidak salah mengingat bagaimana Kyuhyun Oppa menyebutmu waktu itu. Kau masih ingat denganku bukan?”

“H—halo.. Y—ya, aku— aku ingat denganmu tapi maaf— a— aku— tidak tahu siapa namamu karena— kau pergi begitu saja—” Wajah Minji jelas memperlihatkan ketidaknyamanan. Gadis itu hanya tersenyum anggun.

“Kalau begitu, mari kita berkenalan dengan benar sekarang. Aku Han Bomi. Teman dekat Kyuhyun Oppa sejak kecil. Senang bertemu denganmu, Nona Kang. Tapi, bolehkah aku tahu namamu?” Bomi mengulurkan tangannya. Minji dengan ragu, mau tidak mau harus menerima uluran tangan itu.

“Minji. Kang Minji. Aku juga senang bertemu denganmu.”

“Kau sangat cantik, Minji –ssi. Pantas saja Kyuhyun Oppa tertarik padamu—”

“A—Apa?? Ah.. m—maksudku..”

“Kau kenapa? Ada apa denganmu? Kau terlihat begitu gugup ketika melihatku.”

“Tidak. Aku hanya— hanya sedikit bingung. Karena aku tidak tahu namamu tadi. Terima kasih karena telah memujiku. Kau jauh lebih cantik, Bomi- ssi..” Minji mencoba untuk bersikap santai dan tersenyum. Ia benar-benar ingin mengutuk Cho Kyuhyun karena pria itu telah melibatkannya ke dalam sebuah masalah. Minji bisa saja berkata jujur dan menjadi dirinya sendiri di hadapan gadis ini, tapi ia khawatir akan menyulitkan Kyuhyun. Entah mengapa Minji rasa tindakannya harus mendapatkan persetujuan dari pria itu. Ia tidak ingin merugikan Kyuhyun, apalagi jika itu ampai menyulitkan ayahnya nanti. Kyuhyun pasti akan melakukan hal yang buruk jika sampai Minji melakukan kesalahan lagi.

“Ah, kau di sini rupanya. Aku mencarimu sejak tadi.” Minji dan Bomi seketika menoleh bersamaan ketika Kyuhyun muncul di belakang Minji dan menyentuh pundak gadis itu dengan lembut. Minji seketika berdiri karena ia terkejut dengan sentuhan Kyuhyun. Pria itu tersenyum dan menatapnya sangat lembut. Sungguh, daripada menjadi seorang pelukis atau pewaris perusahaan, Kyuhyun mungkin lebih cocok menjadi seorang aktor.

“Bomi– ya, kau juga datang rupanya. Aku tidak melihatmu sejak tadi.”

“Ya— a—aku.. aku datang terlambat. Aku menemani ayah karena ibu tidak bisa menemaninya menghadiri ulang tahun nenek .” Kini giliran Bomi yang terlihat gugup. Minji bisa melihat jelas, ada masalah yang pelik di antara Kyuhyun dan gadis ini. dan Minji benar-benar menyesal, karena ia harus terlibat tanpa tahu apa-apa.

“Oh, kalau begitu, nikmatilah hidangan dan pestanya. Minji–ya, ikut denganku sebentar.”

N—ne?”

“Ikut denganku. Ada yang ingin kubicarakan denganmu.” Kyuhyun tersenyum pada Minji, lalu menarik tangan gadis itu meninggalkan Bomi yang kini kembali harus menerima kenyataan pahit di depan matanya. Dan Kyuhyun sama sekali tidak berpikir, ia yang menggandeng tangan Minji telah menarik perhatian beberapa orang yang ada di sekitar mereka.

