[6] Your Guardian

Author: Minji ^_^

Cast: Cho Kyuhyun – Kang Minji – Lee Brother – Cho Yoora – Choi Hyojin – and Others Cameo ●

Genre: straight, romance ● Length: Part 6

—————————————-

AUTHOR POV

Hyojin terlihat sangat antusias saat mendengar jawaban mengagetkan yang diungkapkan Tuan Choi, ayah kandungnya. Gadis ini seketika duduk di sebelah ayahnya, menatap pria paruh baya itu penuh semangat.

“Jinja? Jadi, perusahaan keluarga mereka dijual pada kita?” Hyojin bertanya dengan nada antusias.

“Ne. Sudahlah,, Kau juga tidak akan mengerti. Lebih baik kau tidak usah ikut campur.” Tuan Choi meneguk kopinya.

“Appa.. aku hanya bertanya. Mengapa appa berkata begitu?” Hyojin merajuk, memijat lengan ayahnya.

“Lagipula tidak biasanya kau peduli. Apa yang membuatmu tiba-tiba peduli pada masalah perusahaan?” Tuan Choi menatap  putrinya aneh.

“Sudah kukatakan. Aku mengenal Cho Kyuhyun. Dia.. dia adalah kekasihku ketika di Kanada.”

Tuan Choi sedikit terkejut dan menatap putrinya.

“Benarkah? Mengapa sungguh sebuah kebetulan?”

“Maka dari itu, aku akan sangat senang jika appa bisa memperlakukan Kyuhyun dengan sangat baik.” Ujar Hyojin.

“Ya, anak itu memang baik dan sopan. Ia juga cukup bertanggungjawab sejauh ini.” gumam Tuan Choi. Hyojin tersenyum simpul.

———————————

“Jadi sekarang cepat putuskan kau akan pergi atau tidak?” Hanwoo mendesak gadis yang tengah sibuk mengetik laporan tugas akhir di sebelahnya. Ia menatap kesal ke arah Minji, karena sedari tadi gadis itu hanya mengabaikannya.

“Yaaa! Minji ah!” teriak Hanwoo tak sabar. Minji akhirnya menoleh ke arahnya.

“Hmm, molla. Tapi kurasa delapan puluh persen aku tidak akan datang.” Gumam Minji, kembali melanjutkan tugasnya.

“Wae? Apa karena Kyuhyun? Kau bisa memberitahunya dan ia pasti akan datang.” Minji terdiam mendengar ucapan Hanwoo.

“Aku tidak mungkin memaksanya. Ia begitu sibuk akhir-akhir ini. Aku tidak mau membebaninya dengan pesta ini.” ujar Minji akhirnya.

“Bukankah pesta ini hari Sabtu? Dan kau pernah bilang Kyuhyun mendapatkan libur di akhir Minggu.”

Minji berpikir keras. Benar juga, bukankah hari sabtu namja itu biasanya akan menyibukkan dirinya dengan kuliah karena ia tidak masuk ke kantornya.

“Hmm begitukah? Baiklah. Mungkin aku akan mencoba menyampaikan ini padanya.”

“Ah, syukurlah. Aku tidak mau tahu, kau harus datang!” Hanwoo memeluk Minji. Gadis ini sedikit merasa aneh mengapa Hanwoo begitu bersemangat.

“Chakkaman. Kau sendiri begitu bersemangat. Apa yang membuatmu seperti ini?” Minji bertanya curiga. Hanwoo sedikit malu saat gadis ini menanyainya dengan tatapan curiga.

“Eunhyuk mengajakku menjadi pasangannya. Aku hanya.. aku hanya tidak nyaman jika harus berdua saja dengannya. Aku takut jika..”

“Hahahhahahhaha! Sudah kuduga!! Hanwoo ya~ mengapa kau sangat takut padanya? Percayalah, Eunhyuk bukan tipe pria yang akan meniduri gadis sembarangan. Kau akan baik-baik saja. Jika kau terus menolak pergi berdua dengannya sementara kau menyukainya, apa itu tidak akan memperlambat semuanya?” Minji tertawa.

“Apa maksudmu dengan memperlambat? Lagipula aku tidak pernah bilang aku menyukainya.” Hanwoo mengelak panik.

“Cih~ aku lebih percaya pada perkataan Eunhyuk daripada kau sekarang. Setidaknya dia lebih mau jujur terhadapku.” Minji kembali melanjutkan tugasnya dan Hanwoo kembali didera rasa penasaran akibat pernyataan gadis ini.

———————————

KYUHYUN POV

Ruangan ini benar-benar membosankan. Aku harus membiasakan diriku untuk bertahan lama di tempat ini dan melupakan keinginan serta egoku sendiri. Aku merindukannya. Padahal baru tadi siang aku mendengar suaranya di telepon namun dengan sangat cepat aku merindukannya lagi.

Minji sengaja menelponku terlebih dahulu dan mengungkapkan masalah pesta couple dalam rangka hari Valentine sekaligus bagian dari perayaan anniversary Inha minggu depan. Aku tahu gadis ini sangat ingin pergi, dan aku juga ingin sekali menggandengnya sebagai pasanganku nanti. Namun aku sangat membenci pesta semacam ini, mengingatkanku akan sesuatu yang buruk. Minji pasti tahu akan waktu luangku hari itu, dan tentunya akan sangat tidak beralasan jika aku menolak. Jujur saja, aku lebih ingin merayakan hari yang menurut orang-orang adalah hari kasih sayang itu hanya berdua dengannya, bukan di pesta itu.

“Masuk.” Seruku saat mendengar pintu ruangan ini diketuk dari luar.

Aku spontan berdiri saat melihat sosoknya tersenyum sambil menutup pintu kemudian berjalan ke arahku. Entahlah, melihatnya saja sudah membuat emosiku tidak stabil dan naik hingga berkali-kali lipat. Jika saja ia seorang namja, kurasa wajahnya pasti sudah memar karena menjadi korban pelampiasan emosiku.

Aku masih mencoba mengatur nafasku dan mendengar suara heelsnya memenuhi ruangan. Ada perlu apa ia datang kemari, ah maksudku.. secara pribadi masuk ke ruanganku? Kurasa ini bukan hanya emosi, namun juga lebih pada ketakutan.

“Apa yang terjadi denganmu, Kyuhyun ssi? Santailah sedikit. Aku tidak akan berbuat kriminal di sini.” Ujarnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Aku bisa melihat jari-jari lentiknya yang dipenuhi warna merah menyala yang mempercantik kuku-kukunya itu.

“Ada perlu apa kau ke ruanganku? Aku tidak akan melayani kepentingan lain selain urusan pekerjaan.” Ujarku datar.

“Haha, ternyata benar yang dikatakan appa padaku. Kau sungguh tegas, bertanggungjawab, dan.. terlalu professional.” Ia menegaskan kata terakhirnya.

Baiklah. Gadis ini telah berdialog dengan direktur dan aku harus mencoba sabar dan menahan rasa penasaran untuk tidak mengetahui apapun yang dibicarakannya pada ayahnya itu.

“Jadi apa kepentinganmu mencariku?” tanyaku pelan, mencoba untuk tenang.

“Tidak ada. Aku hanya merasa sia-sia saja jika datang ke kantor, mengetahui ada orang yang begitu penting bagiku juga ada di sini.. sayang jika aku tidak menemuimu. Bukankah di kampus kesempatan kita untuk bicara berdua sangat sedikit?” Ujarnya tersenyum. Gadis ini sungguh pintar membuat tekanan darahku naik dengan cepat.

“Aku sibuk. Kuharap kau tidak akan lama berada di ruangan ini. Segeralah keluar dan menutup pintu jika kau sudah merasa puas.” Jawabku pasrah, lalu kembali duduk dan berkonsentrasi pada laptopku. Kudengar gadis ini tertawa kecil. Ia juga duduk, namun bukan di kursi di depanku. Ia duduk di atas meja kerjaku, menatap tajam ke arahku.

“Aku hanya ingin memastikan jika kau akan datang ke pesta minggu depan dengan Minji ssi, kekasihmu yang sangat kau cintai itu..” ujarnya dengan nada penuh penekanan. Aku menatapnya tajam.

“Datang atau tidak, bukan urusanmu. Dan tentunya kau tidak perlu mengorek hal ini dari Minji. Jauhi gadis itu..” aku juga memberikan penekanan pada ucapanku.

“Hahhaha.. jadi ia sudah bercerita padamu jika ia bertemu denganku? Wah, gadis itu benar-benar ekspresif dan terbuka.”

Aku benar-benar tidak sabar menghadapi gadis ini. Ia membuat kepalaku panas dengan cepat.

“Kau sama sekali tidak punya hak untuk berkata seperti itu tentangnya. Kumohon, jauhi dia. Kau tidak punya urusan dengannya.” Tegasku lagi.

“Kyuhyun ssi, kau benar-benar lucu. Kau tahu? Wajah tampanmu itu terlihat sangat gugup ketika membicarakan gadis itu. Apa kau begitu mencintainya?”

