[Oneshoot] My Life Support – Summer Love Sequel

05-gfar2mkAuthor : Minji • Cast : Cho Kyuhyun – Kang Minji – and others  • Genre : Romance • Length : Oneshoot

From Summer Love –

Minji tersenyum menatap pantulan wajahnya di cermin. Di sisinya, sang ibu sedang menyisir rambut panjang putrinya. Shin Nayoung sungguh sangat bahagia karena telah melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Dan sebentar lagi— sekitar satu bulan lagi, anak perempuan satu-satunya itu akan menjadi seorang istri dan mungkin juga seorang ibu. Ya— Minji akan menikah bulan depan setelah memutuskan untuk menerima lamaran Cho Kyuhyun, seorang pengusaha muda sukses yang telah dipacarinya selama kurang lebih 7 tahun.

Hari ini, Shin Nayoung datang ke Seoul untuk menemani putrinya melakukan foto prewedding. Gadis berusia 26 tahun yang terlihat bahagia seolah sedang jatuh cinta itu sibuk melakukan perawatan diri sejak kemarin sebelum nanti sore ia akan bertemu calon suaminya yang saat ini mungkin sedang dalam persiapan meninggalkan Busan karena urusan bisnis mendadak yang tidak bisa ditinggalkannya.

Meskipun kesal dan seringkali kecewa karena sikap Kyuhyun, Minji sudah sangat terbiasa dengan pembawaan calon suaminya yang sangat gila kerja dan selalu menomorduakan apapun setelah pekerjaannya. Sesungguhnya tadi pagi pun, keduanya bertengkar via telepon karena Kyuhyun mengabari dirinya berada di Busan sejak kemarin malam untuk urusan pekerjaan yang begitu mendadak. Minji pun sudah lelah mengingatkan jika hari ini mereka memiliki acara penting yang tidak bisa dibatalkan. Namun Cho Kyuhyun tetaplah Cho Kyuhyun. Kali ini ia tetap menomorduakan Minji yang sudah begitu bersemangat menunggu hari ini.

Omma, bagaimana rasanya menikah?”

Nayoung tersenyum mendengar pertanyaan putrinya. Minji pasti merasakan hal yang dirasakan wanita pada umumnya yang akan menikah.

“Menikah itu membahagiakan karena kau akan melihat pria yang kau cintai setiap saat. Kyuhyun akan terbangun di sisimu setiap pagi, dan kau akan berbicara dengannya setiap hari. Bukankah itu yang kau inginkan, Sayang?” Nayoung mengusap rambut putrinya. Mendengar ucapan ibunya, wajah Minji bersemu dan rasa kesalnya karena Kyuhyun sedikit terobati.

“Menurut Omma, apa aku akan bisa mendampingi Kyuhyun Oppa? Aku khawatir tidak bisa mengontrol emosiku lalu meminta bercerai dengannya. Terkadang aku takut— hal-hal seperti itu akan terjadi dalam pernikahanku.”

Nayoung tersenyum kecil. Ada sedikit penyesalan dalam diri wanita paruh baya itu. Minji mungkin memikirkan perceraian karena melihat kedua orangtuanya yang bercerai. Nayoung sangat sedih karena memberikan kenangan yang tidak bagus untuk putrinya.

“Minji-ya, dengarkan Omma. Kau dan Kyuhyun saling mencintai. Kalian akan hidup bahagia dan tidak akan ada perceraian. Bercerai adalah hal yang harus kau hindari dalam pernikahan. Omma tidak ingin kau seperti Omma, menyesal kemudian hari hanya karena tidak bisa mengontrol emosi. Lagipula Omma percaya, kau sudah memilih pria yang tepat. Sekaku apapun Kyuhyun, sekeras apapun sikapnya— ia susungguhnya sangat lemah terhadapmu.”

Minji tersenyum, memeluk ibunya. Ia merasa sangat beruntung karena meskipun berada jauh darinya, ia memiliki seorang ibu yang selalu bisa membuatnya merasa lebih baik dan berpikir positif. Meskipun Minji dirawat oleh ibu tirinya yang juga sangat baik padanya, peran Nayoung di hatinya tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

Minji melirik hanpdhonenya yang bergetar di atas meja. Kyuhyun meneleponnya, dan Nayoung mengisyaratkan agar Minji segera menjawab panggilan itu. Dengan perasaan berdebar karena gugup Minji menjawab panggilan Kyuhyun.

“Ya, Oppa.”

“Kau di mana?”

“Aku masih di rumah, bersama Omma.”

“Sayang, pesawatku delay sekitar tiga jam.”

Wajah Minji mengeras. Selalu saja seperti ini. Kyuhyun bahkan selalu membuatnya kecewa hingga pada detik-detik terakhir. Melihat kemuraman di wajah putrinya, Nayoung merasa penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan di telepon.

“Lalu bagaimana? Ini kesalahanmu.” Minji berkata datar.

“Bagaimana jika kita batalkan hari ini? Kita ganti hari lain untuk sesi pemotretannya—”

“Kau bisa naik kereta. Aku tidak mau mengundur acara hari ini. Semuanya sudah bersiap dan hanya menunggumu, Oppa.” Suara dingin Minji menjelaskan jika suasana hati gadis itu sangat buruk. Nadanya ketus dan dingin.

“Aku tahu. Tapi aku juga ketinggalan kereta dan menunggu kereta berikutnya akan membutuhkan waktu yang lebih—”

“Kalau begitu mati saja. Aku tetap akan melakukan sesi foto sendirian. Kau bisa berfoto sendiri nanti dan kita tinggal meminta fotografer untuk mengedit dan menyatukan gambar kita. Mudah bukan?”

Dan Minji memutuskan pembicaraan, melempar handphonenya asal di atas meja. Nayoung sangat terkejut dengan reaksi putrinya, apalagi berikutnya wajah Minji terlihat masam, berkaca-kaca.

Mereka pasti bertengkar lagi. Namun apalagi kali ini?

**

“Namsan Tower? Kau yakin? Kita bisa sekaligus berlibur jika kau menerima salah satu tawaranku.” Kyuhyun mengerutkan dahi lebarnya sembari menatap gadis yang tengah duduk di pangkuannya, memainkan rambut Kyuhyun lalu merangkulkan kedua tangannya di pundak Kyuhyun.

“Hanya foto prewedding. Tidak apa-apa di Seoul saja. Kita bisa liburan saat bulan madu nanti.”

“Baiklah, jika itu keinginanmu. Kita bisa menabung untuk hal lain.” Kyuhyun tersenyum dan mengusap pipi Minji dengan lembut.