**

Minji menatap punggung Kyuhyun yang membelakanginya. Pria itu membawanya menjauh dari keramaian, dan saat ini mereka berdua berada di rooftop hotel yang tidak begitu banyak orang di sana. Minji merasa sedikit kedinginan karena udara malam yang menerpa tulang selangkanya. Ia sama sekali tidak paham maksud Kyuhyun membawanya kemari, bahkan tak ada dialog apapun di antara mereka sejak tadi. Namun Minji takut membantah Kyuhyun. Posisinya dan juga ayahnya membuat Minji harus menahan diri untuk melawan pria itu.

“Apa saja yang ia katakan padamu?” Kyuhyun akhirnya membuka suara, setelah kebisuan yang cukup lama. Nada bicara Kyuhyun terdengar datar dan dingin.

“Kau membuatnya salah paham. Kau mengarang sebuah sandiwara dan aku tidak mengerti mengapa aku harus terlibat di dalamnya.”

“Aku tahu ini tidak benar sama sekali. Maka dari itu aku menyelamatkanmu dari situasi tadi.”

“Tapi caramu membawaku pergi justru akan semakin membuatnya salah paham. Kyuhyun-ssi, sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian? Ia sepertinya sangat menyukaimu tapi kau seperti menyimpan dendam terhadapnya—”

“Aku tidak menyimpan dendam! Aku— aku hanya— aku hanya ingin ia menjauh dari hidupku.”

“Mengapa kau ingin dia menjauh? Apa kesalahan yang ia perbuat padamu sehingga kau melakukan hal ini terhadapnya? Kalian bahkan teman sejak kecil—“

“Darimana kau tahu hal itu?”

“Bomi-ssi yang memperkenalkan dirinya seperti itu.”

“Sudahlah. Itu bukanlah urusanmu.”

“Bagaimana bisa ini tidak menjadi urusanku? Kau melibatkan aku dalam sandiwara ini dan jika aku jahat, aku bisa saja mengatakan yang sebenarnya padanya maka aku terbebas dari skenario konyolmu ini. Ya Tuhan, aku merasa seperti seorang aktris tanpa ada sutradara yang mengarahkan peranku.” Minji merasa emosi, merutuk nasibnya sendiri. Sejak mengenal pria bernama Cho Kyuhyun, hidupnya benar-benar terusik. Karena Minji mengungkapkan kekesalannya, suasana menjadi hening kembali di antara keduanya. Kyuhyun tidak membantah perkataan Minji. Ia juga kini tengah berpikir, karena bagaimanapun juga situasi sulit ini berawal dari dirinya.

“Aku minta maaf— karena sudah melibatkanmu.” Suara datar Kyuhyun membuat Minji menoleh. Kyuhyun sedang berbalik dan kini menatapnya. Bagaimana bisa ada pria seperti Kyuhyun. Hal ini bukan hal kecil, tapi dengan entengnya Kyuhyun meminta maaf karena sudah melibatkannya. Andai saja Minji memiliki kewenangan lebih untuk setidaknya melampiaskan emosinya akan tindakan konyol Kyuhyun.

“Kalau saja maafmu bisa mengembalikan posisiku di depan gadis itu—”

“Aku juga sedang memikirkan hal itu sekarang.” Keduanya kembali terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Kecanggungan kembali merasuki mereka dan Kyuhyun mulai memikirkan berbagai macam kemungkinan yang bisa saja terjadi.

“Minji ssi—” Suara Kyuhyun terpatah, dan gadis cantik di depannya kini menatapnya. Dari sorot mata gadis ini, Kyuhyun bisa menilai Kang Minji adalah wanita baik-baik yang berjiwa penolong dan tulus. Ia mungkin tidak bisa melihat orang lain tertimpa masalah. Untuk itulah ia tetap mengikuti sandiwara itu, dan tidak menjatuhkan harga diri Kyuhyun di mata Bomi.

“Lupakan saja semuanya.”

“A—apa?”

“Lupakan semuanya. Kau mungkin tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Jadi kita tidak usah memikirkan lagi hal ini.”