Gadis ini meledekku. Ia memojokkan posisiku.

“Aku hanya ingin memberitahumu saja. Minji itu gadis yang manis dan sangat ramah. Ia menerimaku dengan baik sebagai temannya. Aku tidak akan mungkin menyakiti temanku sendiri.” ujarnya lagi sambil tersenyum licik.

“Jadi apa maumu sekarang?” aku bertanya tak sabar, berharap ia akan segera keluar dari ruangan ini.

“Sudah kukatakan, aku datang hanya untuk memastikan jika kau akan datang dengannya, jadi aku bisa menyiapkan pasangan lain untuk menemaniku.” Gadis itu mengambil tas tangannya yang sedari tadi diletakkan di atas mejaku. Ia pun sudah berdiri dan sepertinya akan bersiap pergi.

“Kumohon agar kau menutup pintu dengan benar ketika sudah meninggalkan ruangan ini.” ujarku dengan nada sedatar mungkin.

——————————————–

Aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku dengan handuk, dan  perasaanku juga jauh lebih baik. Kekuatan air memang luar biasa, kurasa aku bisa tidur nyenyak dan melupakan semua hal yang membuatku kesal hari ini.  Kesenanganku seketika berkurang saat mendapati seorang gadis tengah duduk di atas ranjang sambil memainkan PSPku. Ia menoleh saat menyadari kemunculanku.

“Huh, kau mandi begitu lama. Bahkan lebih lama dariku yang seorang wanita.” Ujarnya kesal.

“Mau apa kau kemari? Tidurlah, ini sudah malam.” Aku melempar handukku dan duduk di ranjang.

“Aku hanya ingin memastikan kau akan datang dengan Minji bukan?”

Gadis ini, melengkapi kekesalanku yang bahkan sudah hilang terguyur air. Minji menelponku membahas soal pesta, belum lagi Hyojin yang membuat emosiku hampir meledak juga karena hal ini, dan kali ini adik kandungku sendiri juga mendesakku soal ini.

“Bisakah kau tidak menanyakan hal ini?  Lagipula mengapa kau tiba-tiba peduli padaku dan Minji?” aku merebahkan diriku.

“Mengapa kau tiba-tiba marah? Aku hanya ingin memastikan, kau datang dengan Minji. Aku ingin mengajak Donghae oppa.”

Aku menatap gadis ini dengan heran. Mengajak Donghae katanya? Apakah rasa percaya dirinya sudah setinggi itu? Memang kuakui mereka lebih dekat akhir-akhir ini.

“Ya sudah, kau ajak saja Donghae. Tidak ada kaitannya denganku.” Balasku santai.

“Memang tidak ada kaitannya denganmu. Tapi aku takut jika kau tidak datang, ia akan menggandeng Minji.” Yoora nampak begitu was-was.

Aku tertawa mendengar kejujurannya. Gadis ini benar-benar berniat terhadap Donghae.

“Cho Yoora, datang atau tidak, kupastikan Minji akan bersamaku malam itu. Kau bisa kembali ke kamarmu sekarang dan pikirkanlah bagaimana agar pangeranmu itu bersedia pergi denganmu. Arrasseo?” aku mengusap kepalanya. Gadis ini tersenyum dan akhirnya ia meninggalkan kamarku.

———————————–

Aku memandang appa, membantu menyuapi bubur sebagai makan siangnya hari ini. Pria ini sudah bisa bergerak meskipun ia masih belum bisa bicara dengan normal dan belum diperbolehkan untuk turun dari kursi roda. Hari ini aku sengaja meluangkan waktuku untuk menemani appa check up.

“Tuan muda, bisa ke ruangan saya sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan.” Dokter menghentikanku dan segera kuserahkan mangkok bubur ini pada omma.

“Bagaimana kondisinya?” tanyaku setelah kami sama-sama duduk di ruangannya.

“Syukurlah selama dua minggu ini semuanya membaik. Jika bisa, mohon jauhkan tuan dari hal-hal yang berat dan berpotensi membuatnya stres. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mempercepat proses kesembuhannya.” Jelas dokter Kim.

“Ne, saya mengerti. Lalu kapan kira-kira ia bisa berjalan lagi?”

“Kita akan lakukan terapi khusus untuk itu. Yang terpenting sekarang adalah jauhkan beliau dari hal-hal yang riskan. Berikan kabar baik padanya dan ajak dia bicara sesering mungkin.” Ujar Dokter Kim.

Aku  keluar dan kembali menemui omma dan appa. Aku  bicara sebentar pada omma dan menyampaikan pesan dokter, setelah itu bersiap mengantar mereka pulang sebelum akhirnya aku harus ke kantor lagi.

“Appa.. appa harus banyak makan dan tertawa. Dokter bilang itu akan mempercepat kesembuhan appa..” ujarku  tersenyum lalu mendorong kursi rodanya keluar.

——————————–

AUTHOR POV

Kyuhyun membuka pintu ruangan dengan perlahan dan menutupnya kembali dengan sopan. Direktur Choi nampak tersenyum sambil menunggunya di sofa. Kyuhyun merasa ini tidak seperti biasanya, dan ia segera duduk saat pria paruh baya itu mempersilakannya duduk.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Tanya Kyuhyun.

“Ah, santailah. Aku memanggilmu hanya ingin mengobrol denganmu. Ini di luar urusan pekerjaan.” Direktur Choi tersenyum.

Kyuhyun sedikit menaikkan alisnya, tidak biasanya tuan Choi seperti ini. Ia diam saja menunggu perkataan berikutnya.

“Bagaimana keadaan ayahmu? Apakah ia sudah baikan?” Tuan Choi meminum tehnya.

“Syukurlah, sejauh ini perkembangannya semakin baik. Ia masih terus harus melakukan terapi untuk bisa bergerak dengan normal lagi.” jawab Kyuhyun sambil tersenyum.

“Ah, aku senang sekali mendengar kabar ini. Semoga ia cepat sembuh. Oh ya, Kyuhyun ssi, kau mengenal baik putriku?”

Kyuhyun tersentak mendapatkan pertanyaan itu. Ia khawatir ketakutannya akan terjadi sebentar lagi.

“Maksud anda.. Hyojin?”

“Siapa lagi? Aku hanya memiliki seorang anak perempuan. Hahhaha..” tuan Choi tertawa. Kyuhyun tahu ia tidak mungkin mengelak dalam hal ini. Gadis ini pasti sudah bercerita terlebih dahulu pada ayahnya.

“Hmm, ya.. kami saling mengenal ketika di Kanada, meskipun tidak dekat.”

Tuan Choi sedikit mengernyitkan alisnya, merasa ada hal yang perlu diralatnya.

“Kau yakin? Kalian hanya berteman?” ia memastikan.

“Ne, kami berteman. Teman kuliah.” Kyuhyun menjawab tenang.

“Begitu rupanya.. Oh ya.. Apa kau sudah memiliki kekasih saat ini?”

Kyuhyun tertegun sejenak dan berusaha mencerna sebaik mungkin dalam otaknya. Ia harus memikirkan jawaban yang tepat karena sepertinya ia bisa menebak kemana arah pembicaraan tuan Choi berikutnya.

“Ne. Saya sudah memiliki seorang kekasih.” Kyuhyun tersenyum dan menjawab mantap.

“Ah, sayang sekali. Haha.. padahal aku ingin mendekatkan kau dengan putriku karena kurasa ia menyukaimu.” Ujar tuan Choi.

—————————————-

“Apa maksud appa?” Hyojin merengut saat mendengar perkataan ayahnya.

“Ya, appa tidak mungkin memaksanya. Dia sudah memiliki seorang kekasih.” Jawab Tuan Choi, masih sibuk dengan urusan di meja kerjanya.

“Aish. Appa percaya begitu saja padanya?” gadis ini menjatuhkan dirinya di atas sofa hingga menimbulkan suara yang membuat pria paruh baya ini sedikit menoleh.

“Appa tahu ia tidak berbohong..” ujar Tuan Choi.

“Appaa.. setidaknya appa bisa memaksanya. Bukankah perusahaan mereka sudah menjadi milik kita? Aku yakin, jika appa sedikit memaksanya, ia pasti akan menurut pada kita.”

“Hei, appa tidak mau mencampur adukkan masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Lagipula memang sudah ada kontrak yang mengikat hal ini. Appa tidak mungkin melanggar itu hanya demi menuruti keinginanmu.” Jelas Tuan Choi.

Hyojin nampak sangat kecewa dengan perkataan appanya. Wajah cantiknya seketika berubah masam karena hal itu.

“Appaa.. kumohon. Aku sangat mencintai Kyuhyun. Aku menyukainya sejak lama. Apa kau tega melihat anakmu ini menderita?” Hyojin merajuk pada ayahnya.