“Lagipula kau sangat sibuk. Aku takut kau akan meninggalkanku di tempat asing jika tiba-tiba pekerjaanmu mengganggu waktu kita.” Minji membalas, mengungkapkan sindiran yang membuat Kyuhyun tergelak.

“Kau selalu berpikir buruk tentang aku.”

“Itu bukan pikiran buruk. Itu kenyataan. Kau selalu sibuk. Bahkan untuk membicarakan hal seperti ini pun aku harus mendatangimu ke kantor sekarang.”

Kyuhyun tersenyum, dan memagut bibir favoritnya, berciuman di atas sofa di dalam ruangan kerja pria itu. Belakangan ia menjadi lebih lunak, romantis, dan cepat terpengaruh oleh Minji. Mungkin Kyuhyun terlalu bahagia karena Minji menerima lamarannya untuk menikahi gadis itu. Kyuhyun tidak bisa memungkiri, ia sangat bahagia. Menikahi Minji adalah salah satu rencana besar dalam hidupnya, impiannya sejak ia memutuskan untuk jatuh cinta pada gadis keras kepala itu.

Ucapan Minji baru saja memang tidak salah. Dan Kyuhyun sedang berusaha— berusaha untuk menjadi sosok yang lebih baik untuk gadis itu, apalagi sebentar lagi Kang Minji akan benar-benar menjadi istrinya.

Minji menyendiri sedih— menatap luas hamparan kota Seoul di sore hari musim gugur dari Namsan Tower sambil mengingat percakapannya dengan Kyuhyun tempo hari. Sesekali tangannya menyentuh gembok cinta miliknya dan Kyuhyun yang dengan susah payah ia temukan di tengah milik entah berapa banyak pasangan yang pernah mengikrarkan dan mengikat kisah asmara mereka di tempat ini. Minji meringis, merasakan pilu karena pada hari di mana seharusnya ia bahagia bersama Kyuhyun hari ini justru kembali diwarnai dengan pertengkaran.

Minji meneteskan air mata, menarik nafas dalam. Apa permintaannya sangat sulit untuk dikabulkan? Tempo hari Cho Kyuhyun menawarkan untuk melakukan sesi foto prewedding mereka di Eropa, Jepang, dan juga Nami atau Jeju yang bisa dipilih Minji sesuai keinginannya. Namun apa? Minji justru lebih memilih melakukan sesi foto di Seoul, di Namsan Tower dengan alasan tempat itu memang adalah favoritnya sejak kecil. Selain itu, lokasi yang di tengah kota juga akan menghemat biaya perjalanan dan biaya tidak penting lainnya karena mereka tidak perlu bepergian jauh meskipun bagi Kyuhyun uang bukanlah kendala dalam hal ini.

Dan lagi— Cho Kyuhyun mengecewakannya. Bisa-bisanya pria itu terbang ke Busan kemarin malam tanpa meminta ijin padanya padahal jelas-jelas hari ini mereka akan melakukan sesi foto prewedding.

Minji tidak peduli lagi. Ia tidak membatalkan semua orang yang akan terlibat sore ini dan tetap datang ke lokasi ditemani Ibunya. Persetan dengan Cho Kyuhyun— muncul atau tidaknya calon suaminya itu Minji tidak ingin peduli lagi. Ia sudah di make up sangat cantik dan ball gown dress putihnya terlalu sayang untuk ia lepas lagi.

Kyuhyun berjanji akan tiba di Seoul saat jam makan siang hari ini tapi pria itu kembali mengingkari janjinya. Minji sangat kecewa. Ia tidak yakin apa keputusan untuk menikah dengan Kyuhyun sudah tepat jika nantinya ia akan menghadapi hal semacam ini hampir setiap hari.

Namun Minji sangat mencintai Kyuhyun. Pria itu menjaganya selama 7 tahun dan Minji tidak pernah berpikir untuk menikahi pria lain lagi. Minji mungkin bisa gila jika Kyuhyun bukanlah pria yang akan hidup dengannya.

“Sayang, kau mau minum? Apa kau ingin memulai sesi fotomu sekarang?” Minji tersadar oleh suara ibunya. Gadis cantik itu menoleh dan wajahnya terlihat sangat muram. Nayoung agak kecewa karena Kyuhyun melukai putrinya lagi. Namun wanita itu percaya Cho Kyuhyun pasti akan tiba di tempat ini juga karena Nayoung yakin Kyuhyun pasti sedang mengupayakan sesuatu untuk bisa mencapai Seoul. Pria itu sudah cukup mengenal putrinya, termasuk sifat keras kepala Minji yang dalam hal seperti ini, Minji tidak akan berhenti dan mengalah tapi ia justru akan terus maju dan menghukum pria itu dengan membuatnya merasa bersalah.

“Minji-ya, Ibu tirimu juga datang baru saja dengan Joon. Joon ingin melihat kakaknya yang cantik hari ini.” Nayoung menghibur Minji. Mendengar jika Ibu dan saudara tirinya juga datang, gadis itu jadi semakin bersedih karena mereka pasti berpikir Kyuhyun juga ada di sini. Semua orang datang, namun aktor utama yang justru seharusnya ada malah tidak datang— atau mungkin, belum datang. Bodoh. Minji juga punya keyakinan jika Kyuhyun pasti akan datang, maka dari itu ia tidak membatalkan semuanya hari ini. Seharusnya pria itu memang melakukannya, jika Kyuhyun benar-benar ingin menikahinya.

Suara handphone Minji pun terdengar dari dalam tas milik Nayoung. Minji meminta ibunya agar memberikan benda itu padanya. Rupa-rupanya telepon dari Ibu Kyuhyun— dan Minji menarik nafas sejenak untuk berbicara dengan calon ibu mertuanya itu. Kyuhyun pasti meminta bantuan pada ibunya untuk mengurus calon istrinya yang merepotkan itu.

Yoboseyo, Omunim.”

Minji mendengar suara Ibu Kyuhyun di telepon. Gadis itu tidak merespon apapun namun ekspresi wajahnya berubah drastis. Nayoung sangat cemas memperhatikan ekspresi Minji apalagi kemudian gadis itu menitikkan air mata tanpa bersuara, menatap kosong ke arahnya. Nayoung benar-benar yakin sesuatu terjadi ketika kemudian Minji menjatuhkan handphonenya ke bawah dan gadis itu menggumamkan nama Kyuhyun sambil terus menangis.

————————–

“Operasinya sudah selesai dan pendarahannya sudah berhenti. Namun kita belum bisa memastikan hal yang positif jika pasien belum sadarkan diri. Mari berdoa agar ia cepat sadar.”