“Bagaimana jika ia mencariku dan—”

“Ia tidak akan membuang-buang waktunya untuk melakukan hal itu.”

“Tapi—”

“Apalagi Nona Kang?”

“Tidak. Tidak apa-apa. Baiklah. Kalau memang seperti itu. Kau pasti akan bisa mengatasi semuanya jika ia bertanya padamu.”

“Kupastikan kami tidak akan bertemu lagi setelah ini. Aku akan segera kembali ke Jepang. Tak ada yang harus kukhawatirkan. Seandainya nanti kami bertemu kembali, itu sudah dalam jangka waktu yang cukup lama dan aku bisa mengatakan padanya jika kita sudah tidak dekat lagi.”

“Oh— begitu. Ya, kau benar. Itu masuk akal.” Minji mengangguk paham, meskipun ada sedikit perasaan tidak terima akan perkataan Kyuhyun. Namun Kyuhyun memang benar. Lagipula semua ini adalah urusan Kyuhyun, jadi biar saja pria itu yang memilih jalan keluarnya. Minji hanya perlu meyakinkan dirinya untuk tidak berhadapan dengan Han Bomi lagi.

**

Sementara itu, Kang Jihyuk kebingungan karena kehilangan sosok putrinya. Tak hanya Jihyuk, Chanyeol pun ikut kebingungan karena tidak menemukan Minji di seluruh sudut ballroom. Sudah satu jam Minji menghilang, dan tak ada satupun dari mereka yang menyadari jika Kyuhyun juga menghilang. Para undangan satu per satu mulai meninggalkan pesta, menciptakan kelenggangan di mana seharusnya bisa lebih mudah untuk menemukan Minji. Sayangnya, gadis itu meninggalkan ponselnya di dalam tas yang ia tinggalkan di tempat duduknya.

Chanyeol akhirnya memutuskan untuk keluar dari ballroom. Ia bermaksud mencari Minji ke arah kolam renang, mungkin saja gadis itu ada di sana. Ia tahu Minji terkadang cepat bosan dan mungkin saja ia ingin menghirup udara luar.

“Kang Jihyuk, lihatlah putrimu. Rupa-rupanya ia bersama cucuku.”

Jihyuk tertegun mengikuti arah pandang Cho Hyemi. Seorang pria dan wanita berjalan berurutan, sangat terlihat mereka baru saja datang dari arah luar. Minji kembali harus merasakan ketegangan ketika mereka berpapasan dengan sosok Han Bomi dan ayahnya. Kyuhyun hanya menunduk sopan, tanda ia menghormati Tuan Han yang sepertinya akan meninggalkan pesta. Pria paruh baya itu tersenyum angkuh, sementara Bomi hanya melirik Kyuhyun dan Minji sekilas tanpa senyuman atau ekspresi apapun di wajah cantiknya.

“Kyuhyun-ah, kau melarikan anak gadis orang. Tidakkah kau tahu betapa panik Manager Kang karena kehilangan putrinya?” Cho Hyemi terlihat menegur cucunya namun ia lebih berniat menggoda Kyuhyun.

“Aku tidak melarikan siapapun. Nenek jangan berlebihan.”

“M—maafkan aku, Nyonya.” Minji terlihat begitu malu dan sungkan. Namun sepertinya wajah Cho Hyemi sama sekali tidak menyiratkan jika wanita itu akan menghakiminya. Justru sebaliknya, ayahnyalah yang terlihat menatapnya khawatir. Kyuhyun pun melenggang, meninggalkan mereka dan terlihat jika pria itu mengambil wine.

“Kemana saja kalian? Sepertinya kalian baru saja menghabiskan waktu berdua.” Cho Hyemi tersenyum. Minji hanya bisa membalas senyuman itu sambil melirik sang ayah. Lagi-lagi, Cho Kyuhyun membawanya ke dalam masalah.