“Satu hal lagi. Kau berbohong pada appa? Kau bilang dia adalah kekasihmu ketika di sana. Tapi ia mengatakan padaku jika kalian hanya berteman.” Tuan Choi menatap putrinya.

“Appaaa.. Kyuhyun itu sangat angkuh dan harga dirinya begitu tinggi. Ia pasti tidak mau mengakui hal itu.” Hyojin mencoba meyakinkan ayahnya.

“Hmm.. begini saja. Appa tidak mau ikut campur masalah ini. Jika memang kau mencintainya, maka kau harus membuat Kyuhyun juga memiliki perasaan yang sama terhadapmu. Aku tidak mau ada unsur paksaan dalam hal ini.” Tuan Choi memberikan pendapat terakhirnya, dan Hyojin merasa kehilangan akal. Ia kesal sekali pada orang yang bahkan sangat diharapkannya bisa membantunya kali ini.

“Nak, dia bukan barang yang bisa kubelikan padamu sesuka hati dengan uang yang kumiliki. Maaf, kali ini kau harus menggunakan usahamu untuk mendapatkan apa yang kau mau.” Tambah pria ini lagi.

 

AUTHOR POV

Setiap tahunnya, Inha selalu mengadakan perayaan valentine dengan pesta couple yang ramai dan menarik karena bertepatan juga dengan rangkaian anniversary kampus ini. Setiap pelajar akan datang dengan membawa pasangan mereka, bahkan yang tidak memiliki pasanganpun tak jarang tiba-tiba akan mendapatkan belahan jiwanya di acara ini. Seperti tahun ini, pesta couple kembali diadakan dan peminatnya semakin bertambah terutama dari para mahasiswa angkatan baru.

“Kau panik sekali. Bisakah untuk lebih santai sedikit saat bersamaku?” Eunhyuk menatap gadis di sebelahnya. Sedari tadi Hanwoo terus saja meremas tangannya sendiri, dan mereka belum juga keluar dari mobil Eunhyuk karena menunggu gadis ini.

“Hmm.. apa Kyuhyun dan Minji sudah berangkat?” Tanya Hanwoo.

“Kau ini kenapa? Pasanganmu itu aku, mengapa menunggu mereka?” Eunhyuk mencoba tenang, menghadapi kegugupan yang juga dirasakannya.

“Hyuk ssi- bagaimana seandainya, semua mantan pacarmu melihatmu menggandengku hari ini?” akhirnya Hanwoo mengungkapkan isi hatinya. Eunhyuk memandang wajah gadis itu dan ia tertawa seketika.

“Mwo?? Hahhahaha.. Memangnya kenapa? Mereka sudah terbiasa melihatku menggandeng yeoja baru setiap harinya.” Eunhyuk berkata dengan santai sambil melihat bayangan wajahnya pada spion, sementara Hanwoo merasa kesal dengan jawaban namja ini.

Eunhyuk menyadari perubahan di wajah gadis itu, dan ia berpikir harus secepatnya membunuh situasi tak nyaman ini.

“Keluar sekarang. Sebelum kita melewatkan  acara yang bagus.” Eunhyuk membukakan pintu dan menggandeng tangan gadis itu. Hanwoo meremas dress pink yang dikenakannya dan mengikuti Eunhyuk ke dalam.

Sementara itu, ada satu orang gadis yang menjadi pusat perhatian malam itu. Hyojin nampak begitu santai memegang gelasnya yang berisi setengah red wine sambil mengobrol dengan seorang namja bernama Sehun yang ternyata adalah namja terpopuler di semester bawah. Gadis itu tidak menghiraukan tatapan orang-orang ke arahnya, karena ia sudah bisa menyimpulkan. Jika namja, tentunya mereka hanya terpesona dan menginginkannya, sementara jika yeoja, mereka pasti iri akan kecantikannya atau iri akan keberhasilannya menggandeng Sehun malam ini. Sesekali gadis ini melemparkan pandangannya ke sekeliling, mencari-cari sesuatu yang tak juga ditemukannya.

“Gomawo, oppa.. kau mau menjadi pasanganku.” Yoora tersenyum menatap Donghae, namja yang ada di sebelahnya. Donghae bersedia pergi menemaninya karena gadis ini sangat ingin pergi dan tidak tahu harus mengajak siapa.

“Ne, oh ya.. mana Kyuhyun? Apa dia tidak datang?” Tanya Donghae.

Yoora sedikit kesal karena namja ini menanyakan hal itu. Dalam hatinya, Yoora berpikir Donghae pasti hanya penasaran apakah gadis itu datang atau tidak.

“Yoora ya!~ kau kenapa?” Donghae menyenggol gadis yang melamun tiba-tiba itu.

“Ah, aniyo. Oh ya, aku tidak melihat Kyuhyun oppa, jadi aku tidak tahu ia datang atau tidak. Ia tidak berkata apa-apa padaku.” Yoora berkata jujur. Ia memang tidak bertemu Kyuhyun di rumah menjelang berangkat ke pesta.

“Oh.. ah, di sana ada Eunhyuk. Ayo kita ke sana..” ajak  Donghae.

Sementara itu, Minji nampak gugup dan takut Kyuhyun tidak akan menyukai penampilannya. Gadis ini begitu senang Kyuhyun mau pergi ke pesta malam ini, dan ia sengaja menyiapkan sesuatu yang  spesial untuk dipakainya. Untuk pertama kalinya ia berdandan karena ingin tampil khusus di depan seorang namja.

Tepat setengah delapan malam, sebuah suara klakson mobil membawa gadis ini melangkah turun dengan perasaan gugup. Apakah ia tampil terlalu berlebihan malam ini? Ia takut Kyuhyun tidak akan menyukai penampilannya mengingat ia terbiasa tampil cuek di depan namja ini.

MINJI POV

Aku benar-benar kacau saat melihatnya tampil hanya dengan kemeja hitam yang lengannya digulung hingga siku dilengkapi dengan vest berwarna senada. Kyuhyun tampil rapi meskipun sedikit kasual, dan aku merasa malu terlalu berlebihan seperti ini. Ia tak henti-hentinya menatapku sambil tersenyum, entah apa maksud senyuman itu. Aku hanya berdiri mematung, mencoba percaya pada kenyataan jika sahabat kecilku ini tumbuh menjadi namja yang begitu tampan saat ini. Ia terus saja menatapku dari atas hingga bawah dan senyuman itu menghiasi bibirnya.

“Jangan melihatku seperti itu. Kau.. tidak suka ya?” aku bertanya sambil menggigit bibirku.

Ia menyilangkan kedua tangannya di dada dan bersandar pada mobilnya, masih dengan senyuman menatapku.

“Unbelievable, Kang Minji. Inikah kau?” Kyuhyun mengucapkan respon pertamanya.

Aku mengamati diriku sendiri, mencoba mengingat apa saja yang kukenakan hari ini. Sebenarnya bukan hal yang begitu spesial bagi yeoja-yeoja kebanyakan. Hanya saja nampak aneh karena aku pertama kalinya berdandan begini feminin,, untuknya.

“Mianhae.. apakah kau tidak suka? Apa menurutmu dress ini terlalu terbuka?” aku takut. Aku sudah memilih busana yang menurutku cukup aman malam ini, meskipun terbuka di beberapa bagian tertentu.

“Yeppo. Neomu yeppo. Aku tidak tahu jika kau bisa tampil sangat cantik seperti ini.” gumamnya pelan.

Aku tersipu mendengarnya memujiku, dan rasanya seluruh tubuhku bergetar hebat saat ia mendekatiku, menyentuh kulit  lenganku yang tak berbalut apapun. Sesaat ia menatapku, kemudian telapak tangannya menyentuh leher jenjangku yang tak tertutupi rambut seperti biasa karena aku menggulung rambutku. Aku menjadi lebih tinggi dari biasanya dan bisa melihat jelas wajahnya tanpa harus mendongak seperti biasa, karena kali ini aku memakai heels.

“Bisakah aku membawamu ke tempat lain malam ini dan tidak ke pesta itu?” ia menawar, menatap wajahku.

“A.. apa maksudmu?” lidahku kelu.

“Ayo kita ke hotel saja.” Ia berkata santai.

“Yaaa!! Kau berpikir aneh-aneh tentangku!” aku menghardiknya secara tiba-tiba. Namja ini benar-benar bisa mengeluarkan sifat menyebalkan di saat-saat seperti ini. Ia terkekeh geli melihat responku.

“Haha, aku hanya bercanda. Kau tahu bukan, aku tidak suka jika kau tampil sangat cantik dan namja lain bisa melihat itu.” Kyuhyun menatapku. Ia tersenyum menatapku. Jarak kami begitu dekat saat ini, bahkan ia bernafas di depan wajahku.

Kedua tangannya menggapai rahangku. Ia mengecup bibirku sebentar. Hanya sebentar, namun itu berdampak sangat besar pada tubuhku.

Aku menunduk malu setelahnya. Mau sampai berapa lama lagi ia akan membuat darahku berhenti mengalir dan membekukan kerja otakku seperti ini?