Semua orang berwajah tegang mendengar penjelasan dokter. Kedua orangtua Kyuhyun berpelukan begitu juga dengan kakak perempuan dan suaminya. Semua keluarga inti Kyuhyun berkumpul di depan ruang operasi setelah mendengar berita kecelakaan yang mengakibatkan putra bungsu keluarga Cho itu terluka parah dan kini statusnya terbaring koma.

Minji belum berhenti menangis. Kedua Ibunya – ibu kandung maupun ibu tirinya dan juga Joon, adik tiri Minji yang berusia 10 tahun turut menemani Minji ke rumah sakit. Gadis itu bahkan masih memakai gaun pengantinnya, tidak sempat mengganti baju karena Minji seakan lupa pada dunia dan hanya mengingat Cho Kyuhyun.

Kyuhyun mengalami kecelakaan tunggal menabrak pembatas jalan karena mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi di jalan tol dari Busan menuju ke Seoul. Kyuhyun mengalami pendarahan dan juga patah lengan namun syukurnya tim dokter terbaik berhasil menangani dan menyelamatkan pria tampan itu. Kini calon suaminya masih terbaring di ICU dan belum sadarkan diri— dan hal itulah yang membuat Minji merasa sangat terpuruk hingga bahkan sempat pingsan beberapa saat .

Noona, jangan menangis. Kata Omma Kyuhyun-hyung tidak akan bangun kalau Noona terus menangis.” Joon kecil memegang tangan Minji, menenangkan kakak tirinya yang tengah duduk didampingi Ibu kandungnya. Ibu tiri Minji menatapnya khawatir, sama khawatir dengan Nayoung. Ia sangat mengerti perasaan Minji apalagi setelah mendengar dari Nayoung jika keduanya memang sedang bertengkar hari ini.

Keluarga Kyuhyun bahkan kini juga mengkhawatirkan Minji. Hari ini seharusnya Kyuhyun dan Minji melakukan sesi foto prewedding dan andaikan Nyonya Cho tahu Kyuhyun berencana ke Busan, ia tentu akan melarang putranya melakukan itu.

Menurut sekretaris Kyuhyun yang masih berada di Busan menunggu pesawat, Kyuhyun bersikeras pulang ke Seoul dan mengemudi sendirian dengan mobil milik salah satu staff tanpa ditemani. Kyuhyun terlihat begitu terburu-buru dan pria itu berkata jika ia harus tiba di Seoul secepatnya. Mendengar hal itu, Minji merasa sangat bersalah— dan menyesal.

Kyuhyun sangat mencintai gadisnya dan akan melakukan apapun untuk membuatnya bahagia. Minji seharusnya tahu itu. Jika tahu hal seperti ini akan terjadi, Minji tentu tidak keberatan jika acara hari ini dipindah ke lain hari. Namun itulah penyesalan, memang selalu ditakdirkan untuk datang belakangan. Jika keluarga Cho butuh pihak untuk disalahkan atas insiden ini, Minji-lah orangnya. Ia bahkan menyesal dan merinding karena mengingat kata-kata terakhirnya untuk Kyuhyun di telepon.

Ia bahkan menyuruh pria itu untuk mati saja. Ya, Minji meminta calon suaminya untuk mati.
Tidak. Cho Kyuhyun tidak boleh mati. Kyuhyun harus bertahan hidup untuk menjadi pengantin prianya, dan mengingat hal itu Minji kembali menangis, terkulai di bahu ibu kandungnya. Rasa-rasanya ia ingin menukar posisinya dengan Kyuhyun, menggantikan pria itu menahan segala kesakitan yang ia rasakan sekarang. Jika Kyuhyun mati, ia juga harus mati. Minji sangat mencintai Kyuhyun, dan pria itulah yang terpenting baginya untuk saat ini.

—————————–

Minji terkejut saat Hanwoo menarik tangannya kasar hingga novel yang tengah dibaca gadis itu melompat ke atas tempat tidur Hanwoo yang berantakan. Wajah Lee Hanwoo terlihat begitu panik seolah dia baru saja mengalami hal yang menakutkan.

“Cepat keluar, Minji-ya! Kau tidak bisa diam di sini.”

“Yaa! Apa yang kau lakukan? Aku sudah bilang akan menginap semalam saja di tempatmu. Mengapa kau tiba-tiba seperti ini?” Minji menepis kasar cengkeraman tangan sahabatnya. Ia kembali berbaring membelakangi Hanwoo lalu melanjutkan membaca novelnya.

“Kyuhyun-Oppa ada di depan pintu. Ia tidak mau masuk dan menunggumu di luar.”

Kedua mata Minji membesar dan ia segera bangkit dari pembaringan malasnya. Mengapa Kyuhyun bahkan mengetahui keberadaannya? Bahkan Minji tidak pamit pada ayah dan ibu tirinya.

“Usir dia. Kau tuan rumah jadi—”

“Minji-ya! Jangan menyusahkanku. Jika mengusirnya adalah hal yang mungkin aku pasti sudah melakukannya. Wajah kekasihmu sudah seperti jelmaan iblis yang siap memangsa apa kau pikir aku berani kasar padanya? Jika kau masih menganggapku teman sebaiknya kau keluar dan ikut dengannya.”

Minji meringis kesal, menyambar tasnya di atas meja dan segera  melangkah ke luar. Hanwoo benar, Cho Kyuhyun menunggunya di depan pintu, berdiri tegak membelakanginya dengan pakaian semi formal, atasan kemeja biru muda dan bawahan hitam. Sangat kontras dengan dirinya yang hanya mengenakan hot pants dan atasan sabrina.

“Oppa mencariku kemari?”

“Aku mencarimu kemana-mana.”

Wajah dinginnya menantang Minji. Sepertinya pria itu sangat kesusahan karenanya malam ini— melihat penampilan Kyuhyun yang demikian. Tak lama Kyuhyun segera menarik tangan Minji, membawanya pergi dari apartemen milik Hanwoo. Lee Hanwoo hanya menggeleng menatap kepergian pasangan yang aneh itu, namun ia bernafas lega karena baru saja terhindar dari perang dunia.

**

“Apa susahnya bersabar dan menungguku?” Minji menoleh menghadap kaca, tak menjawab Kyuhyun yang belum menyalakan mesin mobilnya. Minji sangat kesal karena hal seperti ini bukanlah sekali, dua kali atau tiga kali terjadi. Kyuhyun melakukannya berkali-kali.