TBC-

Deep Bow 😦

Maafkan saya karena hampir 2 bulan ga update fanfic kyuminji. Dan maaf juga karena part ini pendek.
Kesibukan di kantor karena penyesuaian kerjaan baru bener-bener bikin capek dan waktu buat nulis jadi keambil buat istirahat. Maaf ya terlambat banget, mungkin banyak dari kalian yang udah lupa sama jalan ceritanya di part sebelumnya. Makanya, dengan maaf aku juga minta kalian baca ulang lagi semisal kalian lupa. Sabar ya bacanya karena kesannya di sini Kyuhyunnya masih jauh hati sama Minji. Tapi aku bakalan usaha nulis momen Kyuminjinya dan ceritanya supaya bisa nyaman buat kalian baca. Ditunggu aja ^^

Next aku usahain lebih sering lagi updatenya, karena masa-masa penyesuaian di kantor uda mendingan. Kangen juga nulis oneshoot dan KyuMinji Story.

Masih suka baca kan? ThanKYU yg uda mau baca dan nungguin lanjutannya dan jangan lupa tinggalin jejaknya yaaa~ kasi upah nulis donk authornya lewat komentar kalian habis baca. Hehhehe

See you in next fanfic ^^

71 thoughts on “My Fair Lady [Chapter 2]

  1. akhirrrnya di post juga part 2
    minji lagi terpesona nih ama abang kyuhyun waktu jadi mc hahaha ampe ga tau kyuhyun udah selesai ngomong,,
    kyk.a masih jauh deh klo kyuhyun ama minji jadi pasangan ,, soal.a mereka masih blom deket banget ,
    ak suka dehh pokoknya ,,
    ditunggu ya part selanjutnya

    Suka

  2. moment kyuminji kurang banyak klo menurut aku, mgkn di part ini agak ngebosenin yaa… soalnya datar2 aja.. hehe…

    part selanjutnya cepet publish..

    Suka

  3. Akhirnya eon nongol juga setelah ditunggu-tunggu wkwkwk

    Yaaah kayay minji suka ya sama kyuu trus kyu sukanya sama bomi…. ini kayay bakal jadi cerita yang rumit yaaaa tapu bikin penasaran

    Ditunggu banget ya eon part selanjutnya

    Suka

  4. akhirnya part 2 datang 😀 gak papa kok kak, readers bakal tetep seneng sama ff ini
    jalan ceritanya bagus, bikin penasaran, bikin gregetan. bakal ada konflik apa ya diantara mereka
    masih sulit ditebak kak 😦 sebenernya aku juga ga suka kalo kyuhyun perhatian gitu sama bomi hmm
    tapi semoga kyuhyun cepet cepet suka sama minji deh kak
    semangat buat lanjut ff ini ya kak :*

    Suka

  5. Yah pendek, tapi gak apaapa yang penting udah di update

    Walaupun kyuminji belum ada lovey doveynya tp storynya tetap menarik kok
    Mudah2an next chapter nuansa romantis buat keduanya udah banyak

    Keep writing

    Suka

  6. Aku heran sama kyuhyun dia kayanya masih suka Bomi tp knp dia ingin Bomi menjauh dari hidupnya??? Tp yasudahlah yaa masih ada cwe yg lebih baik darinya,, Minji contohnya?! Lol dan menurutku sedikit demi sedikit Minji udh ada rasa nih ama Kyuhyun kkk~

    Suka

  7. ceritanya smakin menarik..haduh si kyu msih bimbang ternyta,dah jelas minji itu baik tp tetep aja blm bisa liat klo minji itu baik.kasian minji mpe takut klo berdmpak ke ayahnya pdhl dah dongkol bgd ma kyu…next cepetan yah…heheheee

    Suka

  8. Akhirnya yg dtuggu muncul jga udah lma nggu ghag di publish,,,,mereka udah mrasakan ada gtar2 cinta di antara mreka berdua apa akan memendam trus prasaan itu 😀

    Akhu tggu eon next partnya (y)