“Tapi aku datang bersamamu, bukan namja lain.” Dengan memberanikan diri aku menggandeng lengannya, ingin mencairkan suasana. Ia kembali tersenyum menatapku.

Pesta sudah sangat ramai dan sepertinya beberapa acara penting sudah terlewati karena kami terlambat datang. Aku melihat Eunhyuk dan Hanwoo yang sedikit canggung, dan sedikit kelegaan saat bertemu Donghae bersama Yoora. Gadis itu tersenyum melihatku datang dengan Kyuhyun. Aku cukup kaget ia tersenyum padaku, dan aku pun membalasnya. Kyuhyun menarikku ke tempat yang tidak terlalu ramai.

“Minji ssi~ akh.. ternyata kau di sini. Aku dari tadi mencarimu..” aku menoleh dan kulihat Hyojin tersenyum ke arahku. Ia begitu cantik malam ini dengan dress merah panjang yang sangat pas membalut tubuhnya.

“Kau cantik sekali.” Pujiku sambil tersenyum.

“Kau juga. Pasti Kyuhyun sangat senang malam ini.” ujarnya sambil melirik ke arah Kyuhyun. Kulihat Kyuhyun hanya diam dan tidak menunjukkan ekspresi yang luar biasa, seperti seorang teman ketika bertemu teman lama kebanyakan. Ia justru nampak seolah tidak pernah mengenal gadis ini sebelumnya

“Kau bersama siapa?” Tanyaku.

“Haha, aku tak punya pasangan spesial. Tapi aku datang ditemani Sehun ssi, mahasiswa semester 6.” Ujar Hyojin. Kulihat ia sedikit melirik Kyuhyun, namun entah kenapa lagi-lagi aku merasa Kyuhyun sangat tidak menyukai kehadiran Hyojin.

“Kyuhyun ssi, pesta seperti ini membuatku teringat akan suasana yang sama saat pesta dua tahun lalu.. bukankah kita juga menghadiri acara yang sama seperti ini?” Hyojin akhirnya bicara pada Kyuhyun. Aku sedikit lega mereka akhirnya memiliki bahan obrolan.

“Ah, jinja? Maaf, aku sudah lupa. Ingatanku tidak  terlalu bagus.” Kyuhyun sedikit tersenyum menanggapi pertanyaan Hyojin. Aku tidak mengerti, karena aku tidak berada di tempat itu ketika itu.

“Ah, kurasa kau hanya berpura-pura lupa. Bagaimana mungkin kau bisa lupa? Bukankah..”

“Minji ah~ temani aku ke sana..” Kyuhyun memotong ucapan Hyojin lalu menggandeng tanganku ke bar mini yang dibuat di sini, mungkin mengambil minuman. Aku terpaksa harus meninggalkan Hyojin.

“Nanti kita mengobrol lagi.” ujarku sambil tersenyum padanya. Kurasakan Hyojin menatap kami berdua, dan hal ini membuatku teringat akan sesuatu. Entah mengapa cara menatap gadis ini membuatku sedikit.. tidak nyaman.

“Kyu, kau kenapa? Sepertinya kau sangat dingin terhadap Hyojin.”

“Aku memang tidak menyukainya. Kuharap kau mengerti. Dan jika boleh aku memohon padamu, jangan terlalu dekat dengannya.” Kyuhyun berkata dingin tanpa melihatku. Namun aku tahu, ia sepertinya serius. Aku tidak berani bertanya lebih lanjut padanya, aku takut ia akan marah dan tidak menikmati suasana. Kurasa sejak awal ia mau datang ke acara ini hanya karena aku memaksanya.

Akhirnya tiba juga acara yang ditunggu-tunggu malam ini, yaitu pesta dansa. Setahun lalu aku pergi bersama Donghae dan kami tidak mengikuti acara ini karena pulang lebih awal. Namun hari ini aku bersama Kyuhyun, dan aku tidak tahu apakah aku bisa berdansa atau tidak.

Kulihat Eunhyuk sudah turun dan menggandeng Hanwoo, rasanya geli melihat gadis itu. Aku tahu ia sangat senang malam ini. Donghae tetap di tempatnya, duduk ditemani Yoora dan aku tidak tahu apakah mereka akan berdansa atau tidak. Aku melihat Hyojin, ia menjadi pusat perhatian karena berdansa bersama Sehun. Kulihat gadis itu tersenyum ke arahku dan menyiratkan seolah agar aku juga menyusulnya.

“Kau ingin berdansa?” tanyaku padanya yang sedang minum.

“Terserah kau saja. Jika kau mau, aku akan menemanimu.” Ujarnya sambil tersenyum.

“Tapi.. aku tidak bisa berdansa.” Aku berkata ragu.

“Tapi kau benar-benar ingin turun? Hmm?”

Tiba-tiba Kyuhyun menarik tanganku dan memintaku agar melingkarkan tangan di lehernya. Ia memegang pinggangku, menatapku.

“Setidaknya ini tidak buruk. Ayo memulai dari sini.” Ujarnya padaku.

Aku benar-benar merasa luar biasa, ini pertama kalinya aku berdansa seumur hidupku dan bersama Kyuhyun. Aku tahu kami sama-sama canggung, namun kurasa Kyuhyun hanya ingin menikmati hari ini. Setelah sekian menit barulah aku bisa menyamakan langkah kami dan aku merasa jauh lebih nyaman.

AUTHOR POV

Donghae nampak menikmati pemandangan di hadapannya, semua orang sedang berdansa dengan pasangan masing-masing ditemani alunan lagu jazz yang sengaja disiapkan untuk itu. Sementara di sebelahnya, seorang gadis tengah duduk setia menemaninya. Mereka tidak banyak bicara, hanya sesekali ketika gadis ini mengajaknya bicara.

“Oppa, kau suka dansa?” Yoora memberanikan diri memecah keheningan di antara mereka.

“Tidak juga. Aku tidak pandai berdansa.” Jawab Donghae tanpa menoleh.

Yoora kembali diam, ia mengamati arah tatapan namja di sebelahnya. Donghae sedang mengamati Kyuhyun dan Minji. Sedikit senyuman terukir di bibir namja tampan yang hari itu hadir dengan setelan jas putih.

“Kyuhyun oppa pasti bahagia sekali malam ini.” gumam Yoora.

Donghae kemudian menoleh ke arah gadis ini.

“Mereka, serasi bukan? Mereka serasi sejak kecil.” Balas Donghae.

Yoora merasa sedikit lega karena setidaknya Donghae telah merelakan gadis itu pada Kyuhyun. Gadis ini berjanji pada dirinya sendiri, ia akan membuat Donghae menyukainya.

Sementara itu, Minji mulai menikmati berdansa dengan Kyuhyun. Saat alunan musik makin lembut, ia menyandarkan dagunya di bahu namja itu. Minji melihat Donghae duduk bersama Yoora, dan gadis ini melemparkan senyuman pada mereka. Kyuhyun sedari tadi tersenyum kecil sambil tetap mengimbangi langkahnya dengan gadis ini. Sesaat kemudian matanya bertemu dengan Hyojin, dan gadis itu nampak tersenyum ke arahnya. Kyuhyun kembali merasa tidak nyaman. Ia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

“Minji ah, aku lelah. Ayo kita duduk saja.” Kyuhyun berbisik pada gadis itu.

Minji berhenti, menatap sejenak wajah Kyuhyun yang menatapnya.

“Ne, kita duduk saja.” Ujar gadis itu akhirnya. Pasangan inipun berhenti dan kembali ke tempat semula. Kyuhyun segera mengambil gelas winenya.

“Aku ke toilet sebentar.” Ujar Minji.

Kyuhyun meletakkan gelasnya dan mengamati sekeliling. Ia memang baru di kampus ini, dan banyak orang yang tidak dikenalnya. Semuanya hampir membawa pasangan mereka masing-masing. Namun namja ini tidak peduli, toh sebentar lagi ia juga akan segera lulus mengingat dirinya sudah semester akhir dan hanya akan menyusun tugas akhir.

“Kau sendiri? Kemana Minji ssi?” Kyuhyun menoleh dan merutuk dalam hati ketika melihat siapa yang tengah duduk di sebelahnya.

“Ia sedang ke toilet. Kuharap kau segera pergi sebelum ia kembali.” Jawab Kyuhyun tanpa menoleh.

“Hahahha, Cho Kyuhyun.. bisakah kau mengubah sedikit nada bicaramu ketika berbicara denganku?” Hyojin memegang pundak namja itu dan Kyuhyun hanya bisa diam.

“Hmm.. aku mengerti. Kau takut ia akan berpikir macam-macam terhadap kita? Jangan khawatir.., aku menyadari posisi dan peranku.” Hyojin tersenyum. Kyuhyun menatap yeoja ini dengan tajam dan dingin.