“Maafkan aku. Aku sama sekali tidak melupakan hari ini. Aku menyiapkan kejutan makan malam di suatu tempat. Maka dari itu aku memintamu menunggu karena aku pasti akan menjemputmu.” Minji menyimak semua ucapan Kyuhyun. Bukan hanya permintaan maaf yang ia inginkan saat ini. Melihat gadisnya tak merespon sedikitpun, Kyuhyun menghela nafas dalam.

“Aku sangat malu pada ayah dan ibumu. Mereka pikir tadinya kau bersamaku merayakan tahu ke-7 kita tapi ternyata putrinya menghilang tanpa ijin. Aku seperti pria yang tidak bertanggung jawab. Kumohon, lain kali jangan ulangi hal seperti ini.”

Minji menoleh , dan pria itu tampak menatap lurus ke depan. Ya Tuhan, Kyuhyun pasti sangat marah padanya sekarang namun ia tetap berbicara dengan lembut dan tenang. Bukan Cho Kyuhyun yang biasa ia kenal. Kyuhyun yang kesal dan marah ya akan bicara dengan nada meninggi atau level baiknya nada yang menyebalkan. Namun sejak bertemu di pintu apartemen Hanwoo Cho Kyuhyun sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda itu. Ia hanya menggunakan nada datar yang cenderung dingin dan mungkin saja— lelah.

Minji merasa sangat tidak enak. Kyuhyun adalah tipe pria yang sangat mementingkan harga diri dan karena Minji Kyuhyun sampai harus merasa seperti dipermalukan di depan calon mertuanya. Minji seharusnya bekerja sama dengan keluarganya karena ia sedang kesal dengan Kyuhyun.

Saking merasa bersalah dan Kyuhyun yang tak juga melanjutkan ucapannya, tak juga menyalakan mesin mobilnya— Minji tak berani bersuara.

Hari ini anniversary ke-7 mereka. Angka yang sudah cukup besar untuk menjalani sebuah hubungan pacaran bahkan bertunangan , dan Minji takjub ia bisa bertahan di sisi pria seperti Cho Kyuhyun selama itu. Pria itu adalah sumber bahagianya, tawanya, sekaligus air matanya. Tahun-tahun yang membosankan ia jalani bersama pria yang sangat gila kerja dan kerap mengabaikannya— seperti hari ini. Namun apa? Cinta Minji yang besar dan mungkin cinta Kyuhyun padanya yang berkali-kali lipat lebih besar membawa hubungan mereka sejauh ini. Tidak, Minji tidak yakin cinta siapa yang lebih besar— dia, ataukah Kyuhyun.

Tidak ada lagi obrolan, dan Kyuhyun melajukan mobilnya. Minji tidak bertanya kemana Kyuhyun akan membawanya. Ia tidak berani bertanya tepatnya setelah merasa telah menjatuhkan harga diri Kyuhyun— hal yang paling dibenci pria itu.

Entah Kyuhyun akan membawanya ke suatu tempat yang sebelumnya ia katakan tadi, entah ke tempat lain, mungkin Sungai Han, Namsan Tower, atau mungkin Kyuhyun akan langsung mengantarnya pulang ke rumah karena sudah kehilangan moodnya. Dan habislah ia akan dimarahi oleh sang ayah.

Namun ternyata tidak. Kyuhyun tidak membawanya ke tempat-tempat yang Minji pikirkan baru saja. Pria itu mengarahkan mobilnya ke arah apartemen mewah yang belakangan hanya sesekali ditempatinya karena Kyuhyun diminta untuk tidur di rumah keluarganya oleh sang ibu yang akhir-akhir ini terus merindukan putra sibuknya.

Saat mobil sudah terparkir sempurna di basement, Kyuhyun turun tanpa mengucapkan apa-apa, masih berlanjut seperti suasana beku yang mereka alami sepanjang perjalanan. Minji semakin kuat menyimpulkan, Cho Kyuhyun sedang marah besar. Maksudnya, marah dalam konteks ini adalah marah di mana Minji yakin ia tidak bisa mengatasinya. Hal ini pernah ia rasakan ketika takut hampir menghilangkan cincin pertunangan mereka yang ia pikir tenggelam di laut saat bermain jetski. Ya, perasaan bersalah semacam itu, dan ia harap Kyuhyun akan baikan dengan cepat.

Kyuhyun sudah berjalan hendak masuk ke dalam gedung dan Minji masih enggan untuk turun dari mobil. Tepatnya, ia takut. Takut dan bingung menghadapi Kyuhyun. Ia awalnya kesal dan ingin membalas Kyuhyun dengan kabur ke tempat Hanwoo, namun justru ia harus menghadapi kemurkaan Kyuhyun atas tindakan kekanak-kanakkannya. Minji ingin menangis, ingin pulang saja. Ia menutup mata dan terkejut karena Kyuhyun mengetuk cepat kaca mobil di sisinya lalu membuka pintu.

Kyuhyun kembali, membukakan pintu mobil meskipun caranya agak kasar dengan adegan mengetuk kaca.

“Kau mau tidur di mobil?”

“E—oh?” Minji buru-buru turun. Kyuhyun menutup pintu lalu menggandeng tangan Minji, hangat— meskipun pria itu belum bicara. Di dalam lift genggaman Kyuhyun tidak terlepas hingga Kyuhyun mendudukkan Minji di atas tempat tidurnya dan pria itu menuju kamar mandinya.

Minji merasa sedih, Kyuhyun belum bicara lagi.

Minji akhirnya berbaring menyamping dan memainkan handphonenya, mengirim pesan pada Hanwoo menceritakan apa yang terjadi setelah insiden “penculikan” di apartemen gadis itu. Jika Kyuhyun tetap tidak mengajaknya bicara, ya sudah. Ini adalah perayaan hari jadi terburuk sepanjang sejarah mereka. Mungkin besok pagi bisa putus. Mungkin.

“Aku lapar sekali. Buatkan aku sesuatu.” Minji terlonjak mendengar suara Kyuhyun dan merasakan ada gerakan sebagai tanda penambahan beban di atas tempat tidur king size milik Kyuhyun. Pria itu rupa-rupanya membersihkan diri dan mengganti baju semi formalnya dengan kaos hitam polos dan celana pendek.

“Oppa belum makan? Bukankah tadi sudah makan malam dengan rekan bisnis?”

“Aku hanya meeting dan tidak menyantap apapun karena kupikir akan makan malam bersamamu di tempat yang sudah kusiapkan.” Jawab Kyuhyun dengan jujur lalu mengambil handphonenya, terlihat menyibukkan diri.

Minji mengutuk dirinya sendiri. Kyuhyun ‘makan malam’ dengan rekan bisnisnya tapi ia kelaparan karena tidak makan, hanya meeting menurut penuturannya— sementara Minji menunggu sang kekasih dengan kesal tapi pada akhirnya ia makan enak di apartemen Hanwoo. Jadi, ialah yang sesungguhnya sudah merusak perayaan hari jadi mereka. Sifat kekanak-kanakan dan tidak sabarannya.