    Suka

  9. 🙂 selamat kembali thor 🙂 aku yang sebagai readers harus bener bener terima kasih karna author masih nyempetin nulis walau sibuk 🙂
    walau emang cerita ini beda sama cerita sebelumnya, kalau sebelumnya kyuhyun gak lama terus jatuh cinta, tapi disini waktunya lama bahkan mereka masih belum akrab. eh eh tenang ajah thor aku masih setia nunggu kejutan” di ff ini 🙂 tetap semangat 🙂

    Suka

  10. kyu jutek banget ya dan ternyata dia masih tdk bisa lepas dr han bomi mamfaatin minji dan blg luoakan begitu saja gampang amat ngomong kyu yg jalani susah efekny ke minji nanti

    tp lihat jika kyu udh terperangkap oleh pesina dan cinta minji bisa” ga kan bisa jauh dr minji

    Suka

  11. Akhirnya part 2 muncul juga itu kpan kyuhyun nya bisa buka hati minji dan ngelupain han bomi greget banget liatnya ..
    di tunggu part selanjutnya eonni..

    Suka

  12. Hhaaa.. mrekaaa terkesan polos yaahh.. hihi
    Oh yaa.. knp kyu mw balik k jepang lgi?? Ap krn gk mw jd peberus yaa??pas kyuu d umumin gituu ap chanyeol gk cemburuu atau gmnaa gituuu???
    Kan slama ini dia jg yg bekerja keraas….

    Suka

  13. Setelah hampir jamuran nunggunya akhirnya di post juga ya eonn…
    Hahhahaha…

    Moment kyuminjinya biarkan aja mengalir seperti air eon..
    Kalau terlalu dipaksain nanti juga gak bagus..
    Kayak gini udah bagus koq menurutku..
    Jadi kita tau jalan cerita mreka bisa deket..

    Bener banget thu kata ibunya kyuhyun..
    Pasti ada jodoh yg lebih baik yg tuhan siapkan..
    dan yg pasti bisa nerima dy apa adanya donk..

    Aishhhh tak kirain yg dilukis kyuhyun tadi minji ternyat bomi toh..
    Nyebelin banget..

    Ya bener thu sama yg bilang apa chanyeol gak kecewa setelah semua usaha dan kerja kerasnya dy selama ini tapi kyuhyun yg diumumin jadi pewaris..
    Gimana perasaannya dy ya??
    Apalagi kalau sampai nanti kyuhyun juga jadi sama minji??

    Jiahhh kayaknya kyuhyun gak sadar sama akibatnya dy narik2 minji di pesta tadi..
    Minji bisa dalam masalah yg besar nantinya..
    Dan kyuhyun dengan entengnya bilang lupakan saja semuanya jugaan mau kembali ke jepang..
    Seriusan dy mau kembali ke jepang??
    Gak rela sebenernya…
    Hikzzz

    Suka

  14. Aduuuh…aq lupa ni cerita yg mn ya?
    Lo g salh dlu aq msh bca prolognya ato yg lbih parah malh blm bca sma sekali.
    Hadeeeeh…mian thor…

    Besok dikebut lah bcanya.

    Semangat bkerja n smmgt menulis juga

    Suka

  15. Aaaaaaaah akhirnyaaa…
    Iya nih kyuhyun masih jauh hati sama minji bikin aku gemes liat nyaa yang biasa nya kayak lem sama perangko nempel terus dan selalu romantis malah gini disini…
    Kayaknya konflik dan alur cerita nya makin bikin tertarik. Ga biasa.. Kayak drama drama yg tayang tiap rabu dan kamis malam…kkkkk ~~~
    Btw gegara sering liat siwon di she was pretty jd agak ilang bayangan dia di ff yg jd ceo atau eksmud yg cool… Yg ada skrg bayangan dia di she was pretty yg super nyebelin tapi lucuuu…. Hehehe malah jd nyurhatin siwon.
    Btw aku lg lupa sama kyuhyun belakangan ini… Iri sama kamu sesibuk apapun msh inget kyuhyun…