“Melihatmu duduk dan minum seperti ini, membuatku teringat akan kejadian di pesta waktu itu. Bagaimana bisa kau melupakannya? Atau kau sengaja berpura-pura lupa untuk melindungi diri dari kekasihmu itu?” Hyojin kini berdiri dan melingkarkan kedua tangannya pada bahu Kyuhyun. Namja itu masih duduk di tempat semula.

“Jangan memulai. Dan kumohon lepaskan tanganmu dari tubuhku.” Kyuhyun berkata dingin. Merasa gadis ini tak akan menuruti ucapannya, Kyuhyun menepis kasar sebelah tangan Hyojin. Gadis ini kembali hanya tersenyum menerima perlakuan Kyuhyun padanya.

“Cho Kyuhyun, semestinya kau tahu jika aku sangat tulus mencintaimu. Bahkan aku jauh lebih baik dari gadis itu.” Gumam Hyojin.

Minji bermaksud kembali ke tempat tadi ketika ia keluar dari toilet. Gadis ini diam sejenak dan memilih untuk sedikit bersembunyi dan mengamati ketika melihat Hyojin tengah duduk di sebelah Kyuhyun dan menyentuh pundak namja itu. Dalam hati gadis ini sedikit merasa tidak nyaman dengan apa yang dilihatnya, dan ia kembali teringat akan sesuatu.

“Hmm, bukankah wajar mereka seperti itu? Mereka adalah teman ketika di Kanada.” Minji bergumam sendiri.

Keadaan berubah cepat beberapa saat kemudian, saat ia melihat Hyojin berdiri dan melingkarkan tangannya pada bahu Kyuhyun. Minji tidak bisa melihat jelas ekspresi Kyuhyun karena pencahayaan yang agak gelap, namun ia melihat Hyojin tersenyum dan Kyuhyun sama sekali tidak menolak perlakuan gadis itu padanya.

Minji termangu melihat hal itu. Hatinya sakit sekali, dan entah kenapa ia teringat kembali pada mimpi buruknya beberapa waktu lalu. Air mata menggenang di pelupuk matanya, namun gadis ini mencoba untuk menahannya agar tidak jatuh. Hatinya sedikit melega ketika melihat Kyuhyun menepis yeoja itu.

Minji kembali ke toilet, mengambil tissue dan memperhatikan dirinya pada kaca wastafel. Ia menarik nafasnya, mencoba mengatur emosinya sendiri. Bukankah mereka berteman di Kanada? Mungkin saja Hyojin hanya mencoba menggoda Kyuhyun. Ternyata seperti ini rasanya. Minji menyadari, Kyuhyun sangat berarti baginya. Ia mencintai namja itu.

———————————-

Yoora menatap Donghae saat mobil namja itu sudah sampai di depan rumahnya. Bagaimanapun juga, gadis ini tidak pernah menyangka Donghae akan menemaninya hari ini.

“Oppa.. gomawo sudah mau menemaniku. Aku pasti hanya bisa merepotkanmu.” Ujar Yoora tanpa berani menatap mata namja itu.

“Tidak usah dipikirkan. Aku menikmati acara malam ini.” Donghae tersenyum. Kedua tangannya masih memegang kemudi.

“Oppa, Happy Valentine. Aku.. aku menyukaimu.” Yoora memejamkan matanya saat mengucapkan itu. Ia meremas kedua tangannya sendiri. Gadis ini tidak tahu darimana ia memiliki keberanian padahal hal ini sama sekali tidak direncanakannya.

Donghae menoleh ke arahnya, ia melihat Yoora menunduk.

“Kau bilang apa tadi?” Donghae bertanya ragu.

“Akh.. aniyo. aku hanya.. ya.. Aku menyukaimu. Kau sudah seperti kakak kandungku sendiri. Kyuhyun begitu sibuk akhir-akhir ini, ia jarang memperhatikanku. Tapi dengan adanya kau, aku merasa.. aku merasa ada orang yang memperhatikanku.” Yoora berkata cepat dan sedikit gugup.

“Ah, begitu rupanya. Kau jangan khawatir. Kau adik dari sahabat baikku, bagaimana bisa aku tidak memperhatikanmu..” Donghae tersenyum dan mengusap kepala gadis itu. Yoora menarik nafasnya panjang. Apa yang baru saja dikatakannya? Ia merasa sedikit menyesal dan bodoh.

Sementara itu, Kyuhyun menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Minji, dan kedua orang ini tidak banyak bicara sepulang dari pesta hari ini.

“Gomawo. Kuharap kau menyukai acara malam ini..” ucap Minji tanpa menoleh pada Kyuhyun. Ia sedikit menunduk.

“Padahal aku lebih suka merayakannya berdua saja denganmu.” Kyuhyun menoleh.

“Bukankah hari ini menyenangkan? Aku lihat kau tidak begitu membenci Hyojin.” Minji menoleh, ingin melihat bagaimana ekspresi Kyuhyun ketika ia menyebut gadis itu.

“Apa yang kau lihat?” Kyuhyun bertanya dengan khawatir.

“Tidak ada. Hanya melihat kalian mengobrol berdua ketika aku kembali dari toilet.” Minji tersenyum.

“Minji ah, jangan berpikir aneh-aneh terhadapku.” Tiba-tiba Kyuhyun memegang tangan gadis ini.

“Wae? Aku baik-baik saja. Bukankah kalian berteman? Wajar saja jika kalian bicara.” Ujar Minji.

Kyuhyun keluar dari mobil terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Minji. Ia menarik gadis itu keluar mobil dan membuat gadis itu berdiri menghadapnya.

“Kau percaya padaku kan?” Kyuhyun memegang pundak gadis itu dan menatapnya.

“Aku.. tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan.” Balas Minji dengan wajah bingung.

“Kumohon jangan berpikiran negatif terhadapku. Aku sangat menyayangimu.” Kyuhyun merangkul gadis itu dan Minji semakin tidak mengerti dengan Kyuhyun. Namja ini seringkali berubah menjadi aneh jika mereka membicarakan Hyojin.

“Aku sudah bilang padamu sejak awal, jangan berteman terlalu dekat dengannya. Hyojin bukanlah teman baikku seperti yang mungkin kau dengar darinya. Jangan mudah percaya pada apa yang dikatakannya.” Kyuhyun berkata dengan pelan namun pasti. Ia menatap mata gadis ini. Beberapa saat kemudian, Kyuhyun mencoba untuk mendaratkan bibirnya pada milik gadis itu, namun Minji menarik wajahnya.

“Wae?” Kyuhyun bertanya pelan sambil menatapnya dengan tatapan sedih. Minji menolaknya?

Minji hanya diam, tidak tahu bagaimana harus menanggapi Kyuhyun. Ia semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran namja ini. Jika hubungan mereka tidak baik, lalu apa yang baru saja dilihat gadis ini? Mengapa ia merasa Kyuhyun menyembunyikan sesuatu darinya? Seketika hati gadis ini merasa kesal. Minji melepaskan pelukan Kyuhyun, dan ia pun masuk ke dalam rumahnya.

Gadis ini menyibak tirai kamarnya, dan ia melihat Kyuhyun masih berdiri di depan rumahnya. Perasaan yang menderanya saat di toilet tadi kembali lagi, dan kali ini Minji tidak bisa menahan lagi air matanya. Gadis ini merebahkan dirinya di atas ranjang, memeluk bantalnya dan menangis.

“Gadis itu Hyojin. Aku masih ingat, dia Hyojin..”

————————————-

Donghae sedang menikmati permainan pianonya di salah satu ruang musik universitas ini. Namja tampan ini memainkan sebuah komposisi yang cukup rumit dari musisi barat legendaris yang sangat dikaguminya. Sesaat kemudian ia berhenti, dan namja ini tersenyum tipis.

“Masuklah. Sejak kapan kau melihatku bermain dengan sembunyi-sembunyi seperti itu?” ujar Donghae.

Seorang gadis muncul dan berjalan ke arahnya. Donghae membalik tubuhnya dan melihat Minji tengah berdiri sambil memegang tali tas selempang yang dipakainya. Donghae tersenyum dan menepuk kursi yang didudukinya, meminta agar gadis itu juga duduk di sana.

“Kau ada masalah?” Donghae menekan asal tuts-tuts di bawah tangannya.

“Masih soal mimpiku waktu itu. Kau mengenal Hyojin?”

Donghae mengerutkan keningnya, tidak mengerti mengapa tiba-tiba Minji menyebut gadis itu.

“Aku tahu dari Eunhyuk, namun tidak mengenalnya.” Balas Donghae.

“Ia bilang padaku, ia adalah teman Kyuhyun sewaktu di Kanada.”

“Kau mengenalnya?”

“Gadis itu menghampiriku lebih dulu. Ia begitu ramah padaku.”

“Lalu apa hubungannya dengan mimpimu?” Donghae ingin tahu.

“Di pesta kemarin, aku melihatnya mendekati Kyuhyun. Aku melihatnya tersenyum pada Kyuhyun. Semuanya, membuatku teringat pada mimpiku secara tiba-tiba. Gadis misterius di mimpi itu.. dia Hyojin.”