“Oppa mau makan apa?”

“Apa saja. Kau lihat saja isi kulkas.”

Minji segera pergi ke dapur dan ia sudah bertekad akan menebus kesalahannya dengan mengenyangkan perut Kyuhyun – meskipun kemampuan memasaknya tidaklah masuk kategori pintar. Bahkan kini hanya dengan ramen instan, telur, dan kimchi dingin pun Minji akan membuatnya menjadi luar biasa karena ia akan memasaknya dengan penuh cinta.
Butuh setengah jam baginya untuk menyiapkan Kyuhyun makan malam. Kini mereka duduk berhadap-hadapan di meja makan yang biasanya cukup untuk empat orang.

“ Kau tidak makan juga?”

“Oppa saja. Katanya tadi lapar.”

“Oke. Jangan mendadak lapar melihatku makan.”

Dan Kyuhyun menyantap ramen buatan Minji seolah makanan itu sangat enak. Kyuhyun sepertinya benar-benar kelaparan. Setidaknya pria itu tidak bersikap kejam dan masih mau mengajaknya bicara. Minji akan minta maaf seusai Kyuhyun makan. Tak butuh waktu lama bagi Kyuhyun untuk menghabiskan ramen.

“Oppa, tetap duduk di sini. Akan kucuci dulu mangkuk dan piringnya.”

Minji pun menjadi gadis baik dan bertanggungjawab hingga akhir atas pekerjaannya. Ia tidak ingin membuat Kyuhyun kesal lagi. Saat kembali ke meja makan, Kyuhyun benar-benar masih di sana, menunggunya sambil memainkan handphone. Inilah saatnya meminta maaf.

“Oppa, aku minta maaf. Aku tidak menghargai usahamu hari ini. Aku merusak momen perayaan 7 tahun kita. Seharusnya aku bersabar dan tidak kesal. Seharusnya aku tahu kau selalu punya acara mendadak dengan pekerjaanmu.”

Kyuhyun tidak menjawab, tapi kemudian merogoh sesuatu di saku celana pendeknya. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membukanya yang ternyata isinya adalah sebuah cincin, meletakkannya di hadapan Minji. Gadis itu masih bingung, tapi mungkin itu hadiah anniversary dari Kyuhyun.

“Kita cukupkan saja 7 tahun ini. Kurasa sudah saatnya aku membawamu masuk menjadi anggota keluargaku.” Kyuhyun tersenyum kecil. Ia melihat ekspresi wajah Minji dan ia tahu gadis itu terlalu bingung mencerna ucapannya.

“Ayo menikah. Tahun ini kita harus berhenti melajang. Ibuku sudah tidak sabar ingin punya menantu.”

Jadi ia dilamar. Minji sedang dilamar, dan ia baru mengerti . Respon yang lambat.

“O—ooppa— kau serius?”

Kyuhyun tertawa kecil diikuti gelengan kepala. Minji menaikkan alisnya.

“Seharusnya ini terlihat serius dan tidak remeh begini, kalau saja kau tidak menggagalkan acara makan malam yang sudah kubuat. Ada cara yang jauh lebih baik sudah kusiapkan untuk melamarmu dan Ibumu bahkan sudah tahu itu jauh-jauh hari. Kasihan sekali aku ini. Ketika mencoba berbuat romantis, Tuhan tidak mengijinkannya.”

“Ah, maaf. Sungguh aku minta maaf. Jangan diungkit lagi.”

“Jadi bagaimana?”

“Apanya?”

“Mau menikah denganku atau tidak? Kusarankan terima saja, agar kita bisa berdekatan setiap hari. Agar setiap aku pulang kantor kita bisa bertemu.”

Wajah Minji menjadi panas, malu. Jantungnya berdetak cepat, berdebar seakan semua hormon di tubuhnya bereaksi terhadap ucapan Kyuhyun, lamaran Kyuhyun. Cara pria itu memang tidak romantis meskipun ia berencana membuatnya romantis, tapi tidak bisa dipungkiri Minji sangat terkesan dan tersentuh hanya dengan ini.

Tidak penting makan malam itu, atau apapun yang Kyuhyun sempat rencanakan. Bagi Minji yang terpenting adalah adanya Kyuhyun dan pengakuan pria itu atas dirinya. Minji terharu. Kedua mata beningnya berkaca-kaca, dan Minji menoleh ke arah lain sambil menutup mulut dengan punggung tangannya.

“Kenapa menangis? Apa kau belum siap? Apa aku terlalu cepat?”

Minji masih diam tak menjawab, tapi tangisnya semakin menjadi. Kyuhyun menatap Minji dengan lembut. Menonton gadisnya menangis, menangis karena diajak menikah olehnya. Berbagai macam hal melintas dalam pikiran Kyuhyun. Apakah Minji bersedia, ataukah gadis itu belum siap jadi ia menangis.

Minji memang kekanakkan. Usianya sudah melewati seperempat abad, tapi jiwanya masihlah gadis remaja yang ingin bebas. Minji tidak pintar memasak. Ia juga bukan wanita feminin yang sesungguhnya adalah tipe idaman Kyuhyun. Minjinya bahkan bukan gadis penurut yang mudah diberitahu, apalagi jika ia merasa ia benar. Begitu banyak sifat mereka yang berseberangan.

Namun apa? Kyuhyun tetap mempertahankan Minji di sisinya. Ia mencintai Minji dan melupakan tipe wanita idealnya. Kang Minji— gadis cantik itu telah menawan hatinya. Meskipun Minji kerap melawannya, gadis itu adalah obat penenangnya. Kepolosannya, Minji yang tidak pernah berpura-pura untuk menarik perhatiannya. Kyuhyun menyukai itu semua.

Dan hari ini, atas persetujuan orangtuanya dan juga orangtua Minji, Kyuhyun semakin mantap untuk membina kehidupan yang baru dengan Minji. Lalu mengapa Minji menangis? Tidakkah ia juga senang dengan ini?

Kyuhyun berdiri, menggenggam tangan Minji dan secara tidak langsung meminta gadis itu berdiri. Kyuhyun membawa Minji ke kamarnya, berdiri berhadapan di pinggir tempat tidur. Kyuhyun memegang wajah Minji dengan kedua tangan lebarnya, mencium kening gadis itu agak lama lalu memeluknya. Minji balas memeluk Kyuhyun dan menyembunyikan wajahnya di dada pria itu.