    Suka

  16. annyeong aku reader baru, sorry ya baru bisa comment di Part ini, ahh aku suka ceritanya, gimana sikap Kyu ke minji itu loh yang bikin geregetan, dan konflik nya juga banyak, gak cuma tentang cinta mereka tapi konflik keluarga juga ada itu nilai plus si menurut aku

    Suka

  17. Iya niih msih gk nyaman sm karakternya kyuhyun yg trkesan msih memuja bomi. . Hhuhu. . Yah tp emng baru awal jg sih. . .. tp oke bgt deh nih ff. . Aku suka kok walaupun msih galau2 .. tp ttp pnasaran dan pingin baca lgii. . Daebak. . Ditunggu lanjutannya. . Dan aku emng kangen bgt niih sm kyuminji srory yohohho

    Suka

  18. ok aku bakal jadi hatters nya bomi beserta ayah nya, sumpah ya ayah nya bomi ngeselin banget, rasanya pengen aku cakar muka ayahnya bomi, Aigoo entar ada kisah cinta rumit ini kayaknya

    Suka

  19. akhirnya my fair lady 2 udah post 😀 udah lama nunggu yg part 2 blm di post” juga 😀
    kayaknya bakal rumit antara minji sama kyu..
    trus juga itu bapaknya bomi sombong bgt orangnya -_- , slalu bandingin kyu sam ini itu -_- sebel juga bacanya pas bapaknya bomi keluar..

    Suka

  20. Memang agak kesal karena Kyu Hyun terlihat sangat mencintai Bomi, tapi mau gimana lagi, namanya juga cinta kan. Tidak mungkin Kyu Hyun langsung suka ma Minji yang baru ditemuinya. Semua butuh proses, biarkan mengalir seperti air.

    Suka

  21. Aku bakal menunggu. Sama aku juga sibuk banget akhir akhir ini. Oya sorty baru baca part 2nya part1nya belum. Tp aku janji akan usahain buat baca. Keren ceritanya

    Suka

  22. akhirnya update juga..aigoo.. takdir sepertinya membawa kyuhyun dan minji untuk selalu bertemu dan menempatkan posisi mereka yang tidak punya hubungan apapun menjadi terlihat spesial dimata orang2, pertama di depan bomi dan sekarang malah di depan semua orang bahkan nenekkyuhyun dan appa minji yuhuuuu..mereka mengira ada sesuatu antara kyuhyun dan minji..:D

    Suka

  23. Laki-laki yg bikin minji berdebar jangan-jangan kyuhyun nih.. asiiiikk jadian aja dah sana, udah terlanjur masuk ke sandiwaranya kyuhyun mending jadiin beneerann aja, jangan cuma sandiwara doang. Kkke

    Tapi kasian juga Bomi dibohongin Kyu. Emang dulu Bomi nyapain Kyu sampe Kyu benci begitu??

    nyonya chooo.. jodohin aja mereka berdua :3

    Ditungu part 3-nya yaaaa.. jangan lama-lama. Kkke. Fighting!! ^^

    Suka

  24. Rumit bner ini Konflik, Yak…
    Seberny Kyuhyun am Bomi itu punya maslah ap, see…
    Kyuhyun smpek sgtuny pen ngejauhin Bomi wlw tdk sjlan dgn hatinya…