Donghae menatap yeoja ini dengan sedikit aneh.

“Kau yakin?”

“Ne.. aku memang merasa mengenal gadis di mimpi itu, dan ketika pesta kemarin, aku semakin yakin dan tersadar jika gadis itu memang Hyojin.”

“Apakah Kyuhyun tahu soal ini?”

“Aniyo. aku tidak mungkin menceritakan hal seperti ini padanya. Ia pasti akan menganggapku konyol. Dan yang membuatku merasa tidak nyaman, Kyuhyun bilang padaku ia tidak mengenal Hyojin dengan baik. Ia justru memintaku agar jangan terlalu dekat dengan gadis itu, sementara Hyojin berkata sebaliknya padaku.”

Donghae menatap Minji. Ia melihat kegalauan besar di mata gadis ini.

“Hae ya~ aku takut. Aku takut ada yang disembunyikannya dariku.” Minji berkata jujur.

Donghae diam, belum tau apa yang harus ditanggapinya. Namja ini kembali memainkan pianonya, kali ini lagu yang sedikit ceria. Mungkin ia ingin menghibur gadis di sebelahnya ini.

“Akh..” Minji berteriak kecil sambil mengucek-ucek mata kirinya.

Donghae menghentikan permainannya dan memeriksa gadis itu.

“Wae?”

“Entahlah. Kurasa sesuatu memasuki mataku secara tiba-tiba.” Ujar Minji.

Donghae membuka mata gadis itu dengan tangannya. Mata gadis ini memerah, sepertinya memang kemasukan benda asing.

“Tahanlah sebentar, aku akan meniupnya. Setelah itu baru kita cari tetes mata.” Ujar Donghae.

Donghae mendekatkan wajahnya pada gadis ini, lalu ia meniup mata kiri Minji. Tak cukup sekali, Donghae meniupnya beberapa kali hingga gadis ini merasa lebih baik.

“Eotte?” Tanya Donghae.

“Gomawo. Sepertinya lebih baik. Akh, mataku pasti berubah menjadi merah.” Minji mengerjap-ngerjapkan matanya.

———————————————

KYUHYUN POV

Ini adalah meeting pertamaku di perusahaan ini, dan aku nampak begitu muda dan sangat kurang pengalaman jika dibandingkan dengan orang-orang yang hadir di sini. Rata-rata mereka adalah pria paruh baya, hanya ada sedikit eksekutif muda dan itupun mereka masih nampak jauh lebih berpengalaman daripada aku.

Terus terang, aku tidak menyiapkan diriku dengan baik untuk hari ini. Konsentrasiku benar-benar terbagi. Aku harus membuat tugas akhirku, menyiapkan presentasiku hari ini, dan yang paling membuatku terbeban adalah Minji. Sejak pesta malam itu, aku merasa Minji sedikit berubah terhadapku. Aku bisa mengerti perasaannya jika ia melihat Hyojin denganku saat itu. Siapapun pasti akan mengira kami memiliki hubungan spesial dengan posisi seperti itu. Aku menyesal mengapa Minji harus mengenal gadis itu tanpa sepengetahuanku.

“Kyuhyun ssi, kau sudah siap?” Direktur Choi menyadarkanku. Aku mengangguk pelan dan meyakinkan jika aku bisa mebawakan presentasi ini dengan baik. Orang-orang ini harus mengenal perusahaan appa dan tanggapan mereka bergantung pada bagaimana aku membawakannya pagi ini.

Semuanya berjalan lancar, dan aku melihat tidak ada yang memandangku dengan sebelah mata. Direktur pun nampak puas dengan hasil kerjaku hari ini.

“Kyuhyun ssi, untuk merayakan keberhasilan meeting pagi ini, nanti malam aku ingin mentraktirmu makan malam bersama keluargaku.” Direktur Choi mengundangku.

Dalam hati aku sangat ingin menolak, karena aku yakin pasti aku akan bertemu dengan gadis itu malam ini. Namun menolak pun rasanya tidak sopan, seolah aku tidak menghargai undangan direktur.

AUTHOR POV

Kyuhyun duduk dengan sopan dan ia berusaha agar tidak bertemu mata dengan gadis di hadapannya. Saat ini dirinya tengah bersama keluarga Choi, makan malam di sebuah restoran mewah di kawasan Incheon. Namja inipun berusaha menahan rasa kesalnya agar tidak terlihat di tengah keluarga ini. Nampak tuan Choi, Nyonya Choi, dan juga putri semata wayang mereka, Hyojin.

“Jadi kalian sudah saling mengenal sejak di Kanada? Benar-benar sebuah kebetulan yang bagus.” Nyonya Choi menatap Kyuhyun. Namja ini hanya diam dan tersenyum. Ia sama sekali tidak menikmati makan malamnya.

“Nanti jika kau sudah lulus, kau juga harus membantu appa di perusahaan. Jangan hanya bisa berfoya-foya.” Nasihat tuan Choi pada Hyojin.

“Appa jangan khawatir. Tentu saja aku akan masuk kantor. Bukankah Kyuhyun ssi akan mengajariku?” Hyojin menatap Kyuhyun.

“Yeobo, kau lihat? Kyuhyun anak muda yang tampan dan sopan. Bukankah ia sangat cocok dengan Hyojin?” ujar Nyonya Choi. Hyojin tersenyum menanggapi perkataan ommanya, sementara Kyuhyun hanya diam saja.

“Kau ini bicara apa? Kyuhyun sudah memiliki kekasih. Bagaimana bisa menjodoh-jodohkan seperti itu?” Tuan Choi melihat ke arah Kyuhyun dan namja itu hanya tersenyum.

“Akh, jinja? Betapa beruntung gadis yang menjadi kekasihmu, Nak…” puji Nyonya Choi. Hyojin sedikit merengut mendengar itu.

“Maaf, saya ingin ke toilet sebentar.” Kyuhyun mohon permisi.

“Ah, aku juga.” Hyojin tiba-tiba mengungkapkan hal yang sama.

“Lihat? Mereka bahkan sangat kompak.” Nyonya Choi nampak tersenyum.

Kyuhyun menatap wajahnya di kaca wastafel. Ia benar-benar ingin segera pulang dan terbebas dari situasi sulit ini. Namja ini mengambil handphonenya, menatap nama gadis itu pada kontak di layarnya. Ia pun menghubungi gadis itu, seketika merasakan rindu yang menyergap secara tiba-tiba. Sayangnya, gadis itu tak menjawab panggilannya.

Kyuhyun keluar dan mendapati Hyojin tengah menunggunya di depan. Namja ini membuang wajahnya namun Hyojin menarik tangannya.

“Kumohon, berhentilah bersandiwara. Aku menghormati kedua orangtuamu.” Ujar Kyuhyun.

“Kyuhyun ssi, kau seharusnya merasa senang. Jika kau menerimaku, kau akan mendapatkan apapun yang kau mau..” Hyojin menatapnya.

“Maaf, aku sudah cukup senang dengan apa yang kumiliki sekarang. Aku lebih mengutamakan harga diri dan perasaanku ketimbang apa yang kau tawarkan padaku. Jadi, kumohon berhentilah memprovokasi orangtuamu.” Kyuhyun berkata tajam.

“Kau memang cerdas, Tuan Cho. Kau bahkan bisa menebak isi kepalaku dengan mudah.” Hyojin merasa kesal. Gadis itu tak juga melepaskan cengkeramannya dari tangan Kyuhyun.

“Kyuhyun ah?” Kyuhyun dikagetkan dengan kemunculan seorang yeoja yang baru saja akan memasuki toilet. Ia seketika menepis tangan Hyojin yang sedari tadi memegang tangannya.

“Min.. Minrin.. kau.. mengapa ada di sini?” Kyuhyun sedikit panik.

“Aku justru kaget menemuimu di sini bahkan berdua dengan seorang gadis. Aku sedang makan malam bersama Sungmin. Siapa dia?” Ujar Minrin.

“Hyojin imnida.” Gadis ini tersenyum, menjawab lebih dulu.

“Dimana Sungmin Hyung? Mengapa aku tidak melihatnya? Aku juga sedang makan malam di sini bersama keluarga direktur. Gadis ini putri direkturku, kuharap kau tidak salah paham.” Kyuhyun mencoba menjelaskan. Ia tahu Minrin mungkin tidak akan seratus persen percaya padanya karena mereka bertemu di depan toilet dengan posisi Hyojin sedang memegang tangannya.

“Kami ada di meja pojok dekat kasir. Memang tidak terlihat. Ah, ya sudah. Aku harus ke toilet. Nanti kau bisa menemui kami.” Minrin tersenyum. Yeoja ini menatap Hyojin dan gadis itu sedikit tersenyum.

Kyuhyun segera meninggalkan tempat ini mendahului Hyojin. Yeoja ini mentap punggung tegap Kyuhyun yang menjauh.