“Tidak usah dijawab sekarang. Tapi besok pagi kau sudah harus memberiku jawaban. Sekarang kita tidur saja. Tangan dan kakiku pegal karena menyetir terlalu lama” Ujar Kyuhyun seperti berbisik, kemudian mengarahkan Minji ke tempat tidur, berbaring di sisinya untuk bisa dipeluknya.

——————–

Empat hari berlalu sejak kecelakaan.

Cho Kyuhyun akhirnya membuka matanya sore ini, tepat ketika Minji baru saja meninggalkan rumah sakit setelah dibujuk oleh Ibu Kyuhyun untuk pulang. Minji selalu datang dan sempat meninap di rumah sakit untuk memantau kondisi Kyuhyun dan mendampingi pria itu, menatap Kyuhyun dan mengajaknya bicara seolah pria itu bisa mendengarnya.

Tentu saja, gadis itu menangis setiap hari. Ia menangis jika hanya ada dia di ruangan menjaga Kyuhyun. Apapun itu, dokter tidak bisa memastikan hal baik jika Kyuhyun belum sadar dari komanya.

“Jadi Cho Kyuhyun, cepatlah sadar dan membuka mata.” Bisik Minji setiap kali ia datang.

Saat membuka mata, kata pertama yang diucapkan Kyuhyun adalah air, kemudian Minji. Kyuhyun pikir ia akan menemukan gadis itu di sisinya, karena selama tak sadarkan diri Kyuhyun merasa Minji selalu menemaninya.

“Minji baru saja pulang, Sayang. Omma akan mengabarinya nanti agar ia bisa beristirahat.”

Kyuhyun berkaca-kaca. Ia belum bisa banyak bicara tapi ia benar-benar ingin bertemu calon istrinya dan meminta maaf. Minji pasti sangat sedih karena selalu dikecewakan olehnya.

“Bawa Minji padaku, Omma—kumohon—”

Mendengar ucapan putranya, Nyonya Cho sangat terenyuh dan tidak tega. Ia harus memanggil Minji kembali meskipun ia tahu, Kang Minji pasti akan kembali detik ini juga jika saja ia mau menelepon gadis itu sekarang juga. Namun ia tidak ingin mengejutkan calon menantunya dan ia ingin gadis itu beristirahat sebentar. Sebentar saja. Biar Minji tertidur sejenak sebelum nanti saat ia bangun ia benar-benar bahagia mendengar kabar tentang Kyuhyun.

“Baiklah, Nak. aku akan meneleponnya. Apalagi yang kau inginkan sekarang?”

**

Kyuhyun akhirnya dipindahkan ke ruangan rawat inap setelah dinyatakan kondisinya memungkinkan untuk keluar dari ruang ICU. Ya, perkembangan Kyuhyun signifikan sejak sadar, dan dokter sempat terkejut dengan hal itu. Kyuhyun cepat membaik hingga bisa dipindahkan malam itu juga.

Saat Minji tiba di rumah sakit pukul 9 malam, Kyuhyun sedang tertidur karena efek obat agar pria itu bisa beristirahat. Minji sangat lega, karena Kyuhyun akhirnya tidak lagi menempati ruang ICU. Sambil membaca buku, Minji duduk di sisi Kyuhyun dan menunggui pria itu. Ia akan menginap lagi dan Minji sangat tidak sabar untuk bisa berbicara dengan calon suaminya. Ia ingin meminta maaf karena telah berkata kasar dan memaksa Kyuhyun hingga membuat pria itu kecelakaan. Nyonya Cho-pun bisa pulang dan beristirahat karena kondisi putranya sudah dinyatakan stabil. Lagipula ia percaya pada Minji, dan ia yakin Kyuhyun sangat membutuhkan kehadiran gadis itu melebihi apapun saat ini. Selain Minji, ada sekretaris keluarga Cho di luar yang juga siaga untuk menjaga Tuan muda mereka.

Tengah malam, Kyuhyun terbangun. Minji tertidur dengan posisi duduk di sisinya, dengan wajah menghadap ke arah Kyuhyun.

Ya Tuhan— rasanya seperti baru habis bepergian jauh. Kyuhyun akhirnya melihat wajah cantik Minji di dekatnya. Senyuman terbentuk menarik kedua sudut bibirnya. Jemari tangan kanannya yang kebetulan leluasa menyentuh Minji, mulai mengusap lembut helain rambut gadis itu. Turun ke kening, hingga pipi Minji.

Kyuhyun sadar, ia selamat. Ia tidak mati karena kecelakaan itu. Bersyukurnya lagi, ia tidak amnesia sehingga masih bisa mengenali dengan sangat baik siapa gadis yang tertidur di sisinya. Melihat Minji, kini ia merasa sangat lebih baik. Ia sembuh. Bagi Kyuhyun dirinya sudah sembuh, bahkan tulang-tulangnya tak lagi terasa nyeri saat ini. Entah jika Minji tiba-tiba pergi nanti.

Minji terusik, terbangun dari tidurnya. Mata beningnya bertemu dengan mata Kyuhyun, dan melihat senyuman di wajah pucat pria tampan yang empat hari ini membuatnya gila.

Oppa.”

“Minji-ya.”

Oppa. Maaf—”

“Kumaafkan. Tapi kumohon, maafkan aku juga.” Kyuhyun berkata pelan. Sangat pelan. Air mata menetes melewati pipi kiri Minji, disusul pipi kanannya. Kedua tangan gadis itu memegang tangan Kyuhyun yang diinfus, karena tangan satunya lagi tengah digips. Minji menyatukan jari-jemari mereka.

“Kau tidak salah apapun. Aku yang salah. Lagi-lagi salahku.”

Kyuhyun nampak menggeleng.

“Kau tidak salah. Aku tidak menepati janji jadi akulah yang salah.”

“Ya, kau salah. Dan kau berdosa besar jika benar-benar mati sebelum menikahiku.” Isak Minji. Ia harus bersyukur pada Tuhan karena bisa bicara dengan Kyuhyun lagi. Kyuhyun tersenyum lagi.

“Minji-ya. Aku tidak pernah takut mati. Mati itu sudah pasti. Jadi aku tidak takut. Tapi sekarang aku takut, karena jika aku mati aku tidak bisa melihatmu lagi.”

Tangis Minji menjadi. Kyuhyun tidak pernah berbicara hal-hal seperti ini padanya tapi kini Minji merasa ia di puncak bahagianya. Ia sangat bahagia Kyuhyun selamat dan mengatakan sesuatu yang membuatnya jatuh cinta.

“Terimakasih karena kau sudah selamat. Jika tidak, aku tidak tahu hidupku akan bagaimana. Aku ingin menikah denganmu, Oppa.”