    Suka

  25. Hi author-nim
    salam kenal
    sepertinya aku reader baru disini
    hehehehe

    oh ya maaf ya aku komennya di part ini gak dari prolog
    kkk kebiasaan aku kalau penasaran banget

    gilaaaaaaaaa
    cerita kek gini udah biasa dibaca tapi tetap aja emejing(?) ngebacanya hahaha
    aigoooooooooo judulnya My Fair Lady
    aku kira ceweknya yng kaya #akibatdramadenganjudulyangsama kkk
    ternyata Kyuhyunnya haha
    tapi Kyuhyun disini beda
    dia kaya tapi lebih milih kehidupan lain
    daebak !!!!!
    Kyuhyun disini seorang pelukis waaaaaaaaah ><

    oh yeah Kyuhyun gak bakal ngelibatin Minji lagi katanya
    tapi dengan perbuatan tanpa sadar dia ini dia bakal terikat terus sama Minji wkwkwk
    aaaaaaah
    Chanyeol suka Minji
    dan aku harap tidak ada triangle love hohoho

    cieeeeee yang agak terpikat sama Minji pas acara uhuk #colekKyu
    cieee yang tersepona(?) sama Kyuhyun #pokeMinji hihihihi

    auhhh Bomi ya namanya
    aku lupa -__-
    aku harap dia tdak menjadi pengganggu besar disini
    karena kalau iya habislah dia kena hujatan saya kedepannya kkk
    waaaaaaaah
    neneknya Kyu suka sama Minji

    Kyu hanya mau wanita yang disukai ibunya
    ahak aku menunggu saat2 Minji ketemu ibunya Kyuhyun dalam keadaan apapun hihihi

    aaaaaaaaaaaa semangat ya ^^
    ditunggu next partnya
    dan maaf kalau komenku kepanjangan #bow

    Suka

  26. Kyu jngan balik ke jepang dulu dong, cobalah buka hati buat minji dan lupain bomi !! ~~~
    ayahnya bomi ngeselin bgt sih jd orng, maunya apa coba??..
    next chapter..
    Fighting!!

    Suka

  27. Oooo ternyta akar maslh dr hubngane kyu m bomi renggang tu krn keluarga bomi matre tooo…hemmm pantesan aja nyonya cho juga g suka…

    Trs td katanya kyu g kan melibatkan minji ke dlam maslahnya lgi la ini malah ketahuan jln berduan..aduh…pasti deh tu nyonya cho tmbh suka aja ma minji…mana minji gadis baik2,cerdas n pinter…pst dong itu cucu mantu idaman…

    Kyu n minji…
    Udahlah…kalian lo ktm g usah uring2an…bersikap biasa aja…ntar lo tiap ktm uring2an trus ntar jadinya cinta mati looo…tpi lo smpe cinta mati gpp,aq malah suka. .apa lagi lo cinta nya di part selanjutnya. ..trs momen romantis nya dibanyakin…iiiihhhh aq tmbah suka.

    Buat kyu…
    Moga aja kamu bisa cpt ngelupain bomi,n cpt2 juga hati u diisi ma minji…
    Ibu u nnt pasti stju bnget lo kmu ngejalin hubngn ma minji.
    Ok.

    Thor…ditunggu next chapt nya yaa…

    Suka

  28. pesona kyuhyun emang gak ada yang nandingin dehhh.
    aku aja sampe klepek2 😀
    oh ternyata mantan, trus putusnya gara2 kyuhyun gak mau nerusin perusahaan neneknya, haduh bener2 nih matree, utung aja udah gak bersama lagi..

    ditunggu next part’y eon.
    Fighting
    Lanjutkan

    Suka

  29. Ternyata begitu…
    mereka sama-sama dewasa walopun kadang” adu mulut kek anak kecil.
    Nenek kayaknya suka banget sama Minji, tapi si nenek maksa banget buat jadiin Kyuhyun penerus Daesang. Sepertinya siMinji agak luluh sama Minji, tinggal nunggu Kyuhyun Mupon aja hahaha

    Suka

  30. Finally author

    Lg kangen kyuhyun dan minji
    Eh my fair lady nya update
    Udh lama bgt gk nongkrong disini *emgnya warkop