“Cho Kyuhyun, kita lihat saja nanti. Semuanya baru akan dimulai.”

——————————

Minji terdiam saat mendengar cerita Eunhyuk. Gadis ini seketika menghentikan makan siangnya dan memainkan sumpitnya. Donghae menatap gadis ini dengan sedikit khawatir.

“Apa kau yakin?” Donghae bertanya pada Eunhyuk.

“Sungmin hyung dan Minrin yang memberitahuku kemarin malam saat kami menonton TV bersama kemarin malam. Mereka bertemu Kyuhyun disana.” Ujar Eunhyuk lagi.

“Tapi apa benar gadis itu Hyojin?” Donghae kembali memastikan.

“Ne, gadis itu sendiri yang memperkenalkan dirinya pada Minrin, dan Kyuhyun mengatakan jika ia adalah anak dari direktur Choi.”

Donghae kembali menatap Minji. Ia tahu betul apa yang sedang dipikirkan gadis ini saat ini.

“Minji ah~ kau makan saja. Nanti kita bisa menanyakan hal ini pada Kyuhyun. Jangan terlalu dipikirkan.” Eunhyuk yang juga melihat perubahan gadis ini seketika menghiburnya. Ia sedikit menyesal telah memberitahu hal ini.

“Tidak ada yang memberitahuku. Tidak Hyojin, tidak juga Kyuhyun. Bukankah ini sebuah kebetulan yang luar biasa?” Minji menatap Donghae.

“Apa maksudmu, Kyuhyun sengaja merahasiakan ini darimu?” Tanya Eunhyuk lagi.

“Akh, bisa saja mereka baru pertama kali bertemu saat makan malam kemarin. Kau jangan berpikiran aneh dulu.” Donghae mengusap bahu gadis ini.

“Donghae benar. Lagipula, kulihat Kyuhyun tidak terlalu menyukai Hyojin. Ia bahkan tidak pernah bicara padanya selama di kelas.” Eunhyuk menambahkan. Minji menatap Eunhyuk.

——————————-

Minji terkejut saat mendapati seseorang yang sangat dikenalnya sedang duduk di ruang tengah rumahnya yang besar itu. Pria paruh baya itu menatapnya, dan ia tersenyum. Minji berjalan perlahan mendekati pria itu, kemudian ia berhenti saat pria itu juga berdiri seolah menyambutnya.

“Apa kabarmu sayang?” pria itu memeluk Minji dan gadis itu hanya diam tanpa membalas pelukannya.

“Aku baik-baik saja. Seperti yang kau lihat.” Ujar Minji datar.

“Maafkan karena aku terlalu sibuk hingga tak sempat mengurus putri semata wayangku yang cantik ini.” pria itu tersenyum menatap Minji.

“Gwaenchana. Lagipula aku sudah terbiasa mengurus diriku sendiri sejak kecil.” Balas Minji. Tuan Kang menatap putrinya dengan heran. Pria ini tahu ada nada sindiran dari ucapan Minji.

“Kau marah pada appa?”

“Mau marah pun bukankah percuma? Itu juga tidak akan mengubah apapun. Aku tetap saja tinggal sendirian di rumah besar ini.” Minji menatap ayahnya tajam. Dalam hati gadis ini meringis, menyesali mengapa tidak ada sedikitpun perasaan rindu terhadap pria ini.

“Mulai besok, kau tidak akan tinggal sendirian lagi. ommamu juga akan kembali.”

Minji tertegun mendengar pernyataan ayahnya itu. Ia merasa seperti bermimpi. Ia sudah terbiasa hidup sendiri selama bertahun-tahun. Bukankah justru akan timbul kecanggungan jika tiba-tiba kedua orang ini kembali? Minji tidak tahu bagaimana seorang anak harus bersikap terhadap orangtuanya.  Minji sedikit merasa aneh, mengapa tiba-tiba mereka kembali ke Korea? Apakah bisnis appanya kini berpusat ke Korea?

———————————-

Yoora baru saja selesai makan siang ketika bel pintu rumahnya berbunyi. Ia bergegas ke depan membuka pintu dan melihat seseorang memintanya untuk tanda tangan. Ada sebuah kiriman untuk Kyuhyun, namun tidak ada nama pengirim di sana. Yoora pun masuk ke kamarnya membawa kiriman itu. Ia penasaran dengan apa isinya, namun sepertinya bukan dokumen penting jika dilihat dari bungkusnya.

Gadis ini kemudian membuka perlahan dengan merobek bagian atas dokumen berwarna coklat itu. Betapa terkejutnya gadis ini ketika melihat isinya yang ternyata adalah foto-foto dari orang yang sangat dikenalnya.

Yoora menutup mulutnya tak percaya. Ia yakin ia tidak salah menyimpulkan foto-foto ini, dan Yoora tahu betul di mana foto ini diambil. Tempat ini adalah tempat kesukaan Donghae, ruangan yang selalu menjadi tempat bagi namja ini menghabiskan waktunya dengan bermain piano. Yoora tidak menyangka jika Minji dengan leluasa selalu bisa bertemu namja ini di sini dan mereka melakukan hal yang sama sekali tidak bisa diterima Yoora dengan akal sehat.

Pada beberapa foto nampak kedua orang ini sedang mengobrol cukup dekat. Berikutnya, si namja mengambil wajah yeoja yang ia sangat yakin yeoja ini adalah Minji. Yeoja itu memang Minji. Dan Yoora benar-benar meneteskan air matanya saat mengetahui kenyataan jika Donghae tega mengkhianati Kyuhyun seperti ini. ia sangat yakin namja ini Donghae, karena Yoora sangat mengenal postur dan juga baju yang dipakai namja ini meskipun diambil dari belakang.

Yoora seketika memasukkan foto-foto ini ke dalam kertas coklat tadi dan ia bergegas mengambil telepon. Ia menghubungi oppanya. Yoora menangis bukan hanya karena sakit hati pada Donghae, namun ia sangat menyayangkan mengapa Minji dan Donghae tega mengkhianati oppanya seperti ini.

KYUHYUN POV

Aku tidak mengerti apa yang dimaksud gadis ini. Hal ini membuatku benar-benar ingin segera membuka amplop coklat ini dan melihat apa yang dimaksudnya dengan, -Donghae dan Minji, berciuman?- mengapa aku sedikit takut untuk membukanya?

Aku membukanya perlahan, dan melihat isinya. Gadis ini memang Minji, dan namja ini memanglah Lee Donghae. Aku cukup panas mengetahui kenyataan mereka masih sering bertemu diam-diam tanpa sepengetahuanku, hanya berdua seperti ini. Namun ditambah dengan kenyataan, berciuman? Benarkah mereka berciuman? Kuharap Yoora dan juga foto ini salah. Aku masih mencoba untuk mempercayai mereka. Akh, mengapa begitu sulit untuk percaya kali ini? Apakah aku berhak marah? Yoora terisak di sebelahku, ia meremas tanganku kuat. Gadis ini pasti sangat hancur, sama sepertiku.

Jika memang benar, lalu siapa yang mengambil foto ini? Mengapa ia mengirimkan foto ini padaku? Aku benar-benar tidak bisa mendefinisikan perasaanku sekarang.

“Kau mau kemana?” Yoora bertanya parau saat aku beranjak.

“Mencari angin segar.” Jawabku singkat.

Gadis ini membiarkanku pergi. Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan sekarang.

————————————

MINJI POV

Ia tidak membalas satupun pesanku dan juga tidak menjawab panggilanku. Ia bahkan memutusnya dengan sengaja di beberapa panggilan terakhir. Apa yang harus kulakukan sekarang? Mengapa pikiran negatif menguasai diriku lebih jauh? Seharusnya aku percaya pada Kyuhyun.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kurasa tidak masuk akal lagi untuk menghubunginya. Kyuhyun pasti lelah setelah pulang bekerja. Namun aku juga tidak bisa membiarkan perasaanku kacau seperti ini. Ini jauh lebih tidak mengenakkan dari apapun juga. Aku harus bicara dan bertanya padanya sesegera mungkin. Mimpi burukku, kejadian di pesta kemarin, dan kabar yang kudengar dari Sungmin oppa, tidakkah ini menunjukkan cukup kuat jika memang ada sesuatu di antara mereka? Dan tidak biasanya ia menolakku seperti ini.

TBC-

Segini dulu ya~

Maaf agak lama dan naiknya juga lama, susah banget nyari mood bagus buat ngetik, apalagi tokohnya ga cuma dua orang TT

Nanti lanjut next part..