“Ya, kita akan menikah. Sesuai rencana. Tidak akan ada yang berubah.”

“Harus menunggumu sembuh dan pulih.”

“Aku akan sembuh lebih cepat agar bisa menikahimu lebih cepat.”

“Janji ?” Kyuhyun mengangguk pelan.

“Aku ingin menciummu.” Ujar Kyuhyun. “Tapi aku tidak bisa merengkuhmu seperti biasa.”
Minji menatap Kyuhyun dan tersenyum. Ia menghapus bekas lelehan air matanya da tersenyum lagi.

“Tidak perlu merengkuhku. Mulai sekarang aku yang akan merengkuh wajahmu.”

Minji membuktikan ucapannya. Jika Kyuhyun ingin menciumnya, maka ia harus mewujudkannya. Apapun yang Kyuhyun inginkan, Minji akan mencoba untuk mengabulkannya. Itu perjanjiannya dengan Tuhan, asalkan Kyuhyunnya selamat, asalkan Kyuhyun kembali padanya.

Berikutnya, mereka berciuman. Minji sempat khawatir karena ia pikir tidak akan bisa melakukan hal ini lagi dengan Kyuhyun. Tidak boleh ada pria lain yang menciumnya, hanya Kyuhyun. Dirinya adalah milik Kyuhyun.

Kyuhyun menatap Minji. Bahagianya bisa melihat wajah gadis itu lagi. Ia tersenyum, dan Minji pun begitu.

“Aku ingin tidur ditemani olehmu.”

“Bagaimana bisa?”

“Naik kemari.”

“Memangnya boleh?”

“Pasien yang meminta. Demi kesembuhan.”

“Oppa, jangan bercanda. Ini sempit. Kau tidak akan bisa istirahat.”

“Ini masih cukup. Ranjangnya agak lebar. Lagipula kau cukup kurus. Naiklah.”

“Tidak usah. Aku tidur di sofa saja.”

“Ini permintaanku.”

MInji teringat kembali akan perjanjiannya dengan Tuhan. Baiklah. Dengan perasaan tidak enak, Minji naik ke atas ranjang, membaringkan tubuhnya menyamping, mensejajarkan kepalanya di dada Kyuhyun. Minji tersenyum, detak jantung Kyuhyun masih terasa. Kyuhyun juga tersenyum. Ia lelah berbaring, tapi kini ia senang.

“Bagaimana jika ada yang masuk dan melihat?”

“Pasti ada. Perawat akan mengecekku setiap saat.”

“Lalu bagaimana? Aku akan malu.”

“Tidak apa. Akan kukatakan kau istriku dan aku merindukan istriku.”

“Kacau. Sudahlah. Terserah Oppa saja.”

 

 

END-
Kok tiba-tiba bikin ini? Summer Love aku post kapan, dan ini kapan. Terus terang aku bikin ini udah lama, cuma ga sempet lanjutin dan baru mood aja lanjutin. Habisnya aku nulis pake mood, kalo ga mood, ya ga nulis wkwkwk. Sayang aja yang ini dibuang.

Ditunggu FF lainnya ya. Makasi. ThanKYU ^^

44 thoughts on “[Oneshoot] My Life Support – Summer Love Sequel

  1. bukan minji ya kalo ga keras kepala hehee ciri khas minji sekali….
    duhhhh dikirain kyuhyun bakalan amnesia gtu habis kecelakaan, tapi syukur engga udah deg degan bacanya… mereka selalu romantis di akhir duhhhh jadi baper dehhh

    Suka

  2. kirain td pernikahan mereka yg kena gonjang ganjing ..gx nyangka bgt kalo kyuhyun bakal ngalamin kecelakaan…
    pengennya sih kyuhyun prioritasin minji dikit donk… sayang pekerjaannya bgt..

    Suka

  3. Aku dkejutkan dg updatenya ff dr shinningstar d paagi hari wktu buka mata,.. Udah lama bgt ga bca ff minji kyuhyun, kangeeeenn.. Dsini kyu sabar bgt ya pngertian tipe2 idaman wanita hhahaa trus wktu lamaran juga beda bgt ma yg lain wlwpun biasa tp kata2 dia wktu ngelamar gak norak gak pasaran..haduuuh ngefly deh pngen jd minji.. Aku pernah kirim email month minta password tp ko blum dbls yaa

    Suka

  4. kaaaak… aku mau satu yang kayak kyuhyun dong
    yaampun ada beneran nggak sih di dunia nyata. jadi baper kan deh
    kyuhyun tu suaaayang banget sama minji. untung selamet ya
    sukaaaaa
    semoga mereka bahagia selamanya

    Suka

  5. Awal nya lupa summer love yg mana… Eh terus keinget yg di pantai ama changmin bikin kyu cemburu..
    Good no drama berkepanjangan dengan amnesia.. Hehehe bisa2 bukan oneshoot nanti…

    Suka

  6. kyuhyun sebenarnya emang nyebelin sihh akupun jd minji bakalan kayak gitu tapi ga pake menyumpahi kyuhyun mati juga mungkin karna saking kesel nya yaa.. aku kir kyuhyun bakalan kenapa” untung sadar dr komanya ga pake amnesia segala haahaa

    Suka

  7. Kalo ghag keras kepala ya bukan minji namanya dan kalo urusan tepat waktu bukan kyuhyun tpi pasti akan datang,,, ya pas enak2 baca ada tulisan End ghag tepat lagi kan mereka blum menikah jdi butuh sequel nich eon 😁😁

    Suka

  8. Terkadang saat kita emosi kita kerap kali melontarkan kata – kata yang tak wajar tanpa sadar karena saking emosinya tapi setelah kesadaran itu kembali rasa penyesalan itupun datang

    Suka

  9. Baru ada waktu buat baca ff lagi, kangen sma kyuminji moment ehh nemu oneshoot baru. . Gomawo thor udh update kyuminji lagi senang banget baca.n :* kyuminji selalu punya cara sendiri buat suasana romantis. . Moment mereka itu bikin senyum2 sendiri kya remaja pubber hahaha
    author fighting 😉

    Suka

  10. tebakan aku bener.. wktu bagian Minji maksa kyuhyun bwt dateng ke seoul buat pemotretan mereka berdua.. aku mikir, kyuhyun di buat kecelakaan aja, biar Minji nyesel.. soalnya Minji jga bilang ‘mati aja’ kan ke Kyuhyun? nah disitu Minji kaya terkesan egois, keras kepala, pdahal Kyuhyun lgi di Busan tpi hrs cpet2 dateng ke seoul.. Iya sih, klo jadi Minji juga capek soalnya Kyuhyun gila kerja, tpi tetep aja, disitu aku berharap Kyuhyun kecelakaan aja biar Minji nyesel, biar maklumin Kyuhyun soal pekerjaannya itu.. dan akhirnya harapan aku tercapai, Kyuhyun beneran kecelakaan, yess!! (klo di dunia nyata, jangan sampe kyuhyun kecelakaan ya, amit2.. hhehe)