    Suka bgt sama jalan ceritanya
    Rada kasian sama kyuhyun yg dipaksa gitu
    Dan ditunggu cheesynya kyuhyuuuuun sama minjiiiii

    Suka

  31. karater kyu di sini bnr” nyebelin yahh…apa mungkin sosok di mimpi nya minji itu kyu ya semoga aja kyu cepet suka sama minji

    Suka

  32. Kayanya Minji udah mulai tertarik sama Kyuhyun. Tapi, Kyuhyunnya kayanya masih belum bisa move on dari Bomi. Hmmm,…
    Kalau Kyuhyun bakalan balik ke jepang gimana sama Minji,…???
    Aku jadi penasaran, sebenernya siapa laki-laki yg ditemui Minji di mimpinya,….???
    Apa mungkin Kyuhyun,…??? Tapi, masa iya itu Kyuhyun.
    Makin penasaran aja, sama kelanjutan FF ini.
    Penasaran sama kisah cinta KyuMinji di FF ini. Apa mereka bakalan saling jatuh cinta dan hidup bahagia nantinya,…???

    Suka

  33. nyonya cho kayaknya udah duluan ngasuh lampu hijau aja nih buat kyuhyun sama minji
    walaupun kyuhyun sama minji belum nunjukin ketertarikannya, aku berharap lancar aja untuk mereka ke depannya

    Suka

  34. Minji kaya nya udah mulai terpesona sama kyuhyun neh tapi kyuhyun nya masih suka sama bomi. Emang kyuhyun punya masalah apa si sama bomi sampe dia mau ngejauhin bomi.
    Kyuhyun mau ke jepang ? Terus gimana dong dengan minji nya kalau kyu beneran ke jepang mereka ga bakalan bertemu kembali… Semoga kyu ga jadi pergi ke jepang nya…

    Suka

  35. Jadi itu alasan kyuhyun menghindari Bomi,karena kekuasaan. Dan lagi – lagi menyeret minji dalam masalahnya. Di Situasi apalagi mereka akan dipertemukan ?

    Suka

  36. semoga bomi enga nyari2 tau tentang minji kasihan minji jadi tertekan gara2 kelakuan kyuh … tuan han songong liat ajh nanti klo dia menyodorkan bomi ama kyuh awas ajh kyuh bakalan jadi CEO ngalahin siwon huuuuu… kamprey nivh tuan han …

    Suka

  37. jadi…. ayahnya han bomi yg ga setuju sama kyuhyun trs kyuhyun kenapa begitu.. ah suka sedih kalo conta bertepuk sebelah tangan dari sisi kyuhyun, kesannya kasian bgt dia hahaha untung yah ini tuh cho hyemi mah baik gitu yah ga kaya presdir2 jahat yg gabisa dibantah kaya di drama2 korea hahaha lanjuuuuuttt

    Suka

  38. Lucunnya mereka ….. Bikin ketawa. Geli,,

    Kyuuu lupakkan bomi, mulailah dgn minji,,
    Chanyeol psti ntar cemburu deh,,,,kassiaan dia..

    Oke…. Ssiap meluncur kepart selanjutnya,,

    Thanks..

    Suka

  39. Oalaa, rupa2nya Kyu sma Boomi itu pernah menjalin hubungan. Neneknya Kyu gk suka sma Boomi gra2 ayahnya yg arogan to, hmm, aku berharap Kyu segera dijodohkan dengn Minji,,, aaa gk kebayang.. kekekeke

    Suka

  40. ternyata Kyu sangat mencintai Bomi walau bagaimana pun dirinya tetap peduli pada Bomi. tapi sayang ayahnya Bomi tidak setuju dengan hubungan mereka dan memilih Siwon sebagai calon menantu.
    kasihan Minji kalau begini hati Kyu sudah ada yang memiliki. tanpa sengaja Kyu telah menarik Minji ke dalam masalah hidupnya

    Suka

Tinggalkan Balasan ke nurainikyu Batalkan balasan