Jangan lupa komen yah,, maaf kalo storynya jadi agak lebai.. kkkkk

ThanKYU buat yang masih mau baca ^^

55 thoughts on “[6] Your Guardian

  1. Adooohhh *bejek hyojin*
    Jalang kali hyojin itu yaa, ajege jambak *ehh
    untunglah bapaknya hyojin pengertian dan bukan tukang paksa -.- klo gak,ud pusing duluan deh masalahnya jadi berlapis” 😮
    dan itu apa dongek senyum” indah pas liat kyuminji dansa, ahh itu mematikan senyumnyaaa akkkk :333
    lanjuuuttt !! 😀

    Suka

  2. curiga Hyojin yg m’fitnah Hae oppa dan Minji lwt foto itu…
    Btw msh penasaran..
    Apa yg t’jd antara Kyu dan Hyojin pd pesta d Kanada,,kok Kyu jd takut klo Hyojin mau ngomong..
    Lanjutan’a jgn lama2 ya…

    Suka

  3. Part ini penuh dng kejahatan dan daya upaya hyojin menaklukkan hati kyuhyun
    -_- *tebargranat

    Ish pkokny gdeg kali ama hyojin disini, antagonisny kbangetan. Apa itu maksa2 appany bwt dketin dy ama kyu? Ah untngny tuan choi tdk berbisa seperti anakny, stdakny knfiknya ga makin memanas kyk kmpor!

    Para tokoh sudah mulai mnemukan couple masing2 (ʃƪ˘˘ﻬ) , dan itu pedalem sehun debut jd pasanganny hyojin (⌣́_⌣̀) ,

    Dan knapa sblm minrin ngegap kyuhyun ama hyojin, ga tau dulu kalo hyojin itu jahat, kan bs ikutan jambak hyojin dsana.
    ~(˘▽˘~)(~˘▽˘)~

    Suka

  4. adeuh…..
    udah lama postingny, dan si ‘TBC’ dateng disaat tidak tepat..

    kalo liat kyu pake kemeja hitam gitu,aku deh yg bakal ngajak duluan ke hotel #eeehhh

    lanjutny jangan lama2 ya minji-ssi

    Suka

  5. yah.kyuhyun n minji udah mulai kurang nih rasa kepercayaan y ma masing2,,,, perasaan curiga y udah mau mulai dominan…..
    penasaran ma masa lalu y kyuhyun n hyojin kok bisa kyuhyun mpe benci bgt gt ma huojin,,,,klo cuma mantan kekasih benci y ngak mpe segitu y kali ya???? pa hyojin ngelakuin sesuatu yg fatal bgt……
    yg ambil foto hyojin or suruhan y lg…..
    Lanjut……

    Suka

  6. akhirnyaaa part 6 !!
    yaak ! sudah memulai memuncak >,,,<
    aett sehun debut jadi couple nya si hyojin jahat~
    dan aiish YOORA LENGEH !!

    apa itu adegan tiup2an di ruang piano huaaa *cekekminji*
    errr~ TBCnya memang datang di saat yg tdk tepat .. huhu
    Kang Minji-ah hwaiting part 7 !
    *tebarfotociuman*

    Suka

  7. Duuh hanwoo baru comeback gara2nya baru bisa koment kalo lewat PC . mian. entah knp lewat hp gbs bs koment.
    pertama-tama saya mau koment FF nya tambah seru dan meNEGANGkan. Hyojin kayak kelaperan sadisnya minta ampun pedalem kyu sama minji. sampek ngerayu bokapnya segala. kyu nya juga gamau jujur sama minji, ngeselin deh. minjinya juga terlalu polos kurang mintak digigit #upps.
    ah eunwoo couple gak mau ikut2an hub kalian.
    itu dongek ga peka skali yoora pedalem.
    dongek kurang digugut jugak.
    yang paling beneng cumak mingrin couple sama eunwoo couple aja adem ayem. ahaha lucu ngebayangin mamionn pas mergokin si kyu.
    hanwoo ngapain takut sih sama eunhyuk??? bukannya bagus kalo ditidurin? wakakka. ish eunhyuk eerr~~
    apakah kyu mw ditunangin sama hyojin? emaknya hyojin semangat banget mau jodohin anaknya. trus chukkae buat sehun atas debut pertamanya. perannya dia dapet aaa suka banget.
    lanjjutin lagi ya next chap jangan lama-lama ^^

    Suka

    • ah hanwoo kan uda ipad baruu\komen dr ipad nae u__u

      minji terlalu polos kurang digigita?
      suru eunhyuk yg gigit ya laan xD
      haha sehun banyak ucapan selamat pdhal cuma brp detik kkk

      Suka

  8. eonni penasaran deh sama hubungan kyu n hyojin pas d kanada…mereka pernah pacaran enggk sihh???truus kyu benci bgt m hyojin krn apa???takuut bgt kyu pernah punya perasaan m hyojin..huuhhuuuhh
    donghae gk tanggep bgt m yoora..kasiaan yoora
    suka bgt m couple eunwoo..kyeooo,, hanwoo terperangkap m cinta hyuk..hehehh
    masalah kyu minji udah mulai nih kayanya..gimaanaa nantinyaa onn..huuahahh
    buruan next chapnya…:)
    keep writing 🙂 hwaiting ^ ^daebak 🙂

    Suka

  9. Aq sangat suka ff mu thor, maaf selama ini mnjadi SR ^^v coz menurut qu ff mu ini ckp bagus n menarik utk d baca jd gk perlu utk d kritik *plaaks! . I am always waiting for this ff 😀
    *Tampol hyojin k empang*

    Suka

  10. Aaaa ..! konflik’a udah mulaii, klimaks’a belum nih .
    Itu Seruuuu, issh Hyojin, minta ditimpuk . aaaa seruuuuuuuuuuu . Mau baca yg part 7 8 9 10 seteruuusnya, smpe kyu sma minji pnya anak juga gaapapa! seruuuu eonnie :DD

    Suka

  11. Bener bener complicated. Hyojin udah mulai berulah. Yakin deh yg motret minji sama donghae itu orang suruhan hyojin. Semuanya serba salah paham. Minji salah paham tentang kyuhyun hyojin, kyuhyun salah paham soal foto foto itu.. Ah… Runyam sekaliiiiii T,T

    Suka

  12. Aku bernafas lega pas denger appanya hyojin nolak permintaan hyojin yah walaupun hyojin melakukana hal buruk dengan ngirim foto itu aaaaa ini konfliknya keren duh wkwkwk:D

    Suka

  13. tuhh kan firasatku bener..hyojin manfaatin posisi kyuhyun saat ini…tpi untungnya appanya hyojin nolak…
    endingnya bikin tegang nihh..semoga kyuhyun bsa percaya sama minji

    Suka

  14. agak syok sebenernya itu pas hyojin bilangnkalo mereka kekasih haha udah mau ngumpat kyuhyun aja eh taunya emg boong emg hyojin licik! ah kenapa semuanya serba kebetulan kaya gini haha donghae minji oaya gitu dan kyuhyun hyojin begitu ah udah aja ini mah perang udahhh hahaha lanjuuuuutt

    Suka

  15. hyojin nyebelin +bkin penasaran ya…
    yoora juga bkin gemes…knp sgala diralat ucapan.a..padahal aq yakin klu hae ada rasa,tpi dia lbih suka memantau dri jauh orang yg dia suka
    #sotoy

    Suka

  16. Nah makanya Kyu jelasin dulu ada apa sblumnya kamu sama Hyojin ke Minji, biar gak salah faham. Tapi ya ini udah terlanjur~
    Haha, sudah kuduga pasti bkal ada yg ngambil gmbar Donghae sama Minji, dan sudah ketebak pasti Hyojin kan?!
    Salut sama bapaknya Hyojin yg profesional! Dia gak manfaatin keadaan buat ngelakuin hal yg mungkin diluar btas pekerjaan, cuma buat ngelakuin hal kaya gtu^^
    Nah, ortu Minji udah ada niiiih gmana ya kdpnnya? XD
    Fighting author-nim!^^

    Suka

  17. aakkk,, ini pasti kerjaannya Hyojin, ,,,ia nyebelin banget,,,

    aaaakkkhhh eonniiiii,, kenapa semua ffmu bikin aku greget banget ssiiihhhh,,,?!!!

    Suka

  18. bapanya hyojin jjang!! jarang-jarang yang kaya gini… wkwk
    si hyojin bener-bener dah… ughhh ngeselin…
    pasti yang ngirim fotonya juga si hyojin…
    aduh… si kyu kan pasti gampang kepancing marahnya..
    semangat minji…
    next chapt..

    Suka

  19. pasti foto itu kerjaannya hyojin , emang dasar licik tu sih hyojin
    jangan sampai kyu berpikir yang macam” sama tu foto, karna pada kenyataannya foto itu tidak sepenuhnya benar,

    Suka

  20. Akar dan racun dari masalah nya hanya satu yaitu choi hyojin 😈 pengen gw musnahin aja tu orang kesel banget soalnya ngak bisa mendengar kata2 orang padahal udah jelas kata appanya perasaan seseorang itu bkanlah sesuatu yg bisa dibeli dan dipindahkan seenak jidat lo 👊
    Gw yakin tu foto jga kriman dri hyojin 😑

    Suka

Leave a Comment ...