    Suka

  11. fuuh……Untung Mereka jadi nikahnya

    Minji emosi wajar sih
    tapi ucapannya itu loh Pamali

    puji Tuhan
    kyu sadar dari koma nyaaa

    😁😁😁😁
    Semoga lancarrr Mereka nikahannyaaa

    Suka

  12. Aduuuh
    manisnya hahaha
    Kang Minji yang mencintai Kyuhyun habis2an
    begitupun sebaliknya wkwkwk

    Kyuhyun itu romantis dengan caranya sendiri hihi

    auuuh Kyuhyun kecelakaan
    untung gak dramatis ya hehehe

    Kyuhyun x Minji fighting ^^~~

    Suka

  13. Gilaaa sumpah ak deg2an pad kyu kecelakaan . Emg sih kyu salah karna gk nempatin janji, tapi minji jg keras kepala. Untung kyu selamaattttt. Di tunggu next nya.. Semoga mereka bisa jadi lebih mengerti satu sama lain amin

    Suka

  14. Kirain bakalan sad ending, ternyata fiuhh’lap keringat’..
    Minjinya juga salah sampe minta kyuhyun mati, sekesal apapun harusnya minji gaboleh bilang gitu sama calon suami..
    Pas pertama kali buka mata yang di cari kyuhyun minji, sweet as always ahjussi embul satu ini hihi..

    Semangat thor lanjutin ff yg lainnya!!

    Suka

  15. Kirain bakalan sad ending, ternyata fiuhh’lap keringat’..
    Minjinya juga salah sampe minta kyuhyun mati, sekesal apapun harusnya minji gaboleh bilang gitu sama calon suami..
    Pas pertama kali buka mata yang di cari kyuhyun minji, sweet as always ahjussi embul satu ini hihi..

    waiting for the next ff!

    Suka

  16. wkwkwkwkwk xD suka banget sama couple ini. berasa banget feelnya.. jadi berasa bener2 masuk ke cerita. bener2 bisa bikin yang baca ikutan sedih/senang/khawatir/dkk xD keep writing ?! ❤

    Suka

  17. ada sequel nya seru lg…. selamat ya akhirnya kyuhyun minji mau nikah, tp minji marah karena disaat mereka mau nikah dan mau foto prewedding kyuhyun malah sibuk dg urusan kantor ny tp percayalah minji eonni 😀 dalam hati kyuhyun minji dinomor satukan bahkan dia kecelakaan saat mau pulang ke seoul dan syukurlah kyuhyun sudah sadar dan bisa manja2-an lg sama minji hehehhh

    Suka

  18. kyuhyun hiks secinta itu sama minji hiks cinta sama aku kapan donggggg kalo kamu sebegitunya sama minji huhuahahahaha parah sih ini setahun kemudian baru di publish hihi gapapaaaa rasanya tuh seneng2 gimanaaaa gitu kalo ada ff tetiba ada sequelnya. asli hihi kapan nikahhh kapan nikahhhh hahaha buruan dah nikah trs kurang2in tuh berantem for God sake minji maaih bocah bgtttt ini untung kyuhyunnya sabar dewasa dan cinta bgt kalo ga udah ditinggal kali haha yakaliiii yagalah ya hahah lagi lagiii mau kyuminji lagiiiii

    Suka

  19. kyuhyun hiks secinta itu sama minji hiks cinta sama aku kapan donggggg kalo kamu sebegitunya sama minji huhuahahahaha parah sih ini setahun kemudian baru di publish hihi gapapaaaa rasanya tuh seneng2 gimanaaaa gitu kalo ada ff tetiba ada sequelnya. asli hihi kapan nikahhh kapan nikahhhh hahaha buruan dah nikah trs kurang2in tuh berantem for God sake minji maaih bocah bgtttt ini untung kyuhyunnya sabar dewasa dan cinta bgt kalo ga udah ditinggal kali haha yakaliiii yagalah ya hahah lagi lagiii mau kyuminji lagiiiii

    Suka

  20. Udah lama ga main ke wordpress ini ternyata ada ff kyuminji baru😊 seru seperti biasa, dan untung kyuhyun abis kecelakaan ga amnesia😂 agak kesel juga sama kyuhyun sih abisnya besoknya mau prewedd masih aja pergi ke luar kota😢

    Suka

  21. minjii bangett gituu yahh.. keras kepalaa…
    tp smogaa ajaa dgn kejadian inii udaa kapok diaa.. gak maksaa2 lagii…
    kasiann kyuu apoee sekaratt gituu…
    saking cintenyee amaa minjii…
    beeharapp minjii bsa bersikap lbj dewasaa nntinyaa….
    n nikahannyaa lancar…

    Suka

  22. aduh pacarannya lama oee.. kayak lg kredit kendaraan.. hhhhaaa.. tp knpa cho kyuhyun gk bisa menomer satukan minji walau sekali, itu kan bisa buat minji bahagia tiada terkira… untung gk amnesia cho kyuhyun, habis kecelakaan, kan biasanya bila kecelakaan salah satunya pasti amnesia, 😂😂😂😂😂

    Suka

  23. Bagus banget >< ini aku masukkan jadi salah satu ff favorit. semoga ada sequel sequel yang lain. ditunggu karya kakak selanjutnya. fighting !!
    Salam kenal ya kak 🙂

    Suka

  24. Sempat jengkel juga sama kyuhyun pas dy ngecewain minji… dan pas minji trma tlpn klo kyuhyun kcelakaan yaampun spot jantung juga.. kirain bakal sad2 ending. Hahaah imajinasku tak terkira.. hahaa

    Suka

  25. TUHAN!!!! Kyuhyun idaman banget!!!!! jadi pengen punya calon suami seperti dia Ya Tuhan!!! beri satu seperti dia Tuhan 😀

    Suka

  26. Awal baca aku sebel banget sama Kyuhyun dia seolah2 gak menganggap penting Minji sering bnget ngingkarin janji, tapi pas tau Kyuhyun sekarat gak ikhlas juga tiba2 Kyuhyun pergi, untung Kyuhyun selamat dan semoga pernikahan Minji dan Kyuhyun berjalan lancar

    Suka

Leave a Comment ...